Oleh:
RENDI PERMANA
173210300
Proposal ini telah diperiksa, disetujui oleh pembimbing TA Program Studi DIII
Keperawatan Solok Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang dan
telah siap untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji TA
Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang
Solok, 2020
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Ns. ZULHARMASWITA, Sp. Kep. An Ns. SRI DEWI, Sp. Kep Mat
NIP. 19791020 200212 2 001 NIP. 19810904 200212 2 001
1
PERNYATAAN PENGESAHAN PENGUJI
Karya Tulis Ilmiah
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK TONSILOFARINGITIS AKUT
DENGAN GANGGUAN MENELAN MENGGUNAKAN INTERVENSI
DUKUNGAN PERAWATAN DIRI : MAKAN/MINUM DI PUSKESMAS
TANAH GARAM PELAYANAN TERPADU TUMBUH
KEMBANG & PERAWATAN ANAK
KOTA SOLOK
TAHUN 2020
Oleh:
RENDI PERMANA
173210300
Proposal ini telah diperiksa, disetujui oleh pembimbing TA Program Studi DIII
Keperawatan Solok Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang dan
telah siap untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji TA
Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang
Solok, 2020
Tim Penguji,
Moderator Sekretaris
Ns. ZULHARMASWITA, Sp. Kep. An Ns. SRI DEWI, Sp. Kep Mat
NIP. 19791020 200212 2 001 NIP. 19810904 200212 2 001
Penguji I Penguji II
Nama Nama
NIP. NIP.
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT, atas Rahmat
dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Anak Tonsilo faringitis akut
Dengan gangguan menelan Menggunakan Intervensi dukungan perawatan
diri : makan/minum Di Puskesmas Tanah Garam Pelayanan Terpadu
Tumbuh Kembang & Perawatan Anak Kota Solok Tahun 2020”
3
Dalam penulisan studi kasus ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah penelitian ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih atas segala bantuan dari semua
pihak yang terlibat dalam penulisan. Mudah-mudahan Karya Tulis Ilmiah ini
bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Solok, 2020
Peneliti
4
BAB I
PENDAHULUAN
Infeksi saluran pernafasan akut atau yang sering di sebut ISPA merupakan
infeksi pada saluran pernafasan baik saluran pernafasan atas atau bawah.
ISPA juga kebanyakan teradi pada anak balita karena daya tahan tubuh
kematian sekitar 15%-20% per tahun pada usia balita di negara berkembang
Beberapa penyakit ISPA yang sering menyerang anak salah satunya yaitu
tenggorokan yang terletak di bagian faring dan tonsil. Radang pada anak
hampir selalu melibatkan organ sekitarnya sehingga infeksi pada faring juga
adalah virus dan bakteri. Meskipun begitu ada beberapa faktor predisposisi
yang dapat memicu terjadinya penyakit faringitis, antara lain musim, cuaca /
5
sekitar 40% dari jumlah anak-anak di dunia terpapar asap rokok orang lain di
lebih dari 50% resiko untuk terjangkit penyakit system pernafasan dan
cendrung menurun dibandingkan data yang di dapati pada tahun 2013 yaitu
13%. Untuk provinsi Sumatera Barat prevelensi pada tahun 2018 adalah
4.3% angka ini berbanding sangat jauh dibanding pada tahun 2013 yaitu 16%.
Sedangkan data ISPA berdasarkan gejala untuk SUMBAR adalah 9,4% dari
Kesehatan Kota Solok data angka kejadian untuk kasus ISPA pada tahun
akut yang disebabkan oleh streptokokus grup A terjadi setiap tahun pada
adalah virus URTI, termasuk faringitis. tingkat infeksi 6-8 per tahun (El-
Radhi, 2019).
bahwa kasus faringitis akut masuk ke dalam 10 besar penyakit yang di rawat
jalan dengan persentase 1,5% atau sebanyak 214.781 orang per tahun.
6
Kembang & Perawatan Anak diperoleh data anak Tonsilo faringitis akut
pada bulan Januari 2019 sampai Desember 2019 sebanyak 62 orang. Angka
terjadi pada kasus tonsillo faringiris akut di ruangan rawat inap adalah
tonsillo faringitis kronis dan kalau sudah dalam keadaan seperti ini Karu
timbul dan untuk diagnosa keperawatan yang sering muncul pada penyakit
pemansangan NGT.
