Anda di halaman 1dari 23

Dokumen Referensi

Perkumpulan Reiki Indonesia / PRI (dahulu Asosiasi


Reiki Seluruh Indonesia / ARSI)

BIOENERGI UNTUK
AWAM
Edisi ke-3

STATUS DOKUMEN: DOKUMEN RESMI


Penyunting naskah: Ignatius Kleruk Mau
KATA PENGANTAR
Seiring pesatnya kemajuan penelitian di bidang
bioenergi di Indonesia, dirasa perlu untuk
memperbaharui dokumen referensi “Bioenergi Untuk
Awam” dengan informasi-informasi terkini, sehingga
diterbitkanlah edisi ketiga ini. Dengan terbitnya edisi
ketiga ini, informasi-informasi yang terdapat di edisi
terdahulu menjadi berstatus “arsip”. Artinya, bila ada
informasi dari edisi terdahulu yang bertentangan dengan
edisi ini, maka yang berlaku adalah informasi pada edisi
ini dan yang lama sudah tidak berlaku lagi.

Perubahan mendasar dari informasi yang tercakup pada


edisi ini adalah perluasan pemahaman tentang
bioenergi, yakni tidak hanya sebatas pada makhluk
bertulang belakang, akan tetapi mencakup juga makhluk
non-tulang belakang bahkan pada lingkungan. Dengan
pemahaman yang semakin luas dan mendetil,
diharapkan pemanfaatan bioenergi juga akan meluas
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
semakin meningkat.

Satu hal yang penting diwaspadai adalah bahwa


penguasaan terhadap energi rentan untuk
disalahgunakan. Oleh sebab itu, ke depan, PRI harus
mengarahkan usaha-usaha penelitian untuk
menciptakan peralatan yang dapat mendeteksi
peningkatan bioenergi dan mendefinisikan ilmu forensik
tentang Bioenergi. Tujuannya adalah agar dapat
menemukan dan membuktikan terjadinya
penyalahgunaan bioenergi ketika ada indikasi bahwa
hal itu terjadi.

Jakarta, Oktober 2017

Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Keilmuan


PRI
Irwan Effendi
APA ITU BIOENERGI?
Bioenergi adalah kata serapan dari bahasa Inggris,
yakni “Bioenergy” yang dalam bahasa Mandarin adalah
“​氣​ (Qi)” , dalam bahasa Jepang adalah “Ki” , dan dalam
bahasa India adalah “Prana”.

“BIO” Artinya Kehidupan


Karena perluasan pemahaman tentang kehidupan , saat
ini, kalangan ilmuwan di bumi sudah menyepakati
bahwa kehidupan itu sendiri hanyalah sebuah konsep
Seluruh alam semesta ini bisa dianggap hidup, atau
tidak hidup, tergantung sejauh apa konsep tentang
kehidupan ingin dibatasi. Akan tetapi, demi menghindari
kerancuan dalam memahami bioenergi, dokumen ini
mengklasifikasi dua konsep tentang kehidupan, yakni
konsep luas dan konsep terbatas.

Konsep terbatas tentang kehidupan mengacu pada


organisme, yang didefinisikan sebagai “kumpulan dari
molekul-molekul yang saling mempengaruhi sedemikian
rupa sehingga memiliki sifat hidup”. Berdasarkan
konsep ini, yang dianggap makhluk hidup adalah
manusia, hewan, tumbuhan dan mikroba.

Konsep luas tentang kehidupan mengacu pada definisi


yang lebih luas, yakni “segala kesatuan yang
menunjukkan gejala-gejala dan/atau aktivitas-aktivitas
yang lebih kompleks daripada yang dapat dijelaskan
berdasarkan hukum fisika”. Berdasarkan konsep ini,
makhluk hidup tidak terbatas pada organisme saja,
melainkan juga mencakup benda-benda langit, makhluk
hidup berbasis energi, dan lainnya.

Sebagian besar isi dokumen ini akan membahas


kehidupan dalam lingkup terbatas, yakni dalam konteks
organisme dan lebih spesifik : manusia.

