Anda di halaman 1dari 3

Jakarta, 31 Maret 2020

Nomor : 465/AINEC.Ka.Sr/III/2020
Hal : Proses Pembelajaran, Pengajaran, dan Kemahasiswaan Selama Masa
Darurat Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19)

Kepada Yth.
1. Seluruh Pengurus Pusat AIPNI
2. Ketua AIPNI Regional I s.d XIII
3. Pimpinan Institusi Penyelenggaran Pendidikan Ners
4. Pimpinan Institusi Penyelenggara Pendidikan Magister/Spesialis Keperawatan

Dengan hormat,

Setelah mempelajari dan mempertimbangkan situasi terkini secara komprehensif terkait


dengan masa darurat pandemi COVID-19 di tanah air kita, maka dipandang perlu AIPNI
mengambil beberapa kebijakan dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar dan kegiatan
akademik lainnya oleh institusi penyelenggara pendidikan Ners dan Magister/Spesialis
Keperawatan di Indonesia.

A. Dasar
1. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 4 tahun 2020
tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran
Corona Virus Disease (COVID-19)
2. Surat Edaran Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
36952/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari
Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-
19)
3. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 262/E.E2/KM/2020
tentang Pembelajaran Selama Masa Darurat Pandemi COVID-19
4. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 302/E.E2/KR 2020
tentang Masa Belajar PenyelenggaraanProgram Pendidikan
5. Keputusan Rapat Pengurus AIPNI tanggal 30 Maret 2020

B. Tujuan
1. Mencegah, mengurangi penyebaran, dan melindungi mahasiswa, dosen, dan
tenaga kependidikan dari bahaya COVID-19
2. Memberikan pedoman penyelenggaran pendidikan dan pengajaran pada situasi
darurat pandemic COVID-19
3. Memastikan bahwa proses pendidikan dan pengajaran berlangsung secara
fleksibel dengan memfokuskan pada capaian pembelajaran yang telah ditetapkan

C. Ruang Lingkup
Surat Edaran ini disampaikan untuk dapat digunakan sebagai pedoman bagi Institusi
Penyelenggara Pendidikan Ners dan Magister/Spesialis Keperawatan anggota
Asosiasi Institusi Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) dalam rangka
peran serta institusi ikut melakukan pencegahan, penanganan, dan pengendalian
penyebaran COVID-19 di Indonesia

D. Proses Pendidikan dan Pengajaran


1. Tahap Akademik
a. Proses dilakukan pembelajaran dari rumah (study from home) dengan
menggunakan dalam jaringan (daring), metode pembelajaran yang dipilih
dengan memperhatikan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan
b. Pelaksanaan pembelajaran daring dihimbau agar tidak memberatkan
mahasiswa dari sisi waktu maupun penggunaan kuota internet.
c. Penghematan biaya operasional penyelenggaraan pendidikan yang diperoleh
selama dilakukan pembelajaran dari rumah (study from home), mohon dapat
digunakan untuk membantu mahasiswa, seperti subsidi pulsa koneksi
pembelajaran daring, bantuan logistik dan kesehatan bagi yang
membutuhkan.
d. Penelitian tugas akhir selama masa darurat ini agar diatur baik metode
maupun jadwalnya, disesuaikan dengan status dan kondisi setempat

2. Tahap profesi
a. Proses juga dilakukan pembelajaran dari rumah (study from home) dengan
menggunakan dalam jaringan (daring), metode pembelajaran yang dipilih
dengan memerhatikan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan pada setiap
stase
b. Metode pembelajaran yang dipilih dapat berupa studi kasus, diskusi, video
bedside teaching, membuat media edukasi kesehatan, tutorial klinik,
presentasi jurnal ilmiah dan lain lain. Setelah masa darurat berakhir, maka
waktu yang ada digunakan untuk pencapaian target pembelajaran yang harus
dilakukan dengan metode demonstrasi dan uji keterampilan pada kasus nyata.
c. Pelaksanaan pembelajaran daring dihimbau agar tidak memberatkan
mahasiswa dari sisi waktu maupun penggunaan kuota internet.
d. Penghematan biaya operasional penyelenggaraan pendidikan yang diperoleh
selama dilakukan pembelajaran dari rumah (study from home), mohon dapat
digunakan untuk membantu mahasiswa, seperti subsidi pulsa koneksi
pembelajaran daring, bantuan logistik dan kesehatan bagi yang
membutuhkan.
e. Mahasiswa juga dapat berperan sebagai relawan COVID-19, apabila
dilaksanakan selama 1 (satu) bulan setara dengan 4 sks pada mata kuliah
profesi yang mendekati capaian pembelajaran tersebut

3. Uji Kompetensi Nasional


a. Pada prinsipnya ukom tetap harus dilakukan tahun ini dan dengan jadwal
ukom yang sesuai dengan sebelumnya yaitu 3 kali satu tahun .
b. Dengan kondisi yang ada sat ini menyebabkan penundaan ukom bulan Maret
menjadi Juli 2020 maka diusulkan kepada pemerintah untuk;
(1). Menyatukan ujian gelombang satu dengan gelombang dua dengan
membuka kembali pendaftaran agar kesempatan terbuka kembali bagi
lulusan yang memang seharusnya diberikan kesempatan untuk ujian di
periode 2.
(2). Penumpukan periode ujian akan menimbulkan kurangnya fasilitas CBT
karena adanya lonjakan peserta maka diusulkan dilakukan dengan ujian
berturut menjadi 4 sesi dengan pengaturan setiap ujian dua sesi dengan
jeda satu minggu lalu diadakan 2 sesi lagi atau ada cara pengaturan
kembali.
(3). Bagi retaker tetap mengikuti ujian seperti biasa dengan mengikuti system
penilaian yang sama dengan first taker (mahasiswa exit exam) dan jika
juga tidak lulus diberikan kesempatan seterusnya seperti sebelumnya.
Atau diberikan kebijakan kusus dengan mempertimbangkan nilai batas
lulus tersendiri atau dapat menggunakan nilai ujian kompetensi yang
sudah ada saat ini dengan menggunakan system penilaian sesuai dengan
permendikbud no 02 tahun 2020.
(4) Apabila kondisi darurat berkepanjangan maka diusulkan untuk ditiadakan
uji kompetensi agar tidak menambah beban dan mengganggu kelulusan
serta memberi kepastian untuk memperoleh kesempatan bekerja.
E. Masa Studi
Masa studi semester ini yang seharusnya berakhir pada semester genap 2019/2020
agar tetap diselesaikan tepat waktu, namun jika kondisi terpaksa yang tidak
memungkinkan maka dapat diperpanjang yang pengaturannya diserahkan kepada
Pimpinan Perguruan Tinggi sesuai dengan kondisi dan situasi setempat;

F. Penutup
1. Ketua regional bersama pimpinan institusi anggota AIPNI diharapkan melakukan
pengawasan, pelaksanaan, dan tindak lanjut terkait surat edaran ini dan dapat
melakukan konsultasi dengan AIPNI Pusat jika diperlukan.

Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana
mestinya.

Tembusan:
- Arsip

Anda mungkin juga menyukai