Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang
biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat
dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu
bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau
melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di
kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai
bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua
otot tubuh dipakai sewaktu berenang.

Dengan renang, manfaat olahraga tanpa harus kepanasan atau


berkeringat bisa didapat. Tubuh bugar, hati pun bahagia. Olahraga Yang
“Bersahabat”.
Berenang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Dengan berenang
seluruh tubuh bergerak, kelompok otot-otot besar akan digunakan seperti otot
perut, otot lengan, pinggul, pantat dan paha.

Renang juga baik untuk mereka yang kelebihan berat badan, hamil,
orang lanjut usia atau mereka yang menderita arthritis. Karena, ketika
berenang seluruh berat badan ditahan air (mengapung); sehingga, sendi-sendi
tubuh tak terlalu berat menopang badan. Dengan renang akan terlatih
menggunakan pernapasan secara efisien.

Perkenalkan renang pada sejak awal pada anak-anak agar mereka


menyukai karena sifatnya yang seperti “main air”.
Dengan renang, tubuh akan membakar sekurang-kurangnya 275 kalori/jam,
setara dengan bersepeda dan jalan-cepat. Meski kalori yang terbakar tak
sebanyak dengan lari atau tenis misalnya, karena renang itu menyenangkan,
bisa-jadi akan dilakukan lebih lama, sehingga, kalori yang dibakar bisa lebih
banyak.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :


1. Bagaimana Sejarah Renang ?
2. Apa yang perlu di peresiapkan dalam olah raga renang ?
3. Bagaimanakah peraturan olah raga renang ?

C. Tujuan
 Adapun tujuan dari pembuatan makalah  ini adalah meliputi beberapa
hal diantaranya :
a. Memenuhi Salah satu tugas mata pelajaran Orkes Penjaskes
b. Mengetahui Seluk beluk, sejarah teknik serta perkembangan Olah raga
Renang.
C. Semoga bermanfaat bagi para pembacanya sebagai tambahan pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN

1 Sejarah Renang
Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua
mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu
telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf
Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000
SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang berenang
adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5,
Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-
hikayat lain.[1] Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari
Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama, Perenang atau Dialog
mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die
Schwimmkunst).
Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah
dibangunnya kolam-kolam renang. Saat itu, sebagian besar peserta berenang
dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya
rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia
Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di
Amerika Selatan. Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam
Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan
sebagai nomor baru renang Olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation
Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu yang
pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu
gaya tersendiri pada tahun 195

Abad Pertengahan hingga tahun 1800

Renang awalnya merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang


dimiliki oleh para kesatria dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang
dengan memakai baju zirah. Akan tetapi, sejak renang dilakukan dalam
keadaan tanpa pakaian, ia menjadi kurang populer karena masyarakat menjadi
semakin konservatif, dan ia telah ditentang oleh gereja pada akhir abad
pertengahan. Sebagai contoh, pada abad ke 16, pengadilan Jerman
mencatatkan dalam Vechta larangan tempat renang umum tanpa busana bagi
anak-anak.

Leonardo da Vinci membuat sketsa awal tentang pelampung. Pada


tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman,
menulis pertama kali buku renang “Colymbetes”. Tujuannya bukan untuk
olah raga, tapi lebih untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun
demikian, buku tersebut berisi pendekatan yang sangat bagus dan metodis
untuk belajar belajar gaya dada, termasuk alat bantu renang seperti kantung
berisi tekanan udara, ikatan buluh, atau sabuk pelampung. Sekitar waktu yang
hampir bersamaan, E. Digby dari Inggris juga menulis buku tentang renang,
menyatakan bahwa manusia dapat berenang lebih baik dari ikan.

Pada tahun 1603 organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Kaisar


Go-Yozei dari Jepang menyatakan bahwa murid sekolah harus dapat
berenang. Pada tahun 1696, penulis Perancis Thevenot menulis “Seni
Berenang”, menjelaskan bahwa gaya dada sangat mirip dengan gaya dada
modern. Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan menjadi
referensi standar renang selama bertahun-tahun hingga masa yang akan
datang.

Pada tahun 1708, kelompok penyelamat pertama yang dikenal


“Asosiasi Chinkiang untuk Menyelamatkan Hidup” dibentuk di Cina. Pada
tahun 1796 klub renang (yang masih ada) telah ditemukan di Upsala, Swedia.
Benjamin Franklin diakui sebagai pencipta sirip karet renang pada usia
sepuluh, tahun 1716. Pada tahun 1739 Guts Muts (juga dieja dengan Guts
Muth) dari Schnepfenthal, Jerman, menulis “Gymnastik für die Jugend”
(Olah raga untuk kaum muda), termasuk didalamnya bagi khusus tentang
renang.
Pada tahun 1974 Kanonikus Oronzio de Bernardi of Italy menulis dua
volume buku tentang renang, termasuk latihan mengambang sebagai
prasyarat untuk belajar renang. Pada tahun 1798 Guts Muts menulis buku lain
“Kleines Lehrbuch der Schwimmkunst zum Selbstunterricht” (Buku pelajaran
kecil tentang seni renang untuk belajar sendiri), merekomendasikan
penggunaan alat “pancing” untuk membantu dalam belajar berenang.

Bukunya menjelaskan tiga langkah pendekatan untuk belajar berenang


yang masih dipergunakan hingga saat ini. Pertama, buatlah murid terbiasa
dengan air, kedua, latih gerakan renang di luar air, ketiga, latih gerakan
renang di dalam air. Dia yakin bahwa renang adalah bagian penting dari
setiap pendidikan.

Kelompok penyelamat lainnya didirikan tahun 1767 (1768?) di


Amsterdam oleh orang Belanda, 1772 di Kopenhagen, dan tahun 1774 oleh
Inggris Raya. Pada tahun 1768 kelompok kemanusiaan dibentuk di Amerika
Serikat.The Haloren, kelompok pembuat garam di Halle, Jerman, sangat
mahir berenang melalui pemberian contoh yang baik pada yang lainnya
dengan cara mengajar anak-anak mereka berenang pada usia yang masih
sangat muda.

Era Olimpiade modern setelah tahun 1896

Pertandingan Olimpiade dilangsungkan pada tahun 1896 di Athena.


Kompetisi khusus kaum pria (lihat juga renang pada olimpiade musim panas
1896). Enam pertandingan telah direncanakan, namun hanya empat yang
betul-betul diselenggarakan: 100 m, 500 m, dan 1200 m gaya bebas dan 100
m untuk pelaut. Medali emas pertama dimenangkan oleh Alfred Hajos dari
Hungaria dengan catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya bebas.

Hajos juga memenangkan pertandingan 1200 m, dan tidak mampu


memenangkannya pada 500 m, dimana dimenangkan oleh Paul Neumann dari
Australia. Kompetisi renang lainnya dari 100 m untuk para pelaut termasuk
tiga pelaut Yunani di Teluk Zea dekat Piraeus, dimulai dengan perahu
dayung. Pemenangnya adalah Ioannis Malokinis dengan catatan waktu dua
menit dan 20 detik. Perlombaan 1500 m juga diadakan.

Pada tahun 1897 Kapten Henry Sheffield membuat kaleng penyelamat


atau silinder penyelamat, yang sekarang dikenal sebagai alat bantu
penyelamat di Baywatch. Bagian ujungnya membuatnya meluncur lebih cepat
dipermukaan air, meskipun itu dapat menyebabkan cidera. Pertandingan
Olimpiade kedua dilaksanakan di Paris tahun 1900 menampilkan 200 m,
1000 m, dan 4000 m gaya bebas, 200 m gaya punggung, dan 200 m
perlombaan beregu (lihat juga Renang pada Olimpiade musim panas tahun
1900).

Ada dua tambahan pertandingan renang yang tidak biasa (meskipun


cukup umum pada waktu itu), hambatan pelaksanaan renang di sungai Seine
(berenang bersama arus), dan perlombaan renang didalam air. 4000 m gaya
apa saja dimenangkan oleh John Arthur Jarvis dengan catatan waktu dibawah
satu jam, perlombangan renang Olimpiade terpanjang yang pernah diadakan.
Gaya punggung juga diperkenalkan pada pertandingan Olimpiade di Paris,
demikian juga halnya dengan polo air. Klub Renang Osborne dari Manchester
mengalahkan team klub dari Belgia, Perancis dan Jerman dengan sangat
mudah.

Gaya Trudgen dikembangkan oleh guru renang dan perenang


Australia keturunan Inggris bernama Richard (Fred, Frederick) Cabill. Seperti
Trudgen, dia memperhatikan penduduk asli dari kepulauan Solomon,
menggunakan gaya bebas. Namun berbeda dengan Trudgen, dia melihat
tendangan mengibas, dan mempelajarinya dengan seksama. Dia
menggunakan sentakan mengibas yang baru ini dari pada gaya dada atau
tendangan menggunting dari Trudgen.
Dia menggunakan gerakan ini pada tahun 1902 di Kejuaraan
Internasional di Inggris untuk menciptakan rekor dunia yang baru dengan
berenang di luar gaya yang dilakukan oleh semua perenang Trudgen pada 100
yard dengan catatan waktu 0:58.4 (beberapa sumber mengatakan bahwa itu
adalah anaknya dalam catatan waktu 0:58.8). dia mengajarkan gaya ini
kepada keenam anaknya, masing-masing nantinya menjadi perenang
kejuaraan.

Teknik menjadi dikenal sebagai gaya bebas Australia hingga tahun


1950, ketika ia diperpendek menjadi gaya bebas saja, secara teknik dikenal
sebagai front crawl. Olimpiade tahun 1904 di St. Louis meliputi perlombaan
50 yard, 100 yard, 220 yard, 440 yard, 880 yard dan satu mil gaya bebas, 100
yard gaya punggung dan 440 yard gaya dada, dan 4*50 yard gaya bebas
beranting (lihat juga renang olimpiade musim panas tahun 1904).

Perlombaan ini membedakan antara gaya dada dengan gaya bebas,


sehingga sekarang ada dua gaya yang ditetapkan (gaya dada dan gaya
punggung) dan gaya bebas, dimana sebagian besar orang berenang dengan
gaya Trudgen. Perlombaan ini juga menggambarkan kompetisi untuk lompat
jauh, dimana jarak tanpa berenang, setelah melompat kedalam kolam renang
diukur.
Pada tahun 1907 perenang Annette Kellerman dari Australia mengunjungi
Amerika Serikat sebagai “penari balet dalam air”, versi lain dari penyelarasan
renang, menyelam kedalam tangki gelas. Dia ditangkap karena
mempertontonkan hal yang tidak sopan, dimana baju renangnya
menampakkan lengan, kaki dan leher.

Kellerman merubah baju renangnya menjadi berlengan panjang,


celana yang lebih panjang, serta kerah, namun tetap mempertahankan pakaian
ketatnya yang menampakkan bentuk tubuh di bawahnya. Dia kemudian
membintangi beberapa film, salah satunya tentang kehidupan pribadinya.
Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi Renang Amatir Internasional
(FINA/Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk.

2 Risiko

Terdapat berbagai risiko saat manusia berada di air, baik sengaja


maupun tidak sengaja. Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera hingga
kematian akibat tenggelam. Oleh karena itu, sebelum memasuki air, perenang
harus mencari tahu kedalaman kolam renang, sungai, atau laut yang ingin
direnangi.
Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat arus deras
atau ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh
alkohol dan obat-obatan dilarang untuk berenang.
Kaca mata renang dapat mencegah mata orang yang memakainya dari
iritasi. Berenang di air kotor akan menyebabkan penyakit kulit dan iritasi
mata. Di kolam renang, bakteri penyebab penyakit dikendalikan dengan
pemberian kaporit. Pergantian air yang teratur akan meningkatkan kualitas air
kolam yang sehat.
3 Perlengkapan

Berenang secara alami tidak membutuhkan perlengkapan atau pakaian


khusus. Manusia dapat berenang tanpa perlengkapan apapun dalam kondisi
apapun. Berenang yang ditujukan untuk rekreasi dan olahraga terkadang
membutuhkan pakaian dan perlengkapan khusus untuk membantu memudahkan
bergerak di air.
Pakaian yang digunakan untuk berenang dirancang untuk memudahkan
manusia bergerak di air. Pakaian renang biasanya terbuat dari bahan karet yang
mengikuti bentuk tubuh untuk menghindari masuknya udara ke dalam pakaian.
Pakaian renang juga dirancang untuk mempercepat pergerakan manusia di air,
rancangan seperti ini ditujukan bagi kegiatan berenang untuk kompetisi.
Selain pakaian yang dirancang khusus, dalam berenang terkadang membutuhkan
perlengkapan khusus seperti kaca mata renang, ban renang, penutup telinga dan
hidung, penutup kepala. Secara umum perlengkapan renang tersebut ditujukan
untuk memudahkan berenang dan menghindari risiko yang timbul akibat
berenang.
4 Manfaat renang Bagi Kesehatan.
Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan
kesehatan seseorang yang jg merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non
weight barring). Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat
berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu
berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan
berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau
arthritis. Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita
melakukannya secara benar dan rutin, manfaat tersebut antara lain :
1. Membentuk otot
Saat berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada
tubuh, mulai dari kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung,
pinggang, anggota gerak bawah, dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air,
tubuh mengeluarkan energi lebih besar karena harus ‘melawan’ massa air yang
mampu menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh.
2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru
Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama
tangan dan kaki, dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan
paru-paru. Artinya, berenang dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam
air.
3. Menambah tinggi badan
Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi
(bagi yang masih dalam pertumbuhan tentunya).
4. Melatih pernafasan
Sangat dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk berenang
karena sistem crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan kita
menjadi lebih sehat, lancar, dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang.
5. Membakar kalori lebih banyak Saat berenang,
Tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang
dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar
sekitar 24% kalori tubuh.
6. Self safety
Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat mengalami
hal-hal yang tidak diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air (jatuh ke
laut dll).
7. Menghilangkan stres.
Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih
relaks. Gerakan berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu
meningkatkan hormon endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih
adem, badan pun bebas gerah.

5 Lapangan
a. Kolam renang
Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan
pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk
kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m.

Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama


lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi
balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.
b. Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di
luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan
dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali
yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan
dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut
warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning
untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak
penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di
lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di
lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan). Perenang-perenang dengan
catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1,
dan 8.
c. Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan
sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal
papan sentuh ini hanya 1 cm.
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan
finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-
American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.
c. Balok Start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan
pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika
perenang meloncat dari balok start.

Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran
balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan
balok start tidak melebihi 10°.
2.6 Peraturan Perlombaan Dalam Renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang
melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan
lutut sedikit ditekuk.

Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan
badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi
pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut
ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh
perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk
naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti
estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your
marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak
sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga
tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.
2.7 Nomor perlombaan

Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak


tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya
punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang
diperlombakan dalam Olimpiade:

 Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)


 Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
 Gaya punggung: 100 m, 200 m
 Gaya dada: 100 m, 200 m.
 Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m
 Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
 Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
 Marathon 10 km.
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-
nomor renang:

 Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m


 Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
 Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
 Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
 Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
 Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m
 Gaya ganti estafet: 4×100 m.
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya
secara bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya
punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan
100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.
Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang
perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai
dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya
kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.

8 Prestasi Renang Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Internasional

Prestasi peneran Indonesia baik di tingkat Nasional maupung di tingkat


Internasional sangat kurang. Menurut pengamat olahraga nasional  mengenai
penyebab menurunnya prestasi renang, wartawan tabloid olahraga “Bola”,
Ignatius Sunito dan para pengamat olah raga lainnya  mengatakan kalau masalah
dana adalah penyebab utamanya. Terbatasnya dana membuat PRSI kesulitan
untuk melaksanakan kompetisi renang tingkat nasional seperti dulu lagi,
kurangnya rasa nasionalisme pemain, kurangnya manajemen dalam Official,
kurangnya disiplin .(http://www.indomedia.com.au). Atlet renang Indonesia
pernah mencapai prestasi yang membawa nama bangsa harum di dunia
Internasional. Pada tahun 1977 sampai tahun 2003, renang Indonesia mampu
mengharumkan nama bangsa, baik itu di tingkat Asean maupun Asia. Setelah itu,
tidak ada satupun medali dan juga prestasi yang diperoleh dari olahraga air ini.
Sebenarnya ada banyak atlet renang Indonesia yang sudah berpengalaman
di ajang  pertadingan nasional, provinsi, maupun kabupaten. Seperti : Glenn
Victor, Priadi Fauzi, Guntur Pratama Putra, dan Nicko yang berhasil meraih
medali emas dengan catatan waktu 3 menit 47 detik.  Pada Kejuaraan Renang
Hongkong Open, Indonesia meraih tiga medali emas dan dua perak. Medali emas
selain dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti juga dari GlennVictor untuk nomor 50
meter gaya kupu, dan Siman Sudartawan untuk nomor 50 meter gaya punggung.
Medali perak diraih oleh Guntur Pratama Putra nomor 59 meter gaya kupu dan
Glenn Victor untuk nomor 100 meter gaya punggung.
Tim renang Indonesia kembali akan mengikuti kejuaraan dunia di
Singapura pada pertengahan Oktober 2010, sebelum tampil pada pesta olahraga
multievent antarnegara Asia di China mendatang.
Pada Asian Games mendatang, Indonesia menargetkan dua medali
perunggu, yaitu dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti dan 50 meter gaya dada atas
nama Indra Gunawan.

9 Induk Organisasi

         Federasi Renang Internasional (Fédération Internationale de


Natation, disingkat FINA) adalah induk organisasi internasional olahraga renang.
Organisasi ini diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).[1] Selain renang,
FINA juga merupakan induk organisasi internasional polo air, selam, renang
indah, dan renang perairan terbuka. Markas besar FINA berada di Lausanne,
Swiss. Induk organisasi olahraga renang, renang perairan terbuka, selam, polo air,
dan renang indah di setiap negara dan teritori berhak menjadi anggota FINA.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

Pustaka.

B. Data dan Sumber Data

1. Data

Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud data dalam penelitian ini

adalah data yang diambil dari sumber datanya yaitu data yang baik, harus

akurat dan relevan agar mengenai sasaran secara objektif, baik data primer

maupun data sekunder.

2. Sumber Data

Penelitian ini penulis menggunakan beberapa sumber data yang

berasala dari buku-buku dan Internet.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

Dalam penelitian ini penelitian dilakukan melalui metode penelitian

sebagai berikut:

1. Metode Pustaka
Metode pustaka adalah metode yang digunakan dalam melakukanpenelitian

yang mengumpulkan datanya melalui Buku, majalah, internet dan semua

tulisan yang mendukung tentang renang.

D. Teknis Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan

data, menemukan pola, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan orang lain. Berdasarkan penjelasan tersebut maka

analisis data dalam penelitian ini menggunakan cara berfikir induktif dan

bersifat kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan memiliki pemahaman awal

mengenai situasi masalah yang dihadapi. Kualitatif adalah prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif yaitu sumber dari tertulis atau ungkapan dan

tingkah laku yang diobservasi dari manusia.

Berfikir induktif yaitu suatu cara berfikir yang berangkat dari fakta-

fakta yang khusus dan konkrit, peristiwa konkrit, kemudian dari fakta atau

peristiwa yang khusus dan konkrit tersebut ditarik secara generalisasi yang

mempunyai sifat umum. Berdasarkan keterangan tersebut maka dalam

menganalisa data penulis menggunakan data yang telah diperoleh dalam

bentuk uraian-uraian kemudian data tersebut dianalisa dengan menggunakan

cara berfikir induktif yang berangkat dari informasi tentang Renang,


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :


1. Indonesia adalah Negara Kepulauan dimana daerah perairan lebih luas
daripada daratan. Oleh sebab itu sudah seharunya  banyak muncul atlet
renang yang lahir untuk mendapat prestasi di kancah internasional.
2. Untuk meningkatkan prestasi atlet renang Indonesia maka yang perlu
diupayakan adalah : meningkatkan manajemen di official, membangkitkan
rasa nasionalisme, meningkatkan disiplin, dan mengadakan
sosialisasi/motifasi di tingkat sekolah bahwa Indonesia memiliki peluang
dalam merah prestasi di kancah internasional.
3. Olahraga renang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh.

B.     Saran – saran

a. Dalam meraih prestasi, hal yang utama yang perlu diperhatikan adalah
disiplin
b. Keberhasilan dicapai bukan hanya dengan bekerja di kantoran atau
perusahaan tetapi juga mampu kita capai di dunia olah raga termasuk
renang.
DAFTAR PUSTAKA

1.     http://wahw33d.blogspot.com/2010/04/manfaat-olahraga-        
renang.html#ixzz109sdIj6m
2.     http://www.indonesiaindonesia.com/f/88742-%5Bsejarah%5D-olahraga-
renang/
3.      Arsip PB PRSI dan http://www.indoswim.org/
4.      http://www.indomedia.com.au/innerpage.php?page=seputar&ArticleID=794
5.      http://www.google.com

Anda mungkin juga menyukai