Energi adalah daya yang dapat berpindah dari satu


objek ke objek yang lain, dengan ataupun tanpa
media perantara. ​Energi dapat berubah bentuk
maupun sifat, dan berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh PRI sejauh ini, energi dapat dikatakan
memiliki besaran positif dan besaran negatif yang
berkemungkinan untuk dapat saling menetralkan.

Dengan mengacu pada keterangan-keterangan di atas,


BIOENERGI didefinisikan sebagai “energi yang
dihasilkan atau digunakan secara langsung oleh
makhluk hidup”.

Setiap aktivitas makhluk hidup dilakukan dengan


memanfaatkan bioenergi. Bahkan pada tingkat sel pun,
aktivitas dilakukan dengan memanfaatkan bioenergi.
Jadi, dapat dikatakan bahwa kehabisan Bioenergi sama
dengan tidak bisa beraktivitas apapun alias mati.
Penelitian yang telah dilakukan terhadap berbagai
organisme di bumi, sejauh ini, menunjukkan bahwa
bioenergi pada semua jenis organisme adalah sama,
dalam arti bisa saling berinteraksi. Hanya saja, struktur
bioenergi antara hewan bertulang belakang berbeda
dengan hewan tidak bertulang belakang, dan malah
lebih mirip dengan struktur energi tumbuhan berakar
tunggang. Untuk membatasi lingkup bahasan dokumen
ini, selanjutnya yang dibahas hanya bioenergi
sebagaimana terdapat pada manusia.
STRUKTUR BIOENERGI
MANUSIA
Keberadaan bioenergi pada manusia berawal dari saat
pertama kali proses pembentukan tubuh manusia, yakni
saat bersatunya sel telur dengan sperma. Pada saat itu,
muncul bioenergi yang belum diproses sama sekali oleh
sistem tubuh, yang di dunia akupunktur dikenal dengan
istilah “pre-heaven qi”. Untuk kemudahan , bioenergi
jenis ini akan kita sebut sebagai “Bioenergi
Non-Sistem”.

Setelah penyatuan selesai, hasil penyatuan akan


memulai proses pembelahan dan Bioenergi Non Sistem
bertransformasi menjadi Bioenergi Sistem Reproduksi
yang selanjutnya digunakan dalam proses pembelahan,
pembentukan dan penghancuran sel-sel tubuh. Namun,
sebagian Bioenergi Non Sistem tidak bertransformasi
dan menetap dalam salah satu dari sel yang merupakan
hasil proses pembelahan pertama. Sel ini selanjutnya
akan menjadi pusat produksi dan kendali Bioenergi
Sistem Reproduksi serta berfungsi sebagai sel induk
dan penyimpan informasi genetik yang lengkap. Sel ini
dikenal dengan nama "Kundalini". Sebagai bioenergi
yang paling awal dimiliki oleh sistem tubuh manusia,
kapasitas dan kekuatan Bioenergi Sistem Reproduksi
mempengaruhi semua jenis bioenergi yang lain.
Setelah berkembang selama sekitar 3 minggu, jantung
mulai terbentuk dan memompa darah. Darah yang
dipompa bertugas membawa nutrisi untuk membangun
sel-sel baru dan mengangkut sel-sel yang rusak untuk
didaur ulang. Aktivitas ini membutuhkan jenis bioenergi
yang berbeda. Untuk kebutuhan ini, sebagian dari
Bioenergi Sistem Reproduksi yang ada
ditransformasikan menjadi bioenergi jenis baru yang
disebut sebagai Bioenergi Sistem Peredaran Darah.
Bioenergi ini dihasilkan dan dikendalikan oleh jantung.

Di sekitar minggu ke 7, kelenjar-kelenjar mulai


berproduksi dan menghasilkan berbagai cairan
termasuk beragam jenis hormon. Hormon-hormon ini
kemudian merangsang terjadinya berbagai hal. Aktivitas
membutuhkan Bioenergi sistem kelenjar yang
diproduksi dan dikendalikan oleh berbagai kelenjar
hormon.

