Anda di halaman 1dari 25

LAPORANPRAKTIKUM

FISIKA KOMPUTASI II

ANALISA SINYAL DALAM DOMAIN FREKUENSI

NAMA : NADA PERLIWEN


NIM : 08021381621049
HARI / TANGGAL : KAMIS, 13 SEPTEMBER 2018
ASISTEN : 1. ANGGI EKA ARIYANTI
2. KYAGUS MAULANA NUGRAHA
3. SISKA SUPRATIWI

LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2018
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA KOMPUTASI II

I. Nomor Percobaan : III(TIGA)


II. Nama Percobaan : Analisa Sinyal Dalam Domain Frekuensi
III. Tujuan Percobaan : Mengamati sinyal dalam domain waktu dan domain
frekuensi menggunakan library FFT yang ada dalam
DSP Toolbox matlab

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

IV. Dasar Teori


Sinyal adalah sebuah fenomena yang muncul dari suatu lingkungan tertentu dan
dapat dinyatakan secara kuantitatif. Sinyal dinyatakan sebagai fenomena artinya sinyal
itu membawa informasi. Sinyal dikatakan secara kuantitatif artinya sinyal dapat
dinyatakan oleh persamaan matematika walaupun hanya berupa pendekatan. Contoh
sinyal yang merupakan fungsi waktu:
- Bit-bit yang dikirimkan computer
- Suhu ruangan yang dicatat setiap detik
- Kecepatan angina, ketinggian air pada sungai
- ECG (Electro Cardio Graphs) yaitu sinyal yang direkam dari aktivitas jantung
- EEG(Electro Encephalo Graph) yaitu sinyal yang direkam dari aktifitas otak.
Sinyal dapat diklasifikasikan menjadi :
 Sinyal didiskrit atau sinyal waktu diskrit adalh deret waktu, contoh sebuah
sinyal yang telah diambil sampelnya dari sinyal waktu kontinu.
 Sinyal digital adalah sinyal waktu diskrit hanya membutuhkan satu set nilai
diskrit.
Sebuah sinyal dapat memiliki satu atau lebih frekuensi di dalamnya, sinyal dapat dilihat
dari dua sudut padnang yang berbeda yaitu: domain waktu dan domain frekuensi.
 Domain waktu menggambarkan bagaimana sebuah sinyal berubah dari
waktu ke waktu.
 Domain frekuensi menggambarkan berapa banyak sinyal yang berada di
dalam suatu pita (band) frekuensi pada suatu rentang frekuensi masing-
masing(Manado dkk., 2018).
Fast Fourier Transform
Suatu bentuk trasnformasi yang umum digunakan untuk merubah sinyal dari
domain waktu ke domain frekuensi adalah transformasi fourier:
∫ (3.1).
Persamaan ini merupakan bentuk transformasi fourier yang siap dikomputasi secara
langsung dari bentuk sinyal x(t), untuk menghitung frekuensi suatu sinyal, sebuah
implementasi diskrit dari transformator fourier dapat di gunakan, dan kemudian
disempurnakan dengan suatu algoritma yang kita kenal sebagai fast fourier transform
(FFT).secara umum teknik ini pendekatan terbaik untuk transformasi(suarga., 2007).

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Fast Fourier Transform (FFT) di temukan tahun 1965 merupakan mpengembangan dari
fourier Transform (FT). penemu FT adalah J.fourier pada tahun 1822. FT membagi
sebuah sinyal menjadi frekuensi yang berbeda-beda dalam fungsi eksponensial yang
kompleks. Karena banyak sinyal dalam suatu system komunikasi yang bersifat continue,
sehiungga untuk kasus kontinyu kita gunakan transformasi fourier . Sinyal dinyatakan
sebagai fenomena artinya sinyal itu membawa informasi. Sinyal dikatakan secara
kuantitatif artinya sinyal dapat dinyatakan oleh persamaan matematika walaupun hanya
berupa pendekatan. Suatu bentuk trasnformasi yang umum digunakan untuk merubah
sinyal dari domain waktu ke domain frekuensi.