7
A. Rumusan Masalah
Angka kejadian Tonsilo faringitis akut menurut data WHO adalah 600
sebanyak 214.781 orang per tahun. Serta, Berdasarkan data dari Puskesmas
diperoleh data anak Tonsilo faringitis akut pada bulan Januari 2019 sampai
SIKI intervensi yang bisa di gunakan untuk gangguan menelan salah satunya
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan studi kasus. Dan
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
8
Garam Pelayanan Terpadu Tumbuh Kembang & Perawatan Anak Tahun
2020?
2. Tujuan Khusus
9
perawatan diri : makan/minum di Puskesmas Tanah Garam Pelayanan
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
10
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Konsep Penyakit
1. Pengertian
leukosit, sel epitel yang sudah mati, dan kuman pathogen (Ngastiyah,
2009).
oleh bakteri dan virus dan juga sering terjadi karna imunitas tubuh yang
2. Etiologi
Infeksi akut pada faring dan palatine tonsil yang di sebabkan oleh
Sebagian infeksi di sebabkan oleh virus, terutama pada bayi dan anak
usia pra sekolah. Yang di sebakan oleh Streptococcus jarang terjadi pada
11
anak usia 2-3 tahun dan mencapai puncak insiden pada usia sekolah antara
Bakteri Virus
3. Patofisiologi
4. Manifestasi klinis
Menurut dr. Sri herawati 2011, Tanda dan gejala dari penyakit
1. Demam
12
2. Nyeri pada tenggorokan saat menelan (odynoplahgia)
5. Pembesaran tonsil
5. Pemeriksaan diagnostik
a. Pemeriksaan orofaring
b. Apusan tenggorokan
c. Pemeriksaan darah
hemoglobin menurun
6. Penatalaksanaan
pada hidrasi dan asupan kalori yang cukup dan mengendalikan rasa nyeri
13
faringitis. Infeksi bakteri merupakan indikasi menggunakan anribiotik.
(Fahrul, 2019).
1. Terapi suportif
a. Istirahat cukup
2. Terapi medis
b. Antibiotik
kali sehari
7. Komplikasi
14
1. Abses pritonfiler
2. Abses parafaring
3. Otitis media
2. Sendi (artritis)
3. Jantung (endokarditis)
4. Vaskuler (plebitis)
B. Konsep menelan
1. Pengertian
15
dengan nromal adalah dengan llidah berada di langit-langit mulut saat
menelan dan lidah akan melebar, memberikan gaya pada gigi (Maulani,
2013).
mulut, tenggorokan, dan esofagus yang di kontrol oleh berbagai saraf dan
Namun sebagian besar proses menelan terjadi secara tidak sadar (dewi,
2014).
2. Fisiologi
oris, faring, laring, dan esofagus. Hal yang membuat kompleks adalah
dan artikulasi. Pada waktu proses menelan, bolus makanan atau cairan
akan berjalan dari mulut ke lambung melalui faring dan esofagus yang
akan menyilang jalan repirasi udara pernafasan dari hidung menuju laring
2. Fase faringeal
3. Fase esofageal
16
1. Sesuatu yang menghentikan jalannya makanan dan cairan, seperti
1. Pengkajian
a. keluhan utama
1) riwayat kelahiran
2) riwayat imunisasi
17
e. Tinjauan sistem
Lakukan juga tinjauan sistem tentang riwayat kzsehatan saat ini atau
f. Pemeriksaan fisik
umum perawat, tahap perkembangan dan usia anak, dan status kesehatan
g. nutrisi
18
h. aktifitas / istirahat
i. keamanan / kenyamanan
2. Diagnosa keperawatan
a. Hipertermi
Definisi :
Penyebab :
a. Dehidrasi
f. Respon utama
g. Aktivitas berlebihan
h. Penggunaan inkubator
Gejala mayor :
19
Gejala minor :
a. Kulit merah
b. Kejang
c. Takikardi
d. Takipnea
b. Nyeri akut
Definisi :
lambat dan intensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3
bulan.