Pada minggu ke 12 atau ke 13, janin mulai memiliki


kesadaran. Otak dan jaringan syaraf pun mulai aktif (di
sebagian kebudayaan, dikatakan bahwa pada masa itu
"roh" baru memasuki tubuh bayi). Proses ini
menghasilkan Bioenergi Sistem Pengendalian Mental
dan Bioenergi Sistem Syaraf. Bioenergi Sistem
Pengendalian Mental diproduksi dan dikendalikan oleh
daerah di otak yang dikenal dengan nama "Cerebral
Cortex", terutama bagian “Frontal Lobe”, sedangkan
Bioenergi Sistem Syaraf diproduksi dan dikendalikan
oleh otak belakang dan sumsum tulang belakang.

Memasuki minggu ke 16, janin akan mulai


menggerakkan otot. Aktivitas ini membutuhkan
Bioenergi Sistem Pencernaan. Walau pada saat ini janin
belum mencerna makanan sendiri, namun sistem
tersebut sudah mulai aktif.

Akhirnya pada minggu ke 24, paru-paru mulai berfungsi.


Meski masih sepenuhnya terisi cairan, paru-paru sudah
siap untuk memproduksi Bioenergi Sistem Pernafasan
yang dibutuhkan untuk menyerap oksigen dan
melepaskan karbon dioksida. Bioenergi Sistem
Pernafasan adalah Bioenergi jenis terakhir yang
diproduksi oleh tubuh. Artinya, pada usia janin 24
minggu, tubuhnya telah mampu memproduksi semua
jenis bioenergi yang dibutuhkan. Itulah sebabnya bayi
yang lahir prematur pada usia kehamilan 24 minggu
masih memiliki kesempatan untuk hidup.

Dengan demikian, ada 8 jenis bioenergi yang diketahui


diproduksi dan digunakan oleh manusia, yakni:
- Bioenergi Non-Sistem (normalnya hanya diproduksi
satu kali, saat awal pembuahan)
- Bioenergi Sistem Reproduksi
- Bioenergi Sistem Peredaran Darah
- Bioenergi Sistem Kelenjar
- Bioenergi Sistem Pengendalian Mental
- Bioenergi Sistem Syaraf
- Bioenergi Sistem Pencernaan
- Bioenergi Sistem Pernafasan.

Selama dalam kandungan, karena mendapatkan nutrisi


dari plasenta, yang mendominasi adalah Bioenergi
Sistem Reproduksi dan Sistem Peredaran Darah, yang
kemudian ditransformasikan menjadi Bioenergi jenis
lain, sesuai kebutuhan. Setelah lahir, karena tidak lagi
menerima nutrisi dari plasenta, mayoritas energi
didapatkan dari sistem pencernaan dan, oleh sebab itu,
untuk manusia yang sudah lahir, pada kondisi normal,
Bioenergi Sistem Pencernaan lah yang
ditransformasikan menjadi bioenergi jenis lain.
JALUR-JALUR BIOENERGI
DI TUBUH MANUSIA
Dengan adanya 7 jenis bioenergi yang aktif diproduksi
dan digunakan oleh tubuh manusia, pada kondisi
normal, masing-masing bioenergi ini memiliki jalurnya
sendiri dan tidak saling bertabrakan. Aliran bioenergi
dikenal dengan nama “Nadi”, sedangkan jalur yang
biasa dilalui Nadi, yang berada di tubuh fisik, dikenal
dengan nama “Meridian”. Meridian ini bukan merupakan
saluran seperti pembuluh darah ataupun pembuluh
syaraf melainkan jalur yang terbentuk karena polaritas
energi sel-sel yang saling berhubungan. Analogi yang
paling tepat untuk ini adalah jalur aliran keuangan dari
pemerintah pusat sampai ke pelosok-pelosok. Setiap
tingkatan akan menyalurkan ke bawahnya karena
aturannya memang demikian.

Pada kondisi normal, Nadi akan berada di Meridian.


Akan tetapi, bisa, dan sering terjadi, Nadi keluar dari
Meridian dan mengalir bebas ke tempat lain, sama
seperti aliran dana dari pemerintah pusat yang bisa
melenceng ke tempat lain.

Seperti arus keuangan yang memiliki arus keluar dan


arus masuk, Meridian memiliki 2 arah, yakni arah
pengumpulan dan pembuangan, yang dalam teori
akupunktur biasa disebut Yang (pengumpulan,
peningkatan) dan Yin (pembuangan, penurunan). Dari
segi kapasitas, Meridian diklasifikasikan atas Meridian
Utama, Meridian Cabang dan Meridian Ranting. Karena
ada 2 Meridian Yang Utama dan 2 Meridian Yin Utama
dengan lokasi sangat berdekatan dengan tulang
belakang, dan sumsum tulang belakang sendiri dipenuhi
sel punca dan syaraf-syaraf, maka Nadi-nadi terbanyak
juga berada di daerah tulang belakang. Kumpulan nadi
ini diklasifikasikan atas 3 kelompok : bagian yang
bersifat sejuk dan dikenal dengan nama "Ida", bagian
yang bersifat panas dan dikenal dengan nama
"Pinggala", serta bagian yang bersifat netral dan berada
di antara keduanya, yang dikenal dengan nama
"Sushumna".
Ilustrasi lokasi Meridian, sumber gambar: Wikimedia
Commons

Karena sirkulasi bioenergi pada dasarnya adalah untuk


menyeimbangkan distribusi ketujuh jenis bioenergi
sesuai kebutuhan masing-masing bagian tubuh,
Nadi-nadi , secara alami, akan saling bersimpangan
karena arah siklus peredaran yang harus dilalui. Ketika
dua Nadi atau lebih membentuk persimpangan, untuk
memastikan bahwa tidak ada Nadi yang terhenti untuk
waktu lama, Nadi-nadi tersebut akan membentuk
"bundaran / pusaran" yang dikenal dengan nama
"Cakra".

Tingkat keaktifan (ukuran) cakra dianggap penting bagi


manusia. Pada umumnya, semakin rendah kecepatan
aliran bioenergi yang melalui suatu cakra, ukuran cakra
tersebut akan mengecil. Dengan kata lain, kecilnya
cakra merupakan indikator berkurangnya pasokan jenis
bioenergi tertentu ke bagian tubuh tertentu. Akan tetapi,
cakra bukanlah sesuatu yang mutlak harus ada. Bisa
saja, lokasi Nadi-nadi bergeser sehingga menghasilkan
kondisi seperti ​underpass​ dan ​flyover​ Hanya saja,
untuk manusia yang memiliki kapasitas bioenergi
rata-rata, Nadi-nadinya yang bersimpangan akan
otomatis membentuk cakra sehingga dianggap penting
untuk mengetahui lokasi dari cakra-cakra terutama yang
terbentuk oleh Nadi-nadi utama.

Cakra Dasar
Lokasi normalnya adalah di sekitar pertemuan antara
tulang ekor dengan tulang punggung. Cakra ini
merupakan indikator tingkat kepuasan seseorang
terhadap terpenuhinya kebutuhan hidup yang paling
mendasar, yakni makanan dan istirahat.

Cakra Seks
Lokasi normalnya adalah di sekitar prostat, bagi pria,
dan di antara kedua indung telur, bagi wanita. Cakra ini
merupakan indikator tingkat kepuasan seseorang
terhadap terpenuhinya kebutuhan sekunder seperti
hiburan, pakaian dan sejenisnya.

Cakra Solar Plexus


Lokasi normalnya berada di daerah antara lambung dan
liver​/hati. Cakra ini merupakan indikator tingkat
kepuasan seseorang terhadap keberhasilannya
menempatkan diri pada posisi yang diinginkan dalam
kehidupan; dengan kata lain, apakah egonya
terpuaskan.

Cakra Jantung
Lokasi normalnya berada di daerah korona jantung.
Cakra ini merupakan indikator kemampuan seseorang
untuk berempati pada lingkungannya.

Cakra Tenggorokan
Lokasi normalnya adalah di sekitar pangkal tulang leher.
Cakra ini merupakan indikator dari kemampuan
seseorang untuk mengekspresikan dirinya sendiri
melalui kata-kata dan bahasa tubuh.

Cakra Ajna
Lokasi normalnya berada di sekitar ​optical chiasm​, yakni
pertemuan antara syaraf mata kiri dan kanan di dalam
otak. Cakra ini merupakan indikator tingkat kreativitas
seseorang.

