Anda di halaman 1dari 16

Ny.

Andini Apriadi umur 35 tahun, agama katolik, belum menikah, pendidikan SMA, anak ke
delapan dari tujuh belas bersaudara, klien masuk RS.Dr.H. Marzoeki Mahdi Bogor pada
tanggal 18 januari 2012 diantar oleh abangnya dengan alasan klien gelisah, susah tidur,
bingung, kurang kebersihan diri, keluyuran, marah, kadang-kadang merusak alat rumah
tangga, klien susah tidur, mengatakan tidak mau bergabung dengan pasien yang lain karena
bau dan tidak level. Klien tidak mau makan makanan yang ada di rumah sakit.

Menurut data yang diperoleh di status klien, ada riwayat halusinasi dengar namun saat
berinteraksi dengan klien tidak ditemukan.

Pemeriksaan fisik ditemukan data : TD 130/90 mmHg, nadi 88x/menit, suhu 36,0ᴼC,
pernapasan 20x/ menit, tinggi badan 162 cm, berat badan 70 kg.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 1 PASIEN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Subjektif
- Klien mengatakan malas mandi karena dingin
- Mandi hanya 1 kali sehari
- Klien mengatakan tidak gosok gigi karena tidak ada odol
- Klien mengatakan jarang sampoan
2. Objektif
- Badan klien tampak kotor
- Baju klien tampak kotor karena belum diganti dari seminggu yang lalu
- Badan klien lengket dan bau
- Rambut klien kotor
- Klien tampak menggaruk-garuk badannya
3. Masalah diagnosis keperawatan
Defisit keperawatan diri : mandi
4. Tujuan khusus
- Klien mampu menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri
- Klien mampu menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
- Klien mampu menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
5. Tindakan keperawatan
- Membina hubungan saling percaya
- Mendiskusikan pentingnya kebersihan diri
- Mendiskusikan cara-cara merawat diri
- Melatih klien tentang cara-cara perawatan kebersihan diri

B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
a. Salam
“Assalamualaikum, selamat pagi, perkenalkan saya suster dinda , saya
mahasiswa dari poltekkes kemenkes jakarta 1 jurusan keperawatan. Kalau
suster boleh tahu nama ibu siapa ? ibu senang dipanggil apa ?”
b. Validasi kesiapan klien
“Saya dinas pagi diruangan ini dari pukul 07.00 sampai 14.00 wib. selama di
rumah sakit ini, saya yang akan merawat ibu . bagaimana perasaan ibu hari
ini ? suster lihat dari tadi ibu menggaruk-garuk badan, gatal ya bu ?”
c. Kontrak
“Bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan diri ? tujuannnya agar ibu
mengerti arti kebersihan diri dan ibu merasa nyaman. Berapa lama kita
bicara ? bagaimana kalau 20 menit ? mau bu ? tempatnya disini saja ya bu.”
2. Fase kerja
“Berapa kali ibu mandi dalam sehari ? apakah ibu sudah mandi hari ini ? menurut
ibu apa kegunaan nya mandi ? apa alasan ibu sehingga tidak bisa mandi ?
menurut ibu apa manfaat kalau kita mandi ? kira-kira tanda-tanda orang yang
tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya ? badan gatal, mulut bau, apa lagi
bu ? kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri, masalah apa yang bisa
muncul ? betul ada kudis, kurap, kutu dan sebagainya. Menurut ibu kalau mandi
itu kita harus bagaimana ? sebelum mandi apa yang perlu kita siapkan ?
bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membimbing ibu
melakukannya. Sekarang ibu siram seluruh tubuh ibu termasuk rambut lalu ambil
sampho lalu gosokkan pada kepala ibu sampai berbusa lalu bilas sampai bersih...
bagus sekali bu, selanjutnya ambil sabun gosokkan diseluruh tubuh secara merata
lalu siram dengan air sampai bersih jangan lupa sikat gigi pakai odol, giginya
disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi ibu mulai dari depan
sampai belakang. Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi
seluruh tubuh ibu sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. Ibu bagus sekali
melakukannya, selanjutnya ibu pakai baju dan sisir rambutnya dengan baik.”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon klien
“Bagaimana perasaan ibu setelah mandi ?wah,, ia segar ya bu. Coba ibu
sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang tadi sudah dilakukan.”
b. Rencana tindak lanjutan
“Bagaimana kegiatan mandi tadi kita masukkan ke jadwal kegiatan harian mau
berapa kali ? bagus. kita masukkan ya, besok suster akan kembali lagi untuk
melihat jadwal kegiatan yang sudah ibu lakukan.”
c. Kontrak
“Besok kita berbincang-bincang lagi ya, untuk melihat jadwal kegiatan harian
ibu. Tujuannya agar ibu merasa lebih nyaman. Tempatnya disini ya waktunya
hanya 20 menit. Bagaimana ibu apakah ibu mau ?”

ANTISIPASI MASALAH
“Kalau ibu ada yang ingin ditanyakan atau membutuhkan bantuan ibu bisa panggil
suster diruang perawat.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 2 PASIEN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Subjektif
- Klien mengatakan tidak pernah ganti baju
- Klien mengatakan tidak pernah menyisir rambutnya
- Klien mengatakan tidak pernah berdandan
2. Objektif
- Klien tidak dapat berdandan
- Klien tampak kebingungan
3. Masalah diagnosis keperawatan
Defisit keperawatan diri : berdandan
4. Tujuan khusus
- Klien mampu menjelaskan pentingnya berdandan
- Klien mampu menyisir rambutnya dengan baik
- Klien dapat memakai pakaiannya denga baik
5. Tindakan keperawatan
- Bina hubungan saling percaya
- Mendiskuskan pentingnya berdandan
- Mendiskusikan cara-cara merawat diri
- Melatih klien tentang cara-cara merawat diri
C. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
a. Salam
“Assalamualaikum, selamat pagi, perkenalkan saya suster dinda , saya
mahasiswa dari poltekkes kemenkes jakarta 1 jurusan keperawatan. Kalau
suster boleh tau ibu masih ingat sama saya ?
b. Validasi kesiapan klien
bagaimana perasaan ibu hari ini ? ibu sudah mandi belum ? sudah ditndai di
jadwal harian?”
c. Kontrak
“Hari ini kita akan latihan berhias diri supaya ibu tampak rapih dan cantik.
Mari kita dekat ke cermin dan bawa alat-alatnya (sisir, bedak dan lipstik)”
2. Fase kerja
“Sudahkah ibu mengganti pakaian setelah mandi ?bagus. nah sekarang disisir
rambutnya yang rapih ya. apakah ibu biasa memakai bedak ? coba dibedaki
mukanya, yang rata dan tipis. Bagus seakli !! ibu punya lipstik ? mari dioles tipis.
Nah, coba lihat di kaca!”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon klien
“Bagaimana perasaan ibu setelah belajar berdandan? sekarang coba ibu
jelaskan kembali bagaimana cara berdandan yang baik ?bagus bu !! ibu
tampak lebih segar dan cantik.”
b. Rencana tindak lanjutan
“Bagaimana kegiatan berdandan tadi kita masukkan ke jadwal kegiatan harian
ibu.baiklah bu.. besok suster akan kembali lagi untuk melihat jadwal kegiatan
yang sudah ibu lakukan.”
c. Kontrak
“Besok kita berbincang-bincang lagi ya, untuk melihat jadwal kegiatan harian
ibu. Tujuannya agar ibu merasa lebih nyaman. Tempatnya disini ya waktunya
hanya 20 menit. Bagaimana ibu apakah ibu mau ?”

