Sindrom Lesch Nyhan
Sindrom Lesch Nyhan
A. Definisi
Sindrom lesch nyhan juga menimbulkan gangguan pada sistem saraf dan
perilaku. Gangguan saraf yang dialami dapat berupa kontraksi dan spasme otot terus
menerus dan tidak terkontrol sehingga menimbulkan kesalahan postur tubuh
(distonia), gerakan menyentak (chorea), ballismus, dan seringkali melukai diri sendiri
(self injury) seperti menggigit dan membenturkan kepalanya sendiri yang merupakan
gangguan perilaku yang sering dijumpai pada sindrom ini. Gejala neurologis lain
meliputi wajah meringis, spontan menggeliat, dan gerakan berulang pada lengan dan
kaki mirip dengan yang terlihat pada penyakit Huntington. Kekurangan HPRT
menyebabkan tubuh banyak menggunakan vitamin B12, sehingga beberapa anak
laki-laki dapat berpotensi terkena anemia megaloblastik. Penderita Lesch-Nyhan
biasanya tidak bisa berjalan, memerlukan bantuan saat duduk, dan membutuhkan
kursi roda.
B. Epidemiology
Penyakit sindrom Lesch Nyhan tergolong langka. Penyakit ini menyerang 1 dari
100.000 laki-laki. Faktor risiko terjadinya sindrom lesch nyhan meningkat pada laki-
laki yang memiliki anggota keluarga laki-laki dari ibu yang memiliki karier terhadap
penyakit ini.
C. Etiologi
C. Diagnosis
D. Genetika
LNS adalah penyakit yang dikarenakan adanya mutasi§ dalam HPRT1 gen§. Enzim hipoksantin-
guanin fosforibosiltransferase (HPRT atau HGPRT, EC 2.4.2.8). terlibat dalam jalur biokimia yang
digunakan tubuh untuk menghasilkan purin, yang merupakan salah satu komponen penting pada
pembentukan DNA dan RNA. Sehingga cacat pada enzim ini menyebabkan peningkatan produksi
asam urat. HPRT gen terletak pada kromosom X, sehingga penyakit ini termasuk dalam penyakit
kelainan genetik yang bersifat X-Linked.
Prediksi dari Haldane mengatakan bahwa, ayah dari seorang penderita laki-laki yang terkena
tidak akan menjadi pembawa mutan alel§, dan tidak akan memiliki penyakit tersebut. Akan tetapi jika
seorang wanita pertama dalam keluarganya yang mengalami penyakit tersebut dengan anak yang
terkena dampaknya, maka 2/3 kemungkinannya dia adalah pembawa dan 1/3 kemungkinannya anak
wanita tersebut memiliki mutasi germline§ baru. Namun, dalam kasus ini prediksi Haldane adalah
tidak benar karena peningkatan risiko mutasi yang timbul adalah lebih banyak dari ayah bila
dibandingkan dengan ibu.
Risiko terjadinya penyakit LNS untuk saudara kandung dari seorang individu yang terkena
tergantung pada status pembawa dari ibu sendiri. Wanita yang memiliki gen karier terhadap penyakit
ini akan menurunkan mutasi gen HPRT1 disetiap kehamilannya. Anak laki - laki dari wanita tersebut
akan menderita LNS sedangkan anak wanitanya menjadi karier terhadap penyakit ini. Oleh karena itu,
pada setiap kehamilan, Wanita yang memiliki gen karier terhadap penyakit ini akan memiliki 25%
anak laki-laki yang menderita LNS, 25% anak perempuan dengan gen karier LNS, dan 50% anak laki-
laki atau perempuan normal.
E. Penatalaksanaan
a. Manifestasi Pengobatan
1. Hiperurikemia
Produksi asam urat yang berlebih harus dikendalikan untuk mengurangi risiko
nefrolitiasis, nefropati urat , arthritis gout , dan tophi. Kelebihan asam urat dapat
dikontrol dengan allopurinol, yang menghambat metabolisme hipoksantin dan
xanthine menjadi asam urat yang dikatalisasi oleh xantin oksidase. Dosis
allopurinol disesuaikan untuk menjaga asam urat dalam batas normal .
Hasil terapi allopurinol dalam akumulasi hipoksantin dan xanthine ; xanthine juga
dapat membentuk batu . Oleh karena itu , perawatan harus dilakukan untuk
menghindari periode relatif dehidrasi yang bisa berkonsentrasi metabolit purin
dalam sistem kemih . Batu yang berkembang pada pasien yang diobati allopurinol
biasanya terdiri dari xanthine . Sebuah batu asam urat adalah indeks terlalu sedikit
allopurinol . Hipoksantin larut . Oleh karena itu , analisis oxypurine berguna
dalam menyesuaikan dosis untuk memaksimalkan hipoksantin . The allopurinol
metabolit oxypurinol juga larut , dan oxypurinol kristaluria telah diamati dengan
dehidrasi . Konsentrasinya juga dapat dipantau oleh analisis oxypurine dari urin .
Pada pengobatan batu ginjal mungkin memerlukan lithotripsy atau operasi .
2. Disfungsi neurologis
3. Gejala neurobehavioral
Saat ini tidak ada intervensi efektif untuk mengelola aspek neurobehavioral pada
penyakit ini. Penatalaksanaan terbaik pada perilaku yang merugikan diri sendiri
dan merusak yaitu dengan kombinasi fisik, perilaku, kejiwaan , dan intervensi
medis . Stres dapat meningkatkan cedera diri , oleh karena itu manajemen
perilaku melalui teknik permusuhan (yang mengurangi cedera diri dalam kondisi
lain ) sebenarnya meningkatkan self-injury pada individu dengan sindrom Lesch
Nyhan . 60% individu diekstraksi giginya untuk menghindari cedera diri melalui
menggigit. Teknik manajemen ini efektif menurut keluarga. Lebih konservatif
dari ekstraksi gigi dengan vital pulpotomi dan reseksi koronal, yang menjaga
bagian akar gigi dalam tulang, sehingga melestarikan tulang alveolar.
d. Pengawasan
Pengujian genetik prenatal atau pengujian genetik pada laki-laki yang memiliki
resiko segera setelah lahir memungkinkan inisiasi terapi allopurinol. Beberapa
perempuan karier akan mengalami gout arthritis beberapa tahun kemudian.
h. Lainnya