Anda di halaman 1dari 8

Trad. Med. J.

, September - December 2017 Submitted : 17-06-2017


Vol. 22(3), p 182-189 Revised : 07-09-2017
ISSN-p : 1410-5918 ISSN-e : 2406-9086 Accepted : 23-10-2017

Aktivitas Antikanker Tanaman Genus Clerodendrum


(Lamiaceae): Sebuah Kajian
Anticancer Activity Of Plant Genus Clerodendrum (Lamiaceae): A Review
Donald Emilio Kalonio1,2*, Rini Hendriani1 dan Elisabeth N. Barung2
1Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran
2Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado, Jl. Raya Bandung, Sumedang Km 21 Jatinangor 45363

ABSTRAK

Tanaman dari genus Clerodendrum (Lamiaceae) tersebar luas di daerah tropis dan subtropis.
Tanaman dari genus ini digunakan secara empiris maupun ilmiah sebagai antiinflamasi, antidiabetes,
antimalaria, antivirus, antihipertensi, hipolipidemik, antioksidan, dan antitumor. Hasil prediksi simulasi
penambatan molekul kandungan kimia tanaman ini berpotensi memberikan efek antikanker. Tulisan ini
bertujuan untuk mengkaji aktivitas antikanker tanaman genus Clerodendrum berdasarkan data ilmiah.
Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah studi literatur. Pencarian data ilmiah dilakukan secara
online (pada database PubMed, Science Direct dan Google Scholar) dan penelusuran pada berbagai buku
(Farmakope Herbal Indonesia dan PROSEA). Sebanyak 12 tanaman dari genus Clerodendrum memiliki
aktivitas antikanker in vitro maupun in vivo, sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber
senyawa aktif baru dengan aktivitas antikanker.
Kata Kunci: Genus Clerodendrum; Aktivitas Antikanker; In Vitro; In Vivo

ABSTRACT

Plants of the genus Clerodendrum (Lamiaceae) is widespread in tropical and subtropical regions.
Plants of this genus are used both empirically and scientifically as anti-inflammatory, antidiabetic,
antimalarial, antiviral, antihypertensive, hypolipidemic, antioxidant, and antitumor. Results of the molecular
docking simulation of chemical content of these plants could potentially provide an anticancer effect. This
paper aims to review the anticancer activity of plant genus Clerodendrum based on scientific data. The
method used in this study is the literature study. Searches were conducted online (in the database PubMed,
Science Direct and Google Scholar) and on various books (Farmakope Herbal Indonesia and PROSEA). A total
12 plants of the genus Clerodendrum have anticancer activity in vitro and in vivo, thus potentially to be
developed as a source of new active compounds with anticancer activity.
Keywords: Genus Clerodendrum; Anticancer Activity; In Vitro; In Vivo

PENDAHULUAN tanaman obat. Produk alami telah terbukti


Kanker adalah salah satu penyebab bermanfaat dalam pengembangan obat
kematian terbanyak pada manusia. Pada tahun antikanker terutama yang berasal dari tumbuhan
2015, kanker menempati urutan kedua (8,8 juta tinggi (Pan et al. 2012)
atau 22%) penyebab kematian akibat penyakit Tumbuhan obat telah digunakan sejak
tidak menular terbanyak pada populasi global zaman dahulu untuk pengobatan berbagai macam
(WHO 2017). Tingginya kasus kanker baru dan penyakit termasuk kanker. Keanekaragaman
angka kematian akibat kanker dapat disebabkan tumbuhan yang sangat besar merupakan sumber
oleh faktor resiko perilaku dan pola makan. yang sangat potensial dari bahan alam/senyawa
Faktor-faktor tersebut adalah indeks massa tubuh kimia yang memiliki aktivitas antitumor dan
yang tinggi, kurangnya konsumsi sayur dan buah, sitotoksik. Banyak penelitian melaporkan
kurangnya aktivitas fisik, merokok dan konsumsi hubungan antara mengkonsumsi tanaman obat
alkohol yang berlebihan (Pusdatin 2015). dan karsinogenitas. Kandungan berbagai senyawa
Berbagai upaya dilakukan untuk mengobati fitokimia dalam tanaman obat telah terbukti
kanker, termasuk didalamnya menggunakan mampu mengobati kanker pada tahap inisiasi,
promosi dan progresi (Shanmugapriya et al. 2016;
Correspondence author: Donald Emilio Kalonio Gogoi et al. 2017). Tanaman yang memiliki
Email: donaldemilio.k@gmail.com potensi sebagai antikanker adalah tanaman genus
Clerodendrum.