Penyebab :
Subjektif
Mengeluh nyeri
20
Objektif
2. Bersikap protektif
3. Gelisah
5. Sulit tidur
Subjektif
(Tidak tersedia )
Objektif
8. Menarik diri
10. diaforesis
21
Definisi :
Penyebab :
6. Gangguan serebrovaskuler
8. Paralisis serebral
9. Akalasia
22
20. Prematuritas
Subjektif :
Objektif :
3. Tersedak
Subjektif :
Objektif :
Oral
2. Refluks nasal
23
5. Makanan terdorong keluar dari mulut
6. Sulit mengunyah
3. Intervensi keperawatan
keperawatan
Perencanaan
24
L.06052 Status menelan L11351 Dukungan perawatan
diri : makan/minum
Definisi :
Definisi : memfasilitasi
Jalan makanan dari mulut pemenuhan kebutuhan
sampai abdomen adekuat makan/minum
Ekspetasi : membaik Tindakan
Kriteria Hasil : Observasi :
Mempertahankan Identifikasi diet
makanan di mulut
meningkat yang di anjurkan
25
Kualitas suara membaik Lakukan oral
hygiene sebelum
Letakkan makanan
sehat
Sediakan sedotan
kebutuhan
Siapkan makanan
meningkatkan nafsu
makan
Siapkan makanan
sukai
Berikan bantuan
makan/minum
sesuai tingkat
kemandirian, jika
perlu
Motivasi makan di
26
ruang makan, jika
tersedia
Edukasi
Jelaskan posisi
makanan pada
pasien yang
mengalami
gangguan
penglihatan dengan
mengguunakan arah
rendang di jam 3)
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian obat
(mis. Analgetik,
antiemetik) sesuai
indikasi
D.0077
Teknik distraksi
( I.08247)
Nyeri akut
Defenisi : mengalihkan
27
Kategori :psikologis perhatian atau
mengurangi emosi dan
Subkategori : nyeri dan
pikiran negatif terhadap
kenyamanan
sensasi yang tidak di
Nyeri akut inginkan
Edukasi
1. Jelaskan manfaat
dan jenis distraksi
bagi panca indera
(mis. Musik,
penghitungan,
yelevisi,baca,video /
permainan
genggam)
2. Anjurkan
28
menggunakan teknik
sesuai dengan tingkat
energi, kemampuan,
usia, tingkat
perkembangan
3. Anjurjan membuat
daftar aktivitas yang
menyenangkan
4. Anjurjan berlatih
distraksi
Manajemen Demam
Hipertermia
Defenisi:
Termoregulasi
Mengidentifikasi dan
29
3. Kejang menurun vital (mis, suhu
output cairan
3. Monitor komplikasi
kejang, penurunan
kesadaran, kadar
elektrolit abnormal,
ketidakseimbangan
Terapeutik:
selimut/pakaian
selimut/pakaian
dingin dan
selimut/pakaian tipis
2. Lakukan Tepid
30
sponge, jika perlu
3. Berikan oksigen,
jika perlu
Edukasi:
1. Anjurkan tirah
baring
2. Anjurkan
memperbanyak
minum
Kolaborasi:
1. Kolaborasi
pemberian cairan
dan elektrolit
2. Kolaborasi pemberian
antipiretik, jika
perlu
Kolaborasi pemberian
4. Implementasi
31
Implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai
faringitis akut.
5. Evaluasi keperawatan
dinilai selama 24 jam terus menerus yang ditulis dalam bentuk catatan atau
jam dinasnya. Evaluasi biasanya dibuat dalam bentuk SOAP, pada pasien
diharapkan.
yang paling ideal untuk memenuhi kebutuhan energi, protein, vitamin, mineral,
dan berbagai komponen nutrien lain, dengan tujuan agar kebutuhan nutrisi pasien
32
No. Aspek yang dinilai Nilai Keterangan
0 1 2
1. Persiapan alat :
1. Piring, sendok,
garfu, serbet
makan, piring
dari mangkuk
untuk mencuci
tangan.
2. Makanan dan
minuman di
sipakan dan
bawa ke dekat
klien
3. Lingkungan
sekitar klien di
rapikan.
duduk :
1. Beritahu kllien
2. Bantu klien
duduk di tempat
33
tidur/ kursi
alas di bawah
dagu klien
4. Makanan dan
minuman di
hidangkan
5. Pasien di
ingatkan untuk
berdoa
6. Pasien di
persilahkan
makan
3. Pasien yang
berbaring :
1. Beritahu klien
2. Bantu klien
untuk
meningkatkan
tubuhnya
3. Bentangkan
34
serbet di bawah
dagu klien
4. Makanan di
hidangkn,
perawat
membantu
memotong lauk
menuang sayur
5. Pasien di
ingatkan untuk
berdoa
6. Pasien di
persilahkan
makan
minum sendiri :
1. Beritahu klien
2. Atur klien
dengan posisi
35
kepala lebih
tinggi dari
badannya
3. Bentangkan
serbet di bawah
dagu klien
4. Klien di tawari
minum, kalau
bisa pakai
sedotan.
