Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN PRAKTIKUM PENGENALAN INSTALASI UJI

DAN TATA CARA PENGUJIAN POMPA UKUR BAHAN BAKAR


MINYAK

INSTALASI UJI POMPA UKUR BBM


1. Instalasi Uji Pompa Ukur BBM terdiri dari :
a. Tangki timbun berbentuk silinder mendatar dengan penampang ellips kapasitas 200
liter, yang berisi bahan bakar minyak ( kerosene atau solar ).
b. Saluran pipa hisap.
c. Pompa ukur BBM
d. Bejana ukur standar sebagai standar uji dengan kapasitas 50 liter, 20 liter dan 10
liter.
e. Bak penampung BBM
f. Pompa hisap yang dipergunakan untuk pengembalian ke tangki timbun.

2. Cara Kerja Instalasi Uji Pompa Ukur BBM.


a. Pompa ukur yang akan diuji diletakkan / dirakit dalam instalasi uji, yaitu saluran
masuknya dihubungkan dengan saluran pipa hisap.
b. Sebelum dilakukan pengujian, perlu dilakukan sirkulasi aliran melalui pompa ukur
bbm yang diuji, dengan cara :
(a) Buka keran penyerahan dari tangki timbun.
(b) Jalankan pompa ukur bbm sehingga bbm mengalir dari tangki timbun masuk ke
dalam pompa ukur bbm.
(c) Buka nozzle dari pompa ukur bbm sehingga cairan mengalir ke bak penampung.
(d) Jalankan pompa hisap untuk mengembalikan cairan dari bak penampung
kembali ke tangki timbun.
c. Setelah cairan mengalir, pastikan bahwa dalam cairan tersebut tidak terdapat
gelembung udara/gas.
d. Periksa bejana ukur standar yang dipakai, apakah dari jenis pengosongan dengan
menghitung tetesan atau dari jenis kering ( dibersihkan menggunakan lap ).
e. Jika bejana ukur menggunakan cara pengosongan dengan menghitung tetesannya,
maka lakukan pengisian bejana ukur tersebut menggunakan pompa ukur bbm
sampai penuh, dengan cara membuka nozzle.
f. Setelah penuh, hentikan aliran dengan menutup nozzle.
g. Tuangkan cairan tersebut ke dalam bak penampung dan setelah cairan habis,
hitunglah waktu tetesannya. Catatan : agar bak penampung tidak penuh, hidupkan
pompa hisap untuk mengembalikan cairan tersebut kedalam tangki timun.
h. Jika kondisi pengosongan sudah selesai, maka pengujian pumpa ukur bbm siap
dilakukan.
PEDOMAN PRAKTIKUM PENGENALAN INSTALASI UJI
DAN TATA CARA PENGUJIAN POMPA UKUR BAHAN BAKAR
MINYAK

PENGUJIAN POMPA UKUR BBM

I. PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat

Untuk melayani poenyaluran bahan bakar minyak dari produsen yaitu Pertamina
kepada konsumen dalam hal ini pemakai kendaraan bermotor. Dipergunakan alat
ukur yang disebut pompa ukur bahan bakar minyak yang ditempatkan di Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Minyak untuk Umum ( SPBU). Pompa ukur bbm adalah alat
ukur arus yang digunakan untuk menyalurkan bahan bakar minyak dari tangki
penimbunan di bawah tanah (underground tank) ke dalam tangki kendaraan
bermotor dan sekaligus mengukurnya dalam satuan volume.
Pompa ukur BBM merek GILBARCO Model ENDEAVOR JT1000GE merupakan salah
satu jenis dispenser yang direkomendasikan untuk dipergunakan di SPBU-SPBU.

Manfaat
Dengan mempelajari pedoman ini, Anda akan dapat mengetahui persyaratan teknis
minimal pompa ukur BBM, sifat-sifat metrologies yang harus dipenuhi, serta dapat
mempedomani bagaimana prosedur dan tahapan melaksanakan peneraan pompa
ukur BBM. Pedoman ini disusun dengan tujuan untuk harmonisasi dan kesamaan
tindak dalam pelaksanaan pengujian pompa ukur BBM dengan menggunakan instalasi
uji fuel dispencer.

Tujuan Instruksional

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mempelajari pedoman ini diharapkan Anda akan dapat memahami tata
cara dan mampu melaksanakan pengujian pompa ukur BBM dengan menginakan
instalasi uji fuel dispencer,

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mempelajari pedoman ini diharapkan Anda akan mampu :
a. Menjelaskan persyaratan teknis, sifat-sifat metrologies, metode dan prosedur
pengujian pompa ukur BBM.
b. Melaksanakan dengan baik dan benar tata cara pengujian pompa ukur BBM.
PEDOMAN PRAKTIKUM PENGENALAN INSTALASI UJI
DAN TATA CARA PENGUJIAN POMPA UKUR BAHAN BAKAR
MINYAK

II. KETENTUAN UMUM


A. Prasyarat

1. Pelaksanaan tera dan tera ulang pompa ukur BBM harus dilakukan oleh pegawai yang
berhak.
2. Sertifikat standar dan peralatan/perlengkapan uji harus tersedia, masih berlaku dan
dijadikan acuan.
3. Peralatan/perlengkapan uji yang dipergunakan harus dalam kondisi baik dan laik
pakai sesuai dengan tngkat ketelitian yang ditentukan.
4. Peserta DIKLAT sebelum praktek harus memahami dan menguasai :
1. Prosedur pengujian pompa ukur BBM
2. Metode volumetric system penuangan/pengisian
3. Metode membaca miniskus
4. Metode pembacaan tetesan
5. Petunjuk penggunaan bejana ukur standar
6. Memahami mengisi cerapan hasil pengujian pompa ukr BBM
7. Memahami cara pembubuhan cap tanda tera.

B. Standar Acuan dan Referensi

1. Undang-undang No. 2 tahun 1981 tentang Meterologi Legal (UUML)


2. PP No. 2 tahun 1985 tentang wajib tera/tera ulang.
3. SK Menperindag No. 61/MPP/KP/2/98 tentang Penyelenggaraan Kemetrologian.
4. Keputusan Dirjendagri No. 37/PDN/KEP/3/2010 tentang Syarat Teknis Meter Arus
Volumetrik.
5. Rekomendasi OIML No. 117 - 1 Measuring System for Liquids Other than Water.
6. Rekomendasi OIML No. 117 - 2 Measuring System for Liquids Other than Water.

C. Symbol

Dalam perhitungan dan penulisan cerapan dipergunakan simbol-simbol sebagai berikut :

M = Penunjukan pompa ukur BBM


S = Penunjukan bejana ukur standar
Taw = Penunjukan totalisator awal
PEDOMAN PRAKTIKUM PENGENALAN INSTALASI UJI
DAN TATA CARA PENGUJIAN POMPA UKUR BAHAN BAKAR
MINYAK

Tak = Penunjukan totalisator akhir


T = Penunjukan totalisator
TB = Penunjukan totalisator yang benar (seharusnya)
H = Harga BBM per liter
Hm = Hitungan harga bagian muka
Hb = Hitungan harga bagian belakang
PV = Penunjukan penjatah volume ( liter )
PHS = Penunjukan penjatah volume ( liter ) yang seharusnya
PH = Penunjukan penjatah harga

Pengecekan Pompa Ukur BBM

2.1 Persiapan Pengujian

Persyaratan Keselamatan Yang Bersifat Umum sebagai berikut :


1. Memakai baju kerja (celana panjang dan kemeja lengan panjang) dari bahan anti-statik,
seperti katun 100%.
2. Pakai topi-pengaman dari bahan anti-statik.
3. Pakai sepatu-pengaman .
4. Pastikan bahwa terdapat tabung pemadam api yang terletak di tempat yang mudah dicapai.
5. Pastikan bahwa tidak ada sumber pengapian potensial (seperti pematik api, peralatan yang
dioperasikan dengan baterai) dalam daerah yang berbahaya.
6. Tempatkan tanda seperti “ Pompa sedang diuji” pada tempat yang mudah terlihat oleh
umum.
PEDOMAN PRAKTIKUM PENGENALAN INSTALASI UJI
DAN TATA CARA PENGUJIAN POMPA UKUR BAHAN BAKAR
MINYAK

2.2 Pemeriksaan Visual

a) Data Yang Diperlukan sebagai berikut :


1. Tanggal pengujian.
2. Tempat dan alamat perusahaan dimana pompa ukur BBM ditempatkan.
3. Nama dan alamat pemilik/pemakai pompa ukur BBM.
4. Pembuat, model dan nomor pompa (untuk sistem-swalayan) dan nomor seri pompa
ukur BBM.
5. Jenis produk BBM yang boleh diserahkan oleh pompa ukur BBM.
6. Nomor sertifikat persetujuan.
7. Harga satuan yang ditunjukkan pada pompa ukur BBM.
8. Kecepatan alir minimum dan maksimum dan kuantitas yang diukur minimum
9. Pembacaan totaliser untuk mengetahui volume total selama pengujian.
10. Tanda pemeriksa dan tanda lisensi serta tanda tanggal.

b) Asesmen Terhadap Pompa Ukur BBM

Periksa pompa ukur BBM secara visual dan tentukan apakah pompa ukur sesuai dengan izin
tipenya, kemudian pastikan bahwa :

1. Eksternal
(a) Panel dalam keadaan terjamin dan pompa ukur BBM terletak dengan kokoh pada
pondasinya.
(b) Pompa ukur BBM memiliki nomor pompa (sistem-swalayan) sesuai dengan
konsol.
(c) Jendela penutup tidak pecah atau rusak.
(d) Penandaan yang diwajibkan dicantumkan sesuai dengan posisi yang seharusnya.
(e) Gelas penglihat, apabila ada, dalam keadaan bersih, berisi bola plastic dan terisi
penuh dengan produk cairan.
(f) Volume, harga satuan dan roda harga pada penghitung mekanis dalam keadaan
bersih, kondisinya baik dan penunjukannya secara jelas terlihat pada jendela
muka dial harga/liter.
(g) Untuk slang yang dipilih, penunjukan volume, harga satuan dan harga total harus
sesuai.
(h) Slang dalam kondisi yang baik, tidak pecah dan terkelupas.

2. Internal
Pindahkan panel yang sesuai pada pompa ukur BBM dan periksa secara visual
dan pastikan bahwa :
(a) Tidak ada bukti kebocoran gas, khususnya pada pompa, meter, alat eliminasi
gas, sump dan pemipaan.
PEDOMAN PRAKTIKUM PENGENALAN INSTALASI UJI
DAN TATA CARA PENGUJIAN POMPA UKUR BAHAN BAKAR
MINYAK

(b) Transduser pengukur penghitung/penunjuk dan komponen-komponen lainnya


ditempatkan dan dipasang sesuai dengan yang dinyatakan dalam sertifikat
persetujuan.
(c) Tanda tera dan segel dibubuhkan pada tempat-tempat menurut ketentuan yang
berlaku.
(d) Pastikan penghubung / penunjuk mekanik sehingga roda harga berderet dan
mengikuti gerakan tuas penyetel harga bagian dalam.

c. Pengujian Fungsi
Prosedur berikut dilaksanakan untuk memeriksa bahwa sistem pengukuran dapat beroperasi
dengan baik sebelum dilaksanakan pengujian unjuk-kerja.

Fasilitas Checking
Persyaratan

Fasilitas checking bagi alat penunjuk elektronik harus memberikan pengujian secara visual
terhadap keseluruhan tampilan yang harus memenuhi deskripsi sebagai berikut) :

 Menampilkan semua elemen (“eight test”);


 Menghilangkan semua elemen (“blank test”);
 Menampilkan nol (“zero test”)

Untuk dapat mengamati tampilan, setiap urutan langkah diatas agar dilakukan paling tidak
selama 0,75 second.

Catatan :

Pengujian ini dilaksanakan bagi alat penunjuk nol dengan mekanisme reset elektronik.
Prosedur
(a) Pindahkan/angkat nosel dari posisinya dan pastikan bahwa uji tampilan
dilaksanakan dan tidak terjadi penyimpangan pada bidang tampilan.
(b) Catat hasilnya pada cerapan pengujian.

i. Alat Penyetel Nol


Persyaratan

Alat penyetel nol pada alat penunjuk harga dan alat penunjuk volume harus sedemikian
rupa sehingga pengenolan salah satu dari alat penunjuk tersebut secara otomatis
meliputi pula pengenolan alat penunjuk yang lainnya

Jika operasi pengenolan dimulai maka sebelum operasi pengenolan tersebut selesai, alat
penunjuk harga/volume harus tidak menunjukkan suatu hasil yang berbeda daripada hasil
PEDOMAN PRAKTIKUM PENGENALAN INSTALASI UJI
DAN TATA CARA PENGUJIAN POMPA UKUR BAHAN BAKAR
MINYAK

pengukuran yang baru. Alat penunjuk harga/volume harus tidak dapat direset ke nol selama
berlangsungnya pengukuran.

