Tugas BKK Bab 2 Logam Besi
Tugas BKK Bab 2 Logam Besi
LOGAM FERROUS
Secara umum proses pembuatan besi dari bijihnya dapat berlangsung dengan urutan
sebagai berikut:
c. Gas CO2 yang terbentu kekmudian naik melalui lapisan kokas yang panas dan
bereaksi dengannya lagi membentuk gas CO.
Reaksi kali ini berjalan endoterm (memerlukan panas) sehingga suhu tanur pada
bagian itu menjadi sekitar 1.300o C.
d. Gas CO yang terbentuk dan kokas yang ada siap mereduksi bijih besi (Fe2O3).
Reuksi ini dapat berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu:
1.) Pada bagian atas tanur, Fe2O3 direduksi menjadi Fe3O4 pada suhu 500C.
3 Fe2O3(s) + CO(g) 2 Fe3O4(s) + CO2(g)
2.)Pada bagian yang lebih rendah, Fe3O4 yang terbentuk akan direduksi menjadi
FeO pada suhu 850o C.
3.)Pada bagian yang lebih bawah lagi, FeO yang terbentuk akan direduksi
menjadi logam besi pada suhu 1.000o C.
e. Besi cair yang terbentuk akan mengalir ke bawah dan mengalir di dasar tanur.
f. Sementara itu, di bagian tengah tanur yang bersuhu tinggi menyebabkan batu
kapur terurai menurut reaksi:
g. Kemudian di dasar tanur CaO akan bereaksi dengan pengotor dan membentuk
terak (slag) yang berupa cairan kental. Reaksinya sebagai berikut:
h. Selanjutnya, besi cair turun ke dasar tanur sedangkan terak (slag) yang memiliki
massa jenis lebih rendah daripaba besi cair akan mengapung di permukaan dan
keluar pada saluran tersendiri.
Jawaban : Proses pengolahan bijih besi untuk menghasilkan logam besi dilakukan dalam tanur
tinggi (blast furnace). Tanur tinggi berbentuk menara silinder dari besi atau baja dengan tinggi
sekitar 30 meter dan diameter bagian perut sekitar delapan meter. Karena tingginya alat tersebut,
alat ini sering juga disebut sebagai tanur tinggi. Bagian – bagian dari tanur tinggi adalah sebagai
berikut:
a.Bagian puncak yang disebut dengan Hopper, dirancang sedemikian rupa sehingga bahan –
bahan yang akan diolah dapat dimasukkan dan ditambahkan setiap saat.
b.Bagian bawah puncak, mempunyai lubang untuk mengeluarkan hasil – hasil yang berupa gas.
c.Bagian atas dari dasar (kurang lebih 3 meter dari dasar), terdapat pipa – pipa yang dihubungkan
dengan empat buah tungku dimana udara dipanaskan (sampai suhunya kurang lebih 1.100o C).
udara panas ini disemburkan ke dalam tanur melalui pipa – pipa tersebut.
d.Bagian dasar tanur, mempunyai dua lubang yang masing – masing digunakan untuk
mengeluarkan besi cair sebagai hasil utama dan terak (slag) sebagai hasil samping.
Secara umum proses pengolahan besi dari bijihnya dapat berlangsung dengan urutan sebagai
berikut:
1.)Bahan utama yaitu bijih besi yang berupa hematit (Fe2O3 ) yang bercampur dengan pasir
(SiO2) dan oksida – oksida asam yang lain (P2O5 dan Al2O3). Batuan – batuan ini yang akan
direduksi.
3.)Bahan tambahan yang berupa batu kapur (CaCO3) yang berfungsi untuk mengikat zat – zat
pengotor.
b.Udara panas dimasukkan di bagian bawah tanur sehingga menyebabkan kokas terbakar.
c.Gas CO2 yang terbentu kekmudian naik melalui lapisan kokas yang panas dan bereaksi
dengannya lagi membentuk gas CO.
Reaksi kali ini berjalan endoterm (memerlukan panas) sehingga suhu tanur pada bagian itu
menjadi sekitar 1.300o C.
d.Gas CO yang terbentuk dan kokas yang ada siap mereduksi bijih besi (Fe2O3). Reuksi ini
dapat berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu:
1.)Pada bagian atas tanur, Fe2O3 direduksi menjadi Fe3O4 pada suhu 500o C.
2.)Pada bagian yang lebih rendah, Fe3O4 yang terbentuk akan direduksi menjadi FeO pada suhu
850o C.
3.)Pada bagian yang lebih bawah lagi, FeO yang terbentuk akan direduksi menjadi logam besi
pada suhu 1.000o C.
e.Besi cair yang terbentuk akan mengalir ke bawah dan mengalir di dasar tanur.
f.Sementara itu, di bagian tengah tanur yang bersuhu tinggi menyebabkan batu kapur terurai
menurut reaksi:
g.Kemudian di dasar tanur CaO akan bereaksi dengan pengotor dan membentuk terak (slag) yang
berupa cairan kental. Reaksinya sebagai berikut:
h.Selanjutnya, besi cair turun ke dasar tanur sedangkan terak (slag) yang memiliki massa jenis
lebih rendah daripaba besi cair akan mengapung di permukaan dan keluar pada saluran
tersendiri.
Perbedaan besi dan baja terletak pada kandungan paduan karbon (C) yang akan menentukan
sifat-sifat lain dari besi dan baja tersebut. Paduan baja yang mengandung lebih banyak karbon
dari nilai komersialnya dapat dinamakan besi. Kandungan karbon pada beberapa jenis baja
mencapai 0,04 persen sampai 2,0 persen. Besi tuang, besi tuang maleable, pig iron mengandung
jumlah karbon sekiar 2-4 persen. Tetapi ada juga besi yang tidak mengandung karbon yaitu
white-heart malleable iron.
Baja merupakan paduan yang terdiri dari biji besi, karbon dan unsur lainnya. Baja dapat dibentuk
melalui pengecoran, pencanaian dan penempaan. Karbon merupakan salah satu unsur terpenting
karena dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan baja. Baja merupakan logam yang paling
banyak digunakan dalam teknik, dalam bentuk pelat, lembaran , pipa, batang profil dan
sebagainya.
Pembuatan bahan baku besi dan baja dapat dilakukan dalam blast furnace ang menghasilkan pig
iron. Pembuatan langsung juga dapat dilakukan dengan alat revolving kiln yang menghasilkan
spong iron.
Paduan baja dan besi dapat dikelompokan dalam ferroalloys. Paduan ini dapat menghasilkan
jenis-jenis baja. Jumlah paduan yang diunakan dalam pembuatan besi dan baja bervariasi hingga
mengandung 20 sampai 80 persen dari elemen paduan. Paduan ini seperti Mangan, Silkon , dan
Cromium.
Jawaban : Besi karbon rendah ( wrought iron) mengandung < 0,1 %C degan 1-3 % terak halus
yang tersebar secara merata di dalamnya. Besi ini merupakan hasil proses pudding atau proses
aston. Besi karbon ini dalam perdagangan dibuat dalam plat baja, baja strip dan baja batangan
atau profil. Berdasarkan jumlah karbon yang terkandung dalam
Besi karbon rendah, maka besi karbon rendah dapat digunakan atau dijadikan sebagai berikut:
a) Besi karbon rendah ( low carbon steel ) yang mengandum 0,04 % - 0,10% C untuk dijadikan
besi-besi plat atau strip.
b) Besia karbon rendah yang mengandung 0,05% C digunakan untuk keperluan badan-badan
kendaraan.
c) Besi karbon rendah yang mengandung 0,15% - 0,20% C digunakan untuk konstruksi
jembatan, bangunan, membuat baut atau dijadikan besi konstruksi.
5. Sebutkan sifat-sifat khusus baja karbon rendah dan uraikan cara pembuatannya !
Konvertor Bessemer adalah sebuah bejana baja dengan lapisan batu tahan api yang
bersifat asam. Dibagian atasnya terbuka sedangkan pada bagian bawahnya terdapat sejumlah
lubang-lubang untuk saluran udara. Bejana ini dapat diguling-gulingkan Korvertor Bessemer
diisi dengan besi kasar kelabu yang banyak mengandung silisium. Silisium dan mangan terbakar
pertama kali, setelah itu baru zat arang yang terbakar. Pada saat udara mengalir melalui besi
kasar udara membakar zat arang dan campuran tambahan sehingga isi dapur masih tetap dalam
keadaan encer. Setelah lebih kurang 20 menit, semua zat arang telah terbakar dan terak yang
terjadi dikeluarkan. Mengingat baja membutuhkan karbo sebesar 0,0 sampai 1,7 %, maka pada
waktu proses terlalu banyak yang hilang terbakar, kekurangan itu harus ditambahi dalam bentuk
besi yang banyak mengandung karbon.
Dengan jalan ini kadar karbon ditingkatkan lagi. dari oksidasi besi yang terbentuk dan
mengandung zat asam dapat dikurangi dengan besi yang mengandung mangan. Udara masih
dihembuskan ke dalam bejana tadi dengan maksud untuk mendapatkan campuran yang baik.
Kemudian terak dibuang lagi dan selanjutnya muatan dituangkan ke dalam panci penuang. Pada
proses Bessemer menggunakan besi kasar dengan kandungan fosfor dan belerang yang rendah
tetapi kandungan fosfor dan belerang masih tetap agak tinggi karena dalam prosesnya kedua
unsur tersebut tidak terbakar sama sekali. Hasil dari konvertor Bessemer disebut baja Bessemer
yang banyak digunakan untuk bahan konstruksi. Proses Bessemer juga disebut proses asam
karena muatannya bersifat asam dan batu tahan apinya juga bersifat asam. Apabila digunakan
muatan yang bersifat basa lapisan batu itu akan rusak akibat reaksi penggaraman.
a. Besi spons
b. Besi Tuang
c. Besi Kasar
d. Besi Cor
e. Baja
Jawaban :
Besi Tuang
Komposisinya yaitu campuran besi dan karbon. Kadar karbon sekitar 40%, sifatnya rapuh tidak
dapat ditempa, baik untuk dituang, liat dalam pemadatan, lemah dalam tegangan. Digunakan
untuk membuat alas mesin, meja perata, badan ragum, bagian-bagian mesin robot, blok slinder,
dan cincin torak
Besi Spons
Besi spons adalah logam besi yang dihasilkan dari proses reduksi bijih besi dengan
menggunakan suatu reduktor.
Besi Kasar
Besi Kasar atau Pig iron yang mengandungi 4% – 5% karbon dengan sejumlah bendasing seperti
belerang, silikon dan fosforus. Kepentingannya adalah ia merupakan perantaraan daripada bijih
besi kepada besi tuang dan besi waja.
Besi Cor
Besi cor adalah paduan besi-karbon-silika dengan unsur tambahan lain. Kadar karbon tinggi
sehingga besi cor bersifat rapuh dan tidak dapt di tempa. Besi cor memiliki sifat fisis atau
mekanik yang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh unsur paduan yang terdapat didalamnya
seperti karbon, silikon, mangan, fosfor dan belerang. Kekuatan, kekerasan, kemampuan mesin,
ketahanan aus, dan lain sebagainya dilebur kembali dalam dapur kupola. Besi kasar yang
dihasilkan oleh tanur tinggi tidak cocok untuk benda coran dan dilebur kembali dalam dapur
kupola.
Baja
Baja merupakan alloy besi dan karbon yang merupakan satu dari sedikit bahan terpenting dalam
industri, seperti yang kita ketahui, bidang industri ini mempengaruhi dunia secara global. Baja
memiliki sifat tahan karat, dan kegunaanya yang sangat penting adalah untuk bidang industri
ruang angkasa.
Jawaban : Logam dan paduannya adalah salah satu jenis bahan yang sebagian besar diperoleh
melalui serangkaian proses pemurnian dan reduksi bijih besi. Contohnya baja karbon, besi tuang,
dan besi cor.
8. Apa yang dimaksud dengan baja dan paduannya, serta berikan contoh!
Jawab : Baja dan paduannya adalah bahan yang memiliki komposisi unsur-unsur paduan khusus
atau ditambahkan dengan unsur-unsur lain. Contohnya baja mangan, baja nikel, baja kroomium,
dan stainless steel
Baja Paduan
- Baja paduan rendah Seperti pada baja karbon rendah + elemen-elemen
pemadu kurang dari 4% SEPERTI Cr, Ni, Mo,
Cu, Al, Ti, V, Nb, B, W, dll