5. Beritahu klien
jika makanan
panas/ ingin,
anjurkan untuk
mencicipi dulu.
6. Suapkan
makanan sedikit
demi sedikit
agar tidak
tersedak sambil
berkomunikasi
dengan klien
36
7. Bila sudah
minum di
lanjutkan obat
sekitarnya di
bersihkan
9. Bersihkan
peralatan.
Tahap Evaluasi :
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
rancangan penelitian yang dipakai adalah dalam bentuk studi kasus tunggal.
37
Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas tumbuh dan kembang anak
Penelitian ini akan dimulai dari tanggal 8 Januari sampai dengan 18 januari
tahun 2020, sedangkan waktu untuk penelitian akan dilakukan pada 27 April
Subjek studi kasus pada penelitian ini adalah pada anak yang
Kiteria Inklusi
mengalami hipertermia
D. Fokus Studi
Fokus studi penlitian ini adalah penerapan pemberian makan dan minum
per oral di Puskesmas Tanah Garam Pelayanan Terpadu Tumbuh Kembang &
Perawatan Anak
38
akut dengan gangguan sulit untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya,
menelan karna adanya pembengkakan pada area
tonsil yang mengakibatkan kesulitan dalam
menelan. Untuk itu di lakukan dukungan
perawatan diri : makan dan minum per oral
agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi
1. Wawancara
G. Analisis Data
cara deskriptif, salah satunya adalah dengan metode studi kasus (case study).
Proses penyusunan studi kasus ini yaitu pengumpulan data mentah individu,
H. Etik Penelitian
39
Etik dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan informed
Prinsip etik yang diterapkan berkaitan dengan studi kasus ini yaitu:
Otonomi (Autonomy)
penelitian ini.
Kejujuran (veracity)
40
Nilai yang diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk
pasien.
Kerahasiaan (confidentiality)
privasi.
Akuntabilitas (accountability)
profesional harus dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa kecuali.
DAFTAR PUSTAKA
Noya, dkk (2019), Peran ibu dalam peningkatan sistem imun anak dengan
41
Pujjiati Abbas & Aprilia Sri Haryati (2015), Hubungan peberian asi ekslusif
dengan kejadian infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada bayi : Fakulas
Arumike Septrian, dkk (2017), Hubungan asap rokok dengan kejadian faringitis
Mahakam Samarinda.
Ngastiyah, 2005 Perawatan Anak Sakit Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC :
JAKARTA
Muhamad fahrul udin, 2018 Penyakit resoirologi pada anak :UB press :Malang
Dr. Sri Rukmini, 2011, buku ajar ilmu penyakit telinga dan tenggorok : EGC :
Jakarta
Surabaya
Drg. Chaerita Maulani, Seluk beluk kawat gigi : PT Elex Media Kompuindo :
Jakarta
Yogyakarta.
Sujono Riyadi & Harmoko, Standar Operating Procedure Dalam Praktik Klinik
42
SOP makan dan minum per oral
yang paling ideal untuk memenuhi kebutuhan energi, protein, vitamin, mineral,
dan berbagai komponen nutrien lain, dengan tujuan agar kebutuhan nutrisi pasien
43
No. Aspek yang dinilai Nilai Keterangan
0 1 2
1. Persiapan alat :
1. Piring, sendok,
garfu, serbet
makan, piring
dari mangkuk
untuk mencuci
tangan.