182 Traditional Medicine Journal, 22(3), 2017


Donald Emilio Kalonio

Tanaman dari genus Clerodendrum Tanaman genus Clerodendrum secara


(Lamiaceae) tersebar luas di daerah tropis dan tradisional dimanfaatkan sebagai antitumor (Patel
subtropis sebagai pohon-pohon kecil, semak atau et al. 2014) dan untuk membuktikan secara ilmiah
herba (Shrivastava & Patel 2007) dan pertama dilakukan penelitian baik in vitro maupun in vivo.
kali dideskripsikan oleh Linnaeus pada tahun Tulisan ini bertujuan mengkaji aktivitas
1753 dengan mengidentifikasi C. infortunatum L. antikanker tanaman genus Clerodendrum
(Leeratiwong et al. 2011). Genus Clerodendrum berdasarkan data ilmiah yang dikumpulkan.
terbagi atas tiga kelompok besar berdasarkan
distribusi geografi yaitu klade Asia, klade Afrika METODOLOGI
dan klade Pantropical Coastal (Steane et al. 1997; Metode yang digunakan adalah studi
Steane et al. 1999; Yuan et al. 2010). Di Indonesia literatur. Pencarian data ilmiah dilakukan secara
terdapat 17 tanaman dari genus Clerodendrum online dan penelusuran pada berbagai buku.
yang tumbuh, yaitu C. calamitosum, C. Pencarian secara online dilakukan pada database
colebrookianum, C. deflexum, C. disparifolium, C. PubMed, Science Direct dan Google Scholar dengan
haematolasium, C. indicum, C. infortunatum, C. menggunakan kata kunci “Clerodendrum”,
intermedium, C. japonicum, C. laevifolium, C. “Clerodendrum + anticancer” “Clerodendrum +
minahassae, C. myrmecophila, C. nutans, C. antitumor”, “Clerodendrum + anti proliferation”
paniculatum, C. umbratile, dan C. villosum dan “Clerodendrum + cytotoxicity”. Tidak ada
(Leeratiwong et al. 2011) dan C. serratum (Depkes batasan bahasa dan waktu publikasi untuk artikel
RI 2011) yang disitasi. Artikel ilmiah dari database online
Tanaman genus Clerodendrum digunakan yang masuk dalam kriteria inklusi adalah original
dalam pengobatan tradisional oleh berbagai suku research dan menggunakan metode in vivo atau
yang tersebar di Asia dan Afrika. Secara empiris metode in vivo untuk uji aktivitas antikanker.
tanaman genus Clerodendrum digunakan untuk Penelusuran pada buku dilakukan pada
pengobatan rematik, asma, inflamasi, batuk, Farmakope Herbal Indonesia (literatur resmi) dan
infeksi serofulous, penyakit kulit, penurun Plant Resources of South-East Asia (PROSEA)
demam, penyakit Beriberi, diabetes, hipertensi,
jaundice, tifoid, sifilis, tumor, ascariasis, gonoroe, Aktivitas Antikanker Tanaman Genus
dispepsia, dan batu ginjal. Tanaman genus Clerodendrum
Clerodendrum memiliki efek sedatif, astringensia, Sebanyak 12 tanaman genus Clerodendrum
diuretik, antibakteri, dan dapat digunakan sebagai memiliki aktivitas antikanker, dan empat
antidotum keracunan ikan. Berdasarkan hasil diantaranya yaitu C. calamitosum, C infortunatum,
penelitian secara in vitro maupun menggunakan C. paniculatum dan C. serratum dibudidayakan
hewan uji, tanaman genus Clerodendrum memiliki atau tumbuh liar di Indonesia (Leeratiwong et al.
potensi sebagai antiinflamasi, antidiabetes, 2011; Depkes RI 2011). Secara tradisional
antimalaria, antivirus, antihipertensi, hipoli- tanaman ini digunakan sebagai antitumor (Patel
pidemik, antioksidan (Shrivastava & Patel 2007). et al. 2014). Data ilmiah dalam tulisan ini
Kandungan kimia dalam tanaman genus membuktikan bahwa tanaman genus Clerodendrum
Clerodendrum terdiri atas golongan steroid, memiliki efek sitotoksik sehingga berpotensi
terpen, flavonoid, konstituen volatil, glikosida untuk dikembangkan sebagai sumber senyawa
cianogenik, fenolik, karbohidrat, ribosome- aktif baru dengan efek antikanker.
inactivating protein, pheophorbide sitotoksik Kandungan kimia dalam tanaman genus
(Shrivastava & Patel 2007), saponin (van Clerodendrum yang terdiri atas golongan steroid,
Valkenburg & Bunyapraphatsara 2002). Sebanyak terpen, flavonoid, konstituen volatil, glikosida
53 senyawa fitokima yang terkandung dalam cianogenik, fenolik, karbohidrat, ribosome-
tanaman genus Clerodendrum diuji secara inactivating protein, pheophorbide sitotoksik
simulasi penambatan molekul (molecular docking (Shrivastava & Patel 2007), saponin (van
simulation) pada 18 target protein kanker yang Valkenburg & Bunyapraphatsara 2002) diduga
potensial. Hasil simulasi menyimpulkan bahwa berkontribusi pada efek antikankernya. Lima
lima senyawa yaitu apigenin 7-glucoside, senyawa yang berhasil diidentifikasi dalam
hispidulin, scutellarein-7-O-beta-D-glucuronate, tanaman genus ini yaitu apigenin 7-glucoside,
acteoside dan verbascoside memiliki potensi hispidulin, scutellarein-7-O-beta-D-glucuronate,
berikatan dengan target protein kanker dan acteoside dan verbascoside menunjukan interaksi
menimbulkan efek terapi. Interaksi ikatan dengan protein kanker melalui simulasi
maksimum dengan 17 target obat kanker penambatan molekul dan berpotensi
ditunjukan oleh apigenin 7-glucoside dan menimbulkan efek terapi (Gogoi et al. 2017).
hispidulin (Gogoi et al. 2017) Senyawa yang telah diisolasi dan terbukti

