Anda di halaman 1dari 4

Latar Belakang

Kenakalan remaja saat ini merupakan salah satu fenomena social yang konkrit dalam
masyarakat sekarang. Perilaku –perilaku menyimpang remaja yang merupakan peralihan dari
masa anak anak menuju remaja yang nantinya menuju proses dewasa. Perilaku-perilaku
menyimpang remaja pada saat ini telah mengarah banyak ke hal-hal yang mengarah ke
tindakan kriminalitas. Faktor lingkungan yang kurang baik serta pola pdidik dari keluarga
yang kurang baik sering kali memicu tindakan-tindakan yang memicu timbulnya criminal.
Faktor kemiskinan dan tuntutan gaya hidup remaja sekarang juga ikut andil dalam factor
pemicu tindakan kriminal di kalangan remaja saat ini. kemiskinan merupakan masalah sosial
baik  di tingkat nasional maupun  regional  yang  perlu mendapatkan penanganan yang serius
dari semua elemen masyarakat. Ada pandangan di kalangan ilmuwan sosial bahwa
kemiskinan sebenarnya tidak lahir dengan sendirinya dan  juga bukan muncul tanpa sebab,
tetapi kondisi ini banyak  dipengaruhi oleh struktur  sosial, ekonomi dan politik. Jon Sobrino
(1993)  menelaah keberadaan  orang miskin  sebagai rakyat yang tertindas dalam dua
perspektif. 

            Yang paling disorot adalah keluarga sebagai institusi pertama seorang anak mulai
belajar bersosialisasi karena anak mendapatkan apa yang pertama mereka kenal seperi
aplikasi dari penanaman nilai-nilai dan norma –norma yang bersifat sederhana. Alvin S
Johnson (2006) menjelaskan fungsi keluarga sebagai lading terbaik dalam penyemaian nilai-
nilai agama yang kompleks,terikat dan konsisten. Orrang tua memiliki peranan yang sangat
penting dan strategis dalam mentradisikan ritual keagamaan sehingga nilai-nilai keagamaan
dapat diaplikasikan ,ditanamakn dengan pendekatan personal kepada anak.

Rumusan Masalah
A. Kenakalan remaja adalah salah satu hal yang pasti terjadi pada saat kita menginjak usia
remaja karena remaja memiliki rasa keingin tahuan yang besar

B. Rasa Anti Sosial karena deviasi biologis, faktor yang berasal dari fisik. Bentuk
deferensiasi

biolohisnya: - Ciri-ciri ras, seperti tinggi badan, roman.

- Ciri-ciri biologis yang aneh, seperti cacat luka

- dll

C. Solusi: - Memberi contoh yang baik.

- Membuat/mengikuti sebuah organisasi yang dapat mengasah pemikiran para


remaja.

- Menyadarkan tentang konsekuensi yang akan didapat


Landasan Teori
Teori Stratifikasi Fungsional dan Kritiknya
Teori stratifikasi fungsional yang  diungkapkan oleh Kingsley Davis dan Wilbert Moore
(1945) menjelaskan bahwa stratifikasi sosial juga merupakan fenomena universal yang
sangat penting. Tidak ada masyarakat yang tidak berstratifikasi dan berkelas
sosial.Stratifikasi adalah suatu keharusan fungsional. Faktor strata dan  kelas sosial juga
menjadi salah satu pemicu terjadinya konflik sosial dalam remaja. Faktor gengsi yang
membuat remaja sekarang lebih mudah terpancing sehingga sering muncul konflik sosial
diantara kelompok remaja-remaja seperti tawuran,perkelahian antar remaja sma.

Teori Konflik Sosial


Teori- teori ini berpendapat bahwa manusia juga dibatasi oleh
kemudahan yang dia miliki posisinya dalam struktur  ketidaksetaraan
dalam masyarakat mereka. Ini menekankan penagruh perilaku dalam
distribusi kemudahan yang tidak merata yang dalam masyarakat
biasanya dikaitkan dengan teori struktural-konflik. Ada beragam
struktur ketidaksetaraaan dimasyarakat. Ralf Dahrendorf dalam sub bab
otoritas yang melekat pada posisi adalah unsure kunci dalam analisis
Dahrendorf. Otoritas tersirat menyatukan superordinasi dan subordinasi
artinya mereka berkuasa karena harapan orang-orang yang berada
disekitar mereka,bukan karena cirri-ciri psikologis dari mereka

Pembahasan
A. Kenakalan remaja dan tingginya tingkat criminal
B. Perilaku individu sebagai masalah sosial yang bersumber dari factor
individual
C. Sebagai mana untuk dapat mengidentikasi masalah sosial.maka perlu
adanya kepekaan untuk melihat gejala-gejala sosial yang ada dalam
masyarakat.Seperi halmya kita melihat Sebagai mana untuk dapat
mengidentikasi masalah sosial.maka perlu adanya kepekaan untuk melihat
gejala-gejala sosial yang ada dalam masyarakat.

A.    Solusi dan tahapan-tahapan Solusi dengan 4 tahapan


1.      Identifikasi masalah
-          Kenakalan remaja dan kaitanya dengan kriminalitas
-          Kasus pembunuhan pelajar SMA Pangudiluhur
2.      Diagnosis (pendekatan, personable approach ,system blame approach)
-          Teori Konflik Sosial
-          Teori Stratifikasi Fungsional
-          Teori Peranan Sosial
-          Teori Hobbes
-          Teori Tindakan
3.      Treatme ( pemecahan  masalah) cara  yang dilakukan rehabilitation,
preventip(antisipasi), development(usaha mengembangkan individu)

A.    Potensi preventif terhadap remaja


1.      Penyuluhan kesadaran hokum terhadap anak remaja
-          Pengetahuan hokum
-          Pemahaman kaidah-kaidah hokum
-          Sikap terhadap norma-norma hokum
-          Perilaku hokum
B.     Motivasi anak untuk mematuhi hokum
Jika dipikirkan lebih lanjut,tampaknya ada beberapa faktor pendorong yang
dipatuhi remaja untuk sdar hokum dalam masyarakat yaitu:
a.       Dorongan bersifat psikologis
b.      Dorongan untuk memelihara nilai-nilai yang luhur dalam masyarakat
c.       Dorongan untuk menghindari sanksi hukum.

Penutup
A.    KESIMPULAN
Setelah dipahami dan di paparkan secara lebih dalam dapat disimpulkan
bahwa ada suatu fenomena dan fakta tentang kenakalan remaja saat ini yang
mengarah  pada kriminalitas sosial.Seharusnya keluarga yang merupakan lenbaga
keluarga yang pertama kali seorang mendapatkan sosialisasi pertama perlu
ditanamkanya nilai-nilai dan aspek=aspek agama yang sangat aplikatif sehingga
nilai nilai itu akan terbawa saat si anak akan menginjak pada kedewasaan

B.     SARAN
Bagi para pembaca diharapkan agar lebih peduli terhadap fenomena yang
ada pada masyarakat tentang kenakalan remaja yang saat ini banyak cenderung
mengarah ke tindakan criminal.peran keluarga,masyarakt sekitar juga dirasa
sangat perlu dalam mengatasi fenomena fenomena kenakalan remaja sengan cara
melakukan sosialisasi,penyuluhan dan lain lain

Anda mungkin juga menyukai