Untuk alat penunjuk mekanis, penunjukan volume sisa setelah kembali ke nol tidak boleh lebih
dari penyimpangan volume minimum (Emin) yaitu 10 mL untuk pompa ukur dengan V min = 2 L,
atau 25 mL untuk pompa ukur dengan Vmin = 5 L. Selanjutnya penunjukan sisa harga setelah
pengembalian ke nol tidak boleh lebih dari penyimpangan harga minimum, dimana
penyimpangan harga minimum = Emin x harga satuan .

Untuk alat penunjuk elektronik, penunjukan harga/liter setelah pengembalian ke nol harus nol
tanpa membingungkan.

Prosedur
A. Mekanisme Reset Mekanis
1. Pindahkan/angkat nosel penyerahan dari posisinya.
2. Jika penjualan sebelumnya masih ada pada indikator pindahkan starting lever ke posisi
“ON” dan pastikan bahwa pompa tidak berfungsi.
3. Reset penunjukan ke nol dan pastikan penunjuk volume adalah 0 dalam 0,5 E min.
4. Pindahkan starting lever secara perlahan ke posisi “ON” sampai motor berfungsi dan
kemudian pindahkan kembali ke posisi “OFF” sampai motor berhenti berfungsi.
5. Pindahkan starting lever secara perlahan ke posisi “ON” dan periksa bahwa alat
penghubung tersambung dan melindungi bekerjanya pompa.
6. Kembalikan starting lever ke posisi “OFF”.
7. Catat hasilnya pada cerapan pengujian.

B. Mekanisme Reset Elektronik (Digital)


1. Pindahkan/angkat nosel dari posisinya dan pastikan bahwa uji tampilan dijalankan dan
tampilan harga serta volume adalah nol sebelum dilaksanakan penyerahan produk.
2. Kembalikan nosel secara hati-hati ke posisi dan pastikan bahwa pada saat nosel
dipindahkan tidak ada penyerahan lain yang mungkin tanpa uji tampilan dimulai dan
penunjukan kembali ke nol.
3. Catat hasilnya pada cerapan pengujian.

ii. Pengujian Penghitung Harga


Prosedur
1. Pastikan pompa ukur BBM menunjuk nol.
2. Lakukan penyerahan dengan volume yang sesuai ke dalam bejana ukur standar atau
penampung lainnya.
3. Hitung jumlah harga dari harga satuan dan volume yang ditunjukkan.
4. Bandingkan harga yang dihitung dengan harga yang ditunjukkan.
5. Catat hasilnya pada cerapan pengujian.
Catatan :
PEDOMAN PRAKTIKUM PENGENALAN INSTALASI UJI
DAN TATA CARA PENGUJIAN POMPA UKUR BAHAN BAKAR
MINYAK

Pengujian ini dapat dilakukan selama pengujian penyerahan, misalnya pengujian


akurasi atau pengujian mematikan nosel. Agar memudahkan perhitungan harga
satuan x volume total, maka disarankan agar penunjuk pompa ukur BBM berhenti
pada 10 L.

iii. Alat Penghenti Nosel


Persyaratan
Jika slang dipasang dengan penghenti otomatis pada nosel, maka nosel harus
menutup secara otomatis jika unit perasa (sensing port) nosel bersentuhan dengan
cairan atau gelembung.
Catatan :
Pengujian ini dapat dilakukan selama pengujian akurasi atau pengujian dilasi slang.
Prosedur
1. Lakukan satu penyerahan pada kecepatan alir normal.
2. Biarkan sensing port pada nosel bersentuhan dengan cairan atau gelembung.
3. Pastikan nosel tertutup.
4. Ulangi langkah 2 s/d 3 sebanyak 2 kali.
5. Catat hasilnya pada cerapan pengujian.

iv. Pengecekan Interlock Pada Pompa Ukur BBM

Persyaratan

Penggunaan alat penunjuk yang sama untuk penunjukan beberapa sistem pengukuran
(alat penunjuk yang umum) dibenarkan dengan syarat salah satu dari dua sistem
pengukuran tersebut tidak dapat digunakan secara bersamaan

Pada sistem pengukuran yang digunakan untuk penyerahan cairan, tak ada alat/cara yang
harus tersedia untuk dapat mengubah cairan yang diukur.

