Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN

KEHILANGAN

A. PROSES KEPERAWATAN
SP 1- PASIEN
1. Kondisi Wbs
a. Subjektif
- Wbs mengatakan merasa gagal menjalankan perannya sebagai seorang ibu
karena dulu saat hamil anak kedua, klien tidak menjaga kandungannya
sehingga anaknya meninggal saat dilahirkan
- Wbs mengatakan merasa menyesal dan kehilangan
b. Objektif
- Wbs tampak bersedih saat menceritakan anaknya yang meninggal
- Klien tampak menunduk saat bercerita
2. Masalah /Diagnosa keperawatan
Kehilangan
3. Tujuan
- wbs dapat berperan aktif melalui proses berduka secara tuntas
- wbs dapat mengungkapkan perasaan duka
4. Tindakan keperawatan
- Membina hubungan saling percaya
- Memberi kesempatan kepada wbs untuk mengungkapkan perasaannya
- Menunjukkan sikap menerima, ikhlas dan mendorong pasien untuk berbagi
rasa
- Memberikan jawaban yang jujur tentang pertanyaan pasien

B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi
a. Salam
“ Assalamu’alaikum Ibu, perkenalkan nama saya suster adinda Ibu dapat
memanggil saya suster dinda. Saya mahasiswa dari poltekkes jakarta 1 yang
akan berdinas selama 2 hari untuk merawat Ibu. Kalau suster boleh tahu siapa
nama Ibu ? senang dipanggil apa ?”
b. Validasi kesiapan klien
“ Bagaimana perasaan Ibu hari ini ?
c. Kontrak
“Baiklah Ibu bagaimana kalau kita berbincang –bincanng tentang perasaan
yang Ibu rasakan. “ berapa lama kita berbincang-bincang ? bagaimana kalau
30 menit, tempatnya dimana bu ? bagaimana kalau disini saja.”

2. Fase Kerja

“Nah sekarang ibu bisa ceritakan rasa kehilangan ibu? Iya saya mengerti,
tetapi ibu harus bisa menjalani kehidupan ini. Orang-orang yang ibu cintai
seperti anak kedua ibu sudah disisi allah jadi ibu harus bisa menerima apa
yang telah terjadi, dan yang harus dilakukan sekarang adalah mendoakannya
karena semua makhluk didunia ini ciptaan tuhan Ibu, kita hanya hidup
sementara didunia ini, dan suatu saat nanti kita akan dipanggil oleh tuhan yang
menciptakan kita. Dan Ibu harus ikhlas menerima kepergian anak Ibu, agar
jalannya menuju akhirat dilapangkan oleh allah.”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-bincang ? coba Ibu
simpulkan kepada suster mengenai obrolan kita tadi. Ya bagus sekali terinyata
Ibu sudah memahami yah.
b. Rencana tindak lanjut
“Baiklah ibu bisa mempraktekkan yang suster ajarkan yah dengan mendoakan
orang-orang yang telah dipanggil Allah SWT.
c. Kontrak pertemuan berikutnya
“Besok suster akan datang untuk mengajarkan cara mengatasi perasaan kesal,
jika ibu masih merasa kehilangan sampai membuat ibu kesal seperti salah
satunya yaitu latihan relaksasi napas dalam. Tujuannya untuk mengalihkan
rasa kekesalan ibu. Ibu maunya berapa lama dan tempatnya dimana?”
4. Antisipasi Masalah
“ Baiklah Ibu jika Ibu memerlukan bantuan Ibu dapat memanggil saya atau suster
lainnya untuk membantu Ibu ya, selamat beristirahat kembali.”
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN
KEHILANGAN

A. PROSES KEPERAWATAN

SP 2 PASIEN

1. Kondisi Wbs
a. Subjektif
- Wbs mengatakan merasa gagal menjalankan perannya sebagai seorang ibu
karena dulu saat hamil anak kedua, klien tidak menjaga kandungannya
sehingga anaknya meninggal saat dilahirkan
- Wbs mengatakan merasa menyesal dan kehilangan
b. Objektif
- Wbs tampak bersedih saat menceritakan anaknya yang meninggal
- Klien tampak menunduk saat bercerita
2. Masalah /Diagnosa keperawatan
Kehilangan
3. Tujuan Khusus
- Klien dapat berperan aktif melalui proses berduka secara tuntas
- Klien dapat menjelaskan makna kehilangan orang atau objek
4. Tindakan keperawatan
- Mengizinkan dan mendorong wbs mengungkapkan rasa marahnya secara
verbal tanpa melawan dengan kemmarahan
- Mengajarkan teknik napas dalam

B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi

a. Salam

“Assalamualaikum.”

b. Validasi kesiapan klien

“Ibu hari ini ? Tampaknya Ibu sedang kesal.


c. Kontrak

“Baiklah Ibu bagaimana kalau kita berbincang –bincanng Ibu bisa ceritakan
kepada saya, saya akan menemani Ibu selama 20 menit . Bagaimana kalau disini
saja?

2. Fase Kerja

Apa yang membuat Ibu kesal ? apa yang Ibu rasakan saat kesal dan apa yang
telah Ibu lakukan ? baik ada beberapa cara untuk meredakan kekesalan Ibu yaitu
tarik napas dalam, istighfar, sholat, bercakap-cakap. Ibu hobinya apa ? oh..jadi
selain yang tadi suster jelaskan, Ibu juga dapat melakukan hobi Ibu supaya rasa
kesalnya bisa hilang

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-bincang ? coba praktekkan
yang sudah suster ajarkan . Ya bagus sekali terinyata Ibu sudah memahami
yah.
b. Rencana tindak lanjut
“Nah kalau masih muncul rasa kesal, coba Ibu lakukan cara yang telah kita
bahas tadi. Mau coba yang mana? Mau di jadwalkan
c. Kontrak pertemuan berikutnya
“Besok suster akan datang lagi untuk berbincang-bincang yah mengenai
perasaan ibu. Tujuannya untuk mengurangi rasa kehilangan dan kesepiannya
ibu. Maunya berapa lama dan tempatnya dimana?”

4. Antisipasi Masalah
“ Baiklah Ibu jika Ibu memerlukan bantuan Ibu dapat memanggil saya atau suster
lainnya untuk membantu Ibu ya, selamat beristirahat kembali.”
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN
KEHILANGAN

A. PROSES KEPERAWATAN

SP 3 PASIEN

1. Kondisi Wbs
a. Subjektif
- Wbs mengatakan merasa gagal menjalankan perannya sebagai seorang ibu
karena dulu saat hamil anak kedua, klien tidak menjaga kandungannya
sehingga anaknya meninggal saat dilahirkan
- Wbs mengatakan merasa menyesal dan kehilangan
b. Objektif
- Wbs tampak bersedih saat menceritakan anaknya yang meninggal
- Klien tampak menunduk saat bercerita
2. Masalah /Diagnosa keperawatan
Kehilangan
3. Tujuan Khusus
- Klien dapat berperan aktif melalui proses berduka secara tuntas
- Klien dapat membagi rasa dengan orang yang berarti
4. Tindakan keperawatan
- Mengizinkan wbs mengidentifikasi rasa bersalah dan perasaan takutnya

B. STRATEGI KOMUNIKASI

1. Fase Orientasi

a. Salam

“Assalamualaikum.”

b. Validasi kesiapan klien

“ Bagaimana perasaan Ibu hari ini ? Apa Ibu sudah melakukan cara yang saya
ajarkan untuk mengurangi perasaan kesal Ibu?
c. Kontrak

“Baiklah Ibu bagaimana kalau kita berbincang –bincanng Ibu bisa ceritakan
kepada saya, saya akan menemani Ibu selama 20 menit . Bagaimana kalau disini
saja?

2. Fase Kerja

“Saya bisa memahami perasaan Ibu. Tidak ada yang kita bisa disalahkan Ibu.
Apakah yang sudah terjadi dapat kembali lagi? Saya senang Ibu menyadari
perasaan yang sudah di ungkapkan karena semua ini sudah kehendak Allah.
Apabila perasaan bersalah dan takut muncul kembali Ibu bisa melakukan sholat,
berdzikir ataupun kegiatan ibadah yang lain. Bagaimana Ibu? Sekarang apa yang
akan Ibu lakukan?

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-bincang ? coba simpulkan
yang sudah suster ajarkan . Iya Ibu, Ibu terus berdoa ya. Bagus saya senang
mendengar ungkapan Ibu.
b. Rencana tindak lanjut
“Baiklah ibu bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Agar perasaan
takut dan bersalah bisa dihilangkan.
c. Kontrak pertemuan berikutnya
“Besok suster akan datang lagi untuk berbincang-bincang, mendengarkan
curhatan ibu. Tujuannya agar ibu tidak merasa kesepian. Maunya berapa lama
dan tempatnya dimana?”

4. Antisipasi Masalah
“ Baiklah Ibu jika Ibu memerlukan bantuan Ibu dapat memanggil saya atau suster
lainnya untuk membantu Ibu ya, selamat beristirahat kembali.”
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN
KEHILANGAN

A. PROSES KEPERAWATAN

SP 4 PASIEN

1. Kondisi Wbs
a. Subjektif
- Wbs mengatakan merasa gagal menjalankan perannya sebagai seorang ibu
karena dulu saat hamil anak kedua, klien tidak menjaga kandungannya
sehingga anaknya meninggal saat dilahirkan
- Wbs mengatakan merasa menyesal dan kehilangan
b. Objektif
- Wbs tampak bersedih saat menceritakan anaknya yang meninggal
- Klien tampak menunduk saat bercerita
2. Masalah /Diagnosa keperawatan
Kehilangan
3. Tujuan Khusus
- Klien dapat berperan aktif melalui proses berduka secara tuntas
- Klien dapat menerima kenyataan kehilangan dengan perasaan damai
4. Tindakan keperawatan
- Mengidentifikasi inngkat depresi dan risiko merusak diri pasien
- Membantu pasien mengurangi rasa bersalah

B. STRATEGI KOMUNIKASI

1. Fase Orientasi

a. Salam

“Assalamualaikum .”

b. Validasi kesiapan klien

“ Bagaimana perasaan Ibu hari ini ? Apa ada yang ingin diceritakan dengan saya?
c. Kontrak

“Baiklah Ibu bagaimana kalau kita berbincang –bincanng tentang kegiatan yang
positif yang bisa dilakukan Ibu, berapa lama kita bicara?Bagaimana kalau disini
saja?”

2. Fase Kerja

“Baiklah Ibu saya akan duduk disebelah Ibu dan menemani Ibu. Saya siap
mendengarkan apabila ada yang ingin disampaikan. Ibu silahkan menangis,
jangan ditahan, Ibu juga punya hak untuk menangis. Ibu saya bisa merasakan
apa yang Ibu rasakan. Ibu banyak kesempatan baik yang Ibu bisa gunakan, Ibu
masih punya kesempatan untuk bicara dengan keluaga besar Ibu seperti
sepupu yang ada, Ibu bisa bicara dengan tetangga yang pernah mempunyai
pengalaman sama seperti Ibu”. “Sekarang bagaimana kalau kita diskusi
tentang kegiatan yang positif yang Ibu lakukan? Mulai dari yang biasa Ibu
lakukan dirumah maupun kegiatan lain diluar rumah. Bagaimana kalau kita
buat daftar kegiatan yang bisa dilakukan Ibu.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-bincang ? apa saja yang bisa
dilakukan. Iya, benar masih banyak yang bisa Ibu lakukan. Saya harapkan Ibu
tidak bersedih lagi dan mencari kegiatan seperti yang tadi kita bahas. Saya
percaya Ibu bisa.
b. Rencana tindak lanjut
“Ibu bisa lakukan cara yang telah kita bahas tadi. Daftar kegiatan yang kita
buat, ibu bisa lakukan yah?”
c. Kontrak pertemuan berikutnya
“Besok suster akan datang lagi untuk berbincang-bincang yah mengenai
perasaan ibu. Tujuannya untuk mengurangi rasa kehilangan dan kesepiannya
ibu. Maunya berapa lama dan tempatnya dimana?”

4. Antisipasi Masalah
“ Baiklah Ibu jika Ibu memerlukan bantuan Ibu dapat memanggil saya atau suster
lainnya untuk membantu Ibu ya, selamat beristirahat kembali.”
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN
KEHILANGAN

A. PROSES KEPERAWATAN

SP 5 PASIEN

1. Kondisi Wbs
a. Subjektif
- Wbs mengatakan merasa gagal menjalankan perannya sebagai seorang ibu
karena dulu saat hamil anak kedua, klien tidak menjaga kandungannya
sehingga anaknya meninggal saat dilahirkan
- Wbs mengatakan merasa menyesal dan kehilangan
b. Objektif
- Wbs tampak bersedih saat menceritakan anaknya yang meninggal
- Klien tampak menunduk saat bercerita
2. Masalah /Diagnosa keperawatan
Kehilangan
3. Tujuan Khusus
- Klien dapat berperan aktif melalui proses berduka secara tuntas
- Klien dapat membina hubungan baru yang bermakna dengan objek atau orang
yang baru
4. Tindakan keperawatan
- Membantu pasien untuk menerima kehilangan yang tidak bisa dielakkan

B. STRATEGI KOMUNIKASI

1. Fase Orientasi

a. Salam

“Assalamualaikum.”
b. Validasi kesiapan klien

“ Bagaimana perasaan Ibu hari ini ? senang sekali saya melihat Ibu sedang
berdzikir.”

c. Kontrak

“ Seperti janji saya,sekarang saya datang untuk bicara tentang perasaan yang
sedang Ibu rasakan. Bagaimana kalau kita bicara disini? Kita bicara selama 20
menit saja.“

2. Fase Kerja

“Ibu saya senang sekali melihat Ibu, tampaknya Ibu jauh beda dari kemarin. Ibu
saya dengar sudah banyak melakukan aktivitas. Bagus Ibu, kegiatan apa lagi
yang sudah Ibu rencanakan untuk mengisi waktu Ibu? Saya percaya Ibu bisa
semangat lagi dalam menjalani hidup ini.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien

“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita ngobrol? Syukur alhamdulilah ya Ibu


kalau begitu. Ibu, sekarang sudah bisa menerima kenyataan yang harus Ibu
hadapi ya Ibu.

b. Rencana tindak lanjut

“Ibu jangan lupa ya melakukan kegiatan yang sudah di jadwalkan.

c. Kontrak pertemuan berikutnya


“Besok suster akan datang lagi untuk melihat apakah perasaan ibu sudah
merasa lebih tenang dan tidak sedih lagi. tempatnya disini dengan jam yang
sama.”

4. Antisipasi Masalah
“ Baiklah Ibu jika Ibu memerlukan bantuan Ibu dapat memanggil saya atau suster
lainnya untuk membantu Ibu ya, selamat beristirahat kembali.”

Anda mungkin juga menyukai