Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mega Indriyani

NIM : 201710130311061
Kelas : Pembangkit Tenaga Listrik-C

TUGAS RESUME JURNAL KONTROL PEMBANGKIT TENAGA


GELOMBANG AIR LAUT

Judul Jurnal : Simulasi Gelombang Laut untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut
Sumber : Parjiman,. Daryanto, dkk. 2018. Simulasi Gelombang Laut untuk Pembangkit
Listrik Tenaga Gelombang Laut. Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana. Vol 9
No.2
Resume :

Salah satu sumber energi terbarukan yang belum dimanfaatkan sepenuhnya adalah energi
gelombang laut. Energi gelombang laut pada dasarnya berasal dari angin, yang awalnya juga
berasal dari energi matahari. Pada saat angin berhembus di atas permukaan lautan, gesekan
menimbulkan gerakan air dan menghasilkan gelombang. Energi gelombang memiliki kurang
lebih lima kali lebih padat dari energi surya, atau kepadatan mencapai 2-3 kW/m2. Karakteristik
energi gelombang sangat sesuai untuk memenuhi kebutuhan energi kota-kota pelabuhan dan
pulau-pulau terpencil di Indonesia. Namun demikian, pengembangan teknologi pemanfaatan
energi gelombang di Indonesia saat ini meskipun cukup menjanjikan namun masih belum
optimal. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dibangun model simulasi gelombang yang akan
digunakan untuk pengembangan teknologi sistem pembangkit listrik tenaga gelombang laut.
Model matematika dari gelombang akan diturunkan dan disimulasikan. Dengan model
matematika ini dapat diuji karakteristik dan perilaku gelombang serta desain sistem teknologi
pembangkit listrik tenaga gelombang laut yang telah dibuat. Model matematika dari gelombang
laut dikembangkan dengan menggunakan program komputasi numerik MATLAB dan program
simulasi grafis Simulink. Sistem ini terdiri dari model matematika gelombnag dan ponton yang
digabung menjadi satu sistem persamaan diferensial parsial. Sebuah antarmuka pengguna grafis
dikembangkan sehingga dapat diatur parameter input, mulai dari simulasi hingga melihat hasil
simulasi.

- SISTEM PLTGL

Konsep pengembangan PLTGL saat ini berjumlah sangat besar dan berdasarkan
memanfaatkan sumber energi gelombang. Konsep yang berbeda dapat dikategorikan dalam
beberapa kelas yang berbeda, Namun sebagian besar memiliki istilah yang sama yaitu
terminator, attenuator dan point absorber. Terminator adalah perangkat dengan ekstensi
horisontal besar sejajar dengan arah perambatan gelombang, sedangkan atenuator memiliki
ekstensi horisontal besar ortogonal terhadap arah propagasi gelombang. Sedangkan, Perangkap
titik kontras dengan ekstensi kecil dibandingkan dengan panjang gelombang dominan gelombang
yang ada. Pergerakan ponton yang diletakkan di atas permukaan laut akibat gelombang terdiri
dari tiga mode gerak translasi (surgey, sway, heave) dan tiga mode gerak rotasi (roll, pitch dan
yaw) mengacu pada koordinat (x, y, z). Ponton terendam sebagian, dan sebagai penyerap titik
bila memiliki diameter yang cukup kecil, atau sebagai attenuator atau terminator jika sebaliknya
dilakukan dengan memadukannya dengan generator secara langsung atau dengan memodifikasi
pergerakan memanfaatkan bandul yang dikompling dengan magnet sedemikian rupa atau juga
sebagai pemompa air laut untuk ditampung yang selanjutnya dialirkan ke generator
memanfaatkan jatuh terjun. Beberapa sistem yang telah dibangun adalah sebagai berikut:
A. Attenuator
Prinsip dasar jenis ini adalah dengan cara meletakkan alat konversi di permukaan air laut
untuk
mengkonversi energi gelombang laut menjadi energi listrik.
A. Oscillating Water Column (OWC)
Oscillating Water Column (OWC) menggunakan prinsip tekanan udara yang dihasilkan oleh
gelombang laut dalam suatu ruangan tertutup untuk memutar turbin.
B. Overtopping Device
Overtopping Device merupakan peralatan penjebak air laut ke dalam suatu tempat di tengah
laut, air yang terkumpul secara berkesinambungan digunakan untuk memutar turbin yang
terletak di bawah peralatan penjebak air laut tersebut.
C. Oscillating Wave Surge Converter (OWSC) Oscillating Wave Surge Converter merupakan
alat konversi tenaga ombak yang memanfaatkan energi horizontal gelombang laut.
D. (Axisymmetrical) Point Absorber
(Axisymmetrical) Point Absorber merupakan alat konversi energi gelombang dengan
penempatan pelampung dipermukaan laut, memanfaatkan energi vertikal dari gelombang laut
untuk menghasilkan listrik.
E. Submerged Pressure Differential
Submerged Pressure Differential tidak jauh berbeda dengan Point Absorber, hanya saja
pelampung yang digunakan tidak terletak pada permukaan, melainkan di dalam laut.

- PEMBAHASAN DAN HASIL

Pembangkit listrik tenaga gelombang laut menggunakan media yang berbeda untuk konversi
energi, dan menurut jenis media dapat dibagi menjadi: “duck”, Pendulous, kolom air berosilasi, dan
ponton. Semua media daya gelombang laut mengandung dua tahap konversi energi. Pertama, bisa
mengubah energi laut menjadi energi kinetik pada bagian akuisisi. Pada tahap kedua, generator rotor
akan dipaksa oleh peralatan transmisi, yang mengubah energi kinetik menjadi daya listrik untuk
beban.

Konversi Energi Gelombang


Air Laut

Pada Penelitian ini akan disimulasikan blok diagram Gelombang, Energi Gelombang yang
dibangkitkan, media konversi, dan Energi Kinetik yang dihasilkan. Media Konversi yang digunakan
adalah Ponton. Simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak MATLAB dengan parameter input
berupa d (kedalaman laut); a (amplitudo gelombang); L( panjang gelombang); dan C (Kecepatan
rambat gelombang). Pada percaobaan ini digunakan kedalaman lautan adalah 20m, panjang
gelombang adalah 20m, tinggi gelombang 0,5m dan kecepatan rambat gelombang adalam 5m/s.
Energi gelombang maksimum pada ketinggian gelombang 0,5m adalah sebesar 0.036 joule. Dengan
mengunakan media perantara ponton, energi gelombang diubah menjadi energi kinetik. Energi kinetik
yang dibangkitkan setelah ditransformasikan ke ponton, maksimum energi yang dihasilkan adalah
0,022 joule sesuai dengan persamaan :

Anda mungkin juga menyukai