FISIKA KOMPUTASI II
2018
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI II
Fast Fourier Transform (FFT) di temukan tahun 1965 merupakan mpengembangan dari
fourier Transform (FT). penemu FT adalah J.fourier pada tahun 1822. FT membagi
sebuah sinyal menjadi frekuensi yang berbeda-beda dalam fungsi eksponensial yang
kompleks. Karena banyak sinyal dalam suatu system komunikasi yang bersifat continue,
sehiungga untuk kasus kontinyu kita gunakan transformasi fourier . Sinyal dinyatakan
sebagai fenomena artinya sinyal itu membawa informasi. Sinyal dikatakan secara
kuantitatif artinya sinyal dapat dinyatakan oleh persamaan matematika walaupun hanya
berupa pendekatan. Suatu bentuk trasnformasi yang umum digunakan untuk merubah
sinyal dari domain waktu ke domain frekuensi.
Defenisi Fast Fourier Transform (FFT) adalah metode yang sangat efisien untuk
menghintung koefisien dari fourier diskrit ke suatu finite sekuen dari data komplek,
karena subtansi waktu yang tersimpan lebih dari metode konversional. Sinyal adalah
suatu isyarat untuk melanjutkan atau meneruskan suatu kegiatan. Biasanya isyarat ini
berbentuk tanda-tanda, lampu-lampu, suara-suara, dan lain-lain. Dalam kereta api,
misalnya isyarat suatu tanda untuk melanjutkan. Fast Fourier Transform adalah suatu
algoritma untuk menghitung suatu transformasi fourier diskriet dengan cepat dan efisien
Sinyal kontinu adalah sinyal yang memilki nilai setiap saat Sinyal diskrit adalah sinyal
yang memiliki nilai pada rentang waktu tertentu Sinyal periodic adalah sinyal yang
gelombangnya selalu berulang setiap selang waktu tertentu.
V. Algoritma
Program 1: Gelombang Sinus
Step 1= Mulai
Step 2= Inisaialisasi Fs=150, t, f=5, A=1, x, nfft=1024, X dan mx.
Step 3= Pembentukan vektor t adalah 0 sampai dengan 1 sengan selang 1/ Fs
Step 4= Proses x A sin(2 t f )
Step 5= Proses X fft ( x, nfft ) (Pemanggilan fungsi fft dengan parameter x dan
nfft)
Step 6= Proses X X (1: nfft / 2) (membagi nilai X yang awalnya mempunyai
nilai sebanyak nfft menjadi setangah dari nfft)
Step 7= Proses nilai mx= absolut nilai X
Step 8= Proses f (0 : nfft / 2 1)* Fs / nfft (mengalikan nilai 0 sampai (nfft/2)-1
dengan Fs/nfft)
Step 9= Menampilkan figure(1) (membuat jendela 1)
Step 10= Menampilkan grafik dari parameter t dan x
Step 11= Memberi nama grafik “Sine Wave Signal”
Step 12= Memberi label pada koordinat x sebagai “Time (s)”
Step 13= Memberi label pada koordinat y sebagai “Amplitude”
Step 14= Menampilkan figure(2) (membuat jendela 2)
Step 15= Membuat grafik dengan parameter f dan mx
Step 16= Memberi nama grafik “Power Spectrum of a Sine Wave”
Step 17= Memberi label pada koordinat x sebagai “Frequency (Hz)”
Step 18= Memberi label pada koordinat y sebagai “Power”
Step 19= Selesai
Program 2: Gelombang Cosinus
Step 1= Mulai
Step 2= Inisaialisasi Fs=150, t, f=5, A=1, x, nfft=1024, X dan mx.
Step 3= Pembentukan vektor t adalah 0 sampai dengan 1 sengan selang 1/ Fs
Step 4= Proses x A cos(2 t f )
Step 5= Proses X fft ( x, nfft ) (Pemanggilan fungsi fft dengan parameter x dan
nfft)
Step 5= Proses X fft ( x, nfft ) (Pemanggilan fungsi fft dengan parameter x dan
nfft)
Step 6= Proses X X (1: nfft / 2) (membagi nilai X yang awalnya mempunyai
nilai sebanyak nfft menjadi setangah dari nfft)
Step 7= Proses nilai mx= absolut nilai X
Step 8= Proses f (0 : nfft / 2 1)* Fs / nfft (mengalikan nilai 0 sampai (nfft/2)-1
dengan Fs/nfft)
Step 9= Menampilkan figure(1) (membuat jendela 1)
Step 10= Menampilkan grafik dari parameter t dan x
Step 11= Memberi nama grafik “Sine Wave Signal”
V. FLOWCHART
Program 1 Mulai
𝑛𝑓𝑓𝑡 = 1024
Proses 𝑥 = 𝐴 × sin 2 × 𝜋 × 𝑡 × 𝑓
Proses 𝑋 = 𝑓𝑓𝑡 𝑥, 𝑛𝑓𝑓𝑡
𝑛𝑓𝑓𝑡
Proses 𝑋 = 𝑋 1 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 2
Cetak 𝑓𝑖𝑔𝑢𝑟𝑒 1
Cetak 𝑡 sebagai sumbu 𝑥 dan 𝑥 sebagai sumbu 𝑦
Cetak judul nya ‘sin wave signal’
Cetak tanda sumbu 𝑥 'time(s)'
Cetak tanda sumbu 𝑦 'amplitude'
Cetak 𝑓𝑖𝑔𝑢𝑟𝑒 2
Cetak 𝑓 sebagai sumbu 𝑥 dan 𝑚𝑥 sebagai sumbu 𝑦
Cetak judul nya 'power spectrum of sin wave'
Cetak tanda sumbu 𝑥 'frequency (Hz)'
Cetak tanda sumbu 𝑦 'power'
Selesai
Program 2
Mulai
𝑛𝑓𝑓𝑡 = 1024
Proses 𝑥 = 𝐴 × cos 2 × 𝜋 × 𝑡 × 𝑓
Proses 𝑋 = 𝑓𝑓𝑡 𝑥, 𝑛𝑓𝑓𝑡
𝑛𝑓𝑓𝑡
Proses 𝑋 = 𝑋 1 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 2
Cetak 𝑓𝑖𝑔𝑢𝑟𝑒 1
Cetak 𝑡 sebagai sumbu 𝑥 dan 𝑥 sebagai sumbu 𝑦
Cetak judul nya ‘sin wave signal’
Cetak tanda sumbu 𝑥 'time(s)'
Cetak tanda sumbu 𝑦 'amplitude'
Cetak 𝑓𝑖𝑔𝑢𝑟𝑒 2
Cetak 𝑓 sebagai sumbu 𝑥 dan 𝑚𝑥 sebagai sumbu 𝑦
Cetak judul nya 'power spectrum of sin wave'
Cetak tanda sumbu 𝑥 'frequency (Hz)'
Cetak tanda sumbu 𝑦 'power'
Selesai
Program 3
Mulai
𝑛𝑓𝑓𝑡 = 1024
Proses 𝑥 = 𝐴 × square 2 × 𝜋 × 𝑡 × 𝑓
Proses 𝑋 = 𝑓𝑓𝑡 𝑥, 𝑛𝑓𝑓𝑡
𝑛𝑓𝑓𝑡
Proses 𝑋 = 𝑋 1 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 2
Cetak 𝑓𝑖𝑔𝑢𝑟𝑒 1
Cetak 𝑡 sebagai sumbu 𝑥 dan 𝑥 sebagai sumbu 𝑦
Cetak judul nya ‘square wave signal’
Cetak tanda sumbu 𝑥 'time(s)'
Cetak tanda sumbu 𝑦 'amplitude'
Cetak 𝑓𝑖𝑔𝑢𝑟𝑒 2
Cetak 𝑓 sebagai sumbu 𝑥 dan 𝑚𝑥 sebagai sumbu 𝑦
Cetak judul nya 'power spectrum of square wave'
Cetak tanda sumbu 𝑥 'frequency (Hz)'
Cetak tanda sumbu 𝑦 'power'
Selesai
VII. Listing
%script--‐1 Gelombang sinus
Fs=150;%Sampling frequency
T=0:1/Fs:1; % Time vector of 1 second
F=5; %Createasinewave of f Hz
A=1;%createamplitude
x= A*sin(2*pi*t*f);
nfft=1024; %Length of FFT
%Take fft,padding withzeros so that length(X) is equa
X =fft(x,nfft);
%FFT is symmetric,throw away second half
X = X(1:nfft/2);
mx= abs(X);
%Frequency vector
f= (0:nfft/2--‐1)*Fs/nfft;
% Generate the plot, title an labels
figure(1);
plot(t,x);
title('Sine Wave Signal');
xlabel('Time (s)');
ylabel('Amplitude');
figure(2);
plot(f,mx);
title('Power Spectrum of a Sine Wave');
xlabel('Frequency (Hz)');
ylabel('Power');
figure(2);plot(f,mx);
title('Power Spectrum of a Square Wave');
xlabel('Frequency (Hz)');
ylabel('Power');
A=1 f =5Hz
A=1 f =10Hz
A=1 f =20Hz
A=1 f =30Hz
f =5 A=1Hz
f =5 A=10Hz
f =5Hz A=20
GELOMBANG COSINUS
A=1 f =5Hz
A=1 f =10Hz
A=1 f =20Hz
A=1 f =30Hz
f =5Hz A=1
f =5Hz A=5
f =5Hz A=10
f =5 Hz A=20
GELOMBANG KOTAK
A=1 f =5Hz
A=1 f =10Hz
A=1 f =20Hz
A=1 f =30Hz
f =5Hz A=1
f=5Hz A=5
f =5Hz A=10
f=5Hz A=20
X. Analisa
Pada percobaan yang sudah di lakukan dapat menentukan gelombang sinus yang
mana pada gelombang sinus menghasilkan output gelombang. Gambar output
gelombang berupa grafik yang tampil karna adanya masuka nilai amplitudenya A=1
sedangkan konstanta f=5 yang berarti frekuensi, menunjukan beberapa jumlah
banyaknya gelombang yang muncul dalam waktu 1s adalah sebanyak 5 buah
gelombang. Dimana, setiap 1 gelombang sinus membutuhkan 0,2s. untuk mengeluarkan
gambar gelombangnya, maka perintah yang di gunakan adalahplot(f,mx).sehingga
keluarlah output pada hasil grafik yang di dapat saat percobaan. Dengan mengganti
konstanta frekuensi dari 5 Hz menjadi 10Hz,15Hz, dan menjadi 20 Hz, maka hasil
output gelombang yang keluar adalah berbeda. Ketika nilai f=10Hz, jumlah gelombang
yang di hasilkan adlah sebanyak 10 gelombang dalam 1s. karena amplitudenya tetap,
maka tidak terjadi perbedaan dengan amplitudenya. Semakin besar nilai amplitude yang
di masukan, maka semakin tinggi pula frekuensinya. Sedangkan jumlah gelombang
yang di hasilkan dalam waktu 1s adalah sama atau tetap, yaitu 5 gelombang.
Sinyal waktu kontinu (continous time) adalah sinyal dengan variable independen
bernilai nyata (real). Sinyal waktu diskrit (discrete time) adalah sinyal dengan variable
independen bernilai integer.pada percobaan yang sudah di lakukan dengan
menggunakan aplikasi matlab dapat di lihat gelombnag sinyal sinus memiliki sinyal
waktu kontinu dari gambar grafik yang di dapat saat amplitude A=5 dan f=1
menampkan timer yang berbeda pada gelombang sinyal cosinus A=5 dan f=1. Juga
terjadi pada frekuensi ke 30 dari gelombang cosinus dengan sinus berbeda di time karna
pengaru dari amplitude.Pada gelombang kotak menghasilkan grafik berbeda dari sinus
dan juga cosinus karna bentuk gelombang yang tampak seperti kotak waktu dan
frekuensi juga berbeda kotak memiliki frekuensi yang diskrit yang mendekati imager
dari discreat time.
XI. KESIMPULAN
1. Semakin besar nilai amplitude yang di masukan, maka semakin tinggi pula
frekuensinya.
2. Jumlah gelombang yang di hasilkan dalam waktu 1s adalah sama atau
tetap,yaitu 5 gelombang.
3. Setiap 1 gelombang sinus membutuhkan 0,2s untuk mengeluarkan gambar
gelombangnya.
4. Frekuensi menunjukan berapa jumlah banyak gelomabang yang akan
muncul.
DAFTAR PUSTAKA
Hanggarsari, P. W., Fitriawan, H. dan Yuniati, Y., 2012. Simulasi Sistem Pengacakan
Sinyal Suara Secara Realtime Berbasis Fast Fourier Transform (FFT). Jurnal
Rekayasa dan Teknologi Elektro, 3(6) : 193-194.
Monado, F., Koriyanti, E. dan Ariani, M., 2018. Modul Praktikum Fisika Komputasi II.
Indralaya: Universitas Sriwijaya.
Suarga, 2007. Fisika Komputasi Solusi Problema Fisika Dengan Matlab. Yogyakarta:
Andi.