2. Makanan dan
minuman di
sipakan dan
bawa ke dekat
klien
3. Lingkungan
sekitar klien di
rapikan.
duduk :
1. Beritahu kllien
2. Bantu klien
duduk di tempat
44
tidur/ kursi
alas di bawah
dagu klien
4. Makanan dan
minuman di
hidangkan
5. Pasien di
ingatkan untuk
berdoa
6. Pasien di
persilahkan
makan
3. Pasien yang
berbaring :
1. Beritahu klien
2. Bantu klien
untuk
meningkatkan
tubuhnya
3. Bentangkan
45
serbet di bawah
dagu klien
4. Makanan di
hidangkn,
perawat
membantu
memotong lauk
menuang sayur
5. Pasien di
ingatkan untuk
berdoa
6. Pasien di
persilahkan
makan
minum sendiri :
1. Beritahu klien
2. Atur klien
dengan posisi
46
kepala lebih
tinggi dari
badannya
3. Bentangkan
serbet di bawah
dagu klien
4. Klien di tawari
minum, kalau
bisa pakai
sedotan.
5. Beritahu klien
jika makanan
panas/ ingin,
anjurkan untuk
mencicipi dulu.
6. Suapkan
makanan sedikit
demi sedikit
agar tidak
tersedak sambil
berkomunikasi
dengan klien
47
7. Bila sudah
minum di
lanjutkan obat
sekitarnya di
bersihkan
9. Bersihkan
peralatan.
FORMAT PENGKAJIAN
RUANG PERAWATAN ANAK
I. Biodata
Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan :
……………………………………………………………………
3. Jenis kelamin :
……………………………………………………………………
48
4. A g a m a :
……………………………………………………………………
5. Pendidikan :
……………………………………………………………………
6. Alamat :
……………………………………………………………………
8. Tgl pengkajian :
……………………………………………………………………
9. Diagnosa medik :
……………………………………………………………………
……………………………………………
………………………
……………………………………………
………………………
a. N a m a :
……………………………………………………………………
b. U s i a :
……………………………………………………………………
c. Pendidikan :
……………………………………………………………………
49
d. Pekerjaan/sumber penghasilan :
……………………………………………………………
e. A g a m a :
……………………………………………………………………
f. Alamat :
……………………………………………………………………
2. Ibu
a. N a m a :
……………………………………………………………………
b. U s i a :
……………………………………………………………………
c. Pendidikan :
……………………………………………………………………
d. Pekerjaan/Sumber penghasilan:
……………………………………………………………
e. Agama :
……………………………………………………………………
f. Alamat :
……………………………………………………………………
50
II. Riwayat Kesehatan
………………………………………………………………………………
………………………
………………………………………………………………………………
………………………
………………………………………………………………………………
………………………
………………………………………………………………………………
………………………
………………………………………………………………………………
………………………
………………………………………………………………………………
………………………
51
………………………………………………………………………
………………………
2. Natal
Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah
melahirkan :
............................................................................................................
................................
3. Post natal
¤ Riwayat kecelakaan :
……………………………………………………………………………
52
¤ Riwayat mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa anjuran dokter dan
menggunakan zat/subtansi kimia yang berbahaya :
…………………………………………………………….
Ket :
1. BCG
2. DPT (I,II,III)
Polio
3.
(I,II,III,IV)
4. Campak
5. Hepatitis
53
V. Riwayat Tumbuh Kembang
Pertumbuhan Fisik
Berat badan : ………………kg
Tinggi badan :……………. cm.
Waktu tumbuh gigi …………………. gigi tanggal
………….........…………..… Jumlah gigi ......................
buah.
Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat
Pemberian ASI
........................................................................................................................
................................
2. Jumlah pemberian :
……………………………………………………………
54
3. Cara pemberian :
……………………………………………………………
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
55
- Ibu membawa anaknya ke RS karena : ................................................
..................................................................................................................
.........................................
..................................................................................................................
.........................................
..................................................................................................................
.........................................
