Anda di halaman 1dari 21

Madu merupakan salah satu produk unggulan yang banyak tersedia di

Kabupaten Kapuas Hulu, terkenal akan keaslian dan kemurniannya


karena diambil dari sarang lebah yang hidup di rimba Kapuas Hulu.

Masyarakat pengrajin madu masih memasarkan produknya secara


tradisional sehingga menghadapi permasalahan dalam pengangkutan /
distribusi produk, penjualan yang tidak maksimal, permasalahan
penyimpanan dan produk yang tidak tahan lama sehingga masyarakat
pengrajin masih kesulitan dalam memasarkan produknya.

Bertitik tolak dari pemikiran bahwa untuk mempermudah masyarakat


Kabupaten Kapuas hulu dalam memasarkan madu alam, maka Koperasi
Karya Uncak Mandiri yang merupakan koperasi yang bergerak dibidang
pengolahan produk makanan dan suplemen yang berbahan dasar madu
ingin measarkan produk produk seperti Gula Madu, Madu kemasan botol
100 Mg dan 200 Mg. Madu kemasan saset, permen madu dan makanan-
makanan lain yang berbahan dasar madu.

produk-produk tersebut akan dipasarkan di regional Kalimantan, nasional


di daerah-daerah di Indonesia dan internasional seperti Jepang, UEA dan
lain lain. Tempat pengolahan produk Perusahaan terletak di kecamatan
Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu.

Sebagai bentuk realisasi kebijakan bisnis perusahaan yang menekankan


pentingnya aspek kesejahteraan masyarakat, lingkungan, perusahaan
berusaha memberikan value added bagi anggota, pekerja, masyarakat
pengrajin madu dan masyarakat Kabupaten Kapuas hulu pada umumnya.
Kami tidak hanya sekedar mengembangkan dan memperbesar bisnis
kami. Lebih dari itu, kami mendedikasikan diri pada  peningkatan
pendapatan masyarakat, kebudayaan, kebaikan dan kesejahteraan
masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu.

1
Sudah menjadi tujuan kami untuk tumbuh bersama-sama dengan seluruh
karyawan kami, anggota dan masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu untuk
memberikan semangat dan mengarahkan mereka sehingga mereka dapat
menunjukkan potensi diri secara utuh dan memajukan standar hidupnya.

Kesejahteraan masa depan kami berhubungan langsung dengan pembina


kami, kesejahteraan konsumen, pemilik toko (dealer) dan para distributor
kami sehingga membentuk sebuah keluarga besar.

"Keteguhan hati & Kreatifitas yang tinggi”. Dengan berpegang teguh pada
2 prinsip tersebut, kita dapat memperoleh kepuasan sejati dari hasil kerja
kita, sekaligus memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat.

Keteguhan hati adalah kebajikan yang mendasar bagi kemanusiaan selalu


bersungguh-sungguh. Keselarasan mendatangkan kekuatan saling
percaya dan bekerjasama.

Bersopan satun dan saling menghargai ditambah dengan kreatifitas


menghasilkan kemajuan. Kami selalu menyadari kebutuhan untuk
berinovasi dan bertambah baik. Keberanian adalah dasar dari menghargai
hidup, terima semua tantangan dengan sikap yang positif.

 MISI
Kami menyediakan produk berbahan dasar madu bermutu tinggi yang
melampaui harapan pelanggan sehingga dapat memberikan manfaat
maksimum kepada anggota, karyawan, masyarakat pengrajin madu dan
masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu.
VISI
Menjadi pilihan utama pelanggan dan penyedia produk berbahan dasar madu
yang menjanjikan kesejahteraan masa depan bagi anggota, karyawan,
masyarakat pengrajin madu dan masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu.

TUJUAN

2
1. Pembukaan lapangan kerja;
Dengan dikembangkannya produk berbahan dasar madu akan
membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Kabupaten Kapuas
Hulu.
2. Pengembangan Produk Unggulan;
Kegiatan ini diharapkan dapat membina masyarakat / pengrajin madu
untuk lebih fokus pada budi daya lebah madu alam sehingga bisa lebih
maksimal dan dapat menjaga kelestarian lebah madu di Kabupaten
Kapuas Hulu.
3. Menjamin Kelangsungan dan berkembangnya Produk madu baik
berupa produk dasar maupun produk turunan, dimana para pengrajin
memerlukan wadah atau sarana yang mempertemukan arus
permintaan dan penawaran. Dengan adanya perusahaan, maka
diharapkan produk madu Kapuas hulu dapat terlaksana secara
berkelanjutan
4. Pembuatan pangsa dan akses pasar baru yang legal bagi masyarakat
Dengan adanya perusahaan diharapkan dapat membuat pangsa pasar
baru dan akses pasar baru bagi produk unggulan Kapuas Hulu
khususnua yang berbahan dasar madu, dimana sampai saat ini pangsa
dan akses pasar legal hanya diarahkan ke ibu kota Kabupaten dan ibu
kota propinsi dengan cara tradisional. Dengan perluasan pasar
diharapkan dapat membuka pangsa pasar baru dan akses pasar baru
bagi produk madu kabupaten Kapuas Hulu.
5. Peningkatan perekonomian masyarakat
Meningkatnya arus perputaran produk madu secara otomatis akan
meningkatkan pendapatan masyarakat Kabupaten Kapuas hulu
pengrajin madu pada khususnya dan masyarakat Kabupaten Kapuas
Hulu pada umumnya dan peningkatan pendapatan masyarakat secara
otomatis akan menggerakkan perekonomian dikarenakan pendapatan
akan digunakan untuk konsumsi dan tabungan yang pada akhirnya
akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3
MADU

Madu biasanya di panen pada musin bunga. Munculnya madu bisa dilihat
dari adanya beberapa bunga, seperti, bunga putat, bunga kayu taun, dan
bunga kayu masung. Cara mengambil madu di pohon dengan cara
dipanjat. cara memanen madu menggunakan sengkidau, tebauk dan
tempayan. Sengkidau berupa kayu sebentuk dayung. Panjangnya sekitar
50-70 cm dengan lebar 5-7 cm. Ujungnya dibuat lebih lebar. Ukurannya
sekitar 10 cm. Sengkidau berfungsi sebagai alat mengambil madu.
Tebauk berupa akar-akaran. Fungsinya, menggusir lebah dari sarangnya.
Tempayan merupakan alat untuk menampung madu. Untuk memanjat
pohon digunakan sebuah tali yang disambung satu dengan lainnya.

Pengambilan madu dilakukan pada malam hari. Tujuannya, supaya lebah


tidak menyengat. Biasanya mengambil pada pukul 6 sore hingga pukul 4
subuh. Bila tidak selesai malam itu, akan dilanjutkan malam berikutnya.
Ada ritual khusus ketika orang ingin memanen madu di pohon. Sebelum
memanjat pohon, mantra-mantra dipanjatkan. Lafalnya seperti jampi-
jampi atau nyanyian.

Di bawah pohon itulah mantra dilantunkan. Setelah upacara kecil selesai,


pemanjat akan segera naik ke atas pohon. Selama naik dan mendekati
sarang, pemanen akan selalu melantunkan mantra. Fungsinya, supaya
lebah tidak menyengat dan menyerang. Mantra juga berfungsi mengusir
segala hantu atau roh jahat lainnya.

Setelah di atas, pemanen menyalakan gulungan akar dengan api. Kepulan


asap didekatkan pada sarang lebah. Dengan cara itu, lebah bakal
menyingkir dari sarangnya. Setelah lebah lari dari sarangnya, tempat
untuk menampung madu diletakkan di bawah sarang. Setelah itu,
pemanen akan mencocok sarang lebah dengan sengkidau dan selanjutnya
Madu akan jatuh ke dalam tempat penampungan.

Meski pada satu pohon, sarang lebah terpencar satu dengan lainnya. Satu
pohon ada sekitar 40-50 sarang lebah. Sekali panen bisa menghasilkan
sekitar 100 kg. Pemanen mendapat 60 persen dan pemilik pohon 40
persen. Memanjat resikonya besar, sehingga pembagiannya juga besar.
Tapi, biasanya pemanen ada dua orang. Sehingga hasil pemanen juga
dibagi dua.

4
Masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu sudah mulai membudidayakan
madu. Caranya, dengan meletakkan kayu melintang pada dua dahan
pohon. Di kayu itulah lebah akan menempatkan sarangnya. Cara budi
daya itu biasa disebut dengan tikung. Tempat kayu hinggap dan
meletakkan madunya disebut dengan repak.

Biasanya satu kepala keluarga (KK), membuat 30-40 tikung. Batang kayu
untuk membuat tikung, biasanya dari kayu tembesu. Setelah satu tahun,
barulah ada hasilnya. Satu pohon bisa menghasilkan 5 kg madu. Tikung
biasa disebut dengan nama singkap. Satu pohon hanya satu tempat atau
satu singkap. Karena setiap orang punya tikung, mereka menandai tikung
atau singkap dengan cara memberi tanda tertentu. Bisa berupa cat, atau
tanda lainnya. Ada tanda runcing, bundar, persegi dan lainnya.

Cara mengambil tikung juga sama. Perlu dua orang untuk memanen
madu. Satu orang memanjat pohon, dan satunya menunggu di perahu.
Orang di perahu bertugas mengusir tawon, supaya tidak berada di
perahu. Kalau tidak begitu, lebah akan tetap tinggal di perahu.

Setelah terkumpul, madu segera disaring. Caranya, meletakkan kain kasa


di atas ember. Lalu, meletakkan sarang madu di kain kasa. Madu dengan
sendirinya akan meleleh dan tertampung di ember. Dulu, orang memeras
madu sekalian dengan sarangnya. Hasilnya kurang bagus. Hasil panen
masih mengandung kotoran dan sarang lebah, membuat kualitas madu
kurang bagus. Warna madu juga tidak bisa bening dan bagus. Masyarakat
menjual sebagian besar madu yang dihasilkan. Kalau pun dikonsumsi di
rumah, hanya sebotol saja.

Bagaimanakah cara mengetahui madu itu asli atau tidak. Ada beberapa
cara mengetesnya. Salah satu cara dengan meneteskan madu pada
kertas pembungkus batang rokok. Bila kertas tidak koyak, berarti madu
asli. Cara lain dengan memasukkan sebutir beras ke madu. Kalau beras
berbuih, berarti madu itu asli. Madu bila dikocok dan tidak berbusa, juga
bisa menunjukkan sebagai madu asli. Madu asli bisa juga dibuktikan
dengan meletakkan madu di tempat terbuka. Bila ada semut datang
mengerubung, berarti madu itu tidak asli.

Kasiat Madu, seperti ditulis pada koran Republika menyebutkan, madu


mempunyai beberapa khasiat. Sebagai berikut :
1. Madu digunakan sebagai zat anti bakteri dan jamur. Madu dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, patogen
tertentu, serta jamur, semisal Candida albicans.

5
2. Madu digunakan sebagai anti diare.Dengan konsentrasi hingga 40
persen, madu memberikan efek bakterial yang akan menghambat laju
sejumlah bakteri yang menyebabkan mencret serta disentri, seperti
Salmonella, Shigella, enteropatogenik E coli, dan Vibrio cholera.
3. Madu dapat digunakan sebagai penyembuh luka dan anti-inflammatory
(luka bakar).
4. Madu dapat digunakan sebagai zat antitusif dan ekspektoran.Madu
yang diandalkan sebagai obat batuk ini terkait dengan kemampuannya
untuk mencairkan dahak dan melegakan tenggorokan.
5. Madu sebagai sumber nutrisi. Madu tak terkontaminasi sangat sehat,
makanan yang alami, dan mengandung banyak energi. Karena
mengandung karbohidrat, protein, lipid, enzim dan vitamin. Satu
sendok madu mengandung 60 kalori, serta mengandung 11 gram
karbohidrat, 1 mg kalsium, 0,2 mg zat besi, 0,1 mg vitamin B dan 1
mg vitamin C.

Khasiat dan kegunaan madu, juga termaktub dalam Al-qur’an, surat An-
Nahl, ayat 68-69, yang mempunyai arti, Dan Tuhanmu mewahyukan
kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon
kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia, kemudian makanlah
dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang
telah dimudahkan (bagimu).”

Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam


warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. Karena
mempunyai multi fungsi itulah, orang sejak jaman dulu telah
menggunakan madu untuk berbagai obat dan menyembuhkan beragam
penyakit. Tak heran jika madu telah akrab di kalangan masyarakat dan
peradaban kuno, seperti pada bangsa Mesir, Assyria, Cina, Yunani dan
Romawi kuno.

GULA MADU

Gula madu adalah ekstrak madu yang dijadikan padat sehingga dapat
digunakan untuk pemanis untuk makanan maupun minuman sebagai
pengganti gula tebu.

Seperti diketahui bahwa saat ini kesadaran masyarakat akan kesehatan


sudah mulai bertambah, dimana ancaman diabetes membuat masyarakat
mulai beralih dari gula tebu ke gula jagung. Madu yang memiliki khasiat
sebagai nutrisi pemanis namun kadar gulanya tidak terlalu tinggi,
sehingga beberapa ahli menganjurkan para penderita diabetes untuk
mengkonsumsi madu. Hal ini menjadi salah satu peluang bagi produk

6
gula madu, karena rasanya relatif lebih enak dan khasiatnya lebih baik
dibandingkan dengan gula jagung.

Produk Gula madu yang akan dipasarkan berbentuk :


1. Gula Pasir;
2. Gula Batu;
3. Gula Campuran antara jagung dan madu.

Pasar yang dibidik adalah pasar :


1. Kalangan menengah ke atas yang berumur di atas 40 tahun;
2. Para Penderita Diabetes.

MADU BOTOL 100 ml dan 200 ml

Madu yang telah dipanen akan dipasarkan dalam botol-botol kecil dengan
ukuran 100 ml dan 200 ml. Dengan dijual dalam ukuran kecil sehingga
harga jual dapat lebih terjangkau oleh masyarakat dan lebih mudah
dalam hal pengangkutan dan penyimpanannya.
Pasar yang dibidik adalah pasar :
1. Kalangan menengah ke atas;
2. Para Penderita Diabetes;
3. Keluarga yang memiliki anak berumur dibawah 12 tahun;

MADU Saset 5 ml dan 10 ml

Madu yang dipasarkan dalam bentuk saset bertujuan agar konsumen


lebih praktis dalam mengkonsumsi madu, sehingga dapat membeli madu
sesuai sesuai dengan kebutuhannya. Contoh jika hanya untuk sekali
minum jamu pembeli cukup membeli 1 (satu) saset saja.
Pasar yang dibidik adalah pasar :
1. Toko obat dan toko jamu;
2. Para peminum jamu;
3. Keluarga;

PERMEN MADU

Permen madu adalah ekstrak madu yang dijadikan padat sehingga dapat
dikonsumsi langsung sebagai permen. Dimana salah satu khasiat madu
dianggap dapat meningkatkan intelejensi anak-anak. Selain itu karena
mudah dibawa dan praktis, permen madu juga dapat dikonsumsi sebagai
nutrisi oleh para pekerja yang sibuk dan tidak sempat membawa botol
madu.

PRODUK LAINNYA YANG BERBAHAN DASAR MADU

Selain produk-produk di atas, produk yang akan dikembangkan adalah


produk lain yang menggunakan madu sebagai salah satu bahan dasarnya,

7
seperti bubur jagung instan. Produk ini merupakan kombinasi dari Jagung
manis yang dipipil selanjutnya dikukus dan dicampur madu dan
selanjutnya dijadikan tepung. Produk dikonsumsi dengan cara
mencampur dengan air panas.
Selain produk itu, masih banyak produk-produk lain yang dapat
diproduksi sesuai keadaan.

8
ANALISIS KETERSEDIAAN BAHAN BAKU

Salah satu faktor penting dalam produksi adalah ketersediaan bahan


baku. Untuk melihat bahan baku yang dalam hal ini adalah madu di
Kabupaten Kapuas Hulu dapat dilihat pada tabel berikut :

PRODUKSI MADU HUTAN KABUPATEN KAPUAS HULU


TAHUN 2012 – 2016

Total Produksi (Kg)


Sub Jumlah Jumlah Jumlah
2012- 2013- 2014- 2015-
Sentra Periau Anggota Tikung
2013 2014 2015 2016
Asosiasi
Periau
Danau 15 305 34.755 18.392 1.150 8.500 8.500
Sentarum
(APDS)
Asosiasi
Periau
Mitra
7 165 27.923 16.556 4.710 10.999 11.815
Penepian
Raya
(APMPR)
Asosiasi
Periau
Muara 4 125 6.862 8.330 2.833 1.421 3.500
Belitung
(APMB)
Asosiasi
Petikung
Bunut 11 234 25.602 20.982 4.000 8.637 6.185
Singkar
(APBS)
Total 37 829 95.142 64.260 12.693 29.557 30.000

Tiap Sub Sentra telah memiliki Sertifikat Produk Organik, yaitu :


1. Asosiasi Periau Danau Sentarum (APDS)

9
1005-BIOCert/LSO-006-IDN/09/13

2. Asosiasi Periau Mitra Penepian Raya (APMP)


1070-BIOCert/LSO-006-IDN/03/16

3. Asosiasi Periau Muara Belitung (APMB)


1069-BIOCert/LSO-006-IDN/03/16

4. Asosiasi Petikung Bunut Singkar (APBS)


1071-BIOCert/LSO-006-IDN/03/16

ANALISIS KELAYAKAN USAHA

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ketersediaan madu Kapuas


Hulu untuk di proses sebanyak 65,50 ton pertahun dengan asumsi
perusahaan bisa mengambil 50% pasar madu yang ada maka bahan baku
yang dapat diproses sebanyak 32,75 Ton pertahun.
Dan apabila diasumsikan produk yang dihasilkan adalah :
1. 40% untuk Produksi Gula Madu
2. 10% untuk produksi Madu Botol 100 ml
3. 15% untuk produksi Madu Botol 200 ml
4. 15% untuk produksi madu saset
5. 20% untuk produksi produk lainnya
Maka akan diproduksi produk sebanyak :
1. Gula Madu akan memproduksi bahan baku sebanyak 13,1 Ton. Dengan
akumulasi penyusutan dari madu cair ke madu padat 1:2, maka akan
dihasilkan 6,55 Ton Gula Madu pertahun. Apabila produk dipasarkan
dengan ukuran saset 5 gram dan untuk setiap saset perusahaan
mengambil keuntungan Rp. 500,- maka dapat diperoleh spread
sebesar + Rp.655.000.000,00 (enam ratus lima puluh lima juta rupiah)
pertahun atau Rp.54.840.000 (lima puluh empat juta delapan ratus
empat puluh juta rupiah) per bulan yang setara dengan Rp.1.819.500
(satu juta delapan ratus sembilan belas ribu lima ratus rupiah) per
hari.
2. Madu Botol 100 ml akan memproduksi bahan baku sebanyak 3,280
Ton yang akan menghasilkan 32.800 botol pertahun. Apabila
diasumsikan perusahaan menarik keuntungan Rp.5.000,- per botol
maka akan didapat spread sebesar Rp.164.000.000,00 (seratus enam

10
puluh empat juta) setahun atau sebesar Rp.13.666.500 (tiga belas juta
enam ratus enam puluh enam ribu lima ratus rupiah) per bulan yang
setara dengan Rp. 455.550 (empat ratus lima puluh lima ribu lima
ratus lima puluh rupiah) per hari.
3. Madu Botol 200 ml akan memproduksi bahan baku sebanyak 4,910
Ton yang akan menghasilkan 24.550 botol pertahun. Apabila
diasumsikan perusahaan menarik keuntungan Rp.7.500,- per botol
maka akan didapat spread sebesar Rp.184.125.000,00 (seratus
delapan puluh empat juta seratus dua puluh lima ribu rupiah) setahun
atau sebesar Rp.15.343.750 (lima belas juta tiga ratus empat puluh
tiga ribu tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) per bulan yang setara
dengan Rp. 511.450 (lima ratus sebelas ribu empat ratus lima puluh
rupiah) per hari.
4. Madu Saset 5 ml akan memproduksi bahan baku sebanyak 4,910 Ton
yang akan menghasilkan 982.000 saset pertahun. Apabila diasumsikan
perusahaan menarik keuntungan Rp.500,- per saset maka akan
didapat spread sebesar Rp.491.000.000,00 (empat ratus sembilan
puluh satu juta rupiah) setahun atau sebesar Rp.40.916.650 (empat
puluh juta sembilan ratus enam belas ribu enam ratus lima puluh ribu
rupiah) per bulan yang setara dengan Rp. 1.363.850 (satu juta tiga
ratus enam puluh tiga ribu delapan ratus lima puluh rupiah) per hari.
5. Produk lainnya akan memproduksi bahan baku sebanyak 6,550 Ton
yang apabila diasumsikan perusahaan menarik keuntungan
Rp.20.000,- per Kg maka akan didapat spread sebesar
Rp.131.000.000,00 (seratus tiga puluh satu juta rupiah) setahun atau
sebesar Rp.10.916.650 (sepuluh juta sembilan ratus enam belas ribu
enam ratus lima puluh ribu rupiah) per bulan yang setara dengan Rp.
1.363.850 (tiga ratus enam puluh tiga ribu delapan ratus lima puluh
rupiah) per hari.
Dari keseluruhan produk dengan asumsi sebagaimana disebutkan di
atas, maka perusahaan akan mendapat spread sebesar Rp.4.514.236
(empat juta lima ratus empat belas ribu dua ratus tiga puluh enam
rupiah) per hari atau Rp.135.427.083 (seratus tiga puluh lima juta empat
ratus dua puluh tujuh ribu delapan puluh tiga rupiah) per bulan yang

11
setara dengan Rp. 1.625.125.000 (satu milyar enam ratus dua puluh lima
juta seratus dua puluh lima ribu rupiah).

12
Pada bab ini akan dibahas keuntungan yang didapat bagi anggota
kelompok, masyarakat pengrajin madu, masyarakat Kapuas Hulu dan
pemerintah yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Anggota kelompok dan pekerja;
a. Keuntungan dari produksi dapat meningkatkan pendapatan bagi
para anggota kelompok;
b. Dapat memberikan pendapatan bagi para pekerja;

2. Bagi Masyarakat Pengrajin Madu;


a. Mempermudah masyarakat dalam memasarkan produknya,
dikarenakan sudah ada penampung pasti yang setiap saat
menampung produk dari pengrajin madu;
b. Dengan asumsi pengrajin menjual per kilo Rp.30.000,00, maka ada
dana sebesar Rp.982.500.000,00 (sembilan ratus delapan puluh
dua juta lima ratus ribu rupiah)yang dapat beredar sebagai
pendapatan bagi para pengrajin madu;

3. Bagi masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu secara umum,


a. dengan adanya peningkatkan pendapatan bagi para anggota,
pekerja dan pengrajin madu secara otomatis pembelian, saving dan
investasi dari para pihak tersebut akan meningkat yang pada
akhirnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten
Kapuas Hulu;
b. Efek Domino dari industrialisasi Madu seperti bidang pengangkutan,
bidang penyedia bahan produksi dan lain-lain akan berimbas ke
masyarakat.
4. Bagi Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu,
a. Peningkatan perekonomian masyarakat baik secara langsung
maupun secara tidak langsung;
b. Peningkatan Pendapatan Asli daerah dari Pajak dan retribusi yang
dihasilkan dari industrialisasi produk madu;

13
c. Pembukaan Lapangan kerja bagi masyarakat Kabupaten Kapuas
Hulu;
d. Mengurangi jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kapuas Hulu;

14
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DAN
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan / kelompok saat ini


adalah :
1. Belum memiliki bangunan sentra yang permanen dalam pengolahan
proses produksi madu.
2. Belum optimalnya teknologi pengolahan dalam pembuatan diversifikasi
produk dari bahan baku madu dalam rangka perluasan pasar.
3. Belum dapat memenuhi standar SNI mengingat kualitas kadar air dan
abu yang masih tinggi.
4. Belum tersedianya hasil penelitian tentang pemanfaatan madu bagi
organ tubuh manusia.
5. Pengolahan produk masih menggunakan cara tradisional sehingga loss
produk akibat human eror, kesalahan dikarenakan sarana dan
prasarana masih sering terjadi sehingga pendapatan belum maksimal;
6. Produk yang dihasilkan belum dapat dipasarkan secara legal, karena
legalitas perusahaan seperti : Ijin BPOM, Hak Paten, Hak Merek dan
lain-lain masih susah untuk diwujudkan dalam waktu dekat
dikarenakan kurangnya modal dan pengurusan perijinan tersebut
dilakukan di luar Kabupaten Kapuas Hulu.
7. Kurangnya modal untuk membeli kepada para petani dalam rangka
peningkatan kualitas madu sehingga masih banyaknya madu yang
dijual di pasar bebas, yang mana kualitas madu tersebut tidak dapat
dijamin kemurnian dan keasliannya.

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Atas permasalahan-permasalahan tersebut, maka dapat dicari


alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :
1. Perlu dukungan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian
Perindustrian RI berupa pembangunan fisik sentra.

15
2. Perlu dukungan teknologi dalam rangka pengembangan diversifikasi
produk madu dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk
madu.
3. Perlu dukungan teknologi dalam rangka pengurangan kadar air dan
kadar madu.
4. Perlu fasilitasi pengujian secara berkala untuk mengetahui kualitas
madu sesuai SNI.
5. Untuk masalah Pengolahan produk masih menggunakan cara
tradisional, dapat diselesaikan dengan mengadakan mesin-mesin
pengolahan seperti mesin pengolahan gula, mesin pengurang kadar
air, mesin packing produk dan lain-lain sehingga proses produksi
dilakukan secara mekanisasi dan dapat mengurangi loss produk dari
human error.
6. Produk yang dihasilkan belum dapat dipasarkan secara legal, dapat
diselesaikan dengan campur tangan pihak pemerintah dalam
pengurusan izin POM, Hak Paten, Hak Merk dan ijin-ijin lainnya bagi
produk madu pada khususnya dan produk unggulan Kabupaten Kapuas
Hulu lainnya pada umumnya secara kolektif.
7. Perlu adanya kerjasama kementerian lintas sektoral dalam rangka
pemberian fasilitasi permodalan.

16
PERMOHONAN BANTUAN YANG
DIUSULKAN

Sesuai dengan pembahasan pada bab sebelumnya, maka alternatif


penyelesaian masalah adalah mekanisasi dan pengurusan perijinan, maka
dengan ini kami usulkan permohonan bantuan sebagai berikut :
1. Bantuan Pengadaan mesin-mesin pengolahan gula madu :
a. Mesin pengolahan gula yang terdiri : Mesin Vaporasi, Bejana
Silindris dan Mesin Sentirifugal dengan spesifikasi sebagai berikut :

VACUUM EVAPORATOR MACHINE/ PENGOLAH MADU

Fungsi : Mengurangi kadar air dalam madu


Aplikasi : Minyak VCO, Madu, Susu Kental Manis
Sistim pemvakuman : Water Jet Pump
Kapasitas : 100 liter / proses
Heater : 3 x 800 Watt.
Kecepatan Pengaduk : 30 rpm
Suhu Kerja : Suhu kerja antara 60 - 80°C
Bahan : Steinless steel 318, 3 mm
Dinding : Double Jacket
Harga perbuah : Rp. 97.752.275
Harga 3 (tiga ) buah : Rp. 293.256.825

17
Bejana Slindris / Pan Masak

Fungsi : Mengkristalisasi gula


Aplikasi : Minyak VCO, Madu, Susu Kental Manis
Sistim pemvakuman : Water Jet Pump
Kapasitas : 200 liter / proses
Heater : 3 x 800 Watt.
Kecepatan Pengaduk : 30 rpm
Suhu Kerja : Suhu kerja antara 60 - 80°C
Bahan : Steinless steel 318, 3 mm
Dinding : Double Jacket
Harga : Rp. 297.752.275

Alat Sentrifugasi

Fungsi : menyaring /
membersihkan
gula hasil
kristalisasi
Aplikasi : Minyak VCO,
Madu, Susu
Kental Manis
Sistim pemvakuman : Water Jet Pump
Kapasitas : 100 liter / proses
Heater : 3 x 800 Watt.