Traditional Medicine Journal, 22(3), 2017 183


Aktivitas Antikanker Tanaman Genus Clerodendrum

Tabel I. Aktivitas antikanker tanaman dari genus Clerodendrum

No Nama Tanaman Bagian Tanaman Model Pengujian Referensi


1 C. calamitosum Daun dan batang In vitro dengan sel line kanker KB, Cheng et al. 2001
A549, HCT-8, CAKI-1, MCF-7, SK-
MEL-2, 1A9
2 C. cyrtophyllum Daun In vitro dengan sel line kanker KB, Cheng et al. 2001
A549, HCT-8, CAKI-1, MCF-7, SK-
MEL-2, 1A9
3 C. capitatum Daun In vitro dengan sel line kanker Bayor et al. 2007
DLD-1, MCF-7, M14
4 C. infortunatum Akar In vitro pada crown gall tumors, sel Haque et al. 2000; Sun
(C. viscosum) kanker serviks, sel DLA et al. 2013; Chacko et
al. 2015
Daun In vivo pada mencit yang diinduksi Das et al. 2010;
sel EAC Sannigrahi et al. 2012
5 C. volubile Daun In vitro dengan sel line kanker Erukainure et al. 2016
MCF-7, MDA-MB-231
6 C. paniculatum Daun In vivo pada tikus Wistar yang John et al. 2008
diinduksi sel EAC dan DLA
7 C. inerme Daun In vivo pada hamster golden Syrian Manoharan et al.
dan mencit Swiss yang diinduksi 2006; Renju et al.
DMBA 2007; Kalavathi &
In vitro dengan sel line kanker Sagayagiri 2016b;
A549, HeLa, HepG2 Kalavathi & Sagayagiri
2016a
8 C. myricoides Kulit akar In vitro dengan sel line kanker Kamuhabwa et al.
HeLa, HT29, A431, HEp-2 2000; Njeru et al.
2016
9 C. phlomidis Daun dan Silver In vitro dengan sel line kanker Lakshmi & Bai 2016a;
nanopartikel MCF-7, EAC, HT29 Lakshmi & Bai 2016b;
(AgNPs) ekstrak In vivo pada tikus Wistar yang Sriranjani et al. 2016
daun diinduksi dengan DEN.
10 C. serratum Daun dan Silver In vitro dengan sel EAC Nagdeva et al. 2012;
nanopartikel In vivo pada mencit Swiss yang Raman et al. 2015
(AgNPs) ekstrak diinduksi sel DLA.
daun
11 C. bungei In vivo pada mencit Shi et al. 1993
12 C. trichotomum Akar In vitro dengan sel line kanker Wang, Zhu, et al.
A549, 293T WT, BGC-823, KE-97, 2013; Wang, Xiong, et
KB, Huh-7, Jurkat, HeLa al. 2013; Xu et al.
2013

memiliki aktivitas antikanker dari tanaman H) (Wang, Xiong, et al. 2013; Wang, Zhu, et al.
genus Clerodendrum adalah pheophorbide-related 2013) dan dua senyawa steroid (Xu et al. 2013).
compounds (purpurin 7 dimethyl ester, pheo- Mekanisme antikanker beberapa tanaman
phorbide a, methyl (10S)-hydroxypheophorbide genus Clerodendrum melalui aktivitas
a) (Cheng et al. 2001); asam lemak (asam oleat, fotositoksisitas (Nakamura et al. 1996; Choi et al.
asam oktadekanoat, asam n-heksadekanoat, dan 2014; Cheng et al. 2001), apoptosis, anti-
6-metil-2-heptanon) (Erukainure et al. 2016); proliferatif dan anti-migrasi (Sun et al. 2013;
asam oleanolik dan clerodinin A (Sannigrahi et al. Chacko et al. 2015). Aktivitas apoptosis
2012); abitane diterpenoid (trichotomone, ditunjukan oleh peningkatan rasio bax/bcl-2 dan
trichotomone D, trichotomone F, uncinatone, peningkatan ekspresi caspase 9 (Chacko et al.
mandarone E, teuvincenone E, dan trichotomone 2015). Sedangkan aktivitas antiproliferasi melalui

184 Traditional Medicine Journal, 22(3), 2017


Donald Emilio Kalonio

inaktivasi MMP-9 dan induksi cell cycle arrest Efek sitotoksik Pheophorbide-related
(Erukainure et al. 2016). Aktivitas antikanker compounds yang diisolasi dari tanaman C.
juga ditunjukan melalui aktivitas antioksidan, calamitosum dan C. cyrtophyllum melalui
modifikasi lipid peroksidasi, menghambat mekanisme fotositotoksisitas pada sel tumor
metabolisme karsinogen dan meningkatkan (Nakamura et al. 1996; Choi et al. 2014).
proses detoksifikasinya (Manoharan et al. 2006;
Renju et al. 2007; Lakshmi & Bai 2016a). Pada Clerodendrum capitatum
hewan yang diinduksi sel tumor atau senyawa Daun tanaman C. capitatum dilaporkan
kimia karsinogen, tanaman genus Clerodendrum memiliki aktifitas antikanker terhadap sel kanker
dengan aktivitas antikanker mampu memper- kolon DLD-1, sel kanker payudara MCF-7 dan sel
panjang rentang hidup, mengurangi volume dan kanker melanoma M14. Dengan menggunakan
jumlah tumor. metode MTT diperoleh nilai IC50 berturut-turut
Beberapa penelitian yang menunjukan 86,5; 80 dan 128 μg/ml pada sel-sel kanker
aktivitas antikanker tanaman genus Clerodendrum tersebut. Mekanisme aktivitas antikanker C.
dapat dilihat pada tabel I. capitatum diduga sama dengan aktivitas
antikanker yang ditunjukan oleh C. calamitosum
Clerodendrum calamitosum dan C. cyrtophyllum (Bayor et al. 2007)
Cheng et al. (2001) mengisolasi tiga
pheophorbide-related compounds yaitu purpurin 7 Clerodendron infortunatum (C. viscosum)
dimethyl ester, pheophorbide a dan (10S)- Akar C. infortunatum memiliki kemampuan
hydroxypheophorbide a dari daun dan batang yang signifikan dalam menghambat 33,31%
tanaman C. calamitosum serta menguji aktivitas pertumbuhan crown gall tumors yang disebabkan
sitotoksiknya pada sel epidermoid carcinoma of oleh bakteri Agrobacterium tumefaciens dengan
the nasopharynx (KB), human lung carcinoma menggunakan metode potato disk bioassay (Haque
(A549), ileocecal carcinoma (HCT-8), kidney et al. 2000). Fraksi air akar C. viscosum memiliki
carcinoma (CAKI-1), breast adenocarcinoma aktivitas antikanker serviks. Mekanisme
(MCF-7), malignant melanoma (SK-MEL-2), dan antikanker melalui aktivitas pro-apoptosis, anti-
ovarian carcinoma (1A9) menggunakan SRB assay. proliferatif, dan anti-migrasi yang tergantung
Senyawa purpurin 7 dimethyl ester dan pada dosis (Sun et al. 2013) Ekstrak etanol akar C.
pheophorbide a menunjukan aktivitas sitotoksik infortunatum menunjukan aktifitas antiproliferasi
yang kuat. Nilai ED50 dari kedua senyawa tersebut pada sel Dalton’s Lymphoma Ascites (DLA) dengan
berturut-turut sebesar 0,7 dan 0,46 μg/ml (sel menggunakan trypan blue dye exclusion assay.
KB); 1,8 dan 1,5 μg/ml (sel A549); 1,6 dan 1,5 Aktivitas antiproliferasi akar C. infortunatum
μg/ml (sel HCT-8); 1,3 dan 0,88 μg/ml (CAKI-1); yaitu menginduksi mekanisme apoptosis yang
0,64 dan 0,48 μg/ml (sel 1A9); 1,6 dan 1,6 μg/ml ditunjukan oleh peningkatan rasio bax/bcl-2
(sel MCF-7); 1,1 dan 0,91 (sel SK-MEL). Sedangkan bersamaan dengan peningkatan ekspresi caspase
senyawa (10S)-hydroxypheophorbide a memiliki 9 (Chacko et al. 2015).
aktivitas sitotoksik yang lebih rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Das et al.
(2010) dan Sannigrahi et al. (2012) juga
Clerodendrum cyrtophyllum melaporkan bahwa ekstrak metanol daun C.
C. cyrtophyllum menunjukan aktivitas infortunatum memiliki aktivitas antikanker in vivo
antikanker terhadap berbagai sel kanker. pada sel Ehrlich Ascites Carcinoma (EAC).
Aktivitas ini dihasilkan oleh dua pheophorbide- Pemberian ekstrak daun C. infortunatum dapat
related compounds yaitu methyl (10S)-hydroxy- meningkatkan rentang hidup dan mengurangi
pheophorbide a dan (10S)-hydroxypheophytin a volume tumor pada hewan uji tersebut. Aktivitas
yang diisolasi dari daun tanaman ini. Methyl antikanker ekstrak daun C. infortunatum diduga
(10S)-hydroxypheophorbide a menunjukan oleh asam oleanolik dan clerodinin A yang
aktivitas sitotoksik yang terkuat dibandingkan terkandung di dalamnya (Sannigrahi et al. 2012).
pheophorbide-related compounds lainnya yang
terkandung dalam C. calamitosum dan C. Clerodendrum volubile
cyrtophyllum, dengan ED50 sebesar 0,3 μg/ml (sel Erukainure et al. (2016) mengisolasi asam
KB); 0,47 μg/ml (sel A549); 0,4 μg/ml (sel HCT- lemak dari daun C. volubile dan dilaporkan
8); 1,9 μg/ml (sel CAKI-1); 0,27 μg/ml (sel 1A9); memiliki aktivitas antikanker pada sel kanker
0,45 μg/ml sel MCF-7); dan 0,84 μg/ml (sel SK- payudara MCF-7, dengan sedikit atau tidak
MEL-2), yang ditentukan dengan SRB assay. memiliki efek pada sel kanker payudara MDA-MB-
Sedangkan senyawa (10S)-hydroxypheophytin a 231 dan sel normal CC1. Komponen asam lemak
dilaporkan tidak aktif (Cheng et al. 2001). yang berhasil diisolasi terdiri atas asam oleat yang

Traditional Medicine Journal, 22(3), 2017 185


Aktivitas Antikanker Tanaman Genus Clerodendrum

merupakan kandungan terbesar, asam Clerodendrum myricoides


oktadekanoat, asam n-heksadekanoat, dan 6- Ekstrak metanol kulit akar C. myricoides
metil-2-heptanon. Nilai IC50 dari isolat asam lemak memiliki aktivitas antikanker pada Human
sebesar 6,5 μg/ml yang ditentukan dengan Cervical Carcinoma (HeLa), Human Colon
metode MTT. Hasil analisis dengan fluorescence Adenocarcinoma (HT29) dan Human Skin
activated cells sorting (FACS), isolat asam lemak Carcinoma (A431) Cell Lines. Aktivitas
dapat menghambat proliferasi >90% sel MCF-7, antiproliferasi ditentukan menggunakan metode
yang bergantung pada peningkatan konsentrasi. kuantifikasi protein selular dengan naphthol blue
Hasil analisis siklus sel dengan flow cytometry, black. Ekstrak metanol kulit akar C. myricoides
penentuan ekspresi protein dengan western konsentrasi 100 μg/ml menunjukan hambatan
blotting, reduksi glutation (GSH), katalase, proliferasi 50-75% pada sel HeLa, 75-100% pada
superoksida dismutase (SOD), dan lipid sel HT29 dan 50-75% pada sel A431 (Kamuhabwa
peroksidasi, Erukainure et al. (2016) et al. 2000). Fraksi diklorometana, petroleum eter
menyimpulkan bahwa aktivitas antiproliferasi dan etil asetat akar C. myricoides memiliki
asam lemak isolat daun C. volubile melalui aktivitas sitotoksik pada sel Human Laryngeal
mekanisme 1) penghambatan ekspresi MMP-9 Carcinoma (HEp-2), dengan menggunakan metode
melalui inaktivasi MMP-9 yang mengaktivasi MTT diperoleh IC50 fraksi tersebut berturut-turut
siklus sel, 2) modulasi homeostatis redoks yang 20,53; 14,05; dan 4,22 μg/ml (Njeru et al. 2016)
menginaktivasi ekspresi MMP-9 dan fase G0/G1
dari siklus sel dan 3) inaktivasi fase G0/G1 yang Clerodendrum phlomidis
menginduksi cell cycle arrest. Ekstrak daun C. phlomidis dan sediaan
silver nanoparticles (AgPNs)-nya menunjukan
Clerodendron paniculatum aktivitas antikanker pada sel Human Breast
Ekstrak etanol daun C. paniculatum dengan Cancer (MCF-7) (Lakshmi & Bai 2016b), sel
dosis 200 dan 400 mg dapat meningkatkan lama Ehrlich Ascites Carcinoma (EAC), Human
waktu hidup tikus Wistar dengan tumor cair yang Colorectal Adenocarcinoma (HT29) (Sriranjani et
diinduksi dengan sel Ehrlich Ascites Carcinoma al. 2016) dan pada tumor hati tikus Wistar yang
(EAC) dan dapat mereduksi volume tumor yang diinduksi dengan 0,01% Diethylnitrosamine
diinduksi dengan sel Dalton’s Lymphoma Ascites (DEN) (Lakshmi & Bai 2016a). Dengan
(DLA), meskipun tidak signifikan bila menggunakan metode MTT, ekstrak dan AgPNs C.
dibandingkan dengan kelompok kontrol (John et phlomidis konsentrasi 25 μg/ml dan 200 μg/ml
al. 2008). mampu menghambat proliferasi sel MCF-7
berturut-turut 18% dan 51% (ekstrak), 36% dan
Clerodendrum inerme 71% (AgPNs). Pada sel EAC dan HT29, AgPNs C.
Pemberian oral ekstrak air daun C. inerme phlomidis mampu menghambat proliferasi
(500 mg/kg) mampu mengurangi kejadian, berturut-turut sebesar 91,84% (IC50 36,72 μg/ml)
volume, beban dan jumlah tumor dari karsinoma dan 84,91% (IC50 32,64 μg/ml) lebih besar dari
sel skuamosa oral (intra bukal) pada hamster yang dihasilkan oleh ekstrak (IC50 115,9 μg/ml
golden Syrian yang diinduksi 7,12- dan 179,1 μg/ml). Ekstrak dan AgPNs C. phlomidis
dimethylbenz(a)anthracene (DMBA) (Manoharan (500 mg/kg dan 10 mg/kg) dapat mereduksi
et al. 2006). Ekstrak etanol daun C. inerme (300 maker tumor alpha-fetoprotein, serum
mg/kg) secara signifikan mencegah kejadian homocysteine, α2M, CEA, DNA dan RNA pada
tumor, menurunkan volume dan beban tumor tumor hati tikus.
kulit pada mencit Swiss yang diinduksi DMBA Mekanisme antikanker C. phlomidis melalui
(Renju et al. 2007). Potensi antikanker ekstrak modifikasi aktivitas antioksidan enzimatik dan
etanol daun C. inerme diuji pada Human Lung nonenzimatik, menghambat metabolisme
Adenocarcinoma Epithelial (A549) Cell Line karsinogen serta meningkatkan proses
(Kalavathi & Sagayagiri 2016a), Human Cervical detoksifikasinya (Lakshmi & Bai 2016a). Efek
Carcinoma (HeLa) Cell Line dan Liver Cancer sitotoksik C. phlomidis juga melalui pembentukan
(HepG2) Cell Line (Kalavathi & Sagayagiri 2016b), radikal bebas oleh bentuk sediaan silver
dengan menggunakan metode MTT. Nilai IC 50 nanoparticles-nya pada tumor sehingga
untuk ketiga sel kanker tersebut adalah 15,6 menyebabkan degradasi seluler yang berujung
μg/ml. Efek kemopreventif C. inerme melalui pada kematian sel (Sriranjani et al. 2016)
mekanisme modulasi peroksidasi lipid dan
aktivitas antioksidan (Manoharan et al. 2006; Clerodendron serratum
Renju et al. 2007). Ekstrak etanol dan ekstrak air daun C.
serratum 300 mg/kg mampu mengurangi volume

