Anda di halaman 1dari 4

Asersi Manajemen

a. Akun Kas

No Tentang Asersi Manajemen


.
1. Keberadaan atau keterjadian (existence or Saldo kas tercatat benar-
occurance) benar ada pada tanggal
neraca
2. Kelengkapan (completeness) -Saldo kas tercatat meliputi
pengaruh semua transaksi
kas yang telah terjadi

-Transfer kas antar bank


pada akhir tahun, telah dicatt
pada periode yang tepat
3. Hak dan kewajiban (rights and obligations) Klien mempunyai hak legal
atas seluruh saldo kas yang
tampak pada tanggal neraca
4. Penilaian atau alokasi (valuation and allocation) Saldo kas tercatat dapat
direalisasi pada jumlah yang
dinyatakan dalam neraca dan
sesuai dengan skedul
pendukungnya
5. Penyajian dan pengungkapan (presentation and -Saldo kas telah
disclosure) diidentifikasi dan
dikelompokkan dengan tepat
dalam neraca

-Identifikasi dan
pengungkapan yang tepat
dan memadai telah dilakukan
sehubungan dengan adanya
pembatasan penggunaan kas
tertentu

-Kewajiban kontinjensi,
compensating balances, dan
lines of credit dengan bank
telah diungkapkan secara
memadai
b. Akun Persediaan

No Tentang Asersi Manajemen


.
1. Keberadaan atau keterjadian (existence or Transaksi persediaan adalah
occurance) sah, Persediaan yang dicatat
di dalam buku dan catatan
benar-benar ada,
2. Kelengkapan (completeness) Seluruh transaksi persediaan
dan peristiwa telah dicatat.
3. Hak dan kewajiban (rights and obligations) Semua peristiwa yang
diungkapkan, transaksi, dan
hal lain yang terkait dengan
persediaan telah terjadi dan
berkaitan dengan entitas,
entitas memiliki hak hukum
(yaitu, kepemilikan) atas
persediaan yang dicatat,
4. Penilaian atau alokasi (valuation and allocation) Persediaan dicatat dengan
tepat sesuai dengan GAAP
(misalnya, nilai yang lebih
rendah dari nilai buku atau
pasar).
5. Penyajian dan pengungkapan (presentation and Informasi keuangan dan
disclosure) lainnya terkait dengan
persediaan telah
diungkapkan secara wajar
dan pada jumlah yang tepat.
c. Akun Aset Ttap

No Tentang Asersi Manajemen


.
1. Keberadaan atau keterjadian (existence or Saldo akun asset tetap benar
occurance) benar ada dan transaksinya
benar benar terjadi
2. Kelengkapan (completeness) Transaksi atas akun asset
tetap telah dilaporkan oleh
manajemen secara lengkap
3. Hak dan kewajiban (rights and obligations) .Pengakuan atas hak dan
keajiban yang berkaitan
dengan asset tetap
(pengakuan transaksi)
dilakukan dngan tepat
4. Penilaian atau alokasi (valuation and allocation) Transaksi atas ast tetap telah
dinilai dan dialokasikan
dengan tepat dan telah
dibukukan pada tempatnya

5. Penyajian dan pengungkapan (presentation and .Transaksi atas saldo asset


disclosure) tetap telah disajikan dan
diungkapkan dalam laporan
keuangan dengan tepat
Materiality : 10.886.879.619,1
Performance Materiality: 5.443.398.099,55

FSA Title Balance Scope- C E A V P Justification Risks


in?
PPE 1.004.250.898.769 Scope-in ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Inventories 100.220.176.995 Scope-in ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Cash Balances 6.843.501.828 Scope-in ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

Prosedur yang digunkan dan alasan :

1. Test of Control (ToC)


Untuk memperoleh bukti audit tentang efektivitas rancangan dan operasi kebijakan atau
prosedur struktur pengendalian internal. Sebagai contoh, prosedur pengendalian internal
komputer menggunakan jumlah berkas untuk memastikan bahwa semua berkas transaksi telah
dicatat. Apabila jumlah nilai uang yang diproses dalam berkas tersebut tidak cocok, maka
transaksi jumlah berkas tersebut tidak akan diproses dan sebagai gantinya dicetak suatu
laporan pengecualian atau exception report.

2. Substantive Analitical Procedures (SAP)


Selanjutnya dilakukan Substantive test, diperlukan jika ToC belum dapat memfilter kesalahan
dalam audit. Prosedur analitis mencakup perbandingan-perbandingan dari jumlah-jumlah
yang dicatat dengan jumlah yang diharapkan yang disusun oleh auditor. Prosedur analitis
digunakan dalam perencanaan audit, mengidentifikasi area dari resiko yang lebih besar dari
salah saji. Hal tsb penting untuk memperoleh bukti mengenai asersi yang diutarakan oleh
manajemen, mengindikasikan kemungkinan terjadinya salah saji dalam laporan keuangan,
mengurangi pengujian terinci atas saldo, memahami bidang usaha klien, dan menetapkan
kelangsungan hidup suatu satuan usaha

3. Other Substantive Procedures (OSP)


Pengujian substantif atas transaksi digunakan untuk memastikan bahwa apakah semua tujuan
audit berkaitan dengan transaksi (transaction-related audit objectives) telah terpenuhi untuk
setiap kelas transaksi. Sebagai contoh auditor melakukan pengujian substantif atas transaksi
untuk menguji apakah transaksi yang dicatat benar-benar ada dan transaksi yang ada semua
telah dicatat pada buku besar.

4. Test of Details (ToD)


Pengujian yang terakhir untuk meminimalisir kesalahan dalam laporan keuangsn.
Pengujian terinci atas saldo memusatkan pada saldo akhir buku besar baik untuk akun
neraca maupun rugi laba, tetapi penekanan utama adalah pada neraca. Pengujian
detail saldo akun yang direncanakan harus cukup memadai untuk memenuhi setiap
tujuan spesifik audit dengan memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai