Anda di halaman 1dari 4

Nama:Zahra aulia siregar

Kelas:8.6

PERLAWANAN INDONESIA TERHADAP JEPANG


Penjajahan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942. Secara resmi Jepang telah
menguasai Indonesia sejak 8 Maret 1942 ketika Panglima Tertinggi Pemerintah kolonial
Hindia Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati, Bandung.Jepang berhasil menduduki
Hindia-Belanda dengan tujuan untuk menguasai sumber-sumber alam, terutama minyak
bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung industrinya.
Keberhasilan Jepang menguasai beberapa wilayah Indonesia, merupakan akibat dari
propaganda-propaganda yang dilakukan oleh Jepang terhadap bangsa Indonesia, tujuannya adalah
menarik simpati sehingga rakyat tidak melakukan perlawanan.

Banyak masyarakat yang menderita saat wilayahnya dikuasai oleh Jepang. Hal ini
dikarenakan, mereka dipaksa untuk membuat parit, jalan, lapangan terbang, dan juga
dipaksa oleh Jepang untuk menjadi Romusha. Kalian tahu nggak apa itu romusha? Romusha
adalah sebutan untuk orang-orang yang dipekerjakan sebagai buruh secara paksa oleh
Jepang ketika menduduki Indonesia.
Rakyat indonesia kemudian mencoba untuk membuat berbagai siasat untuk melakukan
perlawanan terhadap Jepang. Beberapa wilayah yang dikuasai oleh Jepang dan mendapat
perlawanan dari rakyat Indonesia diantaranya:

1. Perlawanan di Aceh
Aceh menjadi salah satu wilayah yang dikuasai Jepang. Masyarakat Aceh diperlakukan
dengan sewenang-wenang dan mengalami penderitaan yang cukup lama karena banyak
rakyat Aceh yang dikerahkan untuk Romusha. Akibat hal itu, pada 10 November 1942 terjadi
penyerangan terhadap Jepang di Cot Plieng, penyerangan tersebut dipimpin oleh Tengku
Abdul Jalil yang merupakan seorang guru mengaji di Cot Plieng.
Sebanyak dua kali Jepang berusaha menaklukan wilayah Cot Plieng, dua-duanya pun
berhasil digagalkan oleh rakyat Aceh dengan serangannya, dan berhasil memukul mundur
Jepang ke daerah Lhokseumawe. Kemudian pada serangan ketiga, Jepang berhasil merebut
Cot Plieng, dan Tengku Abdul Jalil harus gugur di tempat saat sedang beribadah.

2. Perlawanan di Singaparna (Tasikmalaya)


Singaparna, Tasikmalaya, menjadi salah satu wilayah yang berhasil di duduki oleh
Jepang. Pada masa itu, rakyat Singaparna dipaksa untuk mengikuti upacara Seikerei.
Upacara Seikerei merupakan upacara penghormatan kepada kaisar Jepang dengan cara
membungkuk kearah matahari terbit. Dengan cara seperti ini, masyarakat Singaparna
merasa sangat dipermalukan dan dilecehkan.
Selain itu, mereka juga merasa menderita karena diperlakukan secara sewenang-
wenang dan kasar oleh Jepang. Akibatnya, pada bulan Februari 1944, rakyat Singaparna
melakukan perlawanan terhadap Jepang. Pasukan perlawanan dipimpin oleh Kiai Zainal
Mustofa. Akan tetapi Jepang berhasil menangkap Kiai Zainal Mustofa pada tanggal 25
Februari 1944, dan pada tanggal 25 Oktober 1944, Kiai Zainal harus menghentikan
perjuangannya setelah beliau dihukum mati.

3. Perlawanan di Indramayu
Indramayu mendapatkan perlakuan yang sama oleh Jepang, masyarakat Indramayu
dipaksa menjadi romusha, bekerja di bawah tekanan dan diperlakukan secara sewenang -
wenang. Oleh karena itu, masyarakat Indramayu juga melakukan perlawanan terhadap
Jepang. Pemberontakan tersebut terjadi di Desa Kaplongan pada bulan April 1944.
Selanjutnya beberapa bulan kemudian, tepatnya tanggal 30 Juli 1944 terjadi pemberontakan
di Desa Cidempet, Kecamatan Loh Bener.

4. Perlawanan di Blitar (Pemberontakan PETA)


Perlawanan juga terjadi di Blitar. Pada tanggal 14 Februari 1945 terjadi pemberontakan
yang dilakukan para tentara PETA (Pembela Tanah Air) di bawah pimpinan Supriyadi.
Pemberontakan ini merupakan pemberontakan terbesar pada masa pendudukan Jepang.

TABEL HALAMAN 257


PERLAWANAN RAKYAT PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG
Nama Tokoh Latar peroses Akhir
Perlawanan Perlawanan Belakang
Perlawanan Tengku Abdul Masyarakat Terjadi dalam 3 Pada serangan
Rakyat Aceh Djalil, seorang Aceh serangan. ketiga
ulama yang diperlakukan Serangan serangan
berasal dari Cot dengan pertama pada ketiga,berhasil
Plieng Aceh sewenang - tanggal 10 membuat Cot
wenang, serta November pileng dan
mengalami rakyat Aceh Tengku abdul
penderitaan menyerang djalil pun tewas
yang cukup Jepang di Cot
lama karena Plieng. Sebanyak
turut serta dua kali
dalam serangan, rakyat
Romusha Aceh berhasil
(kerja paksa) memukul
mundur Jepang
hingga ke
Lhokseumawe.
PERLAWANAN RAKYAT PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG
Perlawanan K.H Zainal Pada masa ada bulan epang berhasil
Singaparna Mustofa penjajahan Februari 1944, menangkap
Jepang, rakyat rakyat KH. Zaenal
Singaparna Singaparna Mustofa pada
dipaksa untuk melakukan tanggal 25
melakukan perlawanan Februari 1944.
upacara terhadap ia ditangkap
Seikeri. penjajah Jepang. beserta
Seikerei beberapa
merupakan pengikutnya,
upacara lalu dihukum
penghormatan mati.
terhadap
kaisar Jepang,
dengan cara
membungkuk
kepada
matahari
terbit. Hal
tersebut
menyebabkan
rakyat merasa
dilecehkan,
dan
memutuskan
untuk
melawan.

Perlawanan H. Madrian Rakyat Pemberontakan Jepang berhasil


Indramayu Indramayu pertama terjadi mengalahkan
menolak di Desa perlawanan
pungutan padi Kaplongan pada rakyat
yang terlalu bulan April 1944. Indamayu.
tinggi. Setelah itu, pada
tanggal 30 Juli
1944 terjadilah
pemberontakkan
di Desa
Cidempet.

Perlawanan Supriyadi Keinginan Perlawanan ini perlawanan


PETA rakyat terjadi pada dapat
Indonesia tanggal 14 dipadamkan
untuk merdeka Februari 1945 Jepang karena
dipimpin oleh persiapan
Supriyadi tentara PETA
PERLAWANAN RAKYAT PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG
(komandan kurang
pleton). matang. Para
pelopor
perlawanan
ditangkap,
diadili dan
dijatuhi
hukuman mati.

Anda mungkin juga menyukai