Artikel Ilmiah Pak Dewasa
Artikel Ilmiah Pak Dewasa
PAK DEWASA
DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
Ivenia Harindah
1801166
2019
Abstrak
Seperti yang kita tahu pada era modern yang lebih canggih sekarang ini banyak
masyarakat, salah satunya ialah transformasi sosial atau perubahan sosial. Secara umum
perubahan sosial bisa diartikan sebagai perubahan yang terjadi pada masyarakat terkait
dengan norma, nilai-nilai, dan berbagai pola kehidupan manusia. Menurut Karl Max
teknologi atau kekuatan produktif suatu masyarakat dan hubungan antara kelas-kelas
sosial yang berubah. Pendapat karl max juga disertai dengan teori-teorinya yaitu teori
konflik, Teori konflik sendiri dipengaruhi oleh pemikiran Karl Marx dan Ralf
Dahrendord. Menurut Karl Marx konflik sosial menjadi faktor tejadinya perubahan
sosial yang menjadi sumber yang paling penting. Sementara itu menurut Ralf
Dahrendord setiap perubahan sosial yang terjadi merupakan hasil dari konflik kelas
sosial di suatu masyarakat. Demikian, perubahan sosial bisa berupa konflik. Konflik
terjadi karena adanya pertentangan kelas antara kelas atas atau penguasa dengan kelas
bawah atau kelompok tertindas yang kemudian dapat berpengaruh terhadap perubahan
sosial1.
yang bermaksud menyebabkan ketidak senangan atau menyakitkan oleh orang lain, baik
satu atau beberapa orang secara langsung terhadap seseorang yang tidak mampu
1
https://thegorbalsla.com/perubahan-sosial/
melawannya. dia juga merumuskan adanya tiga unsur dasar bullying, yaitu bersifat
menyerang dan negatif, dilakukan secara berulang kali, dan adanya ketidakseimbangan
kekuatan antara pihak yang terlibat dia juga berpendapat bahwa tipe pelaku bullying
antara lain (1) tipe percaya diri, secara fisik kuat, menikmati agresifitas, merasa aman
dan biasanya populer, (2) tipe pencemas, secara akademik lemah, lemah dalam
berkonsentrasi, kurang populer dan kurang merasa aman, dan (3) pada situasi tertentu
pelaku bullying bisa menjadi korban bullying. Selain itu, para pakar banyak menarik
konsep positif tentang kekerasan, impulsif, dan memiliki kesulitan dalam berempati 2.
Menurut uraian-uraian diatas tentang apa itu perubahan sosial dan Bullying
dapat disimpulkan bahwa kasus yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang
terhadap satu orang yang memiliki kekuatan yang lebih di bawah dari Bullies atau
pelaku Bullying dan terjadi lebih dari dua kali baik secara fisik ataupun psikis adalah
kasus yang tergolong dalam prubahan sosial di dalamnya Bullying. Faktor yang
orangtua sebagai pembentuk karakter yang utama dan pertama dalam keluarga. Faktor
lainya adalah masalah dalam keluarga seperti perceraian orangtua yang mengakibatkan
anak kehilangan kasih sayang dan peran ayah dan ibu dalam hidupnya. Faktor dari luar
adalah pengaruh lingkungan sekitarnya, seperti pergaulan yang membawa seorang anak
mengikuti pergaulan yang tidak baik dan merasa bahwa menindas orang lain membuat
dirinya terlihat gagah berani dan terkenal, juga disegani. Beitu juga dengan peran guru
khususnya guru agama yang harus lebih jelih melihat perkembangan zaman beserta
2
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/47777/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
dampak yang mempengaruhi peserta didik sehingga dengan tepat dapat memberikan
arahan dan didikan spritualitas bagi peserta didik agar dapat mempraktekan nilai-nilai
agama dalam kehidupan nyata. Begitu juga dengan dampak dari film-film yang
Tayangan itu, sehigga menimbulkan perilaku-perilaku yang tidak pantas yang keluar
dari anak-anak.