X. Aktivitas sehari-hari
Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Selera makan
Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Jenis minuman
Frekuensi minum
Kebutuhan cairan
Cara pemenuhan
Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Tempat
pembuangan
56
Frekuensi (waktu)
Konsistensi
Kesulitan
Obat pencahar
Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Jam tidur
Siang
Malam
Pola tidur
Kebiasaan sebelum
tidur
Kesulitan tidur
Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Mandi
- Cara
- Frekuensi
- Alat mandi
Cuci rambut
- Frekuensi
57
- Cara
Gunting kuku
- Frekuensi
- Cara
Gosok gigi
- Frekuensi
- Cara
Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Kegiatan sehari-hari
2. Pengaturan jadwal
harian
Kesulitan pergerakan
tubuh
Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Perasaan saat
sekolah
Waktu luang
Perasaan setelah
rekreasi
Waktu senggang
58
klg
Kegiatan hari libur
Keadaan umum :
Kesadaran :
Tanda – tanda vital :
Tekanan darah : ..................................... mmHg
Denyut nadi : ..................................... x / menit
Suhu : ..................................... o C
Pernapasan : ..................................... x/ menit
Berat Badan :
Tinggi Badan :
Kepala
Inspeksi
Warna rambut :
Penyebaran :
Mudah rontok :
Kebersihan rambut :
Palpasi
Inspeksi
Simetris / tidak :
Bentuk wajah :
Gerakan abnormal :
Ekspresi wajah :
Palpasi
Data lain :
Mata
Inspeksi
59
Pelpebra : Edema / tidak
Radang / tidak
Posisi mata :
Simetris / tidak :
Palpasi
Data lain :
Posisi hidung :
Bentuk hidung :
Keadaan septum :
Secret / cairan :
Data lain :
Telinga
Inspeksi
Posisi telinga :
Ukuran / bentuk telinga :
Aurikel :
Lubang telinga : Bersih / serumen / nanah
Pemakaian alat bantu :
Palpasi
60
Pemeriksaan uji pendengaran
Rinne :
Weber :
Swabach :
Pemeriksaan vestibuler :
Data lain :
Mulut
Inspeksi
Gigi
Keadaan gigi :
Karang gigi / karies :
Pemakaian gigi palsu :
Gusi
Merah / radang / tidak :
Lidah
Kotor / tidak :
Bibir
Cianosis / pucat / tidak :
Basah / kering / pecah :
Mulut berbau / tidak :
Kemampuan bicara :
Data lain :
Tenggorokan
Warna mukosa :
Nyeri tekan :
Nyeri menelan :
Leher
Inspeksi
Palpasi
61
Bentuk dada :
Irama pernafasan:
Pengembangan di waktu bernapas :
Tipe pernapasan :
Data lain :
Palpasi
Vokal fremitus :
Massa / nyeri :
Auskultasi
Data lain :
Jantung
Palpasi
Ictus cordis :
Perkusi
Pembesaran jantung :
Auskultasi
BJ I :
BJ II :
BJ III :
Bunyi jantung tambahan :
Data lain :
Abdomen
Inspeksi
Membuncit :
Ada luka / tidak :
Palpasi
Hepar :
Lien :
Nyeri tekan :
62
Auskultasi
Peristaltik :
Perkusi
Tympani :
Redup :
Data lain :
Motorik
Pergerakan kanan / kiri :
Pergerakan abnormal :
Kekuatan otot kanan / kiri :
Tonus otot kanan / kiri :
Koordinasi gerak :
Refleks
Biceps kanan / kiri :
Triceps kanan / kiri :
Sensori
Nyeri :
Rangsang suhu :
Rasa raba :
Ekstremitas bawah
Motorik
Gaya berjalan :
Kekuatan kanan / kiri :
Tonus otot kanan / kiri :
Refleks
KPR kanan / kiri :
APR kanan / kiri :
Babinsky kanan / kiri :
Sensori
Nyeri :
Rangsang suhu :
Rasa raba :
Data lain :
Status Neurologi.
Saraf – saraf cranial
63
Nervus I (Olfactorius) : penghidu :
Nervus II (Opticus) : Penglihatan :
Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
Konstriksi pupil :
Gerakan kelopak mata :
Pergerakan bola mata :
Pergerakan mata ke bawah & dalam :
Nervus V (Trigeminus)
Sensibilitas / sensori :
Refleks dagu :
Refleks cornea :
Nervus VII (Facialis)
Gerakan mimik :
Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan :
Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran :
Kaku kuduk :
Kernig Sign :
Refleks Brudzinski :
Refleks Lasegu :
Data lain :
Motorik kasar
Motorik halus
Bahasa
Personal social
XII. Test Diagnostik
64
= Laboratorium
………………………………………………………………………………………
………………………..
………………………………………………………………………………………
………………………..
………………………………………………………………………………………
………………………..
Analisa Data
DO :
-
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
NO DIAGNOSA INTERVENSI
KEPERAWATAN TUJUAN DAN PERENCANAAN
KRITERIA HASIL
1
65
Implementasi Keperawatan
Diagnosa
No Jam Tindakan Keperawatan
Keperawatan
Evaluasi keperawatan
Diagnosa
No Evaluasi Paraf
Keperawatan
66