ANTISIPASI MASALAH
“Kalau ibu ada yang ingin ditanyakan atau membutuhkan bantuan ibu bisa
panggil suster diruang perawat.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 3 PASIEN

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Subjektif
- Klien mengatakan tidak pernah berdoa sebelum makan
- Klien mengatakan tidak pernah cuci tangan menggunakan sabun
- Klien tidak mau makan makanan rumah sakit
2. Objektif
- Klien tidak mencuci tangan sebelum dan setelah makan
- Klien tidak merapikan alat makan setelah makan
3. Masalah diagnosis keperawatan
Defisit keperawatan diri : makan
4. Tujuan khusus
- Klien mampu menjelaskan cara mempersiapkan makan
- Klien mampu menjelaskan cara makan yang tertib
- Klien mampu menjelaskan cara merapikan alat setelah makan
- Klien mampu mempraktekkan makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
5. Tindakan keperawatan
- Membina hubungan saling percaya
- Melatih klien tentang cara mempersiapkan makan
- Melatih klien tentang cara makan yang tertib
- Melatih klien merapikan alat setelah makan
- Melatih klien makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
a. Salam
“Assalamualaikum, selamat pagi, perkenalkan saya suster dinda , ibu masih
ingat kan ?
b. Validasi kesiapan klien
bagaimana perasaan ibu hari ini ? suster lihat dari ibu tidak mencuci tangan
dan membereskan alat makan setelah makan ya bu ?”
c. Kontrak
“Bagaimana kalau kita bicara tentang cara makan yang baik? tujuannnya agar
ibu terhindar dari penyakit seperti sakit perut. Berapa lama kita bicara ?
bagaimana kalau 20 menit ? mau bu ? tempatnya disini saja ya bu.”

2. Fase kerja

“bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan ? dimana ibu


makan”

“sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya , mari kita
praktikkan!”

“bagus setelah itu kiata duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita
berdoa dulu. Silahkan ibu yang pimpin. Bagus!”

“mari kita makan! Saat makan kita harus menyuap makanan satu persatu
dengan pelan-pelan. Ya, ayo.. sayurnya dimakan ya. Setelah makan kita
bereskan piring dan gelas yang kotor. Ya betul… dan kita akhiri dengan cuci
piring dan cuci tangan.”

“ya bagus!itu suster ani sedang membagikan obat, coba ibu minta sendiri
obatnya.”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon klien
“bagaimana perasaan ibu setelah makan bersama-sama.”
“apa saja yang harus kita lakukan pada saat makan (cuci tangan, duduk yang
baik, cuci piring dan gelas, lalu cuci tangan)”
b. Rencana tindak lanjutan
“nah, coba ibu lakukan seperti tadi setiap makan, mau kita masukkan dalam
jadwal”
c. Kontrak
“Besok kita ketemu lagi untuk latihan buang air kecil dan besar yang baik,
bagaimana jika jam 10? Tempatnya disini saja ya ”

ANTISIPASI MASALAH
“Kalau ibu ada yang ingin ditanyakan atau membutuhkan bantuan ibu bisa panggil
suster diruang perawat.”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 4 PASIEN

A. PROSES KEPERAWATAN
a. Subjektif
- Klien mengatakan malas cebok
b. Objektif
- Celana klien tampak kotor
- Tercium bau tidak sedap dari klien
c. Masalah diagnosis keperawatan
Defisit keperawatan diri : eliminasi (BAB/BAK)
d. Tujuan khusus
- Klien mampu menjelaskan tempat BAB dan BAK yang sesuai
- Klien mampu menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
- Klien mampu menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
e. Tindaka keperawatan
- Membina hubungan saling percaya
- Mendiskusikan tempat BAK dan BAB yang sesuai
- Mendiskusikan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
- Melatih klien tentang cara Membersihkan tempat BAB dan BAK
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
a. Salam
“Assalamualaikum, selamat pagi ibu, ibu masih ingat dengan saya tidak… iya
betul ibu pintar”
b. Validasi kesiapan klien
“bagaimana perasaan ibu hari ini ? sesuai dengan kontrak kita kemarin
sekarang kita akan berbincang mengenai cara BAB dan BAK yang baik ya bu?
tujuannnya agar ibu dapat mencegah penyebaran kuman berbahaya yang ada
dikotoran/air kencing ya bu.
c. Kontrak
Berapa lama kita bicara ? bagaimana kalau 20 menit ? mau bu ? tempatnya
disini saja ya bu.

2. Fase kerja

“dimana biasanya ibu buang air dan besar ? benar sekali ibu, buang air besar dan
kecil yang baik itu di WC/kakus, kamar mandi atau tempat lain yang tertutup dan
ada saluran pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak boleh buang air besar dan
kecil di sembarang tempat”

“cara membilas yang bersi setelah ibu buang air besar yaitu dengan menyiramkan
air dari arah depan ke belakang. Jangan terbalik ya! Cara seperti ini berguna untuk
mencegah masuknya kotoran atau tinja yang ada di bokong ke bagian kemaluan
kita. Setelah ibu selesai cebok. Jangan lupa tinja/air kencing yang ada di WC
dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing dengan air secukupnyasampai tidak
tersisa di WC. Jika ibu melakukan hal tersebut berarti ibu ikut mencegah
menyebarnya kumanyang berbahaya yang ada pada kotoran atau kencing”

“jangan lupa merapikan kembali pakaian sebelum keluar WC, lalu cuci tangan
dengan menggunakan sabun.”

3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon klien
“bagaimana perasaan ibu setelah kita membicarakan tentang cara buang air
kecil dan besar yang baik?”
“coba ibu jelaskan ulang tentang cara BAB dan BAK yang baik? Bagus! untuk
selanjutnya, ibu dapat melakukan cara-cara yang telah dijelaskan tadi.”
b. Rencana tindak lanjutan
“nah, besok kita ketemu lagi untuk melihat sudah sejauh mana ibu bisa
melakukan jadwal kegiatannnya.”
c. Kontrak
“Besok kita bertemu lagi ya, untuk melihat jadwal kegiatan harian ibu.
Tujuannya untuk mengetahui perkembangan ibu. Tempatnya disini ya
waktunya hanya 20 menit. Bagaimana ibu apakah ibu mau ?”

ANTISIPASI MASALAH
“Kalau ibu ada yang ingin ditanyakan atau membutuhkan bantuan ibu bisa panggil
suster diruang perawat. Sampai jumpa besok!”
SP 1 keluarga

Sp 1 keluarga: memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang masalah


perawatan diri dan cara merawat anggota keluarga yang mengalami masalah defisit
perawatan diri.

Orientasi

“ selamat pagi pak/ibu, saya suster dian perawat yang merawat Ibu andini”

“apa pendapat ibu/bapak tentang Ibu andini?”

“Hari ini kita akan berdiskkusi tentang apa masalah yang dialami ibu andini dan bantuan apa
yang diberikan”

“berapa lama waktu bapak/ibu yang bersedia? Bagaimana kalau 30 menit? Mari kita duduk di
kantor perawat?”

Kerja

“ apa saja masalah bapak/ibu rasakan dalam merawat ibu andini?” perawatan diri yang
utama adalah kebersihan diri, berdandan, makan dan BAB/BAK.”

“Perilaku yang ditunjukkan oleh ibu andini itu dikarenakan gangguan jiwanya yang membuat
ibu andini yang tidak memiliki minat untuk mengurus diri sendiri. Baik saya akan jelaskan:
kebersihan diri, kami telah melatih ibu andini untuk mandi, keramas, gosok gigi, ganti baju,
dan potong kuku. Kami harap bapak/ibu dapat menyediakan peralatanya. Ibu andini juga
telah memiliki jadwal pelaksanaanya untuk berhias. Kami harapkan dimotivasi sehabis mandi
untuk sisiran yang rapi. Untuk makan, sebaiknya makan bersama keluarga dirumah, ibu
andini telah mengetahui langkah-langkahnya, yaitu cuci tangan, ambil makanan, berdoa,
makan yang rapi, cuci piring, cuci gelas, lalu cuci tangan. Sebaiknya makan saat jam minum
obat agar sehabis makan langsung minum obat. Ibu andini juga seudah belajar BAB/BAK yang
bersih. Kalau ibu andini kurang motivasi dalam merawat diri apa yang bapak/ibu lakukan?”
“Bapak/ibu juga perlu mendampinginya agar pada saat merawat diri sehingga dapat
diketahui apakah ibu andini sudah mandiri atau mengalami hambatan dalam melakukanya.
Jangan lupa member pujian pada ibu andini” “apakah ada yang bapak/ibu ingin tanyakan?”

Terminasi

“bagaimana perasaan bapak/ibu setelah bercakap-cakap?”

“coba bapak/ibu sebutkan lagi apa saja yang harus diperhatikan dalam membantu anak
bapak/ibu dalam merawat diri.”

“baik nanti kalau bapak/ibu besuk kesini bisa tanyakan pad aibu andini .”

“dan dirumah nanti,cobalah bapak/ibu mendampingi dan membantu ibu andini dalam
membersihkan diri.”

“dua hari lagi kita saat bapak/ ibu dating kesini kita akan bertemu dan bapak/ibu akan saya
damping untuk memotivasi ibu andini dalam merawat diri.”

Sp 2 Keluarga : melatih keluarga cara merawat pasien.

Orientasi:

“ selamat pagi bapak/ibu sesuai janji kita dua hari yang lalu kita sekarang bertemu lagi.”

“ bagaimana bapak/ibu, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan dua hari
yang lalu?

“ sekarang kita akan latihan cara-cara merawat tersebut ya pak/bu?”

“ kita akan coba disini dulu, setelah iti baru kita coba langsung pad aibu andini ya? berapa
lama bapak/ibu punya waktu?” bagaimana kalau 30 menit ya pak bu?”

Kerja

“ sekarang anggap saya adalah ibu andini, coba bapak/ibu mempraktikan cara memotivasi
Ibu andini untuk mandi, menyisir rambut, buang air, dan makan”

“ bagus, betul begitu caranya!”


“ sekarang coba praktikkan cara memberikan pujian kepada ibu andini?”

“ bagus, bagaimana kalau cara memotivasi ibu andini minum obat dan lakukan kegiatan
positifnya sesuai jadwal?”

“ bagus, ternyata bapa/ibu sudah mengerti cara merawat ibu andini. bagaimana kalau
sekarang kita mencobanya langsung pad aibu andini?” ( ualngi lagi semua cara diatas
langsung pada ibu andini )

Terminasi

“ bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat ibu andini?”

“ setelah ini, coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak dan ibu
mebesuk ibu andini.”

“ baiklah, bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu dating kembali kesini dan kita akan
mencoba lagi cara merawat ibu andini sampai bapak dan ibu lancer melakkukanya.”

“jam berapa bapak atau ibu bisa kesini lagi?”

“baik, saya tunggu kita bertemu kembali di tempat ini yah pak, ibu?”

Sp 3: membuat perencaan pulang bersama keluarga.

Orientasi

“selamat pagi pabap/ibu, hari ini ibu andini sudah boleh pulang. Oleh karena itu perlu
dibicarakan jadwal ibu andini setelah dirumah.”

“bagaimana pak/ibu. Selama bapak dan ibu membesuk apakah sudah terus dilatih cara
merawat ibu andini?”

“nah, sekarang mari kita bicarakan jadwal dirumah tersebut disini saja?”

“berapa lama bapak dan ibu punya waktu? Bagaimana kalau 30 menit saja?”
Kerja

“bapak, ibu ini jadwal kegiatan ibu andini dirumah sakit, coba perhatikan apakah dapat
dilaksanakan dirumah. Jadwal yang telah dibuat selama ibu andini dirumah sakit tolong
dilanjutkan dirumah, baik jadwal aktivitas mau maupun jadwal minum obatnya.”

“hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh anak, ibu
dan bapak selama dirumah. Kalau misalnya ibu andini menolak untuk makan minum dan
mandi serta menolah untuk minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan
orang lain, segera hubungi suster Dian. di puskesmas X. ini nomer telepon puskesmasnya
021345765”

“selajutnya suster Dian akan membantu memantau perkembangan ibu andini selama
dirumah.

Terminasi

“bagaimana bapak/ibu, ada yang belum jelas?” ini jadwal harian ibu andini untuk dibawa
pulang. Dan ini surat rujukan untuk merawat ny.m jika ada hal-hal yang tidak diinginkan di
puskesmas X.”

“jangan lupa control ke puskesmas sebelum obat habis, atau ada gejala-gejala yang tampak.
Silahkan selesaikan administrasinya.”

SP 4 Pasien : Melatih pasien makan secara mandiri (menjelaskan cara mempersiapkan


makan, menjelaskan cara makan yang tertib, menjelaskan cara merapikan peralatan setelah
makan, praktik makan sesuai dengan tahapan makan yang baik).

Orientasi :

“selamat siang,ibu tampak rapih hari ini. Siang ini kita akan latihan bagaimana cara makan
yang baik”

“kita latihan langsung diruang makan ya!”

“mari.. itu sudah datang makanannya”


Kerja

“bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan ? dimana ibu makan”

“sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya , mari kita praktikkan!”

“bagus setelah itu kiata duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa dulu.
Silahkan ibu yang pimpin. Bagus!”

“mari kita makan! Saat makan kita harus menyuap makanan satu persatu dengan pelan-
pelan. Ya, ayo.. sayurnya dimakan ya. Setelah makan kita bereskan piring dan gelas yang
kotor. Ya betul… dan kita akhiri dengan cuci tangan.”

“ya bagu!itu suster ani sedang membagikan obat, coba ibu minta sendiri obatnya.”

Terminasi

“bagaimana perasaan ibu setelah makan bersama-sama.”

“apa saja yang harus kita lakukan pada saat makan (cuci tangan, duduk yang baik, cuci piring
dan gelas, lalu cuci tangan)”

“nah, coba ibu lakukan seperti tadi setiap makan, mau kita masukkan dalam jadwal? Besok
kita ketemu lagi untuk latihan buang air kecil dan besar yang baik, bagaimana jika jam 10?
Tempatnya disini saja ya ”

“baiklah kalau begitu, sampai jumpa besok ibu, selamat siang.

Sp 5 pasien : Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri

Orientasi

“ selamat pagi ibu andini? bagaimana perasaan ibu andini hari ini? Ibu masih ingat tidak
dengan saya ? betul ibu. Baik sudah dijalankan jadwal kegiatanya?”

“sesuai perjanjian kita kemarin hari ini kita akan berbincang mengenai cara buang air besar
dan kecil yang baik ya bu, bagaimana? Kira-kira waktunya 30 menit ya bu? Dimana ibu?
Baiklah disini saja.”
Kerja

“dimana biasanya ibu buang air dan besar ? benar sekali ibu, buang air besar dan kecil yang
baik itu di WC/kakus, kamar mandi atau tempat lain yang tertutup dan ada saluran
pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak boleh buang air besar dan kecil di sembarang
tempat”

“cara membilas yang bersi setelah ibu buang air besar yaitu dengan menyiramkan air dari
arah depan ke belakang. Jangan terbalik ya! Cara seperti ini berguna untuk mencegah
masuknya kotoran atau tinja yang ada di bokong ke bagian kemaluan kita. Setelah ibu selesai
cebok. Jangan lupa tinja/air kencing yang ada di WC dibersihkan. Caranya siram tinja/air
kencing dengan air secukupnyasampai tidak tersisa di WC. Jika ibu melakukan hal tersebut
berarti ibu ikut mencegah menyebarnya kumanyang berbahaya yang ada pada kotoran atau
kencing”

“jangan lupa merapikan kembali pakaian sebelum keluar WC, lalu cuci tangan dengan
menggunakan sabun.”

Terminasi

“bagaimana perasaan ibu setelah kita membicarakan tentang cara buang air kecil dan besar
yang baik?”

“coba ibu jelaskan ulang tentang cara BAB dan BAK yang baik? Bagus! untuk selanjutnya, ibu
dapat melakukan cara-cara yang telah dijelaskan tadi.”

“nah, besok kita ketemu lagi untuk melihat sudah sejauh mana ibu bisa melakukan jadwal
kegiatannnya. Sampai jumpa besok! selamat siang.”

Anda mungkin juga menyukai