Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Dinamis Vol.II,No.

14, Januari 2014 ISSN 0216-7492

PENGARUH POSISI ANTENA TERHADAP SINYAL


GELOMBANG ANTENA YAGI ALUMUNIUM

A.Zulkifli Lubis
Departemen Teknik Mesin
Fakultas teknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA
e-mail: msc.zulkifli @yahoo.co.id

Abstrak
Antena adalah suatu alat yang digunakan untuk memancarkan gelombang elektromagnetik
atau menerima gelombang elektromagnetik.Provider layanan 3G (Third Generation) dengan
keterbatasan jaringan yang dicakupnya menjadikan kebutuhan akan penguatan perolehan
sinyal sangat besar. Antena Yagi adalah salah satu pilihan penguatan perolehan sinyal.Antena
Yagi memiliki komponen utama yaitu sebuah Driven element yang merupakan dipole aktif dan
sebuah Element yang berfungsi untuk memantulkan pancaran dari Driven element. Pada
paperini membahas tentang rancang bangun antena Yagi 2,1GHz untuk memperkuat
penerimaan sinyal 3G.Tujuan pembuatan Antena ini ditujukan untuk menjadi media bantu
dalam memperkuat penerimaan sinyal 3G demi memaksimalkan perolehan sinyal dan koneksi.
Adapun Methode parameter antena diuji sebagai titik ukur kemampuan antena, Setelah
pengujian dan analisa data diperoleh bahwa parameter yang diuji berupa pola radiasi,
beamwidth, gain dan transfer data.Pertama kali yang akan diukur adalah level sinyal maksimum
yang diperoleh tanpa menggunakan antena Yagi. Pengukuran antena dilakukan pada dua
tempat yang berbeda.Jarak pertama antara tempat pengukuran dengan BTS ±5,57km dan yang
kedua ±5,75 km .

Kata kunci: Base Transceiver Server (BTS),Antena Yagi , Gelombang Elektromagnetik.

peralatan sistem radio dengan antena


1. Pendahuluan. dipole sebagai pengirim dan antena
loop segi empat sebagai
Perkembangan sejarah penerima.Kemudian Guglielmo Markoni
komunikasi menunjukkan bahwa pada 1895,berhasil mengirim sinyal
Antena merupakan salah satu elemen komunikasi dengan gelombang
penting di dalam terselenggaranya elektromagnetik sejauh 1,5 km
hubungan komunikasi kabel antara dua melintasi samudra Atlantik dari Inggris
user atau lebih yang ingin keNewfonland,Kanada. Kondisi di atas
berkomunikasi.Perkembangan menghasilkan suatu konsep baru yang
komunikasi data beberapa tahun disebut 3G(Third Generation) [1].
belakangan yang kian pesat
membutuhkan perkembangan 2.Tinjauan Pustaka.
perangkat fisik yang mampu
menjadikan jembatan komunikasi 1.Gelombang Elektromagnetik
antara satu perangkat komunikasi
dengan yang lainnya.Dengan semakin Gelombang elektromagnetik
bertambahnya pemakaian handphone adalah gelombang yang mempunyai
semakin besar pula kebutuhan akan sifat listrik dan sifat magnet secara
pentransferan data dari satu terminal ke bersamaan.Gelombang radio
terminal yang lain yang dipisahkan oleh merupakan bagian dari gelombang
jarak yang semakin jauh sehingga elektromagnetik pada spektrum
penggunaan jaringan kabel menjadi frekuensi radio.Transmisi gelombang
kurang efisien.Teori Maxwell dibuktikan elektromagnetik diruang adalah
kebenarannya oleh percobaan yang sebagai gelombang
dilakukan fisikawan Jerman Heinrich transversal.Gelombang
Hertz,tahun 1880.Hertz memasang dikarakteristikkan oleh panjang

32
Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN 0216-7492

gelombang dan frekuensi[2]. Panjang daya maksimum dengan kerapatan


gelombang (λ) memiliki hubungan daya rata-rata.Seperti pada Persamaan
dengan frekuensi (ƒ) dan kecepatan (ν) 3[3].
yang ditunjukkan olehPersamaan 1 :
BB.(3)
BBBBBB(1)
2.2 Gain Antena
Kecepatan (ν) bergantung pada
Gain (directive gain) adalah
medium. Ketika medium rambat adalah
karakter antena yang terkait dengan
hampa udara (free space), maka :
kemampuan antena
mengarahkan radiasi sinyalnya, atau
v = c = 3 x 108 m/s111.(2)
penerimaan sinyal dari arah tertentu.
Gain bukanlah kuantitas yang dapat
Antena dapat didefenisikan sebagai
diukur dalam satuan fisis pada
sekelompok konduktor yang digunakan
umumnya seperti watt, ohm, atau
untuk memancarkan atau meneruskan
lainnya, melainkan suatu bentuk
gelombang elektromagnetik menuju
perbandingan. Oleh karena itu, satuan
ruang bebas atau menangkap
yang digunakan untuk gain adalah
gelombang dari ruang bebas. Energi
desibel [4].Gain dari sebuah antena
listrik dari pemancar dikonversi
adalah kualitas nyata yang besarnya
menjhadi gel.elektromagnetik[3].
lebih kecil dari pada penguatan antena
tersebut yang dapat dinyatakan pada
2.Parameter Antena
Persamaan.4[4].
Untuk menguji atau mengukur
Gain = G = k. D

(4)
performa antena yang akan digunakan
memerlukan parameter –parameter.
Dimana :k = efisiensi antena, 0 ≤ k ≤1
Berikut penjelasan beberapa
parameter antena yang sering
2.3 Pola Radiasi Antena
digunakan yaitu direktivitas antena,
gain antena, pola radiasi antena,
Pola radiasi antena atau pola antena
beamwidth dan Bandwidth antena.
didefinisikan sebagai fungsi matematik
atau representasi grafik dari sifat
2.1 Direktivitas Antena
radiasi antena sebagai fungsi dari
koordinat.Pada sebagian besar kasus,
Directivity dari sebuah antena atau
pola radiasi ditentukan di luasan
deretan antena diukur pada
wilayah dan direpresentasikan sebagai
kemampuan yang dimiliki antena untuk
fungsi dari koordinat directional [6].
memusatkan energi dalam satu atau
Pola radiasi antena adalah plot
lebih ke arah khusus.Antena dapat juga
3dimensi distribusi sinyal yang
ditentukan pengarahnya tergantung
dipancarkan oleh sebuah antena, atau
dari pola radiasinya. Dalam sebuah
plot 3-dimensi tingkat
array propagasi akan diberikan jumlah
penerimaan sinyal yang diterima oleh
energi gelombang radiasi. Elemen
sebuah antena [4].
dalam array dapat diatur sehingga akan
Pola Radiasi Antena meliputi :
mengakibatkan perubahan pola atau
Pola Radiasi Antena Unidirectional dan
distribusi energi lebih yang
Pola Radiasi Antena Omnidirectional
memungkinkan ke semua arah
(omnidirectional). Suatu hal yang tidak
2.4 Beamwidth Antena
sesuai juga memungkinkan.Elemen
dapat diatur sehingga radiasi energi
Beamwidth adalah besarnya sudut
dapat dipusatkan dalam satu arah
berkas pancaran gelombang frekuensi
(unidirectional) [1].Direktivitas antena
radio utama (main lobe) yang dihitung
merupakan perbandingan kerapatan
pada titik 3 dB menurun dari puncak

33
Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN 0216-7492

lobe utama [7]. Besarnya beamwidth


adalah sebagai berikut [7] : Daerah frekuensi kerja dimana antena
masih dapat bekerja dengan baik
BBBB(5) dinamakan bandwidth antena. Misalnya
sebuah antena bekerja pada frekuensi
Dimana : tengah sebesar fC, namun bandwidth ini
B = 3 dB beamwidth (derajat) juga masih dapat bekerja dengan baik
= frekuensi (GHz) pada frekuensi f1 (di bawah fC) sampai
d = diameter antena (m) dengan f2 (di atas fC), maka bandwidth
antenna[8] tersebut adalah :

BBB.(6)
3.Pembuatan Antena Yagi

Antena Yagi terdiri dari tiga bagian


yang mempunyai fungsi tersendiri [9],
Gambar 1Beamwidth Antena
yaitu :
Gambar 1 menunjukkan tiga daerah
pancaran yaitu lobe utama (main 1. Drivenadalah titik catu dari kabel
lobe,nomor 1), lobe sisi samping (side antena, biasanya panjang fisik
lobe, nomor dua), dan lobe sisi driven adalah setengah panjang
belakang (back lobe, nomor 3). Half gelombang (0,5 λ) dari frekuensi
Power Beamwidth ( HPBW) adalah radio yang dipancarkan atau
daerah sudut yang dibatasi oleh titiktitik diterima.
2. Reflektor adalah bagian belakang
½ daya atau -3 dB atau 0.707 dari
medan maksimum pada lobe utama. antena yang berfungsi sebagai
First Null Beamwidth (FNBW) adalah pemantul sinyal,dengan panjang fisik
besar sudut bidang diantara dua arah lebih panjang daripada driven.
pada main lobe yang intensitas Panjang driven biasanya adalah
radiasinya nol. 0,55 λ (panjang gelombang).
3. Direktoradalah bagian pengarah
antena, ukurannya sedikit lebih
2.5 Bandwidth Antena pendek daripada driven.
Penambahan batang directorakan
Pemakaian sebuah antena dalam menambah gain antena, namun
sistem pemancar atau penerima selalu akan membuat pola pengarahan
dibatasi oleh daerah frekuensi kerjanya. antena menjadi lebih sempit.
Pada range frekuensi kerja tersebut Semakin banyak jumlah director,
antena dituntut harus dapat bekerja maka semakin sempit arahnya.
dengan efektif agar dapat menerima
atau memancarkan gelombang pada A Langkah Pengerjaan Antena Yagi
band frekuensi tertentu seperti Langkah yang dilakukan setelah
ditunjukkan pada Gambar 2. selesai pengumpulan teori dan
informasi yang dibutuhkan adalah
membuat perancangan dari teori yang
diperoleh mengenai dimensi dan
bentuk antena yagi digambarkan oleh
Gambar 3.

Gambar 2Bandwidth Antena

34
Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN 0216-7492

Gambar 5Besi Penyangga

3. Baut

Baut berfungsi sebagai pelekat antara


antena dengan mounting. Baut yang
Gambar 3 Model Antena Yagi akan digunakan berukuran 10.Gambar
6, memperlihatkan baut yang
B Komponen Antena Yagi digunakan untuk perancangan antena.

Komponen antena yagi terdiri atas


perlengkapan dan peralatan. Berikut
perlengkapan dan peralatan yang
dibutuhkan dalam rancang bangun
antena yagi :
Gambar 6 Baut
1. Pipa Aluminium

Pipa alumunium ini berfungsi sebagai 4. Kabel Koaksial


driven element pada pencatu.Panjang Kabel koaksial berfungsi sebagai
pipa alumunium driven element penghubung antara antena dengan
mempunyai panjang 35 cm dan handphone. Kabel koaksial yang
diameter 0.5 cm, dapat dilihat pada digunakan berukuran 75é dengan
Gambar 5. panjang 30 cm. Gambar 7
memperlihatkan kabel yang digunakan
untuk perancangan antena.

Gambar 4 Pipa Alumunium


Gambar 7 Kabel Koaksial
2. Besi
5. Induktor
Besi berfungsi sebagai mounting
antena dan penyangga driven Induktor berfungsi sebagai penghasil
element.Besi yang digunakan untuk induktansi pada handphone.Indoktor ini
mounting berukuran 2 inci dan untuk diletakkan pada ujung kabel
penyangga driven element berukuran koaksial.Gambar 8 memperlihatkan
15.3 cm dan diameter 1 inci.Besi induktor yang dipakai dalam
dirancang untuk dapat menyangga perancangan antena.
antena dan driven element.Gambar 5
memperlihatkan gambar besi yang
digunakan.

35
Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN 0216-7492

2. Berdirikan pipa alumuniumyang


telah diletakkan driven element
sesuai dengan ukuran yang
diperhitungkan.

Gambar 10 memperlihatkan gambar


Gambar 8 Induktor driven element dan reflektor yang telah
di hubungkan.
C Perakitan Antena Yagi

Sebelum proses perakitan dimulai,


seluruh peralatan yang dibutuhkan
sudah disiapkan. Ada dua tahap dalam
perakitan antena yagi, meliputi
pembuatan driven element antena,
Gambar 10 Driven element dan
pembuatan reflektor antena.
reflektor antena yagi
D Pembuatan Driven Element
4. Persiapan Pengukuran dan
Pengujian
Langkah kerja pembuatan driven
element antena :
Persiapan pengujian antena
1. Potong pipa alumunium sesuai
meliputi persiapan peralatan dan
dengan ukuran yang telah
handphone pendukung. Peralatan yang
diperhitungkan.
disiapkan meliputi :
2. Lengkungkan (Bending) pipa
Antena Yagi,Kabel
alumunium sampai terlihat terbagi
Koaksial,Handphone dan tempat
dua dengan panjang dan jarak
Peletakan Antena Dan Busur
yang telah di perhitungkan.
3. Letakkan pipa pada box dan ikat
1. Pengukuran Pola Radiasi
memakai baut.
4. Potong kabel koaksial dengan
Sebelum melakukan pengukuran pola
ukuran yang telah diperhitungkan.
radiasi, hal yang harus dilakukan
5. Hubungkan kabel koaksial ke
adalah menanyakan kepada pihak
ujung-ujung pipa alumunium.
provider polarisasi antena pemancar.
6. Baut box driven element ke pipa
Pada pengukuran pertama posisi BTS
alumunium pada tiang penyangga
Telkomsel yang akan dituju berada
untuk diletakkan pada reflektor.
pada jarak ± 5.57 km. Gambar 11
menunjukkan perakiraan jarak dengan
Gambar 9, memperlihatkan gambar
menggunakan MCOM 4.1.
driven element yang telah dirakit.

Gambar 9 Driven Element Antena Yagi

E Pembuatan Reflektor Antena Gambar 11. Perakiraan Jarak


Langkah kerja pembuatan Pengukuran ke BTS Dengan
reflektor antena: Menggunakan MCOM 4.3
1. Potong plat alumunium sesuai
dengan yang telah
diperhitungkan.
36
Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN 0216-7492

Gambar 11, menunjukkan perakiraan


jarak pengukuran kedua dengan 5. Hasil pengukuran .
menggunakan Google Earth. Untuk
menentukan jarak pada software yang Tabel 1 Data Rata-Rata Hasil
digunakan dengan cara membuka Pengukuran Tidak Menggunakan
option ruler. Pada pengukuran pertama AntenaYagi
dan pengukuran kedua memiliki 2
software yang berbeda. Sudut Sinyal Sinyal
(0 ) Diterima ternormalisasi
(dBm) (dBm)
0 -105 0
10 -108 -3
20 -103 -15
30 -101 -22
40 -105 -26
50 -101 -28
60 -101 -26
Gambar 12, Perkiraan Jarak 70 -101 -22
Pengukuran ke BTS Dengan 80 -98 -15
Menggunakan Google 90 -98 -12
100 -96 -16
Dari Gambar 12 dapat dilihat bahwa
110 -94 -12
BTS yang dituju terletak pada jalan
pembangunan sedangkan antena 120 -104 -27
terletak pada Universitas Sumatra 130 -105 -25
Utara yang memiliki jarak /5755,2 140 -102 -28
meter. 150 -102 -26
160 -106 -22
Langkah – langkah pengukuran pola
radiasi yaitu dilakukan dengan cara 170 -104 -26
sebagai berikut : 180 -106 -26
1. Rangkai semua peralatan seperti
pada Gambar 13. Tabel 2 Data Rata-Rata Hasil
Pengukuran Menggunakan AntenaYagi

Sudut Sinyal Sinyal


(0 ) Diterima ternormalisasi
(dBm) (dBm)
0 -77 0
10 -78 -1
20 -92 -15
30 -101 -24
Gambar 13 Rangkaian Pengukuran
40 -105 -28
50 -101 -24
2. Buka menu tekan options lalu
tekan status pada handphone. 60 -101 -24
3. Setelah terlihat status, putar 70 -101 -24
antena setiap 100 searah jarum 80 -92 -15
jam. 90 -90 -13
4. Setelah selesai, ulangi pengukuran
100 -92 -15
sebanyak empat kali untuk
mendapatkan ketepatan 110 -92 -15
pembacaan. 120 -104 -27
5. Simpan hasilnya. 130 -105 -28

37
Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN 0216-7492

140 -101 -24 5. Wowok, 2008,Antena Wireless


150 -101 -24 Untuk Rakyat. Penerbit Andi:
160 Yogyakarta. Hal 14 -16. 21, 79-80
-101 -24 6. Balanis, Constantine A. 2005,
170 -101 -24 “Antena Theory – Analysis and
180 -105 -28 Design”. Third Edition. John Wiley
& Sons Inc: New Jersey. Hal 28.
7. Rahman,6 April 2009 LinkBudget
6. Kesimpulan VSAT point-to-point.
8. Adiyanto Molin,2008.” Pembuatan
Dari hasil yang didapat maka ditarik Antena “;Surabaya.
kesimpulan :

1. Antena yagi dapat


memberikan peningkatan
sinyal sebesar 31 dBi pada
jarak ±5,57 km sedangkan di
USU pada jarak /5755,2
meter adalah 25 dBi pada
pukul 09.00WIB, 30 dBi pada
pukul 12.30 WIB, 30 dBi pada
pukul 16.30 dan pada Pukul
19.00 WIB adalah 23 dBi. Hal
ini juga menunjukkan bahwa
memperpanjang diameter dan
kedalam antena Yagi
memberikan penambahan
penguatan yang sangat besar
.
2. Antena yagi memiliki pola
radiasi terarah dengan
beamwidth yang cukup sempit
sebesar 310 agar
mendapatkan level sinyal
maksimal.

Daftar Pustaka

1. Kraus, John D. 2002, Antennas,


Third Edition, McGraw-Hill Book
Company, New York, hal 2, 23, 24.
(A)
2. Sears dan Zemansky”,Fisika untuk
Universitas jilid I ,II,III ”. Ganesa
Bandung
3. Utomo, Pramudi, 2008. Teknik
Telekomunikasi Jilid 1. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan: Jakarta, Hal 127,
4. Anonim, 30 April 2010,Karakter
Antena,
http://id.wikipedia.org/wiki/Antena_(
radio)

38

Anda mungkin juga menyukai