Anda di halaman 1dari 12

OPERASI MIGAS LEPAS PANTAI

“MAGNETIC METHOD”

Dosen Pengampu
Idham Khalid S.T., M.T

Nama Kelompok :
Angelina Octavia H 163210304
Atika Ayu Fitri 183210974
Bafadhal Baihaqi 183210939
Bayu Anggara Yuda 183210939

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2019
ABSTRAK

Berbeda dengan pengamatan gravitasi, manusia telah secara sistematis mengamati


medan magnet bumi selama hampir 500 tahun. Eksplorasi geofisika menggunakan
pengukuran medan magnet bumi dipekerjakan lebih awal dari teknik geofisika
lainnya. von Werde terletak deposito bijih oleh variasi pemetaan di medan magnet
pada tahun 1843. Studi mengenai magnetisasi telah dikenal sekitar 400 tahun yang
lalu. Penelitian magnetisasi bumi yang pertama kali menunjukkan bahwa medan
magnet bumi ekivalen dengan arah utara – selatan sumbu rotasi bumi. Metode
magnet adalah salah satu metode geofisika yang digunakan untuk menyelidiki
kondisi permukaan bumi dengan memanfaatkan sifat kemagnetan batuan yang
diidentifikasikan oleh kerentanan magnet batuan. Metode ini didasarkan pada
pengukuran variasi intensitas magnetik di permukaan bumi yang disebabkan
adanya variasi distribusi (anomali) benda termagnetisasi di bawah permukaan
bumi. Pengukuran intensitas medan magnetik dapat dilakukan di darat, laut
maupun udara. Metode magnetik sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan
minyak bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta serta bisa diterapkan pada
pencarian prospeksi benda-benda arkeologi. Alat untuk mengukur medan magnet
bumi namanya magnetometer. Hasil pengukurannya adalah medan magnet
absolut, ketelitiannya biasanya sampai 1 nt (nano tesla). Cara mengukurnya bisa
dengan magnetometer portable (alatnya digendong seperti tas\ punggung), bisa
dengan aero magnetometer (yg ini digandeng dgn pesawat) dan menggunakan
kapal laut. Prinsip penggunaan metode magnetic pada offshore yaitu Survei
magnetik merekam variasi spasial dalam medan magnet bumi. Survei magnetik di
laut sering melibatkan penggunaan dua (kadang-kadang lebih) sensor spasial
terpisah untuk mengukur gradien medan magnet (perbedaan antara sensor).
Metode ini disebut gradiometric menyediakan resolusi yang lebih baik dan
mampu mendeteksi fenomena yang lebih kecil. Magnetometer juga dapat
menggunakan berbagai jenis sensor yang berbeda. Makalah berikut ini akan
membahas tentang bagaimana mencari titik titik yang terdapat reservoir yang
bagus atau reservoir yang besar, hal ini penting karena pada pengeboran offshore
hanya dicari reservoir yang mengandung cadangan migas besar mengingat besar
nya biaya yang dikeluarkan pada kegiatan migas offshore ini.

Kata Kunci : Metode Magnetik, Magnetometer.

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

2.1 Latar Belakang..........................................................................................1

2.2 Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Pengertan Metode Magnetik.....................................................................3

2.2 Peralatan yang digunakan..........................................................................3

2.3 Fitur dasar metode magnetic serta resolusi nya.........................................4

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Magnetic..........................................6

BAB III KESIMPULAN..........................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
Berbeda dengan pengamatan gravitasi, manusia telah secara sistematis
mengamati medan magnet bumi selama hampir 500 tahun. Sir William
Gilbert menerbitkan risalah ilmiah pertama tentang medan magnet bumi yang
berjudul De Magnete. Gilbert menunjukkan bahwa alasan jarum kompas
menunjuk ke arah kutub utara bumi karena bumi itu sendiri tampaknya
berperilaku sebagai magnet besar. Gilbert juga menunjukkan bahwa medan
magnet bumi kira-kira setara dengan yang akan dihasilkan oleh magnet bar
yang terletak di pusat bumi dan berorientasi sepanjang sumbu rotasi bumi.
Selama pertengahan abad kesembilan belas, Karl Frederick Gauss
dikonfirmasi pengamatan Gilbert dan juga menunjukkan bahwa medan
magnet diamati pada permukaan bumi tidak dapat disebabkan oleh sumber
magnet eksternal ke bumi, melainkan harus disebabkan oleh sumber-sumber
di dalam bumi.
Eksplorasi geofisika menggunakan pengukuran medan magnet bumi
dipekerjakan lebih awal dari teknik geofisika lainnya. von Werde terletak
deposito bijih oleh variasi pemetaan di medan magnet pada tahun 1843.Pada
tahun 1879, Thalen menerbitkan naskah geofisika pertama berjudul The
Examination of Iron Ore Deposits by Magnetic Measurements. Bahkan
sampai hari ini, metode magnetik adalah salah satu alat geofisika paling
umum digunakan. Ini berasal dari fakta bahwa pengamatan magnetik
diperoleh relatif mudah dan murah dan beberapa koreksi harus diterapkan
untuk pengamatan. Meskipun keuntungan jelas, seperti metode gravitasi,
interpretasi dari pengamatan magnetik menderita kekurangan keunikan.
Makalah berikut ini akan membahas tentang bagaimana mencari titik
titik yang terdapat reservoir yang bagus atau reservoir yang besar, hal ini
penting karena pada pengeboran offshore hanya dicari reservoir yang
mengandung cadangan migas besar mengingat besar nya biaya yang

