Anda di halaman 1dari 14

ISOLASI SENYAWA BIOAKTIF

STEROID

Waode Cahaya Widya Putri

F1F117037

Dosen Pengampu :

Fitrianingsih, S.Farm., M. Farm., Apt.

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2020
STEROID

 PENGERTIAN
Suatu golongan senyawa triterpenoid yang mengandung inti
siklopentana perhidrofenantren (3 cincin sikloheksana dan 1 cincin
siklopentana). Kerangka ini menjadi ciri-ciri khusus yang membedakan steroid
dengan senyawa organic bahan alam lainnya.
Steroid adalah senyawa yang memiliki kerangka siklopentana fenantrena
atau kerangka yang berasal satu atau lebih ikatan scissions atau ekspansi
cincin atau kontraksi. Gugus metil biasanya berada di atom C 10-C13. Rantai sisi
alkil juga dapat berada pada atom C 17. Steroid adalah keluarga molekul lipid
yang mencakup kolesterol, hormone steroid dan garam empedu. Steroid
merupakan molekul amphipathik yaitu mengandung daerah baik hidrofobik dan
hidrofilik (Sumbono, 2019).

 STRUKTUR DASAR

 KLASIFIKASI
Klasifikasi steroid berdasarkan jenis kelompok subtituen pada C17
1. Sterol
Dimana R merupakan rantai sampai alifatik. Biasanya mengandung satu
atau lebih gugus hidroksil yang melekat pada alisiklik. Sterol dapat dibagi lagi
menjadi 3 kategori, diantaranya yaitu :
a. Zoosterol, steroid yang berasal dari hewan (ex. Kolesterol)

b. Fitosterol, steroid yang berasal dari tumbuhan (ex. Sitosterol dan


stigmasterol)
c. Mycosterol, steroid yang berasal dari fungi (ex. Ergosterol)

2. Hormon Seks
Dimana R mengandung gugus ketonik/hidroksil dan sebagian besar
memiliki dua rantai samping karbon. Diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
a. Androgens (male hormones)

b. Oestrogens (female hormones)

c. Gestrogens (carpus luteum hormones)

3. Glikosida Jantung
R adalah cincin lakton yang mengandung gula yang dihubungkan
melalui oksigen dibagian lain dari molekul.
4. Asam Empedu
Dimana R aadalah rantai samping lima karbon yang diakhiri dengan
gugus asam karboksilat. Cairan kental berwarna kuning keemasan yang dikenal
sebagai empedu ini disimpan didalam kantong empedu dan berguna untuk
system pencernaan.

5. Sapogenin
Dimana R mengandung gugus system cincin oksasilik. Sapogenin adalah
aglikon atau non-sakarida, bagian dari keluarga produk alami yang dikenal
sebagai saponin. Sapogenin menagndung steroid/kerangka triterpene lainnya
sebagai fitur organic utamanya. Contohnya digitonin dan diosgenin.

a) Androgens
Androgen mencakup sejumlah senyawa alami dan sintetik yang
mengeksitasi aksi masculinizing dan ananolik testosterone. Androgen biasanya
disebut sebagai hormone seks pria atau steroid anabolic khususnya
testosterone, diproduksi oleh kelenjar seks pria dalam tubuh.
 Testosterone
Endrogen alami yang disekresikan oleh sel interstisial testis, diperlukan
untuk spermatogenesis normal dan untuk pengembangan karakteristik seks
sekunder pria dan untuk pertumbuhan saat pubertas.

 Properties
Bubuk Crystaline putih krem, titik leleh 118-123°C, tidak larut dalam
air, larut dalam alcohol dan minyak nabati, durasi kerja pendek, waktu
paruh sekitar 4 jam.
 Marketed Products
Testosterone esters, nandrolone esters, stanozolol, trenbolone acetate,
mesterolone
 Dose
Untuk prolonged treatment 600mg(subkutan)dan untuk kanker
payudara 1,5/10mg hingga 30 mg perhari (bukal)
 Efek samping
Depresi, bau mulut, serangan jantung, stroke, nyeri perut dan
emungkinan infertilitas

b) Oestrogens
Kelompok senyawa steroid yang berfungsi sebagai hormone seks utama
wanita. Tiga estrogen yang terbentuk secara alami adalah estradiol, estriol dan
estrone. Didalam tubuh ketinga diproduksi dari endrogen melalui aksi enzim.
Berikut biosintesis estrogen

 Estradiol
Sangat penting untuk pengembangan dan pemeliharaan jaringan
reproduksi wanita tetapi juga memiliki efek penting dibanyak jaringan lain
termasuk tulang.
 Properties
Bubuk kristal putih krem, higroskopis, titik leleh berkisar antara 173-
179, tidak larut dalam air tetapi larut dalam alcohol
 Dose
2mg/hari (0ral dan 1,5mg 2/3x sehari (intramuscular)

 Estriol
Digunakan untuk mengobati masalah yang berhubungan dengan vagina
yang disebabkan karena kurangnya estrogen dalam tubuh. Obat ini dapat
termasuk bantuan dari gejala yang berhubungan dengan kekurangan esktrogen
dalam tubuh termasuk kekeringan dan gatal pada vagina, hubngan seksual
yang tidaknyaman atau menyakitkan. Dapat digunakan sendiri atau kombinasi
dengan estradiol atau dengan e strone.
 Properties
Creamy putih, bubuk Kristal, larut dalam alcohol.
 Dose
Untuk gejala menopause 250-500mg/hari

c) Gestrogens
 Progesterone
Hormon progetasional alami adalah progesterone, yang disekresikan oleh
corpus luteum dibagian kedua dari siklus menstruasi. Sejumlah kecil juga
dikeluarkan oleh testis pada pria dan korteks adrenal pada kedua jenis kelamin
dan sejumlah besar dikeluarkan oleh plasenta.
 Dose
10-100mg (intramuscular)
 Uses
Mencegah kebiasaan aborsi, untuk perdarahan uterus akibat kurangnya
estrogen dan progesterone, mengobati dismenorea, diagnosis kehamilan,
kontrasepsi oral, pengobatan karsinoma payudara dan lanjut, mengobati
ketidaknyamanan premature pada payudara, mengobati epilepsy
katamenial, berperan dalam elastisitas kulit dan kekuatan tulang, dalm
pernafasan, jaringan syaraf dan seksualitas wanita
 Efek samping
Mual, muntah, mengantuk, edema, perdarahan tidak teratur

Adrenocorticosteroid
Kelas bahan kimia yang mencakup hormone steroid yang diproduksi di
korteks adrenal vertebrata. Kortikosteroid terlibat dalam berbagai proses
psikologis termasuk respo stress, respon imun, regulasi peradangan,
metabolism karbohidrat, katabolisme protein, kadar elektrolit darah dan
perilaku.
a. Glucocorticoid, dibagi menjadi 3 subkelompok
Short to medium acting Intermediete acting Long acting
b. Mineralocorticoids

 IDENTIFIKASI SECARA KUALITATIF

 IDENTIFIKASI SECARA KUANTITATIF


1. Spektrofotometri UV
Sinar UV dan sinar tampak jika terpapar kepada bahan kimia tertentu
akan menyebabkan eksitasi electron dari keadaan dasar (ground state) ke
tingkat energy yang lebih tinggi disebabkan absorpsi energy gelombang.
Menurut Teori Orbital Molekul ketika molekul tereksitasi oleh energy yang
terserap (sinar UV-Vis). Elektron akan mengalami promosi dari orbital bonding
ke antibonding.Berikut skema eksitasi electron (Nazar, 2018).
 UV-Vis Spektra of Steroid
Hasil isolasi steroid dari daun rimbang Hasil isolasi steroid dari daun gayam
(Inocarpus fagiferus Fosb)
)
2. Spektrofotometri IR
Bila suatu senyawa diradiasi menggunakan sinar infrared maka sebagian
sinar akan diserap oleh senyawa sedangkan yang lainnya akan diteruskan.
Serapan ini diakibatkan karena molekul senyawa organic mempunyai ikatan
yang dapat bervibrasi(bergetar). Vibrasi molekul dapat dialami oleh semua
senyawa organic namun ada beberapa yang tidak terdeteksi oleh
spektrofotometri infra red.
 Characteristic IR Absorption Frequencies

Functional Group Frequency Range cm-1


Alkyl 2850 - 2960
Alkenyl C-H 3010-3095
Alkenyl C=C 1620 – 1680
Alkynyl C-H 3300
Alkynyl C=C 2100 – 2260
Aromatic Ar-H 3030
Aromatic substituents 690 – 840
Alcohols, Phenols 3200 – 3650
Carboxylic Acids 2500 – 3000
Carbonyls 1630 – 1780
Amines 3300- 3500
Nitriles 2220 - 2260

 Infrared Absorption Spectrum of Steroid


Senyawa golongan steroid kemungkinana mengandung gugus fungsi O-H, C=O, C-H dan C=C yang
tidak terkonjugasi dari daun gayam (Inocarpus fagiferus Fosb).

Senyawa golongan steroid mengandung gugus OH, gugus metil, dan memiliki ikatan rangkap
yang tidak terkonyugasi dari daun cemara natal (Cupressus funebris Endl.).

3. Kromatografi Gas Spektrofotometri Massa(KG-SM)


Metode yang mengkombinasikan kromatografi gas dan spektrofotometri
massa untuk mengidentifikasi senyawa yang berbeda dalam analisis sampel.
Dengan menggabungkan kedua teknik tersebut diharapkan mampu
meningkatkan kemampuan dalam menganalisis sampel dengan mengambil
kelebihan masing-masing teknik dan meminimalisir kekurangannya.

4. Spektrofotometer Fourier dari


Hasil kromoatogram stigmasterol Transform Infrabatang
ekstrak n-heksan Redbenalu
(FTIR)
tanaman jeruk
(Dendrophtoe pentandra)
Pada dasarnya sama dengan spektrofotometer IR disperse, yang
membedakannya adalah pengembangan pada system optiknya sebelum berkas
sinar infra merah melewati sampel.
Senyawa golongan steroid (stigmasetrol dari ekstrak n-heksan batang benalu tanaman
jeruk (Dendrophtoe pentandra)

5. Spektroskopi NMR
Merupakan salah satu jenis spektroskopi frekuensi radio yang
didasarkan pada medan magnet yang berasal dari spin inti atom yang
bermuatan listrik dan didasarkan pada penyerapan gelombang radio oleh inti-
inti atom tertentu dalam molekul organic, apabila molekul ini berada dalam
medan magnet yang kuat.
 Typical NMR Proton Chemical Shift
Type of Proton Chemical Shift (ppm)
Alkyl 0.8 – 1.7
On carbon adjacent to ether oxygen 3.3 – 3.9
On carbon adjacent to hydroxyl 3.3 – 4.0
On carbon adjacent to ketone 2.1-2.6
On carbon adjacent to aldehyde 9.5 – 9.6
Aromatic 6.0 – 9.5
Hydroxyl 0.6 – 9.0
Carboxylic acid 10 – 13
Amine 1.0 – 5.0
Phenolic 4.5 – 7.7

1
HNMR Spectrum of stigmasterol

 CONTOH EXPERIMENT
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Steroid Dari Daun Rimbang
(Solanum torvum)
a) Analisis Kualitatif Steroid
10 gram sampel dari daun rimbang dihaluskan selanjutnya dimaserasi
dengan metanol kemudian disaring, filtratnya diuji dengan pereaksi Lieberman
Burchard diatas plat tetes. Kedalam plat tetes dimasukkan ekstrak metanol
kemudian 5 tetes asam asetat anhidrida lalu diaduk, setelah kering
ditambahkan 1 tetes asam sulfat pekat, jika terbentuk warna hijau-biru berarti
sampel positif mengandung steroid.

b) Ekstraksi dan Fraksinasi


Daun rimbang yang telah dikeringkan selanjutnya dimaserasi
menggunakan metanol dan disimpan ditempat yang terlindung dari cahaya
matahari selama 3 hari sambil dikocok sesekali. Selanjutnya dilakukan
penyaringan untuk memisahkan sari metanol dari ampasnya (diulangi 3x) dan
filtratnya digabung menjadi satu. Sari metanol yang terkumpul dirotary
evaporator untuk menguapkan pelarut sehingga diperoleh ekstrak metanol
kering yang dapat ditimbang. Ekstrak kering metanol dilarutkan dengan
metanol dan ditambahkan aquades sebanyak 2:1 sambil dikocok. Selanjutnya
difraksinasi berturut-turut dengan heksan (7 x 200 mL) , etil asetat (3 x 300 mL)
untuk memisahkan fraksi-fraksi yang non polar, semi polar dan polar. Untuk
fraksi heksan dan fraksi etil asetat dapat dilakukan rotary langsung.

c) Pengujian Steroid Pada Tiap Fraksi


Masing-masing fraksi diuji dengan pereaksi Lieberman Burchard
(campuran asam asetat anhidrat dengan asam sulfat pekat), jika terbentuk
warna hijau–biru berarti fraksi tersebut positif mengandung steroid dan dengan
uji Roseinheim menghasilkan warna biru.

d) Pemisahan dan Pemurnian


Fraksi heksan yang positif mengandung steroid dilanjutkan ke
kromatografi kolom dengan mensuspensikan silika gel dengan heksan,
Kromatografi Kolom

Proses Kerja Kromatografi Kolom


e) Identifikasi Senyawa Hasil Isolasi
Identifikasi dilakukan menggunakan reaksi warna steroid (dengan
pereaksi Lieberman Burchard dan Roseinheinn), analisis KLT untuk penentuan
Rf dan uji spektroskopi. Uji spektroskopi dilakukan dengan spektrofotometer UV
untuk penentuan ikatan rangkap, serta IR untuk analisis gugus fungsi.

Hasil Uji Fitokimia Daun Rimbang


Analisis KLT dengan pelarut etil asetat:methanol (5:5), etil asetat 100%
dan heksana 100% dihasilkan noda tunggal dan bulat dengan nilai Rf berturut
turut yaitu 0,97 ; 0,96 ; 0,58.
Kromatogram isolat fraksi II dengan 3 pelarut berbeda

Spektrum UV Senyawa Hasil Isolasi dari Daun Rimbang


DAFTAR PUSTAKA
Hanif, R. M. A., R. Kartika dan P. Simanjuntak. 2016. Isolasi dan Identifikasi
Senyawa Kimia dari Ekstrak n-heksan Batang Benalu Tanaman Jeruk
(Dendrophtoe pentandra (L.) Miq.). Jurnal Kimia Mulawarman. 14(1):36-41.
Krisna, I. G. A. P. S. A., S. R. Santi dan N. L. Rustini. 2014. Senyawa Steroid
Pada Daun Gayam (Inocarpus fagiferus Fosb) dan Aktivitasnya Sebagai
Antioksidan Terhadap Difenilpikril Hidrazil (DPPH). Jurnal Kimia. 8(2):251-
256.
Sumbono, A. 2019. Biomolekul. Deepublish, Yogyakarta.
Suryelita, S. B. Etika dan N. S. Kurnia. 2017. Isolasii dan Karakterisasi
Senyawa Steroid Dari Daun CEmara Natal (Cupressus funebris Endl.).
Eksakta. 18(1):86-95.
Susilawati. 2016. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Steroid Dari Daun Rimbang.
Skripsi. FKIP Universitas Riau.

Anda mungkin juga menyukai