Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

: Rahmat Darmawan K7718062


Jihanisa Nurulaziza K7718043
Ketrin Agnia Rahmani P. K7718044
Nur Apriyanti K7718057
Nurhidayah K7718058
Shinta Yunita Sari K7718068
Witri Lestari K7718077

NAMA ANGGOTA

PRODI : Pendidikan Akuntansi

MT/SMT/KELAS : Media dan Pengembangan Bahan Pembelajaran/4/B

PENGAMPU : Dr. Sri Sumaryati, M.Pd.

Resume

Part 7: Evaluation

An Introductionto Module Design: Sylvia Huntley-Moore & John Panter

Dalam evaluasi ada tiga tahapan yaitu Pre-Implementation Evaluation yang


dilakukan sebagai bagian integral dari setiap langkah dalam proses pembuatan modul,
Implementation Evaluation yang dilakukan selama penyampaian modul, dan terakhir
PostImplementation Evaluation yang dilakukan setelah modul berjalan. Berikut penjelasan
dari ketiga tahapan evaluasi:

1. Pre-Implementation Evaluation
a. Tujuan
Tujuan tahap ini yaitu memastikan sejauh mana modul dan sebelum
diimplementasikan, desain modul berpusat pada siswa, berdasarkan hasil, dan adanya
keselarasan antara:
1) Siswa dan Konteks
2) Karakter Lulusan dan Tujuan Program
3) Tujuan Modul dan Hasil Pembelajaran
4) Konten
5) Metode Pembelajaran dan Sumber Daya
6) Penilaian

Pada evaluasi tahap ini, setiap langkah proses desain sangat penting untuk
dilakukan. Misalnya jika penilaian utamanya adalah proyek kelompok, maka mungkin
perlu mereviu kembali dan mengevaluasi metode pembelajaran, misal melakukan
beberapa kegiatan kelompok kecil untuk membiasakan siswa bekerja secara
berkelompok dan mungkin perlu menentukan ulang konten dan memasukan topik-topik
seperti dinamika grup dan manajemen proyek.

b. Sumber Informasi Penilaian


Sumber informasi utama dalam tahap ini yaitu rekan unit akademik, staf
profesional unit pengembangan akademik, rekan dari institusi lain yang mengajar
modul serupa, dan penguji eksternal.
c. Alat Evaluasi
Pada tahap ini, proses evaluasi dapat dilakukan dengan sedikit informal karena
dalam kegiatan desain modul, waktunya terbatas serta harus efisien sehingga alat
evaluasi pada tahap ini dapat melalui e-mail atau diskusi langsung.
Proses persetujuan modul dari institusi akan digunakan sebagai evaluasi
formal. Sebelum memulai proses desain modul, perlu membiasakan dengan
dokumentasi yang relevan agar memenuhi persyaratan kelembagaan.

2. Implementation Evaluation
a. Tujuan
Tujuan pada tahap evaluasi implementasi sendiri adalah untuk meningkatkan
lingkungan belajar bagi siswa, arus kelompok siswa, dengan memantau modul selama
penerapan.
b. Sumber Informasi Evaluasi

Sumber informasi evaluasi utama pada tahap ini adalah siswa, karena pada
tahap ini siswa yang mempelajari modul.

c. Feedback Siswa
Pada umumnya siswa akan memberikan umpan balik berupa informasi
mengenai hal-hal berikut :
1) Hal yang diharapkan dari adanya modul, termasuk hasil pembelajaran
2) Persyaratan modul, contohnya seperti penilaian
3) Kualitas dari pembelajaran
4) Umpan balik dari penilaian
5) Aksesbilitas sumber daya dan dukungan pembelajaran
Metode yang sebaiknya digunakan untuk memperoleh informasi dari siswa
yaitu dengan menggunakan kuisioner. Akan tetapi focus group dan penilaian kelas
dapat digunakan sebagai alternatif.
d. Kuisioner
Kegunaan dari kuisioner tergantung desain yang digunakannya. Berikut ini
hal-hal yang mungkin dapat dipertimbangkan :
1) Kuisioner harus bersifat anonim sehingga siswa dapat mengemukakan pendapatnya
dengan bebas
2) Untuk memnghindari kata-kata yang ambigu atau pertanyaan yang tidak relevan,
sebisa mungkin siswa diujicobakan dengan cara berpasangan pada kelompok kecil.
3) Sebaiknya menggunakan closed question dan open question
4) Kuisioner dapat menyebabkan kelelahan apabila siswa terlalu sering diminta untuk
mengisi tanpa adanya umpan balik yang diberikan dan terutama pada saat mereka
tahu bahwa tidak ada perbaikan pada masalah yang diidentifikasinya.
e. Focus Groups
Focus groups merupakan diskusi terstruktur secara sistematis serta terarah
mengenai modul dan pengajaran guna menindaklanjuti masalah yang telah ditemukan
untuk dilakukan pemecahan masalahnya. Focus groups memberikan wadah kepada
siswa untuk mengekspresikan pendapat mereka secara bebas. Kelompok ini terdiri dari
sebagian kecil dari kelas dengan tujuan agar siswa lebih fokus dalam mendiskusikan
masalah yang diambil. Dengan demikian, guru dapat mengamati setiap siswa yang aktif
maupun kurang aktif dalam kelompok serta memberi tanggapan dan meluruskan jika
dalam suatu kelompok mengalami kesulitan dalam berdiskusi. Untuk meningkatkan
keuntungan dan meminimalkan kekurangan focus groups adalah sebagai berikut:
1) Pastikan setiap siswa dalam kelompok memahami tujuannya.
2) Menetapkan aturan dasar seperti:
a) Setiap siswa dalam kelompok harus berkontribusi;
b) Tidak ada yang menjadi dominasi diskusi dalam kelompok, semua memiliki hak
yang sama;
c) Membuat agenda kelompok.
3) Jika guru tidak berpengalaman menjadi pemimpin diskusi maka bisa meminta
bantuan kolega akademik atau lainnya.
4) Buka diskusi dengan mengajukan pertanyaan
5) Batasi ukuran grup fokus agar kelompok belajarnya menjadi efektif.
f. Assessment Classroom
Penilaian kelas membantu setiap guru di perguruan tinggi untuk mendapatkan
umpan balik tentang apa, berapa banyak, dan seberapa tingkat siswa dalam memahami
pembelajaran. Kemudian fakultas dapat menggunakan informasi tersebut untuk
memfokuskan kembali pengajaran guru untuk membantu siswa dalam menciptakan
pembelajaran yang efektif dan efisien (Angelo & Cross, 1993:3). Menurut Angelo &
Cross (19943) keunggulan adanya penilaian kelas adalah sebagai berikut:
1) Menguntungkan siswa dan guru
2) Penilaian kelas menggunakan formatif daripada sumatif
3) Penilaian disesuaikan dengan situasi yang spesifik
4) Penilaian kelas selalu berlangsung
5) Berakar dalam praktik mengajar yang baik.
Penilaian kelas dilakukan oleh guru yang bersangkutan. Hal tersebut
dikarenakan guru lebih mengetahui tingkat prestasi belajar masing-masing siswa.
Penilaian kelas tidak hanya dicerminkan dari hasil prestasi saja melainkan juga
dengan memperhatikan perkembangan pemahaman siswa selama proses belajar
berlangsung. Hasil penilaian yang dibuat guru selama proses belajar akan diberikan
kepada orang tua siswa agar hasil penilaian kelas dapat komunikatif dengan orang
tua atau wali siswa.
g. Feedback Kolega (rekan ahli)
Sumber utama informasi adalah siswa dan feedback yang paling utama di
perhatikan juga berasal dari siswa. Namun, rekan ahli juga dapat memberikan
penilaian tambahan terkait modul yang telah dibuat. Adanya feedback dan saran dari
sesama rekan yang sudah ahli di bidang akademik tentunya akan berguna dalam
memperbaiki dan meningkatkan kinerja atas penyusunan modul.
h. Pengamatan rekan ahli terhadap pengajaran
Dalam melakukan evaluasi, guru dapat meminta bantuan rekan untuk
melakukan pengamatan dan penilaian terhadap kegiatan pengajaran yang dilakukan.
Hal yang harus di perhatikan dalam pengamatan ini antara lain :
1) Antara guru dan rekan (pengamat) harus membuat dan menetukan terlebih dahulu
prosedur dalam pengamatan yang akan di lakukan oleh rekan (pengamat), dan
kedua belah pihak harus menyetujui prosedur yang telah di buat.
2) Rekan (pengamat) harus di perkenalkan kepada siswa dan siswa di beritahu
maksud dari kedatangan pengamat tersebut.
3) Alat yang di pakai oleh pengamat misal alat perekam seperti kamera, harus di
letakkan di tempat tersembunyi namun siswa dan guru harus kelihatan. Hal
tersebut bertujuan agar siswa tetap fokus pada pembelajaran dan dapat bersikap
seperti biasanya.
i. Pertimbangan Etis (Some Ethical Considerations)
Berikut ini pertimbangan etis dalam mengevaluasi modul ;
1. Jika pengajaran pada modul dibagikan dengan kolega (rekan ahli), penyusun modul
harus mendapatkan izin sebelum meminta siswa untuk memberikan penilaian
terhadap kinerja mereka.
2. Pastikan kolega yang bersangkutan memahami tujuan evaluasi dan siapa yang akan
memiliki akses ke hasil evaluasi.
3. Secara umum, hasil evaluasi formatif harus tetap dirahasiakan.

3. Post Implementation Evaluation


Pada kegiatan evaluasi pasca implementasi, penilaian akan dilakukan menjelang
penyusunan modul tahap akhir.
a. Tujuan
Tujuan utama kegiatan evaluasi pasca implementasi adalah menciptakan
lingkungan belajar serta meningkatkan pemahaman peserta didik melalui modul yang
dibuat. Selain itu, kegiatan evaluasi ini juga bertujuan guna memenuhi persyaratan
jaminan kualitas kelembagaan yang biasanya mencakup beberapa bentuk evaluasi siswa
pada akhir tahun pembelajaran.
b. Sumber Informasi Penilaian Modul
Sumber informasi penilaian pada tahap pasca evaluasi implementasi adalah
siswa dan penguji eksternal yang mana keduanya menjadi sumber informasi utama
untuk kegiatan evaluasi tahap akhir.
c. Penilaian dari Peserta Didik
Peserta didik memiliki peranan penting dalam memberikan umpan balik
berupa penilaian kualitas pembelajaran secara global. Dengan kata lain, umpan balik ini
bisa didapatkan dengan meminta peserta didik untuk mengisi kuesioner online pada
akhir semester ketika kegiatan pembelajaran telah selesai.
d. Penilaian dari Penguji Eksternal
Dalam hal ini, penguji eksternal juga berperan dalam memberikan umpan
balik terkait standar dan kualitas produk pembelajaran yang dihasilkan dari modul
tersebut. Berikut merupakan informasi yang diperlukan penguji eksternal dalam
melakukan evaluasi tahap akhir:
1) Sasaran dan struktur program
2) Daftar hasil belajar, metode pembelajaran, dan tugas penilaian yang terdapat pada
modul
3) Kriteria penilaian untuk semua tugas
4) Sistem penilaian kelembagaan atau institusi
5) Daftar tabel kriteria penilaian secara kuantitatif
6) Sampel indikatif hasil kerja peserta didik dari setiap jalur nilai yang diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai