Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA KELOMPOK

TUJUAN PEMBELAJARAN

Mengidentifikasi kronologi perlawanan rakyat terhadap Jepang


Menganalisis respon masyarakat terhadap kebijakan Jepang

PETUNJUK PENGERJAAN

1. Bacalah artikel di bawah ini dengan seksama dan cermat


2. Tandai poin-poin penting dari artikel yang termasuk dalam konsep kronologi perlawanan
3. Bagi tugas kelompok sebagai pencari konsep, penyusun peta konsep, dan penyaji peta konsep
4. Pencari konsep : mencari konsep-konsep peristiwa yang termasuk dalam bagian kelompok, kemudian menyerahkan
pada penyusun peta konsep
5. Penyusun peta konsep : menyusun konsep yang telah ditemukan, kemudian menghiasnya hingga menjadi peta konsep
kronologi perlawanan
6. Penyaji peta konsep : mempresentasikan hasil peta konsep yang telah disusun

ARTIKEL PERLAWANAN DI COT PLIENG, ACEH

Salah satu perlawanan terhadap Jepang di Aceh adalah perlawananan rakyat yang terjadi di Cot Plieng
yang dipimpin oleh Abdul Jalil. Abdul Jalil adalah seorang ulama muda, guru mengaji di daerah Cot Plieng,
Provinsi Aceh. Karena melihat kekejaman dan kesewenangan pemerintah pendudukan Jepang, terutama
terhadap romusa, maka rakyat Cot Plieng melancarkan perlawanan. Abdul Jalil berhasil menggerakkan
rakyat dan para santri di sekitar Cot Plieng. Gerakan Abdul Jalil ini di mata Jepang dianggap sebagai
tindakan yang sangat membahayakan. Oleh karena itu, Jepang berusaha membujuk Abdul Jalil untuk
berdamai. Namun, Abdul Jalil bergeming dengan ajakan damai itu. Karena Abdul Jalil menolak jalan damai,
pada tanggal 10 November 1942, Jepang mengerahkan pasukannya untuk menyerang Cot Plieng.
Kemudian, pertempuran berlanjut hingga pada tanggal 24 November 1942, saat rakyat sedang
menjalankan ibadah salat subuh. Karena diserang, maka rakyat pun dengan sekuat tenaga melawan. Rakyat
dengan bersenjatakan pedang dan kelewang, bertahan bahkan dapat memukul mundur tentara Jepang.
Serangan tentara Jepang diulang untuk yang kedua kalinya, tetapi dapat digagalkan oleh rakyat. Kekuatan
Jepang semakin ditingkatkan. Kemudian, Jepang melancarkan serangan untuk yang ketiga kalinya dan
berhasil menghancurkan pertahanan rakyat Cot Plieng, setelah Jepang membakar masjid. Banyak rakyat
pengikut Abdul Jalil yang terbunuh,mereka ditembaki oleh tentara Jepang sehingga Abdul Jalil gugur
sebagai pahlawan bangsa. Dalam pertempuran ini, rakyat yang gugur sebanyak 120 orang dan 150 orang
luka-luka, sedangkan Jepang kehilangan 90 orang prajuritnya.
LEMBAR KERJA KELOMPOK
TUJUAN PEMBELAJARAN

Mengidentifikasi kronologi perlawanan rakyat terhadap Jepang


Menganalisis respon masyarakat terhadap kebijakan Jepang

PETUNJUK PENGERJAAN

1. Bacalah artikel di bawah ini dengan seksama dan cermat


2. Tandai poin-poin penting dari artikel yang termasuk dalam konsep kronologi perlawanan
3. Bagi tugas kelompok sebagai pencari konsep, penyusun peta konsep, dan penyaji peta konsep
4. Pencari konsep : mencari konsep-konsep peristiwa yang termasuk dalam bagian kelompok, kemudian menyerahkan
pada penyusun peta konsep
5. Penyusun peta konsep : menyusun konsep yang telah ditemukan, kemudian menghiasnya hingga menjadi peta konsep
kronologi perlawanan
6. Penyaji peta konsep : mempresentasikan hasil peta konsep yang telah disusun

ARTIKEL PERLAWANAN DI SINGAPARNA, JAWA BARAT

Kebijakan Jepang yang diterapkan banyak yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Salah satu ajaran yang
menentang adalah tradisi Seikerei yaitu menundukkan 90 derajat ke arah matahari terbit sebagai wujud
penghormatan terhadap dewa matahari. Selain pemaksaan tradisi Seikerei, rakyat Singaparna diwajibkan
mengerahkan tenaga romusa. Para romusa dari Singaparna dikirim ke berbagai daerah di luar Jawa. Mereka
umumnya tidak kembali karena menjadi korban tindakan Jepang yang tidak mengenal perikemanusiaan.
Mereka banyak yang meninggal tanpa diketahui di mana kuburnya. Selain itu, rakyat juga diwajibkaan
menyerahkan padi dan beras dengan aturan yang sangat menjerat dan menindas rakyat, sehingga
penderitaan terjadi di mana-mana.
Perlawanan meletus pada bulan Februari 1944 dipimpin oleh Kiai Zainal Mustafa, seorang pendiri Pesantren
Sukamanah, Singaparna. Kai Zainal Mustafa secara diam-diam telah membentuk “Pasukan Tempur
Sukamanah”. Pasukan tersebut sangat mengancam posisi tentara Jepang di Singaparna sehingga Jepang
mengirim utusannya untuk mengajak berunding Kai Zainal Mustafa. Akan tetapi, utusan Jepang itu
bersikap congkak dan sombong untuk menunjukkan bahwa Jepang memiliki kedudukan yang lebih tinggi
dan lebih kuat. Hal ini menyulut kemarahan pengikut Zainal Mustafa, sehingga utusan Jepang itu pun
dilucuti senjatanya. Setelah kejadian ini, Jepang mengirimkan pasukan ke Sukamanah. Pertempuranpun
terjadi, karena jumlah pasukan yang lebih besar dan peralatan senjata yang lebih lengkap, tentara Jepang
berhasil mengalahkan pasukan Zainal Mustafa. Kiai Zainal Mustafa bersama pengikutnya dihukum mati pada
tanggal 25 Oktober 1944.
LEMBAR KERJA KELOMPOK
TUJUAN PEMBELAJARAN

Mengidentifikasi kronologi perlawanan rakyat terhadap Jepang


Menganalisis respon masyarakat terhadap kebijakan Jepang

PETUNJUK PENGERJAAN

1. Bacalah artikel di bawah ini dengan seksama dan cermat


2. Tandai poin-poin penting dari artikel yang termasuk dalam konsep kronologi perlawanan
3. Bagi tugas kelompok sebagai pencari konsep, penyusun peta konsep, dan penyaji peta konsep
4. Pencari konsep : mencari konsep-konsep peristiwa yang termasuk dalam bagian kelompok, kemudian menyerahkan
pada penyusun peta konsep
5. Penyusun peta konsep : menyusun konsep yang telah ditemukan, kemudian menghiasnya hingga menjadi peta konsep
kronologi perlawanan
6. Penyaji peta konsep : mempresentasikan hasil peta konsep yang telah disusun

ARTIKEL PERLAWANAN DI INDRAMAYU, JAWA BARAT

Perlawanan terhadap kekejaman Jepang juga terjadi di daerah Indramayu. Latar belakang dan sebab-
sebab perlawanan itu tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi di Singaparna. Para petani dan rakyat
Indramayu pada umumnya hidup sangat sengsara. Jepang telah bertindak semena-mena terhadap para
petani Indramayu. Mereka harus menyerahkan sebagian besar hasil padinya kepada Jepang, hanya disisakan
5 kg beras untuk setiap petani berlaku selama masa panen berikutnya. Tentu kebijakan ini sangat
menyengsarakan sehingga menimbulkan kerugian terhadap petani dan kelaparan bagi masyarakat
Indramayu.
Selain dituntut untuk bertani, para petani juga masih diwajibkan untuk mengerahkan tenaga romusa
dan dikirim ke luar indramayu, sehingga semakin membuat rakyat menderita.
Penderitaan rakyat memicu perlawanan di berbagai daerah Indramayu. Salah satu yang terbesar adalah
di Desa Kaplongan, Distrik Karangampel, Kabupaten Indramayu tepatnya pada bulan April 1944. Kemudian
pada bulan Juli, muncul pula perlawanan rakyat di Desa Cidempet, Kecamatan Lohbener. Mereka
bersemboyan “lebih baik mati melawan Jepang daripada mati kelaparan”. Perlawanan di berbagai wilayah
yang dilancarkan oleh rakyat Indramayu tidak ada persiapan yang matang, bersifat spontan dan
menggunakan alat seadanya, sehingga perlawanan dengan sangat mudah dihentikan oleh Jepang. Jepang
menangkap tokoh-tokoh penting yang dianggap sebagai provokator seperti Haji Aksan (Desa Kaplongan)
dan Haji Madriyas (Desa Cidempet).
LEMBAR KERJA KELOMPOK
TUJUAN PEMBELAJARAN

Mengidentifikasi kronologi perlawanan rakyat terhadap Jepang


Menganalisis respon masyarakat terhadap kebijakan Jepang

PETUNJUK PENGERJAAN

1. Bacalah artikel di bawah ini dengan seksama dan cermat


2. Tandai poin-poin penting dari artikel yang termasuk dalam konsep kronologi perlawanan
3. Bagi tugas kelompok sebagai pencari konsep, penyusun peta konsep, dan penyaji peta konsep
State:
4. Pencari konsep : mencari konsep-konsep peristiwa yang termasuk dalam bagian kelompok, kemudian menyerahkan
pada penyusun peta konsep
Postal code:
5. Penyusun peta konsep : menyusun konsep yang telah ditemukan, kemudian menghiasnya hingga menjadi peta konsep
kronologi perlawanan
6. Penyaji peta konsep : mempresentasikan hasil peta konsep yang telah disusun
E-mail:

A Telephone:
RTIKEL PERLAWANAN DI KALIMANTAN

Pada awal pendudukan Jepang di Kalimantan, ada dua buah perusahaan yang masuk, yaitu Nomura
School: dan Sumitomo (perkayuan). Kedua perusahaan tersebut membutuhkan tenaga romusha
(pertambangan)
sebanyak 80.000 orang. Tenaga romusha mulanya dibayar namun semakin hari Jepang kehabisan dana
dalam perang Asia
School Timur Raya sehingga tenaga pekerja tidak dibayar sepeserpun.
address:
Selain itu, masyarakat Kalimantan pada saat berjalan melewati tentara Jepang, dipaksa untuk
menundukkan badan dan apabila menolak akan diberikan kekerasan fisik. Hal ini tentunya sudah tidak
sesuai dengan asas kemanuasiaan.
Tindakan kesewenang-wenangan yang dilakukan tentara Jepang memicu perlawanan pada akhir tahun
1944 yang dipimpin oleh Pang Suma, seorang pemimpin Suku Dayak. Pang Suma dan pengikutnya
melancarkan perlawanan terhadap Jepang dengan taktik perang gerilya atau serangan secara berpindah-
pindah. Walaupun mereka hanya berjumlah sedikit, tetapi dengan bantuan rakyat yang militan dan dengan
memanfaatkan keuntungan alam berupa rimba belantara, sungai, rawa, dan daerah yang sulit ditempuh—
perlawanan berkobar dengan sengitnya.
Dalam menghadapi perang gerilya dengan rakyat Kalimantan, Jepang merasa kewalahan. Akhirnya Jepang
mengubah taktik dengan mengirim mata-mata dari rakyat sendiri dengan imbalan berupa penghidupan
lebih layak. Adanya matamata inilah yang membuat perlawanan yang dipimpin oleh Pang Suma dikalahkan
oleh Jepang dan gugur dalam pertempuran pada Mei 1945.
LEMBAR KERJA KELOMPOK
TUJUAN PEMBELAJARAN

Mengidentifikasi kronologi perlawanan rakyat terhadap Jepang


Menganalisis respon masyarakat terhadap kebijakan Jepang

PETUNJUK PENGERJAAN

1. Bacalah artikel di bawah ini dengan seksama dan cermat


2. Tandai poin-poin penting dari artikel yang termasuk dalam konsep kronologi perlawanan
3. Bagi tugas kelompok sebagai pencari konsep, penyusun peta konsep, dan penyaji peta konsep
4. Pencari konsep : mencari konsep-konsep peristiwa yang termasuk dalam bagian kelompok, kemudian menyerahkan
pada penyusun peta konsep
5. Penyusun peta konsep : menyusun konsep yang telah ditemukan, kemudian menghiasnya hingga menjadi peta konsep
kronologi perlawanan
6. Penyaji peta konsep : mempresentasikan hasil peta konsep yang telah disusun