18
Kecepatan Pengaduk : 30 rpm
Suhu Kerja : Suhu kerja antara 60 - 80°C
Bahan : Steinless steel 318, 3 mm
Dinding : Double Jacket
Harga : Rp. 146.628.413,00

2. Bantuan Mesin packing / kemasan produk cair dengan spesifikasi


sebagai berikut :

Product : minyak, madu, kecap, sabun cair dll.


Seal Type : centre seal ,four side seal, three side seal /
pillow pack
Machine Type : Vertical system With Volumetric with pump
system
Seal Dimension : W : 50 – 140 mm
L : 50 – 160 mm
Packing Capacity : up to 250 gr ( maksimal 250 gr )
Pipe Material : SUS 304 ( corong )

19
Dimension : 670 x 600 x 1770 mm
PackMaterials : AL + PE, OPP + PE, NY+PE Dan bahan kertas
packing lain yang dapat direkatkan dengan
panas
Operating Speed : 40 - 100 pack/min
Supply voltage : 220/380 V 1phase/3 phase, Neutral 50 Hz
Pwr Requirement : 1,6 kVA/18 apms
Machine Weight : ± 250 Kg
Harga : Rp. 238.581.818 ,-

3. Bantuan Pengurusan dan prosedur perijinan seperti :


a. Test Laboratorium;
b. Ijin Industri;
c. Hak Paten produk;
d. Hak Merk;
e. Ijin BPOM;
f. Sertifikat Halal MUI
Untuk kegiatan-Kegiatan di atas diperkirakan akan membutuhkan
biaya sebesar Rp. 35.000.000,00 (tiga puluh lima juta rupiah)
Total bantuan yang diajukan :
1. Alat Mesin Pengolahan Gula
- Mesin Vaporasi Rp. 293.256.825,-
- Bejana silidris Rp. 297.752.275,-
Mesin sentrifugasi Rp. 146.628.413,-
2. Alat Packing Produk Cair Rp. 238.581.818,-
3. Bantuan Pengurusan dan prosedur perijinan Rp. 35.000.000,-
TOTAL Rp. 1.011.219.331,-
Terbilang satu milyar sebelas juta dua ratus sembilan belas ribu tiga
ratus tiga puluh satu rupiah.

20
Salah satu produk unggulan Kabupaten Kapuas Hulu yang masih belum
tergarap dengan maksimal adalah produk madu, dikarenakan produksinya
masih menggunakan cara-cara tradisional, maka banyak kesulitan yang
masih dihadapi untuk memasarkan produk ini baik secara regional,
nasional maupun internasional.

Dinas Perindustrian , Perdagangan dan Koperasi kabupaten Kapuas Hulu


memprogramkan rencana aksi ini dengan mempertimbangkan aspek-
aspek multiflier effect dengan harapan bahwa program pengembangan
usaha masyarakat kawasan perbatasan yang diupayakan via sinkronisasi
dengan Badan Nasional Pengelola Perbatsan ini dapat diwujudkan pada
Tahun 2013-2014 kedepan agar dapat meminimalisir tingkat kemiskinan,
pengangguran dan kesenjangan ekonomi perbatasan.
Pilot project kegiatan ini melibatkan sub bidang yang ada pada Dinas
kami serta instansi teknis , LSM dan Stekholder lainnya demi suksesnya
percepatan pembangunan kawasan perbatasan, atas perhatian dan
kerjasamanya diucapkan banyak terima kasih.

Putussibau, Oktober 2016

Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi


Kabupaten Kapuas Hulu,

Abang Chairul Saleh, SH., MM.


Pembina Utama Muda
NIP. 19650223 199303 1 007

21

Anda mungkin juga menyukai