Anda di halaman 1dari 6

A.

3
LEMBAR KERJA 2.1.

IDENTIFIKASIKAN KEGIATAN-KEGIATAN KEPALA SEKOLAH YANG MENCERMINKAN


PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI PPK TERINTEGRASIKAN SATUAN
PENDIDIKAN AMAN BENCANA (SPAB) DI SEKOLAH

1. Menjalankan fungsi manajemen dan kepemimpinan.


Sebagai pemimpin di sekolah memiliki strategi trilogi kepemimpinan:
 Memberikan contoh/teladan bagi orang- orang disekitarnya.
 membangkitkan atau menggugah semangat warga sekolah.
 memberikan inovasi-inovasi dilingkungannya
 menciptakan suasana yang lebih kodusif untuk keamanan dan kenyamanan
 memberikan dorongan moral dan semangat kerja warga sekolah
 menumbuhkan motivasi dan semangat warga sekolah
2. Mengembangkan ekosistem sekolah.
Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif,Inovatif dan aman
dari bencana bagi semua warga sekolah.
3. Sebagai inspirator dan komunikator
 Mengundang nara sumber dari BPBD
 Mengelola sistem informasi tanggap bencana
 Menjadi inspirator dan komunikator yang menghubungkan sekolah,
orangtua dan masyarakat dalam rangka pengembangan PPK (mengelola
dukungan masyarakat
4. Mendorong terjadinya perubahan.
 Mengelola perubahan dan mengembangkan sekolah
 Membuat SOP Bencana,sehingga dapat trampil dan siap siaga jika
terjadi bencana.

5. Figur keteladanan.
 Kepala sekolah memberi contoh dan keteladanan bagi guru dan
semua warga sekolah,melalui :
 sikap,
 perilaku,
 tutur kata, dan
 pengelolaan organisasi dalam rangka pengembangan budaya
sekolah:

6. Menjalankan fungsi supervisi akademik dan manajerial.


Memiliki karakteristik kepemimpinan pembelajaran (instructional leader) yang
berfokus pada lima nilai utama karakter dan ditunjukkan melalui supervisi
akademik pada kegiatan intra kurikuler dan supervisi manajerial pada kegiatan
kokurikuler serta ekstra kurikuler secara efektif dan berkelanjutan (Kolaborasi
KS dengan PS), :
1) penyusunan rencana supervisi
2) pelaksanaan dan pelaporan,
3) evaluasi supervisi
4) serta tindak lanjut supervisi

Peranan Kepala Sekolah dalam Manajemen Bencana di sekolah :


1.Tahap Persiapan :
 Membentuk Perwakilan Komite Manajemen Bencana Sekolah
 Adanya kebijakan, kesepakatan dan/atau peraturan sekolah yang
mendukung upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di sekolah
2.Kajian terhadap risiko, bahaya, kerentanan dan sumber daya :
 Mengkaji bahaya dan risiko
 Menilai keamanan non-struktural
 Pengkajian kapasitas dan sumber daya untuk mitigasi, respon dan
pemulihan
 Menggunakan peta risiko sederhana tingkat sekolah dan sumber daya
sekolah dan lingkungan
3. Perencanaan :
 Mengurangi risiko
 Keterampilan merespon (SOP, Rencana Kontinjensi, simulasi) dan
penyediaan perlengkapan kebencanaan :
 Prosedur Operasional Standar
 Sistem Komando Kejadian (Incident Command Systems atau ICS)
 Penyediaan barang kebutuhan respon/ tanggap darurat
 Simulasi, refleksi terhadap kegiatan simulasi, dan memperbaharui 40
Rencana Kontinjensi
 Rencana kesinambungan pendidikan :
 Anak dan remaja dengan disabilitas
 Lokasi alternatif, fasilitas pembelajaran sementara

4. Keberlanjutan :

 Pemantauan
 Memonitor indikator bagi manajemen bencana di sekolah
 Bekerja sama dan mengkomunikasikan rencana (kontinjensi)
 Melibatkan pihak lain
 Pengkinian
Peninjauan yang teratur terhadap rencana kontinjensi ataupun SOP/
Prosedur Tetap Penanggulangan bencana sekolah yang diikuti dengan
pengkinian rencana.
LEMBAR KERJA 2.2.

IDENTIFIKASIKAN KEGIATAN-KEGIATAN KEPALA SEKOLAH YANG


MENCERMINKAN STRATEGI UNTUK MENGEMBANGKAN JARINGAN
TRIPUSAT PENDIDIKAN DALAM IMPLEMENTASI PPK TERINTEGRASI SPAB.

Membangun komunikasi.
 Berkomunikasi yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan
pendidikan ,terutama orang tua,komite sekolah dan tokoh-tokoh
penting di sekitar sekolah
 Membentuk Tim

Mengembangkan relasi dengan komunitas/masyarakat


Membuat MoU
 DUDI : Bantuan berupa sarpras
 TOGA : Mengadakan Doa bersama
 TOMAS : Ada jadwal kerja bakti ( membersihkan selokan,sungai dll)

Peningkatan partisipasi masyarakat.


Mengembangkan kegiatan PPK terintegrasi SPAB sebagai sumber-sumber
pembelajaran ( Kelas Inspirasi )
LEMBAR KERJA 2.3.

Mendesain branding sekolah sebagai ciri khas yang diunggulkan sekolah


sesuai dengan nilai-nilai utama karakter dan terintegrasi SPAB. Branding
adalah keunikan, kekhasan, dan keunggulan sekolah yang membedakan
sekolah satu dengan sekolah yang lainnya. Branding yang baik mengacu
pada pembentukan nilai-nilai utama tertentu yang menjadi prioritas
sekolah.

Komponen komponen
Keterangan
dalam Menyusun
Branding Sekolah
Visi sekolah. Terwujudnya sekolah dan IPTEK
berlandaskan IMTAQ serta
berwawasan Lingkungan yang aman.
Misi sekolah. 1. Melaksanakan pegembangan SKL
yang berwawasan Keamanan
lingkungan.
2. Melaksanakan pengembangan
standar isi yang mengandung
muatan SPAB.
3. Mewujudkan standar proses pada
pembelajaran yang
Aktif,Inovatif,Kooperatif ,Efektif dan
Menyenangkan serta berwawasan
lingkungan yang aman.
Nilai-nilai inti (core value)  Religiusitas
sekolah.  Nasionalisme
 Kemandirian
 Gotong royong
 Integritas
Potensi lingkungan (situasi  Supoprt dan partisipasi masyarakat
sosial, budaya, kearifan lokal, terhadap kelestarian tradisi
dukungan sumber daya manusia danbudaya lokal
di sekitar sekolah, dan sumber- SDM memadai,mendukung
sumber pembelajaran yang terhadap lingkungan sebagai
tersedia). sumber belajar
Keunikan (ciri khas) sekolah.  Unggul dalam prestasi akademik
dan non akademik
Komponen komponen
Keterangan
dalam Menyusun
Branding Sekolah
 Budaya literasi,wawasan aman
 Peduli lingkungan
Keunggulan sekolah.  Berprestasi dalam bidang akademik
dan non akademik.
Kekuatan sekolah.  Berada ditengah-tengah kota
 Mendapat kepercayaan yang
tinggi dari masyarakat.
 Potensi dukungan alumni
 Dukungan sapras
 Sikap mental anak
Branding sekolah yang dipilih. SIRSAT

Alasan pemilihan branding.  Kesesuaian dengan kebutuhan


dan kondisi lokal dan
sekolah,Kearifan Lokal,
Lingkungan sekolah yg aman
Warga sekolahnya berkarater
Nilai-nilai utama karakter yang  Religius
diprioritaskan dalam branding  Nasionalisme
sekolah.  Gotong royong
 Mandiri
 Integritas
Jalinan nilai utama dengan nilai- Melalui pengembangan nilai
nilai utama PPK yang lain. Religiositas dan Nasionalisme akan
muncul sikap gotong royong,Mandiri
dan Integritas

LEMBAR KERJA 2.4.


MENYUSUN PROGRAM PPK DI SEKOLAH TERINTEGRASI SPAB.

Nama Program PPK Religiositas Budaya Sekolah


Tujuan Membudayakan doa setiap sebelum dan
sesudah melakukan kegiatan
Indikator keberhasilan Siswa berdoa setiap sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan

Faktor Penunjang dan Penghambat:

Penunjang
1. Dukungan orang tua yang tinggi.
2. Sarana dan prasarana sekolah yang lengkap
3. Komitmen guru yang sangat baik
4. Manajerial sekolah yang sudah tersistem dengan baik

Penghambat
1. Lingkungan masyarakat dekat sekolah kurang baik
2. Mendsos banyak konten negatif
3. Waktu orang tua dalam berkomunikasi dengan anak terbatas
4. Siswa rata-rata malas gerak.
5. Sekolah berada di jalur patahan Lembang

Anda mungkin juga menyukai