Defenisi Fast Fourier Transform (FFT) adalah metode yang sangat efisien untuk
menghintung koefisien dari fourier diskrit ke suatu finite sekuen dari data komplek,
karena subtansi waktu yang tersimpan lebih dari metode konversional. Sinyal adalah
suatu isyarat untuk melanjutkan atau meneruskan suatu kegiatan. Biasanya isyarat ini
berbentuk tanda-tanda, lampu-lampu, suara-suara, dan lain-lain. Dalam kereta api,
misalnya isyarat suatu tanda untuk melanjutkan. Fast Fourier Transform adalah suatu
algoritma untuk menghitung suatu transformasi fourier diskriet dengan cepat dan efisien
Sinyal kontinu adalah sinyal yang memilki nilai setiap saat Sinyal diskrit adalah sinyal
yang memiliki nilai pada rentang waktu tertentu Sinyal periodic adalah sinyal yang
gelombangnya selalu berulang setiap selang waktu tertentu.

Domain waktu menggambarkan bagaimana sebuah sinyal berubah dari waktu ke


waktu.Domain frekuensi menggambarkan berpa banyak sinyal yang berada di dalam
suatu pita sering kali di terapkan dalam menentukan sinyal dalam domain waktu dan
domain frekuensi menggunakan library FFT yang ada dalam DSP Toolbo Matlab. Salah
satu proses domain frekuensi dari suatu sinyal, dalam hal ini dapat memanfaatkan
bentuk waktu diskrit dari analisa fourier dapat digunakan, yang kemudian lebih
disempurnakan dengan suatu algoritma yang kita kenal sebagai fast fourier Transform
(FFT). Secara umum teknik ini di gunakan untuk pendekatan yang terbaik untuk
transformasi. suatu proses di dalam domain frekuensi dilakukan dengan cara
menghitung frekuensi dari suatu sinyal, dalam hal ini diperlukan analisi sinyal domain
frekuensi untuk memanfaatkan bentuk waktu diskrit dari analisa fourier yang di
gunakan, yang kemudian lebih disempurnahkan dengan algoritma yang di kenal fast
fourier Transform (Hanggasari dkk., 2012).
Fakultas MIPA – Jurusan Fisika
Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

V. Algoritma
Program 1: Gelombang Sinus
Step 1= Mulai
Step 2= Inisaialisasi Fs=150, t, f=5, A=1, x, nfft=1024, X dan mx.
Step 3= Pembentukan vektor t adalah 0 sampai dengan 1 sengan selang 1/ Fs
Step 4= Proses x  A  sin(2    t  f )
Step 5= Proses X  fft ( x, nfft ) (Pemanggilan fungsi fft dengan parameter x dan
nfft)
Step 6= Proses X  X (1: nfft / 2) (membagi nilai X yang awalnya mempunyai
nilai sebanyak nfft menjadi setangah dari nfft)
Step 7= Proses nilai mx= absolut nilai X
Step 8= Proses f  (0 : nfft / 2  1)* Fs / nfft (mengalikan nilai 0 sampai (nfft/2)-1
dengan Fs/nfft)
Step 9= Menampilkan figure(1) (membuat jendela 1)
Step 10= Menampilkan grafik dari parameter t dan x
Step 11= Memberi nama grafik “Sine Wave Signal”
Step 12= Memberi label pada koordinat x sebagai “Time (s)”
Step 13= Memberi label pada koordinat y sebagai “Amplitude”
Step 14= Menampilkan figure(2) (membuat jendela 2)
Step 15= Membuat grafik dengan parameter f dan mx
Step 16= Memberi nama grafik “Power Spectrum of a Sine Wave”
Step 17= Memberi label pada koordinat x sebagai “Frequency (Hz)”
Step 18= Memberi label pada koordinat y sebagai “Power”
Step 19= Selesai
Program 2: Gelombang Cosinus
Step 1= Mulai
Step 2= Inisaialisasi Fs=150, t, f=5, A=1, x, nfft=1024, X dan mx.
Step 3= Pembentukan vektor t adalah 0 sampai dengan 1 sengan selang 1/ Fs
Step 4= Proses x  A  cos(2    t  f )
Step 5= Proses X  fft ( x, nfft ) (Pemanggilan fungsi fft dengan parameter x dan
nfft)