186 Traditional Medicine Journal, 22(3), 2017


Donald Emilio Kalonio

tumor pada mencit Swiss yang diinduksi dengan UCAPAN TERIMA KASIH
sel Dalton’s Lymphoma Ascites (DLA). Ekstrak C. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
serratum juga dapat merubah parameter Prof. Dr. Anas Subarnas, M.Sc.,Apt untuk
hematologi pada mencit tumor mendekati normal, masukannya dalam penulisan review artikel ini.
perubahan maksimum ditunjukan oleh mencit
yang diberi ekstrak air (Nagdeva et al. 2012). DAFTAR PUSTAKA
Ekstrak air dan silver nanoparticles (AgNPs) daun Bayor, M.. et al., 2007. The Evaluation of Selected
C. serratum memiliki aktivitas sitotoksik pada sel Ghanaian Medicinal Plants for Cytotoxic
EAC. Ekstrak air (10-250 mg/ml) dan AgNPs (5-60 Activites. Journal of Science and Technology,
μg/ml) menunjukan aktivitas antiproliferasi yang 27(3), pp.16–22.
meningkat dengan bertambahnya konsentrasi, Chacko, T. et al., 2015. Cytotoxic and Antitumor
menggunakan metode trypan blue dan MTT. Activity of the Extract of Clerodendron
AgPNs C. serratum menunjukan aktivitas infortunatum : A Mechanistic Study.
sitotoksik yang signifikan dibandingkan ekstrak American Journal of Phytomedicine and
air. Aktivitas sitotoksik ini dihasilkan oleh Clinical Therapeutics, 3(2), pp.145–158.
pembentukan Reactive Oxygen Species yang Cheng, H.H. et al., 2001. Cytotoxic Pheophorbide-
merusak sel tumor sehingga menyebabkan Related Compounds from Clerodendrum
kematian sel (Raman et al. 2015). calamitosum and C. cyrtophyllum. J. Nat.
Prod., 64(7), pp.915–919.
Clerodendrum bungei Choi, B.H. et al., 2014. The Sensitivity of Cancer
C. bungei dengan dosis 100 g/kg yang Cells to Pheophorbide a-Based
diberikan secara intraperitoneal atau subkutan Photodynamic Therapy is Enhanced by
mampu menghambat karsinoma hati dan sarkoma NRF2 Silencing. Plos One, 9(9), p.e107158.
180 pada mencit (Shi et al. 1993). Das, S. et al., 2010. Anticancer Activity of
Clerodendron infortunatum Linn . Extract in
Clerodendrum trichotomum Swiss Albino Mice. Asian J. Chem., 22(8),
Abitane diterpenoid yang berasal dari akar pp.6387–6392.
C. trichotomum seperti Trichotomone, Depkes RI, 2011. Suplemen II Farmakope Herbal
Trichotomone D, Trichotomone F, Uncinatone, Indonesia Edisi I., Jakarta: Departemen
Mandarone E, Teuvincenone E, dan Trichotomone Kesehatan RI.
H memiliki aktivitas sitotoksik pada sel kanker Erukainure, O.L. et al., 2016. Dietary Fatty Acids
A549, sel 293T WT, sel BGC-823, sel KE-97, sel KB, from Leaves of Clerodendrum Volubile
sel Huh-7 dan sel Jurkat. Dengan menggunakan Induce Cell Cycle Arrest , Downregulate
CellTiter GloTM luminescent cell viability assay, nilai Matrix Metalloproteinase-9 Expression, and
IC50 tujuh senyawa abitane diterpenoid pada sel Modulate Redox Status in Human Breast
kanker tersebut antara 0,83 – 50,99 μM (Wang, Cancer. Nutrition and Cancer, 68(4), pp.634–
Zhu, et al. 2013; Wang, Xiong, et al. 2013). Dua 645.
senyawa steroid yang diisolasi daun C. Gogoi, B. et al., 2017. Network Pharmacology-
trichotomum menunjukan aktivitas sitotoksik Based Virtual Screening of Natural Products
pada sel HeLa dengan nilai IC50 35,67 dan 28,92 from Clerodendrum Species for
μg/ml menggunakan metode MTT (Xu et al. 2013) Identification of Novel Anti-Cancer
Therapeutics. Mol. BioSyst., 13, pp.406–416.
KESIMPULAN Haque, N. et al., 2000. Evaluation of Antitumor
Terdapat 12 tanaman genus Clerodendrum Activity of Some Medicinal Plants of
yang memiliki aktivitas antikanker baik secara in Bangladesh by Potato Disk Bioassay.
vitro dengan sel line kanker maupun in vivo pada Fitoterapia, 71, pp.547–552.
hewan model kanker. Tanaman tersebut adalah C. John, J., Mathew, A.J. & Setty, M.M., 2008. Free
calamitosum, C. cyrtophyllum, C. capitatum, C. Radical Scavenging and Anticancer Activity
infortunatum, C. volubile, C. paniculatum, C. inerme, of Clerodendron paniculatum.
C. myricoides, C. phlomidis, C. serratum, C. bungei, Pharmacologyonline, 3, pp.730–743.
dan C. trichotomum. Empat dari tanaman-tanaman Kalavathi, R. & Sagayagiri, R., 2016a. Anticancer
tersebut yaitu C. calamitosum, C infortunatum, C. Activity of Ethanolic Leaf Extract of
paniculatum dan C. serratum dibudidayakan atau Clerodendrum inerme Against Lung
tumbuh liar di Indonesia. Oleh karena itu tanaman Adenocarcinoma Epithelial Cell Line.
genus Clerodendrum berpotensi untuk European Journal of Molecular Biology and
dikembangkan sebagai sumber senyawa aktif Biochemistry, 3(2), pp.69–72.
baru dengan aktivitas antikanker. Kalavathi, R. & Sagayagiri, R., 2016b. Anticancer

Traditional Medicine Journal, 22(3), 2017 187


Aktivitas Antikanker Tanaman Genus Clerodendrum

and Cytotoxicity Activities of Clerodendrum Nanoparticles Synthesis Using The Extract of


inerme Against Human Cervical Carcinoma The Medicinal Plant Clerodendron serratum
and Liver Cancer Cell Lines. American and Its In-Vitro Antiproliferative Activity.
Journal of Biological and Pharmaceutical Materials Letters. Available at:
Research, 3(2), pp.46–49. http://dx.doi.org/10.1016/j.matlet.2015.08.
Kamuhabwa, A., Nshimo, C. & De Witte, P., 2000. 009.
Cytotoxicity of Some Medicinal Plant Renju, G.L. et al., 2007. Chemopreventive and
Extracts Used in Tanzanian Traditional Antilipidperoxidative Potential of
Medicine. J. Ethnopharmacol., 70(2), pp.143– Clerodendron inerme (L) Gaertn in 7,12-
149. Dimethylbenz(a)anthracene Induced Skin
Lakshmi, V. & Bai, G.V.S., 2016a. Anticancer Carcinogenesis in Swiss Albino Mice. Pak J
Activity of Clerodendrum Phlomidis (L) Biol Sci, 10(9), pp.1465–1470.
Leaves and Its Nanoparticles. World Journal Sannigrahi, S. et al., 2012. Terpenoids of Methanol
of Science and Research, 1(1), pp.12–25. Extract of Clerodendrum infortunatum
Lakshmi, V. & Bai, G.V.S., 2016b. In Vitro Exhibit Anticancer Activity Against Ehrlich’s
Anticancer Activity of Clerodendrum Ascites Carcinoma ( EAC ) in Mice. Pharm.
phlomidis Leaves and Its Silver Biol., 50(3), pp.304–309.
Nanoparticles on Human Breast Cancer Cell Shanmugapriya et al., 2016. Effects of
Line (MCF-7). Asian Journal of Innovative Calophyllum inophyllum Fruit Extract on
Research, 1(2), pp.1–5. The Proliferation and Morphological
Leeratiwong, C., Chantaranothai, P. & Paton, A.J., Characteristics of Human Breast Cancer
2011. A Synopsis of the Genus Cells MCF-7. Asian Pac J Trop Dis, 6(4),
Clerodendrum L. (Lamiaceae) in Thailand. pp.291–297.
Tropical Natural History, 11(2), pp.177–211. Shi, X.F. et al., 1993. Studies on The Antitumor
Manoharan, S. et al., 2006. Evaluation of Effect of Clerodendrum bungei Steud or C.
Anticarcinogenic Effects of Clerodendron foetidum Bge. China Journal of Chinese
inerme on 7,12-Dimethylbenz(a) Materia Medica, 18(11), pp.687–690.
Anthracene-Induced Hamster Buccal Pouch Shrivastava, N. & Patel, T., 2007. Clerodendrum
Carcinogenesis. Singapore Med J, 47(12), and Heathcare: An Overview. Medicinal and
pp.1038–1043. Aromatic Plant Science and Biotechnology,
Nagdeva, Katiyar, P.K. & Singh, R., 2012. 1(1), pp.142–150.
Anticancer Activity of Leaves of Sriranjani, R. et al., 2016. Silver Nanoparticle
Clerodendron Serratum Spreng. Am. J. Synthesis Using Clerodendrum phlomidis
PharmTech Res, 2(4), pp.452–461. Leaf Extract and Preliminary Investigation of
Nakamura, Y. et al., 1996. Inhibitory Effect of Its Antioxidant and Anticancer Activities. J.
