Anda di halaman 1dari 7

Nama : Budi Subhana Maulana Ibrahim Tambunan

Npm : 2008320017

Soal
Seorang pasien usia muda dating ke IGD dengan keluhan sesak napas. Sesak napas dirasakan
semakin memberat. Nyeri dada di sebelah kanan. Pada pemeriksaan fisik paru didapatkan
asimetris, suara napas hilang disebelah kanan. Jika dilakukan pemasangan chest tube,
1. jelaskan tehnik dan managementnya?
2. Apa yang dimaksud dengan water seal drainage?
3. Jelaskan kegunaan menggunakan satu, dua, tiga, tabung!
4. Jika selang dimasukkan ke dalam tabung, mengapa di dalam tabung di isi air setinggi 2cm ?
5. Bagaimana evaluasi bahwa tidak terjadi kebocoran?
6. Kapan selang dada dilepas?
7. Kapan foto thoraks kembali?

Jawab :

1. Teknik Pemasangan
1. Pasien dalam keadaan posisi ½ duduk (+ 45 °).
2. Dilakukan desinfeksi dan penutupan lapangan operasi dengan doek steril.
3. Dilakukan anestesi setempat dengan lidocain 2% secara infiltrasi pada daerah kulit
sampai pleura.
4. Tempat yang akan dipasang drain adalah :
* Linea axillaris depan, pada ICS IX-X (Buelau).
* Dapat lebih proximal, bila perlu. Terutama pada anak- anak karena letak diafragma
tinggi.
* Linea medio-clavicularis (MCL) pada ICS II-III (Monaldi)
5. Dibuat sayatan kulit sepanjang 2 cm sampai jaringan bawah kulit.
6. Dipasang jahitan penahan secara matras vertikal miring dengan side 0.1.
7. Dengan gunting berujung lengkung atau klem tumpul lengkung, jaringan bawah kulit
dibebaskan sampai pleura, dengan secara pelan pleura ditembus hingga terdengar suara
hisapan, berarti pleura parietalis sudah terbuka.
Catatan: pada hematothoraks akan segera menyemprot darah keluar, pada pneumothoraks,
udara yang keluar.
8. Drain dengan trocarnya dimasukkan melalui lobang kulit tersebut kearah cranial lateral.
Bila memakai drain tanpa trocar, maka ujung drain dijepit dengan klem tumpul, untuk
memudahkan mengarahkan drain.
9. Harus diperiksa terlebih dahulu, apakah pada drain sudah cukup dibuat atau terdapat
lobang-lobang samping yang panjangnya kira-kira dari jarak apex sampai lobang kulit,
duapertinganya.
10. Drain kemudian didorong masuk sambil diputar sedikit kearah lateral sampai ujungnya
kira-kira ada dibawah apex paru (Bulleau).
11. Setelah drain pada posisi, maka diikat dengan benang pengikat berputar ganda, diakhiri
dengan simpul hidup
12. Bila dipakai drainage menurut Monaldi, maka drain didorong ke bawah dan lateral
sampai ujungnya kira-kira dipertengahan ronga toraks.
13. Sebelum pipa drainage dihubungkan dengan sistem botol penampung, maka harus
diklem dahulu.
14. Pipa drainage ini kemudian dihubungkan dengan sistem botol penampung, yang akan
menjamin terjadinya kembali tekanan negatif pada rongga intrapleural, di samping juga
akan menampung sekrit yang keluar dari rongga toraks.

2. Water Sealed Drainage (WSD) adalah suatu prosedur untuk mengeluarkan cairan atau
udara dari dalam rongga pleura dengan menggunakan slang kecil diameter G14–G18, dengan
air sebagai katup pembatas. Drainasechest tube terdiri dari insersi perkutan selang yang kecil
atau besar yang biasanya terbuat dari silikon atau polyurethane ke dalam rongga pleura.
Prosedur ini dikerjakan pada pasien dengan penyakit pada paru dan pleura. Indikasi
utamanya adalah pasien dengan pneumotoraks, emfiema, efusi pleura berulang, complicated
parapneumonic effusion, hemotoraks, pasien yang menjalani pleurodesis, dan setelah
pembedahan toraks.
3. Single Bottle Water Seal System
Ujung akhir pipa drainase dari dada pasien dihubungkan ke dalam satu botol yang
memungkinkan udara dan cairan mengalir dari rongga pleura tetapi tidak mengijinkan udara
maupun cairan kembali ke dalam rongga dada. Secara fungsional, drainase tergantung pada
gaya gravitasi dan mekanisme pernafasan, oleh karena itu botol harus diletakkan lebih
rendah. Ketika jumlah cairan di dalam botol meningkat, udara dan cairan akan menjadi lebih
sulit keluar dari rongga dada, dengan demikian memerlukan suction untuk mengeluarkannya.