bullying sangat kerap kita jumpai dan bahkan kita tahu bersama dapat menyebabkan
nyawa seseorang melayang. Tercatat kasus yang belum lama terjadi yang
mengakibatkan tewasnya Taruna ATKP Makasar. Aldama Putra (19), mahasiswa ATKP
2019, sekitar Pukul 21.30 Wita. Aldama dianiaya karena tidak mengenakan helm saat
hal yang tidak di inginkan ini terjadi. Korban yang mendapatkan perlakuan Bullying
akan mengalami masalah psikis seperti trauma menjadi pendiam dan sulit bersosialisasi
3
https://news.okezone.com/read/2019/02/12/337/2016872/6-kasus-kekerasan-dan-bullying-di-
sekolah-awal-2019-nomor-2-berakhir-tragis
kembali dengan lingkungan di sekitarnya. Dan dampak yang paling fatal dari kasus ini
Ada begitu banyak kasus-kasus pembullyan yang terjadi di masa modern ini dan
tercatat sebagian besar pelaku dan korban masih ada dalam lembaga pendidikan atau
masih berstatus siswa/mahasiswa. Dengan adanya kasus ini peneliti mengangkat judul
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
penganiayaan atau bullying di kalangan muda mudi. Tujuan penulisan yaitu agar
khususnya mengatasi dengan adanya peran agama. Peneliti juga berharap hasil dari
penulisan ini dapat bermanfaat bagi generasi bangsa dan dapat berguna bagi penelitian-
penelitian selanjutnya.
Metode
wawancara observasi dan populasi, dimana peneliti akan mewawancarai beberapa anak-
anak muda yang masih duduk dalam bangku pendidikan mengenai kasus yang peneliti
ambil.
Hasil penelitian
sample yang di ambil dari 10 orang responden muda-mudi yang masih dalam
pendidikan namun ditempat yang berbeda dengan pertanyaan yang sama yaitu (1).
di dalam media social surat kabar atau acara-acara berita di TV? (2). Pernakah kamu
menjadi pelaku kasus Bullying? (3) apakah agama dapat menjadi salah satu upaya
No Nama Umur
1. Risky Ahri 23
2. Credo Moningka 18
3. Raven Neman 18
4. Juan Tampi 18
5. Reza Winokan 21
6. Ira Suoth 18
7. Joshiass Nouija 19
8. Florensia Badoa 19
9. Fenska Sakendatu 18
Nama Jawaban
No
Responden 1 2 3 4
Pembahasan
12
10
8
6
4
2
0
Ya
Tidak
Dari presentase diatas kita bisa melihat dari 10 responden mengaku pernah
menjumpai kasus Bullying di lingkungan sekitar mereka. Dan 4 orang mengaku pernah
menjadi pelaku kasus Bullying, dan 6 orang lainya mengatakan tidak pernah terlibat
dalam kasus tersebut ataupun menjadi pelaku dari kasus tersebut. Dan pertanyaan ke 3
ke 3 yaitu kira-kira faktor apa saja yang mendorong pelaku kasus Bullying melakukan
kasus terhadap korban. Ada yang memberikan pendapat bahwa Korban pelaku Bullying
permasalahan pribadi antara pelaku dan korban, korban Kasus Bullying memiliki
percintaan dan lain sebagainya. Dan pertayaan ke 4 apakah faktor agama dapat menjadi
salah satu upaya dalam mengatasi kasus Bullying dan dari ke 10 responden semua
menjawab Ya.
Berdasarkan teori yang peneliti gunakan dan cantumkan di latar belakang
penelitian, peneliti menemukan hasil yang sama dan sesuai degan teori. Yaitu Menurut
Karl Max seorang pencetus kapitalisme yang menghubungkan perubahan sosial dengan
teknologi atau kekuatan produktif suatu masyarakat dan hubungan antara kelas-kelas
sosial yang berubah. Pendapat karl max juga disertai dengan teori-teorinya yaitu teori
konflik Teori konflik sendiri dipengaruhi oleh pemikiran Karl Marx dan Ralf
Dahrendord. Menurut Karl Marx konflik sosial menjadi faktor tejadinya perubahan
sosial yang menjadi sumber yang paling penting. Sementara itu menurut Ralf
Dahrendord setiap perubahan sosial yang terjadi merupakan hasil dari konflik kelas
sosial di suatu masyarakat. Demikian, perubahan sosial bisa berupa konflik. Konflik
terjadi karena adanya pertentangan kelas antara kelas atas atau penguasa dengan kelas
bawah atau kelompok tertindas yang kemudian dapat berpengaruh terhadap perubahan
sosial. Dan teori Menurut Olweus Krahe Bullying merupakan suatu perilaku negatif
berulang yang bermaksud menyebabkan ketidak senangan atau menyakitkan oleh orang
lain, baik satu atau beberapa orang secara langsung terhadap seseorang yang tidak
mampu melawannya. dia juga merumuskan adanya tiga unsur dasar bullying, yaitu
bersifat menyerang dan negatif, dilakukan secara berulang kali, dan adanya
ketidakseimbangan kekuatan antara pihak yang terlibat dia juga berpendapat bahwa tipe
pelaku bullying antara lain (1) tipe percaya diri, secara fisik kuat, menikmati agresifitas,
merasa aman dan biasanya populer, (2) tipe pencemas, secara akademik lemah, lemah
dalam berkonsentrasi, kurang populer dan kurang merasa aman, dan (3) pada situasi
tertentu pelaku bullying bisa menjadi korban bullying. Selain itu, para pakar banyak
memiliki konsep positif tentang kekerasan, impulsif, dan memiliki kesulitan dalam
berempati.
Sesuai dengan hasil wawancara peneliti menemukan kesamaan mulai dari faktor
terjadinya Bullying dan mengapa pelaku Bullying melakukan hal itu kepada korban
Bullying. Menurut teori perubahan sosial dapat terjadi karena adanya perbedaan tingkat-
tingkat sosial. Pendapat Karl Max dengan teorinya ini menunjukan kesamaan dengan
hasil dari wawancara yang dilakukan dimana responden mengatakan bahwa keinginan
pelaku untuk melakukan pembullyan terhadap korban juga terjadi karena perbedaan
latar belakang ekonomi yang dimiliki korban dan pelaku dimana korban memiliki latar
belakang ekonomi dibawah rata-rata. Begitu juga dengan teori Bullying dari Olweus
Krahe yang mengatakan tipe-tipe Bullies sama dengan hasil wawancara peneliti dimana
responden mengatakan bahwa pelaku merasa diri populer dan memiliki fisik kuat.
Namun peneliti juga menemukan fakta baru lewat pertanyaan ke 3 tentang peran
Agama ternyata selain menjadi latar belakang masalah agama juga dapat berperan
sebagai salah satu upaya mengatasi kasus Bullying jelas dari ke dua teori di atas tidak
mengatakan hal demikian. Namun dengan jelas bahwa Agama dapat berperan dalam
Kesimpulan
Peneliti menyimpulkan bahwa kasus Bullying ternyata bukanlah kasus baru atau
hanya terjadi di beberapa tempat melainkan menjadi salah satu kasus yang sering
utara. Sehingga memungkinkan siapa saja menjadi pelaku dan korban dari kasus ini.
Tidak bisa dipungkiri akibat dan dampak dari kasus ini adalah hilangnya nyawa
seseorang Namun ternyata agama menjadi salah satu faktor terjadinya kasus ini namun
tidak hanya faktor terjadinya masalah, agama sekaligus menjadi upaya pemberantasan
kasus Bullying.
Saran
namun lewat penelitian ini dapat menjadi acuan dan penemuan baru bahwa lewat
kearah yang lebih buruk. maka dari itu kita harus membuka pikiran kita agar dapat
DAFTAR RUJUKAN
https://thegorbalsla.com/perubahan-sosial/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/47777/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
https://news.okezone.com/read/2019/02/12/337/2016872/6-kasus-kekerasan-dan-bullying-
di-sekolah-awal-2019-nomor-2-berakhir-tragi