1
2

dikeluarkan pada kegiatan migas offshore ini. Maka dari itu penting sekali
metode pencarian reservoir menggunakan magnetik ini dalam mencari
reservoir yang potensial.

2.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari metode magnetik
2. Mengetahui prinsip kerja metode magnetik
3. Mengetahui kekurangan dan kelebihan dari metode magnetik
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertan Metode Magnetik


Studi mengenai magnetisasi telah dikenal sekitar 400 tahun yang
lalu. Penelitian magnetisasi bumi yang pertama kali menunjukkan bahwa
medan magnet bumi ekivalen dengan arah utara – selatan sumbu rotasi
bumi. Metode magnet adalah salah satu metode geofisika yang digunakan
untuk menyelidiki kondisi permukaan bumi dengan memanfaatkan sifat
kemagnetan batuan yang diidentifikasikan oleh kerentanan magnet batuan.
Metode ini didasarkan pada pengukuran variasi intensitas magnetik
di permukaan bumi yang disebabkan adanya variasi distribusi (anomali)
benda termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Variasi intensitas medan
magnetik yang terukur kemudian ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan
magnetik dibawah permukaan, kemudian dijadikan dasar bagi pendugaan
keadaan geologi yang mungkin teramati. Pengukuran intensitas medan
magnetik dapat dilakukan di darat, laut maupun udara. Metode magnetik
sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan minyak bumi, panas
bumi, dan batuan mineral serta serta bisa diterapkan pada pencarian
prospeksi benda-benda arkeologi.

2.2 Peralatan yang digunakan


Alat untuk mengukur medan magnet bumi namanya magnetometer.
Hasil pengukurannya adalah medan magnet absolut, ketelitiannya biasanya
sampai 1 nt (nano tesla). Cara mengukurnya bisa dengan magnetometer
portable (alatnya digendong seperti tas\ punggung), bisa dengan aero
magnetometer (yang ini digandeng dgn pesawat) dan menggunakan kapal
laut.
4

Cara kerja alat magnetometer :


 Prinsip kerjanya menggunakan presesi dari proton. Medan magnet
yg cukup kuat akan menginduksi proton (yang terdapat dalam
cairan kaya hidrogen) sumbu putar proton akan mengikuti sumbu
dari magnet medan magnet yang kuat dihilangkan sumbu putar
proton akan berubah mengikuti sumbu medan magnet bumi.
 Perubahan arah sumbu putar dari proton ini (dari medan yang kuat
ke medan magnet bumi) disebut dengan presesi. Perubahan arah
sumbu putar ini yang kemudian diterjemahkan oleh alat menjadi
pembacaan besarnya medan magnet bumi di lokasi tersebut.
 Hasil pengukuran dari berbagai titik pengukuran (akuisisi data
lapangan), dikumpulkan, lalu diplot diatas peta. Kemudian
dilakukan beberapa koreksi terhadap pembacaan medan magnet
bumi (processing). Setelah selesai melakukan koreksi, data siap
untuk diinterpretasikan.
Prinsip penggunaan metode magnetic pada offshore yaitu Survei
magnetik merekam variasi spasial dalam medan magnet bumi. Dalam
arkeologi laut, survei magnetik sering digunakan untuk mendeteksi
dan memetakan geologi dan menentukan komposisi bahan magnetik
yang ditemukan di dasar laut. Setiap jenis material memiliki sifat
magnetik yang unik, dan bahan yang berbeda di bawah tanah dapat
menyebabkan gangguan lokal dalam medan magnet bumi yang
terdeteksi dengan magnetometer sensitif. Kepala keterbatasan survei
magnetometer adalah bahwa fitur halus dapat dikaburkan oleh bahan
geologi atau modern yang sangat magnetik.

2.3 Fitur dasar metode magnetic serta resolusi nya


Survei magnetik di laut sering melibatkan penggunaan dua
(kadang-kadang lebih) sensor spasial terpisah untuk mengukur gradien
medan magnet (perbedaan antara sensor). Metode ini disebut gradiometrik
menyediakan resolusi yang lebih baik dan mampu mendeteksi fenomena
5

yang lebih kecil. Magnetometer juga dapat menggunakan berbagai jenis


sensor yang berbeda. Proton magnetometer sebagian besar telah
digantikan oleh fluxgate dan cesium instrumen lebih cepat dan lebih
sensitif. magnetometer kelautan baik dapat ditarik di permukaan atau dekat
ke bawah, dalam kedua kasus jarak yang cukup jauh dari kapal untuk
menghindari polusi dari sifat magnetik kapal.

Gambar 2.1 Skema Magnetometer di laut

Resolusi data magnetik / gradiometrik akan terutama tergantung


pada jenis sensor magnetometer, jumlah sensor, dan kedalaman
belakangnya. Permukaan magnetometer memungkinkan untuk yang lebih
luas dari deteksi dengan harga akurasi presisi yang diberikan oleh
magnetometer dekat-bawah.
Survei magnetik atau gradiometrik dapat dilakukan dari kapal yang
relatif kecil. Untuk kedalaman dangkal (0-2 m) magnetometer dapat
dipasang pada struktur tetap. Untuk kedalaman yang lebih besar (sampai
30 m) mereka dapat dipasang pada kedalaman yang dapat dikendalikan.
Untuk kedalaman yang sangat besar sensor biasanya dipasang pada sebuah
6

ROV (Remote Operated Vehicle) atau AUV (Automated Underwater


Vehicle)
7

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Magnetic


Kelebihan :
 Metode ini sensitif terhadap perubahan vertikal, umumnya
digunakan untuk mempelajari bagian intrusi, batuan dasar, inti
hydrothermal yang kaya akan mineral ferromagnetic, struktur
geologi.
 Dapat dilakukan dari penampung kecil di dalam air yang sangat
dangkal.
Kekurangan :
 Resolusi gambar memburuk dengan cepat dengan target
kedalaman.
 jarak derek besar dapat membuat navigasi sulit tercapai pada target
kedalaman
BAB III
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari topik Magnetic Methods kali ini
meliputi sebagai berikut :

1. Metode magnet adalah salah satu metode geofisika yang digunakan untuk
menyelidiki kondisi permukaan bumi dengan memanfaatkan sifat kemagnetan
batuan yang diidentifikasikan oleh kerentanan magnet batuan. Metode ini
didasarkan pada pengukuran variasi intensitas magnetik di permukaan bumi
yang disebabkan adanya variasi distribusi (anomali) benda termagnetisasi di
bawah permukaan bumi.
2. Prinsip penggunaan metode magnetik pada offshore yaitu survei magnetik
merekam variasi spasial dalam medan magnet bumi. Dalam arkeologi laut,
survei magnetik sering digunakan untuk mendeteksi dan memetakan geologi
situs kecelakaan dan menentukan komposisi bahan magnetik yang ditemukan
di dasar laut. Setiap jenis material memiliki sifat magnetik yang unik, dan
bahan yang berbeda di bawah tanah dapat menyebabkan gangguan lokal
dalam medan magnet bumi yang terdeteksi dengan magnetometer sensitif.
Kepala keterbatasan survei magnetometer adalah bahwa fitur halus bunga
dapat dikaburkan oleh bahan geologi atau modern yang sangat magnetik.
3. Kelebihan dalam magnetic methods ini antara lain Metode ini sensitif
terhadap perubahan vertikal, umumnya digunakan untuk mempelajari bagian
intrusi, batuan dasar, inti hydrothermal yang kaya akan mineral
ferromagnetic, struktur geologi serta Dapat dilakukan dari penampung kecil
di dalam air yang sangat dangkal. Sedangkan Kekurangan dalam metode ini
meliputi resolusi gambar memburuk dengan cepat dengan target kedalaman
serta jarak derek besar dapat membuat navigasi sulit tercapai pada target
kedalaman.

8
DAFTAR PUSTAKA

JI Boyce dan EG Reinhardt. 2004. Survei Magnetic Kelautan dari Romawi


Harbor Terendam, Caesarea Maritima. Israel. The International Journal of
Nautical Archaeology

Camidge, K., Holt, P., Johns, C., Randall, L. & Schmidt, A. 2010. Pengembangan
Teknik Magnetometer Mengidentifikasi Submerged Situs Arkeologi Teoritis
Laporan Studi. Dewan Cornwall Lingkungan Proyek Bersejarah

K.S Arrifin. Geophysical Prospecting. Earth Science Department University of


Melbourne, Australia.

Anda mungkin juga menyukai