Cakra Mahkota
Cakra Mahkota merupakan satu-satunya cakra yang
lokasi normalnya tidak berada di dalam tubuh, Cakra ini
terletak di daerah sekitar 12 cm di atas ubun-ubun dan
merupakan indikator atas kemampuan seseorang untuk
berpikir secara terbuka.
Ilustrasi Ida, Pinggala, Sushumna dan cakra-cakra;
sumber gambar: Wikimedia Commons

Posisi cakra-cakra di atas dikatakan memiliki “lokasi


normal” karena lokasinya diketahui akan bergeser
secara alami jika seseorang berhasil meningkatkan
kapasitas Bioenergi Sistem Reproduksinya sampai
tahap tertentu. Bahkan, bagi bayi yang dilahirkan oleh
ibu yang sejak sebelum hamil sudah memiliki kapasitas
Bioenergi Sistem Reproduksi sangat besar, cakra sama
sekali tidak dibutuhkan. Sang bayi memiliki kapasitas
yang bahkan lebih besar daripada ibunya. Sejak dalam
kandungan, sistem tubuhnya sudah terbiasa untuk
mentransformasikan Bioenergi Sistem Reproduksi yang
dimiliki untuk menutupi semua kekurangan bioenergi
jenis lain; dengan demikian, tidak perlu ada arus
sirkulasi bioenergi sama sekali. Analoginya, jika suatu
negara sudah sedemikian makmur dan setiap wilayah
terkecil negara itu telah memiliki sumber penghasilan
yang melebihi semua kebutuhannya, sudah tentu
negara tersebut tidak lagi membutuhkan sistem
penyaluran uang ataupun pemungutan pajak.
TRANSFER BIOENERGI
ANTAR MANUSIA
Dalam ilmu fisika, semua jenis energi dikategorikan
sebagai gelombang. Dengan demikian semua jenis
bioenergi juga adalah gelombang. Gelombang
berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain dengan 2
metoda : dengan merambat atau mempengaruhi kondisi
di sekitarnya. Contoh gelombang yang berpindah
dengan cara merambat adalah gelombang cahaya dan
panas, sedangkan yang berpindah dengan
mempengaruhi kondisi di sekitarnya adalah gelombang
gravitasi.

Bioenergi Sistem Pencernaan merambat hanya melalui


sel-sel tubuh dan, karenanya, hanya bisa dimanfaatkan
untuk menggerakkan tubuh. Bioenergi Sistem Kelenjar
dan Bioenergi Sistem Pernafasan, selain melalui sel-sel
tubuh, juga dapat merambat melalui udara dan benda
lain. Akan tetapi, semakin padat benda yang dirambati,
semakin cepat energi berkurang; jadi, hanya efektif
untuk jarak dekat.

Bioenergi Sistem Pengendalian Mental dan Bioenergi


Sistem Syaraf, karena memiliki frekuensi yang sangat
rendah ( ⅛ hertz atau lebih rendah ), bergerak di planar
fisik yang berbeda dan tidak mengalami banyak
hambatan untuk mencapai jarak jauh, walau energi
tetap saja berkurang. Bioenergi Sistem Reproduksi,
karena memiliki frekuensi yang sangat tinggi,
memungkinkan merambat melalui banyak rintangan,
walau energi tetap mengalami penurunan dengan setiap
hambatan. Bioenergi Sistem Peredaran Darah
berpindah dengan cara mempengaruhi kondisi di
sekitarnya sehingga jarak jangkauan dari pusatnya
hanya tergantung dari kekuatan awal, bukan tergantung
apakah harus melalui benda padat atau tidak.