Harga satuan yang dipilih harus ditampilkan oleh alat penunjuk sebelum pengukuran dimulai

Catatan :

Untuk sistem pengukuran yang berbeda seperti dibawah ini, persyaratan diatas
mengandung arti bahwa tidak ada BBM yang dapat dikeluarkan kecuali BBM tersebut
diukur dan harga yang dihitung sesuai dengan harga satuan dari BBM yang dipilih dan
diserahkan.
PEDOMAN PRAKTIKUM PENGENALAN INSTALASI UJI
DAN TATA CARA PENGUJIAN POMPA UKUR BAHAN BAKAR
MINYAK

Prosedur untuk pompa ukur multi-produk dengan penunjukan yang digunakan


secara bersama
1. Untuk pompa ukur BBM multi-produk, pilih/sahkan satu slang dan pindahkan/angkat nosel
dari posisinya.
2. Kembalikan penunjukan harga dan volume untuk slang yang dipilih ke nol (sesuai dengan
butir 3.4.1) dan tergantung pada rancangan pompa ukur BBM, tampilan harga satuan untuk
jenis BBM yang dipilih, baik ditransfer ke penunjukan utama atau jika penunjukan utama
tidak meliputi tampilan harga satuan maka hanya tampilan harga satuan untuk slang yang
dipilih yang ditunjukkan dan semua tampilan satuan lainnya dihilangkan sampai
penyerahan selesai dilaksanakan.
3. Pastikan bahwa slang lainnya tidak berfungsi.

Prosedur untuk beberapa slang/meter yang menggunakan unit pompa yang sama
1. Pilih/sahkan slang/meter.
2. Sementara unit pompa sedang berfungsi, lakukan satu penyerahan dari slang/meter yang
dihubungkan dengan unit pompa tanpa membolehkan penunjuk kembali ke nol.
3. Pastikan bahwa tidak mungkin untuk melakukan suatu penyerahan yang tidak dibenarkan
dari slang/meter lainnya.

b. Pengujian Unjuk- Kerja

Pengujian berikut ini dilakukan untuk menentukan apakah unjuk-kerja pompa ukur
BBM memenuhi persyaratan atau tidak. Pengujian ini akan menentukan pula perlu
tidaknya dilakukan penyetelan terhadap pompa ukur BBM.

i. Menentukan Daerah Kecepatan Alir

Kecepatan alir maksimum yang dapat dicatat harus berada dalam daerah Q max sampai
dengan Qmin sebagaimana dicantumkan pada plat pengenal. Kecepatan alir maksimum yang
dapat dicapai ini paling tidak harus dua kali nilai Q min.

Catatan :
- Pengujian ini hanya untuk menunjukan bahwa kecepatan alir maksimum yang
dapat diterima berada dalam daerah yang ditentukan dan dapat dilaksanakan
pada pengujian akurasi pada kecepatan alir tercepat.
- Persyaratan kecepatan alir maksimum yang dapat dicapai dua kali Q min tidak berlaku bagi
pompa ukur BBM dengan Q min lebih besar dari 10 L/min dan untuk sistem-sistem
dimana beberapa meter yang dihubungkan terhadap pompa yang sama.
- Dalam beberapa kasus pengoperasian semua meter yang dihubungkan terhadap pompa
yang sama adalah tidak mungkin dapat dilakukan, seperti operasikan sebanyak
mungkin meter dan bandingkan penurunan kecepatan alir yang disebabkan oleh
PEDOMAN PRAKTIKUM PENGENALAN INSTALASI UJI
DAN TATA CARA PENGUJIAN POMPA UKUR BAHAN BAKAR
MINYAK

penambahan jumlah meter yang dioperasikan dan evaluasi apakah kecepatan alir
semua meter yang dioperasikan secara bersamaan kurang dari Q min.
- Sebelum digunakan bejana ukur standar harus dikondisikan (metoda basah atau metode
kering) sesuai dengan yang terdapat pada sertifikat verifikasi. Prosedur ini hanya
diperlukan pada pengujian aliran yang pertama kali, dan tidak diperlukan lagi bagi
aliran lainnya sepanjang bejana ukur standar tersebut terkondisi oleh produk.

Prosedur untuk semua pompa ukur


1. Mulai satu penyerahan pada kecepatan alir maksimum yang dapat dicapai.
2. Hentikan penyerahan setelah 10 second.
3. Catat penunjukan pada pompa ukur BBM dan hitung kecepatan alir.
4. Periksa apakah kecepatan alir yang dihitung tidak melebihi Q max dan tidak lebih rendah
dari dua kali Qmin yang dicantumkan pada plat pengenal.
5. Catat hasilnya pada cerapan pengujian.