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Step 6= Proses X  X (1: nfft / 2) (membagi nilai X yang awalnya mempunyai


nilai sebanyak nfft menjadi setangah dari nfft)
Step 7= Proses nilai mx= absolut nilai X
Step 8= Proses f  (0 : nfft / 2  1)* Fs / nfft (mengalikan nilai 0 sampai (nfft/2)-1
dengan Fs/nfft)
Step 9= Menampilkan figure(1) (membuat jendela 1)
Step 10= Menampilkan grafik dari parameter t dan x
Step 11= Memberi nama grafik “Sine Wave Signal”
Step 12= Memberi label pada koordinat x sebagai “Time (s)”
Step 13= Memberi label pada koordinat y sebagai “Amplitude”
Step 14= Menampilkan figure(2) (membuat jendela 2)
Step 15= Membuat grafik dengan parameter f dan mx
Step 16= Memberi nama grafik “Power Spectrum of a Sine Wave”
Step 17= Memberi label pada koordinat x sebagai “Frequency (Hz)”
Step 18= Memberi label pada koordinat y sebagai “Power”
Step 19= Selesai
Program 3: Gelombang Kotak
Step 1= Mulai
Step 2= Inisaialisasi Fs=150, t, f=5, A=1, x, nfft=1024, X dan mx.
Step 3= Pembentukan vektor t adalah 0 sampai dengan 1 sengan selang 1/ Fs
Step 4= Proses x  A  (2    t  f )

Step 5= Proses X  fft ( x, nfft ) (Pemanggilan fungsi fft dengan parameter x dan
nfft)
Step 6= Proses X  X (1: nfft / 2) (membagi nilai X yang awalnya mempunyai
nilai sebanyak nfft menjadi setangah dari nfft)
Step 7= Proses nilai mx= absolut nilai X
Step 8= Proses f  (0 : nfft / 2  1)* Fs / nfft (mengalikan nilai 0 sampai (nfft/2)-1
dengan Fs/nfft)
Step 9= Menampilkan figure(1) (membuat jendela 1)
Step 10= Menampilkan grafik dari parameter t dan x
Step 11= Memberi nama grafik “Sine Wave Signal”

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Step 12= Memberi label pada koordinat x sebagai “Time (s)”


Step 13= Memberi label pada koordinat y sebagai “Amplitude”
Step 14= Menampilkan figure(2) (membuat jendela 2)
Step 15= Membuat grafik dengan parameter f dan mx
Step 16= Memberi nama grafik “Power Spectrum of a Sine Wave”
Step 17= Memberi label pada koordinat x sebagai “Frequency (Hz)”
Step 18= Memberi label pada koordinat y sebagai “Power”
Step 19= Selesai

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

V. FLOWCHART
Program 1 Mulai

Inisialisasi 𝐹𝑠 = 150, 𝑡 = 0 sampai


1
1 dengan selisih 𝐹𝑠, 𝑓 = 5, 𝐴 = 1,

𝑛𝑓𝑓𝑡 = 1024

Proses 𝑥 = 𝐴 × sin 2 × 𝜋 × 𝑡 × 𝑓
Proses 𝑋 = 𝑓𝑓𝑡 𝑥, 𝑛𝑓𝑓𝑡
𝑛𝑓𝑓𝑡
Proses 𝑋 = 𝑋 1 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 2

Proses 𝑚𝑥 = 𝑎𝑏𝑠𝑖𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑋


𝑛𝑓𝑓𝑡 𝐹𝑠
Proses 𝑓 = 0 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 −1 ×
2 𝑛𝑓𝑓𝑡

Cetak 𝑓𝑖𝑔𝑢𝑟𝑒 1
Cetak 𝑡 sebagai sumbu 𝑥 dan 𝑥 sebagai sumbu 𝑦
Cetak judul nya ‘sin wave signal’
Cetak tanda sumbu 𝑥 'time(s)'
Cetak tanda sumbu 𝑦 'amplitude'
Cetak 𝑓𝑖𝑔𝑢𝑟𝑒 2
Cetak 𝑓 sebagai sumbu 𝑥 dan 𝑚𝑥 sebagai sumbu 𝑦
Cetak judul nya 'power spectrum of sin wave'
Cetak tanda sumbu 𝑥 'frequency (Hz)'
Cetak tanda sumbu 𝑦 'power'

Selesai

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Program 2
Mulai

Inisialisasi 𝐹𝑠 = 150, 𝑡 = 0 sampai


1
1 dengan selisih 𝐹𝑠, 𝑓 = 5, 𝐴 = 1,

𝑛𝑓𝑓𝑡 = 1024

Proses 𝑥 = 𝐴 × cos 2 × 𝜋 × 𝑡 × 𝑓
Proses 𝑋 = 𝑓𝑓𝑡 𝑥, 𝑛𝑓𝑓𝑡
𝑛𝑓𝑓𝑡
Proses 𝑋 = 𝑋 1 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 2

Proses 𝑚𝑥 = 𝑎𝑏𝑠𝑖𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑋


𝑛𝑓𝑓𝑡 𝐹𝑠
Proses 𝑓 = 0 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 −1 ×
2 𝑛𝑓𝑓𝑡

Cetak 𝑓𝑖𝑔𝑢𝑟𝑒 1
Cetak 𝑡 sebagai sumbu 𝑥 dan 𝑥 sebagai sumbu 𝑦
Cetak judul nya ‘sin wave signal’
Cetak tanda sumbu 𝑥 'time(s)'
Cetak tanda sumbu 𝑦 'amplitude'
Cetak 𝑓𝑖𝑔𝑢𝑟𝑒 2
Cetak 𝑓 sebagai sumbu 𝑥 dan 𝑚𝑥 sebagai sumbu 𝑦
Cetak judul nya 'power spectrum of sin wave'
Cetak tanda sumbu 𝑥 'frequency (Hz)'
Cetak tanda sumbu 𝑦 'power'

Selesai

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Program 3
Mulai

Inisialisasi 𝐹𝑠 = 150, 𝑡 = 0 sampai


1
1 dengan selisih 𝐹𝑠, 𝑓 = 5, 𝐴 = 1,

𝑛𝑓𝑓𝑡 = 1024

Proses 𝑥 = 𝐴 × square 2 × 𝜋 × 𝑡 × 𝑓
Proses 𝑋 = 𝑓𝑓𝑡 𝑥, 𝑛𝑓𝑓𝑡
𝑛𝑓𝑓𝑡
Proses 𝑋 = 𝑋 1 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 2

Proses 𝑚𝑥 = 𝑎𝑏𝑠𝑖𝑠 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑋


𝑛𝑓𝑓𝑡 𝐹𝑠
Proses 𝑓 = 0 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 −1 ×
2 𝑛𝑓𝑓𝑡

Cetak 𝑓𝑖𝑔𝑢𝑟𝑒 1
Cetak 𝑡 sebagai sumbu 𝑥 dan 𝑥 sebagai sumbu 𝑦
Cetak judul nya ‘square wave signal’
Cetak tanda sumbu 𝑥 'time(s)'
Cetak tanda sumbu 𝑦 'amplitude'
Cetak 𝑓𝑖𝑔𝑢𝑟𝑒 2
Cetak 𝑓 sebagai sumbu 𝑥 dan 𝑚𝑥 sebagai sumbu 𝑦
Cetak judul nya 'power spectrum of square wave'
Cetak tanda sumbu 𝑥 'frequency (Hz)'
Cetak tanda sumbu 𝑦 'power'

Selesai

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

VII. Listing
%script--‐1 Gelombang sinus

Fs=150;%Sampling frequency
T=0:1/Fs:1; % Time vector of 1 second
F=5; %Createasinewave of f Hz
A=1;%createamplitude
x= A*sin(2*pi*t*f);
nfft=1024; %Length of FFT
%Take fft,padding withzeros so that length(X) is equa
X =fft(x,nfft);
%FFT is symmetric,throw away second half
X = X(1:nfft/2);
mx= abs(X);
%Frequency vector
f= (0:nfft/2--‐1)*Fs/nfft;
% Generate the plot, title an labels
figure(1);
plot(t,x);
title('Sine Wave Signal');
xlabel('Time (s)');
ylabel('Amplitude');
figure(2);
plot(f,mx);
title('Power Spectrum of a Sine Wave');
xlabel('Frequency (Hz)');
ylabel('Power');

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

%script--‐2 Gelombang cosinus

Fs = 150; % Samplin frequency


t =0:1/Fs:1;%Time vector of 1 second
f = 5;% Create sin wave off Hz.
A=1; %create amplitude
x= A*cos(2*pi*t*f);
nfft = 1024;% Length of FFT
%Take fft, padding with zero so length(X)is equalto nfft
X = fft(x,nfft);
% FFT is symmetric, throw away second half
X =X(1:nfft/2);
%Take the magnitude of fft o x
mx = abs(X);
% Frequency vector
f =(0:nfft/2--‐1)*Fs/nfft;
%Generate the plot, title and label
figure(1);
plot(t,x);
title('Sine Wave Signal');
xlabel('Time(s)');
ylabel(Amplitude );
figure(2);
plot(f,mx);
title('Power Spectrum of a Sine Wave');
xlabel('Frequency(Hz)');
ylabel('Power');

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

%script-3 Gelombang kotak

Fs = 150; Sampling frequency


t = 0:1/Fs:1;%Time vector of 1 second
f = 5;% Create a sine wave of f Hz.
A = 1;
x = A*square(2*pi*t*f);
nfft = 1024;% Length of FFT
% Take fft, padding with zeros so that length(X)is equal
to nfft
X = fft(x,nfft); % FFT is symmetric,throw away second half
X = X(1:nfft/2);
% Take the magnitude of fft of x
mx = abs(X);
% Frequency vector f = (0:nfft/2--‐1)*Fs/nfft;% Generate
The plot,title and labels
figure(1);
plot(t,x);
title('Square Wave Signal');
xlabel('Time (s)');
ylabel(Amplitude);

figure(2);plot(f,mx);
title('Power Spectrum of a Square Wave');
xlabel('Frequency (Hz)');
ylabel('Power');

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

VIII. Tugas Pendahuluan


1. Jelaskan perbedaan antara sinyal kontinu dan sinyal diskrit
2. Jelaskan perbedaan antara sinyal periodic dengan sinyal non-periodic
3. Jelaskan perbedaan sinyal yang dinyatakan dalam domain waktu dengan
domain frekuensi
4. Mengapa diperlukan analisis sinyal dalam domain frekuensi?
Jawab
1. Sinyal kontinu adalah sinyal yang memilki nilai setiap saat
Sinyal diskrit adalah sinyal yang memiliki nilai pada rentang waktu tertentu
2. Sinyal periodic adalah sinyal yang gelombangnya selalu berulang setiap selang
waktu tertentu.
Sinyal non-periodic adalah pola sinyal yang tidak berulang setiap waktu.
3. Sinyal domain waktu adalah menggambarkan bagaimana sebuah sinyal berubah
dari waktu ke waktu.
Sinyal domain frekuensi adalah menggambarkan berapa banyak sinyal yang
berada di dalam suatu pita (band) frekuensi pada suatu rentang frekuensi
masing-masing.
4. Karna itu merupakan salah suatu proses di dalam domain frekuensi dilakukan
dengan cara menghitung frekuensi dari suatu sinyal, dalam hal ini diperlukan
analisi sinyal domain frekuensi untuk memanfaatkan bentuk waktu diskrit dari
analisa fourier yang di gunakan, yang kemudian lebih disempurnakan dengan
algoritma yang di kenal fast fourier Transform.

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

VI. Data Hasil Pengamatan


Hasil Matlab :
GELOMBANG SINUS

A=1 f =5Hz

A=1 f =10Hz

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

A=1 f =20Hz

A=1 f =30Hz

f =5 A=1Hz

f =5 A=10Hz

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

f =5Hz A=20
GELOMBANG COSINUS

A=1 f =5Hz

A=1 f =10Hz

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

A=1 f =20Hz

A=1 f =30Hz

f =5Hz A=1

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

f =5Hz A=5

f =5Hz A=10

f =5 Hz A=20

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

GELOMBANG KOTAK

A=1 f =5Hz

A=1 f =10Hz

A=1 f =20Hz

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

A=1 f =30Hz

f =5Hz A=1

f=5Hz A=5

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

f =5Hz A=10

f=5Hz A=20

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

X. Analisa

Pada percobaan yang sudah di lakukan dapat menentukan gelombang sinus yang
mana pada gelombang sinus menghasilkan output gelombang. Gambar output
gelombang berupa grafik yang tampil karna adanya masuka nilai amplitudenya A=1
sedangkan konstanta f=5 yang berarti frekuensi, menunjukan beberapa jumlah
banyaknya gelombang yang muncul dalam waktu 1s adalah sebanyak 5 buah
gelombang. Dimana, setiap 1 gelombang sinus membutuhkan 0,2s. untuk mengeluarkan
gambar gelombangnya, maka perintah yang di gunakan adalahplot(f,mx).sehingga
keluarlah output pada hasil grafik yang di dapat saat percobaan. Dengan mengganti
konstanta frekuensi dari 5 Hz menjadi 10Hz,15Hz, dan menjadi 20 Hz, maka hasil
output gelombang yang keluar adalah berbeda. Ketika nilai f=10Hz, jumlah gelombang
yang di hasilkan adlah sebanyak 10 gelombang dalam 1s. karena amplitudenya tetap,
maka tidak terjadi perbedaan dengan amplitudenya. Semakin besar nilai amplitude yang
di masukan, maka semakin tinggi pula frekuensinya. Sedangkan jumlah gelombang
yang di hasilkan dalam waktu 1s adalah sama atau tetap, yaitu 5 gelombang.

Sinyal waktu kontinu (continous time) adalah sinyal dengan variable independen
bernilai nyata (real). Sinyal waktu diskrit (discrete time) adalah sinyal dengan variable
independen bernilai integer.pada percobaan yang sudah di lakukan dengan
menggunakan aplikasi matlab dapat di lihat gelombnag sinyal sinus memiliki sinyal
waktu kontinu dari gambar grafik yang di dapat saat amplitude A=5 dan f=1
menampkan timer yang berbeda pada gelombang sinyal cosinus A=5 dan f=1. Juga
terjadi pada frekuensi ke 30 dari gelombang cosinus dengan sinus berbeda di time karna
pengaru dari amplitude.Pada gelombang kotak menghasilkan grafik berbeda dari sinus
dan juga cosinus karna bentuk gelombang yang tampak seperti kotak waktu dan
frekuensi juga berbeda kotak memiliki frekuensi yang diskrit yang mendekati imager
dari discreat time.

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

XI. KESIMPULAN
1. Semakin besar nilai amplitude yang di masukan, maka semakin tinggi pula
frekuensinya.
2. Jumlah gelombang yang di hasilkan dalam waktu 1s adalah sama atau
tetap,yaitu 5 gelombang.
3. Setiap 1 gelombang sinus membutuhkan 0,2s untuk mengeluarkan gambar
gelombangnya.
4. Frekuensi menunjukan berapa jumlah banyak gelomabang yang akan
muncul.

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

DAFTAR PUSTAKA
Hanggarsari, P. W., Fitriawan, H. dan Yuniati, Y., 2012. Simulasi Sistem Pengacakan
Sinyal Suara Secara Realtime Berbasis Fast Fourier Transform (FFT). Jurnal
Rekayasa dan Teknologi Elektro, 3(6) : 193-194.
Monado, F., Koriyanti, E. dan Ariani, M., 2018. Modul Praktikum Fisika Komputasi II.
Indralaya: Universitas Sriwijaya.
Suarga, 2007. Fisika Komputasi Solusi Problema Fisika Dengan Matlab. Yogyakarta:
Andi.

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai