Anda di halaman 1dari 3

IFPI William 

Circuit Pattern
Kali ini saya mau bahas tentang Circuit Pattern. Makhluk apa sih itu?
Circuit Pattern menurut saya adalah cara terbang seorang pilot dalam menerbangkan pesawatnya secara
bolak balik runway di bandara yang sama. Jadi ya takeoff, muter, landing lagi, dan seterusnya sampai
dirasanya feel nya sudah cocok.
Circuit Pattern sendiri ada 2 macam. Left handed circuit pattern dan right handed circuit pattern. Kalau
dalam bahasa Indo nya, aturan tangan kiri dan tangan kanan. Hmm.. Apa lagi ini?
Aturan tangan kanan atau right handed circuit pattern artinya, setiap anda takeoff, selalu belok kanan (tidak
pernah ke kiri). Jadi urutannya, takeoff, right upwind, right downwind, right baseleg, final. Jadi pada
kondisi ini, posisi bandara akan selalu ada di sebelah kanan ( sudut pandang co-pilot lebih enak lihat
bandara daripada kapten). Sebaliknya aturan tangan kiri atau left handed circuit pattern artinya selalu belok
ke kiri.
Jika terdapat paralel runway di bandara tersebut, seperti Soetta, maka tidak ada traffic pattern yang melewati
area tengah bandara, jadi jika pakai runway 25R, maka right traffic. Jika 25L, maka Left traffic. Patokannya
adalah jika runway right, maka right traffic, left ya left traffic. Jadi selalu menjauh dari area tengah bandara,
yang isinya biasanya terminal dan apron.

Keterangan gambar :
A. Menggunakan runway “Left”  pasti semua menggunakan aturan left handed
1. Pesawat inbound, masuk 45° dari arah sejajar runway menuju downwind (L-Downwind) area.
2. Pesawat di posisi akhir L-Downwind, menuju L-Base, Belok kiri 90°.
3. Pesawat di posisi Final dari Left Runway.
4. Pesawat di posisi Upwind dari Runway, atau bisa juga di bilang runway Heading, karena terbang
lurus dari runway.
5. Pesawat di posisi L-Crosswind menuju ke area L-Downwind.
6. Pesawat outbound / meninggalkan area bandara menuju ke bandara lainnya.

1
IFPI William 
B. Menggunakan runway “Right”  pasti semua menggunakan aturan right handed
1. Pesawat inbound, masuk 45° dari arah sejajar runway menuju downwind (R-Downwind) area.
2. Pesawat di posisi akhir R-Downwind, menuju R-Base, Belok kanan 90°.
3. Pesawat di posisi Final dari Right Runway.
4. Pesawat di posisi Upwind dari Runway, atau bisa juga di bilang runway Heading, karena terbang
lurus dari runway.
5. Pesawat di posisi R-Crosswind menuju ke area R-Downwind.
6. Pesawat outbound / meninggalkan area bandara menuju ke bandara lainnya.
Bagi pilot yang mau langsung mendarat / inbound akan di berikan pattern entry menuju circuit pattern
sebelum final area, seperti melalui L/R downwind atau ke L/R base (sesuai arahan dari ATC).
Contoh :
 Lion 234, enter Left Downwind Runway 27. (Jika hanya ada 1 pesawat yang sedang inbound)
 Lion 234, enter Left Downwind Runway 27, number XX traffic to follow is on Downwind / Base /
Final. (Jika ada lebih dari 1 pesawat yang inbound)
Untuk ATC, usahakan pesawat yang mau takeoff, mendapat separasi aman dari pesawat yang mau
mendarat. Jarak aman (menurut saya) dengan sesama B737 / A320 adalah saat pesawat yang mendarat ada
di jarak minimal 8 Nm, atau di tinggi 1500 feet. Jika sudah lewat dari batas itu, jangan di line up. Jika
terlanjur, maka arahkan landing aircraft untuk go around.
Ada juga informasi dari ATC yang mengharuskan pilot melakukan orbit / 360. Arah putaran orbit / 360 ini
berlawanan dengan arah pattern. Orbit / 360 biasanya di arahkan ATC agar pesawat yang lain bisa takeoff,
atau terdapat pesawat yang harus di dahulukan (contoh : emergency) atau terdapat pesawat yang jauh lebih
besar turbulensinya daripada pesawat yang di circuit pattern.

Jadi perlu di perhatikan, seperti pada gambar di atas, bahwa jika pesawat yang berada di Left Downwind,
maka jika di perintahkan oleh ATC untuk melakukan orbit / 360, maka harus mutar ke arah kanan, dan jika
ada di Right Downwind, maka harus mutar ke arah kiri. (Jangan di balik yah.. Hehe.. )
Misalkan, di circuit pattern ada C172, sedangkan yang mau mendarat ada B738, maka C172 yang kebetulan
ada di downwind, harus di separasi dengan 360. Jika jaraknya cukup dekat, maka bisa di arahkan C172
untuk extend downwind, dan follow traffic B738 on final area. Beri tahukan juga hati 2 dengan
turbulensinya.

2
IFPI William 
Untuk ketinggian circuit pattern biasanya disesuaikan dengan jenis pesawatnya, seperti pada gambar
berikut ini. Sesuaikan juga dengan kecepatannya yah. Dan jangan lupa, karena circuit pattern atau touch
and go, maka jangan terlalu jauh dari area bandara, maksimal 8 Nm. Kalau di game IF, biasanya maksimal
di lingkaran bandara terluar.
Untuk gambaran secara keseluruhan mengenai circuit pattern ini, bisa di lihat di gambar di bawah ini.
Sesuaikan dengan besar pesawatnya juga yah..

Maksimum area circuit pattern

Terima kasih sudah membaca teori dasar versi saya tentang Circuit pattern ini, jika ada yang mau
ditanyakan, bisa langsung bertanya di dalam grup, dan jangan lupa mention saya karena grup saya silent
agar tidak berisik, kecuali bunyi mention saya aktifkan.

Anda mungkin juga menyukai