Anda di halaman 1dari 2

Pengerahan Romusha

Untuk menopang perang Asia Timur Raya, jepang mengerahkan semua tenaga kerja Indonesia. Tenaga
kerja ini dikenal Romusha.

Desa-desa diwajibkan untuk menyiapkan sejumlah tenaga romusha. Panitia pengerahan tersebut
disebut Romukyokai.

Dibeberapa kota pernah terdapat beberapa romusha yang sifatnya sementara dan sukarela. Romusha
sukarela terdiri atas para pegawai yang bekerja (tidak digaji) selama satu minggu. Contonya adala
Rombongan dari Jakarta yang dipimpin Sukarno. Para pekerja ini bekerja dalam suasana yang disebut
“Pekan Perjuangan Mati-Matian”

Pekerja Romusha diberlakukan dengan tidak senonoh, tanpa mengenal perikemanusiaan. Mereka
dipaksa bekerja dari pagi hari sampai petang tanpa makanan dan pelayanan yang cukup.

Sejak tahun 1943 jepang menerapkan kampanye/propaganda untuk mengambil hati rakyat dengan cara
memberikan julukan pada bekerja dengan sebutan “Pejuang Ekonomi” atau “Pahlawan Pekerja”

Pada periode itu sudah terdapat 300.00 pekerja yang dikirim ke luar jawa

Bagaimana dampak dari kebijakan dan tindakan jepang ?

1. Penderitaan rakyat tidak berkurang tetapi justru semakin bertambah


2. Bahan makanan sulit didapat
3. Banyak gelandangan di kota-kota besar
4. Banyak yang mati kelaparan
5. Pasar gelap tumbuh di masayarakat

A. Aceh Angkat Senjata


Perlawanan aceh angkat senjata terjadi di Cot Plieng dipimpin Abdul Jalil.
Karena melihat kekejaman yang dilakukan kedudukan jepang, terutama romusha. Rakyat cot
plieng melancarkan perlawanan dipimpin Cot Plieng.

Dgerakan abdul jalil di mata jepang dianggap tindakan yang membahayakan. Sehingga
jepang berusaha untuk mengajak damai, namun Abdul jalil menolak. Sehingga pada tanggal
10 November 1942 jepang mengerahkan pasukan untuk menyerang Cot Plieng dan berlanjut
hingga 24 November 1942.

Terdapat tiga kali penyerangan


1. Serangan pertama jepang dapat dipukul miundur oleh rakyat cot plieng yang hanya
bersenjatakan pedang dan kelawang
2. Serangan kedua jepang mencoba melawan kembali, namun masih bisa digagalkan oleh
rakyat
3. Serangan ke tiga jepang dapat menghancurkan pertahanan rakyat cot plieng karena
jepang mengerahkan semua pasukannya. Jepang membunuh abdul jalil dan smua
pengikutnya saat menjalankan sholat shubuh dengan cara ditembaki

Kebencian rakyat aceh semakin luas, timbulah berbagai macam perlawanan lainya seperti :

1. di Jangka Buyadi dibawah pimpinan Gyugun Abdul Hamid


2. Perlawanan di Pandrah Kabupaten Biruen

Anda mungkin juga menyukai