Selanjutnya, setelah memasuki tubuh resipien, sel-sel di


tubuh resipien akan memutuskan apakah menerima
atau menolak bioenergi yang masuk tersebut. Bila tubuh
resipien menolak, maka bioenergi yang ditolak akan
didorong kembali ke luar dan menghasilkan
penumpukan bioenergi di sekitar jalur masuk . Jika
transfer terus-menerus terjadi dan minimal sebagian
bioenergi yang masuk ditolak, lama-kelamaan akan
terjadi penyebaran penumpukan bioenergi. Penyebaran
penumpukan ini menghasilkan rasa seakan-akan ada
sesuatu yang menekan atau perasaan gerah yang
mengakibatkan keluarnya keringat. Bila bioenergi yang
masuk diterima oleh sel-sel tubuh resipien, maka akan
menghasilkan rasa seakan-akan ada sesuatu yang
mengalir atau perasaan hangat yang nyaman yang tidak
mengakibatkan keluarnya keringat.
Akan tetapi, pada umumnya dalam transfer bioenergi
dari donor ke resipien, yang terjadi adalah sebagian
diterima dan sebagian ditolak karena daya tampung
sel-sel tubuh setiap orang terhadap bioenergi
berbeda-beda. Khusus untuk Bioenergi Sistem
Peredaran Darah, karena cara transfernya yang unik,
bioenergi yang tidak diterima berarti tidak masuk
sedangkan yang masuk berarti sudah diterima.
CARA KERJA BIOENERGI
YANG DITERIMA TUBUH
Bioenergi yang diterima bisa bersifat netral atau
mengandung instruksi-instruksi tertentu. Sama halnya
dengan pengiriman data antar komputer, data yang
diterima bisa berupa data biasa yang bersifat netral atau
instruksi yang ditujukan kepada komputer penerima.
Bila bioenergi yang diterima oleh resipien mengandung
instruksi-instruksi yang sesuai dengan sistem tubuh dan
kebutuhannya, sel-sel dan sistem tubuh resipien akan
merespon dan melaksanakan instruksi tersebut.
Contohnya, bila resipien sudah lelah bekerja lalu
menerima Bioenergi Sistem Syaraf yang pada
umumnya mengandung instruksi untuk tidur, maka
tubuh resipien akan merasa hangat dan nyaman serta
matanya mulai mengantuk.

Sebaliknya, bila bioenergi yang diterima mengandung


instruksi-instruksi yang tidak sesuai dengan sistem
tubuh dan kebutuhan, sel sel dan sistem tubuh resipien
akan berusaha mengabaikan instruksi yang diterima.
Akan tetapi, bila bioenergi terus menerus masuk, pada
akhirnya akan membuat sel dan sistem tubuh Resipien
mengalami stres. Stres yang berkepanjangan akan
mengakibatkan kegagalan fungsi.
Apabila kondisi seperti ini timbul akibat kelalaian
seorang donor yang bertujuan melakukan terapi
terhadap resipien, kejadian ini dikategorikan sebagai
"malapraktek". Sebaliknya, jika kondisi ini timbul akibat
kesengajaan dari seorang donor yang bertujuan
menyakiti resipien, maka kejadian ini dikategorikan
sebagai "penyerangan" atau yang lazim dikenal dengan
istilah "santet".

Seperti komputer, tubuh manusia dapat menerima


“instalasi program” ataupun “penambahan ​template​”
sehingga memungkinkan untuk melakukan perubahan
terhadap konfigurasi bioenergi pada diri seseorang,
misalnya untuk menghasilkan peningkatan bakat,
kemampuan dan lainnya, tanpa harus melalui proses
pelatihan yang panjang. Bahkan, karena sel-sel di tubuh
manusia mampu berubah secara fisik, dimungkinkan
untuk mengirim bioenergi dengan instruksi mengubah
susunan, ukuran atau bentuk sel-sel tertentu, dan
dengan demikian menghasilkan perubahan pada bentuk
dan performa fisik resipien.
PENUTUP
Isi dokumen ini disusun berdasarkan pengetahuan
yang dimiliki pada saat dokumen dibuat. Dengan
demikian, tidak tertutup kemungkinan adanya kesalahan
pada informasi yang diberikan. Apabila anda
mengetahui adanya kesalahan informasi dan dapat
memberikan bukti-bukti pendukung tentang informasi
yang benar, silahkan menghubungi bidang LitBang
ARSI lewat ​Facebook Group ​ARSI atau lewat email ke
litbang@arsi.web.id​, ​cc ​ke email penulis
ingxiong@gmail.com​ .

Apabila anda tertarik untuk mempelajari lebih jauh


tentang bioenergi setelah membaca dokumen ini, anda
dipersilahkan untuk menghubungi pelatih yang
berdomisili paling dekat dengan anda.

Anda mungkin juga menyukai