PERLAWANAN PETA DI BLITAR

Pada tanggal 14 Februari 1945 terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh anggota PETA yaitu Supriyadi.
Supriyadi ikut bergabung dalam PETA dengan pangkat shodancho atau komandan pleton. Selama pelatihan
PETA, Supriyadi dan kawan-kawannya sering menyaksikan sikap congkak dan sombong dari para tentara
yang melatih mereka. Para pelatih Jepang sering merendahkan para prajurit bumiputra sehingga muncul
kebencian terhadap tentara Jepang.
Begitu menyelesaikan pelatihan, Supriyadi ditempatkan di Blitar, Jawa Timur. Ia semakin sakit hati
menyaksikan penderitaan rakyat akibat romusha dan juga petani yang dipaksa mengumpulkan padi diluar
batas kemampuan serta perempuan diperlakukan semena-mena oleh tentara Jepang.
Penderitaan rakyat itulah yang membuat Supriyadi dengan teman-temannya di PETA bertekad
melancarkan serangan dadakan 14 Februari 1945 dini hari pukul 03.00 sehingga membuat tentara Jepang
terkejut dan kewalahan. Dalam serangan tersebut banyak tentara Jepang yang tewas. Namun dengan sigap
Jepang segera mendatangkan pasukan tambahan yang dipersenjatai dengan beberapa tank dan mulai
memblokir serta mengepung pertahanan pasukan Peta di Blitar. Namun, pasukan Supriyadi tetap bertahan.
Kemudian Jepang mulai menggunakan tipu muslihat dengan menyerukan agar pasukan Supriyadi
menyerah saja dan dijamin keselamatannya serta akan dipenuhi segala tuntutannya. Tipuan Jepang
ternyata membawa hasil, akibatnya tentara PETA banyak yang menyerah. Namun Jepang mengingkari
janjinya, para tentara PETA dihukum mati. Sedangkan Supriyadi tidak diketahui nasibnya, karena diantara
tentara PETA dia satu-satunya yang tidak pernah menyerahkan diri namun tidak ditemukan pula jazadnya
sampai sekarang.
LEMBAR KERJA KELOMPOK
Year 2024 Overview
TUJUAN PEMBELAJARAN
JANUARY

Mengidentifikasi kronologi perlawanan rakyat terhadap Jepang


Menganalisis respon masyarakat terhadap kebijakan Jepang

PETUNJUK PENGERJAAN

F E1.B
Bacalah
R U A artikel
R Y di bawah ini dengan seksama dan cermat
2. Tandai poin-poin penting dari artikel yang termasuk dalam konsep kronologi perlawanan
3. Bagi tugas kelompok sebagai pencari konsep, penyusun peta konsep, dan penyaji peta konsep
4. Pencari konsep : mencari konsep-konsep peristiwa yang termasuk dalam bagian kelompok, kemudian menyerahkan
pada penyusun peta konsep
5. Penyusun peta konsep : menyusun konsep yang telah ditemukan, kemudian menghiasnya hingga menjadi peta konsep
kronologi perlawanan
MARCH
6. Penyaji peta konsep : mempresentasikan hasil peta konsep yang telah disusun

PERLAWANAN RAKYAT DI BIAK, PAPUA

Pada 1942, Jepang masuk ke Indonesia dengan tujuan untuk menguasai seluruh wilayah Asia Tenggara,
termasuk Papua. Papua menjadi perebutan Sekutu dan Jepang, namun di Biak Jepang berhasil merebut dari
APRIL
Sekutu.
Ketika Jepang berhasil menguasai Biak, rakyat dijadikan budak romusha, dipukuli, bahkan dianiaya
secara kejam. Tidak terima dengan perbuatan tersebut, Lukas Rumkorem mengajak rakyat bergabung
dalam gerakan koreri. Koreri sendiri berasal dari bahasa lokal yaitu ”Ko” berarti kita dan “Reri” yang
berarti ganti kulit. Yang dimaksud bukan berganti kulit dalam arti sebenarnya, tetapi sebuah kiasan yang
bermakna
M AY “ Perubahan menjadi kehidupan bahagia yang abadi selamanya”.
Gerakan Koreri dimulai pada akhir tahun 1943 dengan strategi gerilya dengan memanfaatkan kondisi
alam Biak. Rakyat Biak memiliki semangat juang pantang menyerah, sekalipun Jepang sangat kuat,
sedangkan rakyat hanya menggunakan senjata seadanya untuk melawan. Rakyat Biak terus memberikan
perlawanan di berbagai tempat tanpa rasa takut. Padahal kalau ada rakyat yang tertangkap, Jepang tidak
segan-segan memberi hukuman pancung di depan umum. Namun, rakyat Biak tidak gentar menghadapi
semua itu. Jepang cukup kewalahan menghadapi keberanian dan taktik gerilya orang-orang Irian. Akhirnya,
JUNE

Jepang tidak mampu bertahan menghadapi para pejuang Irian tersebut. Jepang akhirnya meninggalkan
Biak. Oleh karena itu, dapat dikatakan Pulau Biak ini merupakan daerah bebas dan merdeka yang pertama di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai