Anda di halaman 1dari 26

Penatalaksanaan dan Perawatan

WSD
(Water Sealed Drainage)

dr. Ariefa Adha Putra, SpB

RS UMMI Bogor
2020
DEFINISI

• Teknik bedah dengan memasukkan selang


khusus ke rongga pleura dengan perantaraan
trokar atau klem penjepit bedah
• Sistim drainase kedap air (water sealed) 
mengalirkan udara dan atau cairan dari rongga
pleura
TUJUAN
• Diagnostik : menentukan perdarahan dari
pembuluh darah besar atau kecil, sehingga
dapat ditentukan perlu operasi torakotomi
atau tidak, sebelum penderita jatuh dalam
syok.
TUJUAN

• Terapi : Mengeluarkan darah,cairan atau udara


yang terkumpul di rongga pleura.
Mengembalikan tekanan rongga pleura
sehingga "mechanic of breathing", dapat
kembali seperti yang seharusnya.
TUJUAN

• Preventif : Mengeluarkan udara atau darah


yang masuk ke rongga pleura sehingga
"mechanic of breathing" tetap baik.
INDIKASI
• Trauma toraks  luka tusuk regio toraks
• Hematotoraks
• Pneumotoraks
• Efusi pleura
• Empiematoraks
• Chylotoraks
• Pleurodesis
• Pasca operasi bedah toraks
• Fistel Bronkopleura
PERSIAPAN
1. Sarung tangan steril
2. Doek steril
3. Spuit 5 cc steril
4. Lidokain 2% 3 amp
5. Pisau bedah steril
6. Klem arteri lurus 15-17 cm steril
7. Needle holder
8. Benang silk steril untuk jahitan kulit 1.0/2.0
9. Slang untuk "Drain" yang steril (trokar/chest tube
/ NGT 18-20)
WSD
Perawatan WSD

A. Perawatan luka WSD


1. Verband diganti 3 hari sekali
2. Dibersihkan dengan NaCl + salep antibiotik
Perawatan WSD
B. Perawatan "selang" dan botol WSD

1. Cairan dalam botol WSD diganti setiap hari jika


penuh
2. Cairan di botol WSD adalah cairan antiseptik.
(nacl+povidon)
3. Setiap hendak mengganti botol dicatat berapa
pertambahan cairan
4. Setiap hendak mengganti dicatat undulasi ada atau
tidak
Perawatan WSD
B. Perawatan "selang" dan botol WSD

5. Setiap hendak mengganti dicatat adanya gelembung udara


dari WSD.
6. Penggantian botol harus "tertutup" untuk mencegah udara
masuk dalam rongga pleura yaitu meng "klem" slang atau
dilipat dan diikat dengan karet.
7. Setiap penggantian botol atau selang harus memperhatikan
sterilitas botol dan selang harus tetap steril.
8. Penggantian harus juga memperhatikan keselamatan kerja
diri sendiri, dengan memakai sarung tangan.
PERAWATAN PARU
1. Dengan WSD diharapkan paru mengembang
2. Kontrol pengembangan paru dengan
pemeriksaan fisik dan radiologik.
3. Chest Fisioterapi  dengan menepuk punggung
belakang setiap 15 menit oleh keluarga pasien
4. Latihan nafas ekpirasi dan inspirasi yang dalam.
5. Latihan batuk yang efisien.
6. Pemberian antibiotika
7. Expectorant: cukup obat batuk hitam (OBH).
PENILAIAN KEBERHASILAN
1. Paru sudah mengembang penuh pada
pemeriksaan fisik atau radiologik.
2. Darah cairan tidak keluar dari WSD.
3. Tidak ada pus dari slang WSD (tidak ada
empyema).
4. Tidak ada udara (buble) di botol wsd
MENGANGKAT WSD
1. Disediakan alat-alat untuk mengangkat jahitan kulit
yang steril.
2. Kain kasa steril
3. Zalf steril (gentamisin salep)

Teknik:
- angkat jahitan
- pasien disuruh nafas dalam
- pada waktu ekspirasi dalam dan menahannya, WSD
diangkat dengan menutup kain kasa steril yang ada zalf
steril.
Kriteria Pulang
1. Keadaan umum memungkinkan
2. 1-2 hari pasca pengangkatan WSD paru tetap
mengembang penuh
3. Tanda-tanda infeksi/empiema tidak ada
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai