Anda di halaman 1dari 2

5/15/2018 AnalisisGerakTariTor Tor -slidepdf.

com

ANALISIS GERAK TARI TOR TOR

Tari tor tor adalah tarian yang gerakannya se-irama dengan iringan musik (Margondang) yang
dimainkan dengan alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, terompet batak, dan lain-lain.
Menurut sejarahnya tari tor-tor digunakan dalam acara ritual yang berhubungan dengan roh, dimana
roh tersebut dipanggil dan "masuk" ke patung-patung batu (merupakan simbol dari leluhur), lalu
patung tersebut tersebut bergerak seperti menari akan tetapi gerakannya kaku. Gerakan tersebut
meliputi gerakan kaki (jinjit-jinjit) dan gerakan tangan. Tarian ini juga dilakukan untuk acara
seremoni ketika orangtua atau anggota keluarganya meninggal dunia. Kini, tari tor tor biasanya hanya
digunakan untuk menyambut turis.

Tarian (tor-tor) Batak ada empat gerakan (urdot) :

1.  Pangurdot (yang termasuk pangurdot dari organ-organ tubuh ialah daun kaki, tumit sampai
bahu.
2.  Pangeal (yang termasuk pangeal dari organ tubuh adalah Pinggang, tulang punggung sampai
daun bahu/ sasap).
3.  Pandenggal (yang masuk pandenggal adalah tangan, daun tangan sampai jari-jari tangan).
4.  Siangkupna ( yangtermasuk Siangkupna adalah leher,).

Didalam menari setiap penari harus memakai Ulos. Ulos atau sering juga disebut kain ulos Ulos
secara turun temurun dikembangkan oleh masyarakat Batak,  Sumatera. Dari bahasa asalnya, ulos
berarti kain. 

Didalam menari orang Batak mempergunakan alat musik/ Gondang yaitu terdiri dari: Ogung
sabangunan terdiri dari 4 ogung. Kalau kurang dari empat ogung maka dianggap tidak lengkap dan
bukan Ogung sabangunan dan dianggap lebih lengkap lagi kalau ditambah dengan alat kelima yang
dinakan Hesek. Kemudian Tagading terdiri dari 5 buah. Kemudian Sarune (sarunai harus memiliki 5
lobang diatas dan satu dibawah. Peralatannya cukup sederhan namun kalau dimainkan oleh yang
sudah berpengalaman sangat mampu menghipnotis pendengar.

Jenis tari tor-tor pun berbeda-beda, ada yang dinamakan tortor Pangurason (tari pembersihan). Tari ini
biasanya digelar pada saat pesta besar yang mana lebih dahulu dibersihkan tempat dan lokasi pesta
sebelum pesta dimulai agar jauh dari mara bahaya dengan menggunakan jeruk purut. Ada juga tor-tor
Sipitu Cawan (Tari tujuh cawan). Tari ini biasa digelar pada saat pengukuhan seorang raja, tari ini
  juga berasal dari 7 putri kayangan yang mandi disebuah telaga di puncak gunung pusuk buhit
bersamaan dengan datangnya piso sipitu sasarung (Pisau tujuh sarung). Kemudian tor-tor Tunggal
Panaluan merupakan suatu budaya ritual. Biasanya digelar apabila suatu desa dilanda musibah, maka
tanggal panaluan ditarikan oleh para dukun untuk mendapat petunjuk solusi untuk mengatasi masalah
tersebut. Sebab tongkat tunggal panaluan adalah perpaduan kesaktian Debata Natolu yaitu Banua
Gijjang (Dunia Atas), Banua Tonga (Dunia Tengah) dan Banua Toru (Dunia bawah) Tor-Tor pada
  jaman sekarang untuk orang Batak tidak lagi hanya diasumsikan dengan dunia roh, tetapi menjadi
sebuah seni karena Tor-Tor menjadi perangkat budaya dalam setiap kegiatan adat orang Batak.

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-gerak-tari-tor-tor 1/2
5/15/2018 AnalisisGerakTariTor Tor -slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-gerak-tari-tor-tor 2/2

Anda mungkin juga menyukai