Pheophorbide α, A Chlorophyll-Related Mol. Liq., 220, pp.926–930.
Compound, on Skin Tumor Promotion in ICR Steane, D.A. et al., 1999. Molecular Systematics of
Mouse. Cancer Letters, 108(2), pp.247–255. Clerodendrum (Lamiaceae) : Its Sequences
Njeru, S. et al., 2016. Antimicrobial and and Total Evidence. , 86(1), pp.98–107.
Cytotoxicity Properties of The Organic Steane, D.A. et al., 1997. Phylogenetic
Solvent Fractions of Clerodendrum Relationships of Clerodendrum s.l.
myricoides (Hochst.) R. Br. ex Vatke : (Lamiaceae) Inferred from Chloroplast DNA.
Kenyan Traditional Medicinal Plant. J Systematic Botany, 22(2), pp.229–243.
Intercult Ethnopharmacol, 5(3), pp.226–232. Sun, C. et al., 2013. First Ayurvedic Approach
Pan, L., Chai, H.-B. & Kinghorn, A.D., 2012. Towards Green Drugs : Anti Cervical Cancer-
Discovery of New Anticancer Agents from Cell Properties of Clerodendrum viscosum
Higher Plants. Frontiers in Boscience (Scholar Root Extract. Anticancer Agents Med Chem,
edition), 4, pp.142–156. 13(10), pp.1469–1476.
Patel, J.J., Acharya, S.R. & Acharya, N.S., 2014. van Valkenburg, J.L.C.H. & Bunyapraphatsara, N.,
Clerodendrum serratum (L.) Moon. - A 2002. Clerodendrum L. In J. L. C. H. van
Review on Traditional Uses, Phytochemistry Valkenburg & N. Bunyapraphatsara, eds.
and Pharmacological Activities. J. Plant Resourches of South-East Asia No.12(2)
Ethnopharmacol., 154(2), pp.268–285. Medicinal and Poisonous Plants 2. Bogor,
Pusdatin, 2015. Situasi Penyakit Kanker. Buletin Indonesia: Prosea Foundation, pp. 171–175.
Jendela Data & Informasi Kesehatan, Wang, W.X., Xiong, J., et al., 2013. Rearranged
Semester 1, pp.1–11. Abietane Diterpenoids from The Roots of
Raman, R.P. et al., 2015. Biogenic Silver Clerodendrum trichotomum and Their

188 Traditional Medicine Journal, 22(3), 2017


Donald Emilio Kalonio

Cytotoxicities Against Human tumor cells. rbidity/en/ [Accessed September 5, 2017].


Phytochemistry, 89, pp.89–95. Xu, R.L. et al., 2013. New Cytotoxic Steroids from
Wang, W.X., Zhu, J.J., et al., 2013. Trichotomone, A The Leaves of Clerodendrum trichotomum.
New Cytotoxic Dimeric Abietane-Derived Steroids, 78, pp.711–716.
Diterpene from Clerodendrum trichotomum. Yuan, Y.W. et al., 2010. Further Disintegration and
Tetrahedron Lett., 54, pp.2549–2552. Redefinition of Clerodendrum (Lamiaceae) :
WHO, 2017. NCD Mortality and Morbidity. Global Implications for The Understanding of The
Health Observatory (GHO). Available at: Evolution of An Intriguing Breeding
http://www.who.int/gho/ncd/mortality_mo Strategy. Taxon, 59(1), pp.125–133.

Traditional Medicine Journal, 22(3), 2017 189

Anda mungkin juga menyukai