Prosedur untuk beberapa slang/meter yang menggunakan unit pompa yang sama
(Hoses/meter sharing common pumping unit)

1. Pilih/sahkan jumlah slang yang dihubungkan dengan unit pompa yang sama.
2. Dengan semua slang dalam ekadaan beroperasi pada kecepatan alir maksimum yang
dapat dicapai, catat waktu penyerahan untuk satu slang.
3. Hentikan penyerahan setelah 10 second dan hitung kecepatan alir.
4. Jika diperlukan, ulangi langkah 1 sampai dengan 3 untuk nomor slang berbeda yang
dihubungkan dengan pompa yang sama. Periksa apakah kecepatan alir berada
dibawah Qmin jika semua meter sedang dioperasikan.
5. Catat hasilnya pada cerapan pengujian.

ii. Pengujian untuk mengetahui Akurasi Pompa Ukur BBM

Persyaratan
Untuk kuantitas yang lebih besar dari dua kali V min, MPE adalah  0,5%.

Catatan : Disarankan agar pengujian dilaksanakan pada kecepatan alir maksimum,


sedang dan pada Qmin dan kemudian hasilnya dianalisa sebelum dilakukan penyetelan
terhadap meter.

Prosedur
1.Kondisikan bejana ukur standar.
2.Reset penunjukan ke nol.
3.Lakukan satu penyerahan dengan keadaan nosel terbuka secara penuh.
4.Catat hasilnya dan kemudian hitung kesalahannya (Ecepat).
5.Ulangi langkah 3 dan 4 sebanyak 2 kali dan hitung kesalahan meter rata-rata (Eav).
PEDOMAN PRAKTIKUM PENGENALAN INSTALASI UJI
DAN TATA CARA PENGUJIAN POMPA UKUR BAHAN BAKAR
MINYAK

6.Lakukan satu penyerahan kira-kira Qsedang.


7.Catat hasilnya dan kemudian hitung kesalahannya (Esedang).
8.Lakukan satu penyerahan kira-kira Qmin.
9.Catat hasilnya dan kemudian hitung kesalahannya (Emin).
10. Tentukan apakah hasil-hasil yang diperoleh pada langkah 4 , 7 dan 9 sesuai
persyaratan.
11. Jika dilakukan penyetelan terhadap meter, maka setelah penyetelan alirkan
kuantitas BBM dan kemudian ulangi langkah 2 s/d 10 diatas.
12. Catat hasilnya pada cerapan pengujian.

Pengujian Penjatah Volume

Persyaratan
Sistem pengukuran dengan alat penunjuk volume boleh mempunyai alat preset volume
untuk menghentikan aliran cairan ketika kuantitas yang diserahkan telah sesuai dengan
volume yang dipreset.

Prosedur
1. Kondisikan bejana ukur standar.
2. Reset pompa ukur BBM ke nol.
3. Masukan volume yang sesuai ke dalam preset instrumen. Pastikan bahwa jumlah ini
sesuai dengan volume yang mendekati kapasitas bejana ukur standar.
4. Mulailah satu penyerahan ke dalam bejanan ukur dengan nosel terbuka secara penuh,
biarlah fasilitas penjatah perlahan turun dan selesaikan penyerahan secara otomatis.
5. Perikasa penunjukan volume pada tampilan sesuai dengan jumlah preset awal.
6. Periksa volume yang diserahkan berada dalam kesalahan maksimum yang diizinkan.

Pengujian Penjatah Harga

Persyaratan
Sistem pengukuran dengan alat penunjuk harga boleh mempunyai alat preset harga
untuk menghentikan aliran cairan ketika kuantitas yang diserahkan telah sesuai dengan
harga yang dipreset.

Prosedur
1. Kondisikan bejana ukur standar.
2. Reset pompa ukur BBM ke nol.
3. Masukan nilai uang yang sesuai ke dalam preset instrumen. Pastikan bahwa jumlah ini
sesuai dengan volume yang mendekati kapasitas bejana ukur standar.
4. Mulailah satu penyerahan ke dalam bejanan ukur dengan nosel terbuka secara penuh,
biarlah fasilitas preset perlahan turun dan selesaikan penyerahan secara otomatis.
5. Perikasa penunjukan harga pada tampilan sesuai dengan jumlah preset awal.
PEDOMAN PRAKTIKUM PENGENALAN INSTALASI UJI
DAN TATA CARA PENGUJIAN POMPA UKUR BAHAN BAKAR
MINYAK

6. Periksa volume yang diserahkan berada dalam kesalahan maksimum yang diizinkan

PENGAJAR
HARIYADI SUHARSO

DISAMPAIKAN PADA
PENDIDIKAN DAN LATIHAN PENERA AHLI
2013

Anda mungkin juga menyukai