Sistem satu botol digunakan pada kasus pneumothoraks sederhana sehingga hanya
membutuhkan gaya gravitasi saja untuk mengeluarkan isi pleura. Water seal dan penampung
drainage digabung pada satu botol dengan menggunakan katup udara. Katup udara digunakan
untuk mencegah penambahan tekanan dalam botol yang dapat menghambat pengeluaran
cairan atau udara dari rongga pleura. Karena hanya menggunakan satu botol yang perlu
diingat adalah penambahan isi cairan botol dapat mengurangi daya hisap botol sehingga
cairan atau udara pada rongga intrapleura tidak dapat dikeluarkan.
Two Bottle System

System ini terdiri dari botol water-seal ditambah botol penampung cairan. Drainase sama
dengan system satu botol, kecuali ketika cairan pleura terkumpul, underwater seal system
tidak terpengaruh oleh volume drainase. Sistem dua botol menggunakan dua botol yang
masing-masing berfungsi sebagai water seal dan penampung. Botol pertama adalah
penampung drainage yang berhubungan langsung dengan klien dan botol kedua berfungsi
sebagai water seal yang dapat mencegan peningkatan tekanan dalam penampung sehingga
drainage dada dapat dikeluarkan secara optimal. Dengan sistem ini jumlah drainage dapat
diukur secara tepat.
Three Bottle System

Pada system ini ada penambahan botol ketiga yaitu untuk mengontrol jumlah cairan suction
yang digunakan. Sistem tiga botol menggunakan 3 botol yang masing-masing berfungsi
sebagai penampung, "water seal" dan pengatur; yang mengatur tekanan penghisap. Jika
drainage yang ingin, dikeluarkan cukup banyak biasanya digunakan mesin penghisap
(suction) dengan tekanan

sebesar 20 cmH20 untuk mempermudah pengeluaran. Karena dengan mesin penghisap dapat
diatur tekanan yang dibutuhkan untuk mengeluarkan isi pleura. Botol pertama berfungsi
sebagai tempat penampungan keluaran dari paru-paru dan tidak mempengaruhi botol "water
seal". Udara dapat keluar dari rongga intrapelura akibat tekanan dalam bbtol pertama yang
merupakan sumber-vacuum. Botol kedua berfungsi sebagai "water seal" yang mencegah
udara memasuki rongga pleura. Botol ketiga merupakan pengatur hisapan. Botol tersebut
merupakan botol tertutup yang mempunyai katup atmosferik atau tabung manometer yang
berfungsi untuk mengatur dan mongendalikan mesin penghisap yang digunakan.
4. Water seal
Tujuan utama dari water seal adalah membiarkan udara keluar dari rongga pleura dan
mencegah udara dari atomsfer masuk ke rongga pleura. Botol water seal diisi dengan cairan
steril yang di dalamnya terdapat selang yang ujungnya terendam 2 cm. cairan ini memberikan
batasan antara tekanan atmosfer dengan tekanan subatmosfer ( normal 754 mmHg – 758
mmHg ). Selang yang terendam 2 cm itu menghasilkan tekanan positif sebesar 1,5 mmHg
semakin dalam selang water seal terendam air semakin besar tekanan positif yang dihasilkan.
Pada saat ekspirasi, tekanan pleura lebih positif sehingga udara dan air dari rongga pleura
bergerak masuk ke botol. Pada saat inspirasi tekanan pleura lebih negatif sehingga water seal
mencegah udara atmosfer masuk ke rongga pleura.

5. A. Perawatan luka WSD


1. Verband diganti 3 hari sekali
2. Diberi zalf steril

B. Perawatan "slang" dan botol WSD

1. Cairan dalam botol WSD diganti setiap hari diukur berapa cail yang keluar kalau ada
dicatat.
2. Cairan di botol WSD adalah cairan antiseptik.
3. Setiap hendak mengganti botol dicatat berapa pertambahan cairan
4. Setiap hendak mengganti dicatat unduiasi ada atau tidak
5. Setiap hendak mengganti dicatat adanya gelembung udara dari WSD.
6. Penggantian botol harus "tertutup" untuk mencegah udara masuh dalam rongga pleura
yaitu meng "klem" slang atau dilipatdandih dengan karet.
7. Setiap penggantian botol atau slang harus memperhatikan sterilils botol dan slang harus
tetap steril.
Penggantian harus juga memperhatikan keselamatan kerja diri sendiri, dengan memakai
sarung tangan.
6. Indikasi Pelepasan
1. Produksi cairan, 50cc/hr
2. Blubbing sudah tidak ditemukan
3. Pernafasan pasien normal
4. 1-3 hr post cardiac surgery
5. 2-6 hr post thoracic surgery
6. Pada thorax foto menunjukkan pengembangan paru yang adekuat atau tidak adanya
cairan atau udara pada rongga intr pleura.

7. Foto thoraks dianjurkan 1,2 sampai 24 jam setelah pengangkatan chest tube

Anda mungkin juga menyukai