Eksplorasi Panas Bumi
Eksplorasi Panas Bumi
Oleh :
MIFTAKHUL ULUMUDDIN
12.2017.1.00319
2020
Eksplorasi Panas Bumi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayahnya sehingga Makalah Eksplorasi Panasbumi mengenai “Alterasi Batuan
Panasbumi, Geokimia Panasbumi, dan Geothermometer” ini dapat Penulis selesaikan
sesuai dengan deadline yang telah ditentukan. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, sebaik-baik hamba Allah,
pemimpin orang yang bertakwa, dan pemilik kasih sayang di antara manusia. Shalawat dan
salam semoga tercurah pula pada segenap keluarganya, para sahabatnya, dan pengikut
setianya sampai akhir jaman.
Makalah ini adalah makalah yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perencanaan Eksplorasi oleh mahasiswa program studi Geologi Institut Teknologi Adhi
Tama Surabaya dengan dosen pengampu bapak Sapto Heru, S.si, M.T. Didalamnya
membahas tentang pengertian batuan alterasi, geokimia panasbumi, serta metode
geothermometry yang digunakan untuk estimasi suhu reservoir panasbumi. Semoga dengan
hadirnya makalah ini dapat memberikan manfaat serta syafa’at bagi siapapun yang
membacanya. Aamiin.
Page 2
Eksplorasi Panas Bumi
DAFTAR ISI
Page 3
Eksplorasi Panas Bumi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.18 Rasio Cl, SO4, Dan HCO3 Menunjukkan Tipe Air Panas ...................... 31
Page 4
Eksplorasi Panas Bumi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tipe produk pengganti mineral primer karena Alterasi Hydrothermal ...... 14
Tabel 2. Perbedaan Tipe Endapan Epitermal Sulfida Tinggi dan Sulfida Rendah ... 17
Page 5
Eksplorasi Panas Bumi
BAB I
PENDAHULUAN
didasarkan pada variasi kandungan beberapa unsur dalam fluida panasbumi yang hadir
sebagai fungsi dari temperatur (solubilitas unsur sebagai fungsi dari temperatur).
1.3 TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah mengenai “Alterasi Batuan Panasbumi – Geokimia
Panasbumi – Geothermometer” ini adalah untuk mendapatkan informasi apapun
mengenai energi panasbumi baik dari pengertian, sistem maupun manifestasinya. Selain
itu diharapkan juga informasi mengenai geokimia panasbumi dan geothermometer yang
nantinya digunakan sebagai alat untuk estimasi suhu reservoar geothermal dapat
tersampaikan dengan baik.
Page 7
Eksplorasi Panas Bumi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Panasbumi adalah sebuah sumber energi panas yang terdapat dan terbentuk di
dalam kerak bumi. Panasbumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam
air panas, uap air dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara
genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panasbumi dan untuk
pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. (Pasal 1 UU No.27 tahun 2003
tentang Panasbumi) (Anonim, 2007).
Sistem panasbumi merupakan energi yang tersimpan dalam bentuk air panas
atau uap panas pada kondisi geologi tertentu pada kedalaman beberapa kilometer di
dalam kerak bumi. Sistem panasbumi meliputi panas dan fluida yang memindahkan
panas mengarah ke permukaan. Adanya konsentrasi energi panas pada sistem
panasbumi umumnya dicirikan oleh adanya anomali panas yang dapat terekam di
permukaan, yang ditandai dengan gradien temperatur yang tinggi. Sistem panasbumi
mencakup sistem hydrothermal yang merupakan sistem tata air, proses pemanasan
dan kondisi sistem dimana air yang terpanasi terkumpul. Sehingga sistem panasbumi
mempunyai persyaratan seperti harus tersedia air, batuan pemanas, batuan sarang dan
batuan penutup. Air disini umumnya berasal dari air hujan atau air meteorik. Batuan
pemanas akan berfungsi sebagai sumber pemanasan air, yang dapat berwujud tubuh
terobosan granit maupun bentuk-bentuk batolit lainnya. Panas yang ditimbulkan oleh
pergerakan sesar aktif kadang-kadang berfungsi pula sebagai sumber panas, seperti
sumber-sumber matair panas di sepanjang jalur sesar aktif (Azwar, M., dkk, 1988).
Batuan sarang berfungsi sebagai penampung air yang telah terpanasi atau uap
yang telah terbentuk. Nilai kesarangan batuan cadangan ini ikut menentukan jumlah
cadangan air panas atau uap. Batuan penutup lebih berfungsi sebagai penutup
kumpulan airpanas atau uap sehingga tidak merembes ke luar. Syarat dari batuan
penutup ini adalah sifatnya yang tidak mudah ditembus atau dilalui cairan atau uap.
Umumnya sumber panasbumi terdapat di daerah jalur gunungapi, maka sebagai
sumber panas adalah magma atau batuan yang telah mengalami radiasi panas dari
magma. Sedang batuan penutup dan batuan cadangan biasanya dibentuk oleh batuan
Page 8
Eksplorasi Panas Bumi
hasil letusan gunungapi seperti lava dan piroklastik. Meskipun dibeberapa daerah
panasbumi, tufa atau labu halus yang terlempungkan atau lapisan air tanah dapat
berfungsi sebagai batuan penutup sistem panasbumi (Gambar 2.1) (Azwar, M., dkk,
1988).
Tanah Panas (Warm Ground) yaitu adanya sumber daya panasbumi di bawah
permukaan dapat ditunjukkan antara lain dari adanya tanah yang mempunyai
temperatur lebih tinggi dari temperatur tanah disekitarnya. Hal ini terjadi karena
adanya perpindahan panas secara konduksi dari batuan bawah permukaan ke batuan
permukaan (Saptadji, N. M., 2002).
Tanah Beruap (Steaming Ground) merupakan jenis manifestasi dimana uap
panas (steam) keluar dari permukaan tanah. Uap tersebut berasal dari suatu lapisan
tipis dekat permukaan yang mengandung air panas yang mempunyai temperatur sama
atau lebih besar dari titik didihnya. Jika gradien temperatur lebih besar dari 300C/m,
maka steaming ground sangat berbahaya bagi makhluk hidup karena temperatur yang
sangat tinggi menyebabkan tumbuh-tumbuhan tidak dapat hidup (Saptadji, N. M.,
2002).
Kolam air panas merupakan salah satu petunjuk adanya sumber daya
panasbumi di bawah permukaan. Kolam air panas ini terbentuk karena adanya aliran
air panas dari bawah permukaan melalui rekahan-rekahan batuan. Pada permukaan air
terjadi penguapan yang disebabkan karena adanya perpindahan panas dari permukaan
air ke atmosfir. Panas yang hilang ke atmosfir sebanding dengan luas area kolam,
temperatur pada permukaaan dan kecepatan angin (Saptadji, N. M., 2002).
Kolam lumpur panas (Mud Pool), kenampakannya sedikit mengandung uap
dan gas CO2, tidak terkondensasi, umumnya fluida berasal dari kondensasi uap.
Penambahan cairan lumpur menyebabkan gas CO2 keluar. Mud vulkano adalah tipe
dari kolam lumpur panas, dimana gas keluar dari satu celah dengan temperatur lebih
kecil dari titik didih (Santoso, D., 2002).
Lumpur terdapat dalam keadaan cair karena kondensasi uap panas.
Sedangkan letupan-letupan yang terjadi adalah karena pancaran CO2 (Saptadji, N. M.,
2002). Air Panas (Hot Springs) merupakan salah satu petunjuk adanya sumber daya
panasbumi di bawah permukaan. Mata air panas ini terbentuk karena adanya aliran air
panas dari bawah permukaan melalui rekahan-rekahan batuan (Saptadji, N. M., 2002).
Temperatur 500 C disebut warm springs. Temperatur > 500 C disebut hot springs.
Hot springs biasanya agak asam, bila netral umumnya berasosiasi dengan sistem air
panas jenuh dengan silika dan menghasilkan endapan sinter. Endapan teras travetin
biasanya berhubungan dengan karbonat yang terkandung dalam fluida tersebut
(Santoso, D.,2002).
Page 10
Eksplorasi Panas Bumi
Fumarol adalah lubang kecil yang memancarkan uap panas kering (dry steam)
atau uap panas yang mengandung butirran-butiran air (wet steam). Apabila uap
tersebut mengandung gas H2S maka manifestasi permukaan tersebut disebut solfatar.
Fumarol yang memancarkan uap dengan kecepatan tinggi dapat juga dijumpai di
daerah tempat terdapatnya sistem dominsai uap. Uap tersebut mengandung SO2 yang
hanya stabil pada temperatur yang sangat tinggi (> 5000C). Fumarol yang
memancarkan uap dengan kandungan asam boric tinggi umumnya disebut soffioni
(Saptadji, N. M., 2002).
Geyser merupakan mata air panas yang menyembur ke udara secara
intermittent (pada selang waktu tidak tentu) dengan ketinggian air sangat beraneka
ragam, yaitu dari kurang dari satu meter hingga ratusan meter. Selang waktu
penyemburan air (erupsi) juga beraneka ragam, yaitu dari beberapa detik hingga
beberapa hari. Lamanya air menyembur ke permukaan juga sangat beraneka ragam,
yaitu dari beberapa detik hingga beberapa jam. Geyser merupakan manifestasi
permukaan dari sistem dominasi air (Saptadji, N. M., 2002).
Silika sinter merupakan endapan silika di permukaan yang berwarna kuning
keperakan. Umumnya dijumpai di sekitar mataair panas dan lubang geyser yang
menyemburkan air yang bersifat netral. Apabila laju aliran air panas tidak terlalu
besar umumnya di sekitar mataair panas tersebut terbentuk teras-teras silika yang
berwarna keperakan (silica sinter terace atau sinter platform). Silika sinter merupakan
manifestasi permukaan dari sistem panasbumi yang didominasi air (Saptadji, N. M.,
2002).
Larutan hidrotermal adalah cairan bertemperatur tinggi (100 – 500 oC) sisa
pendinginan magma yang mampu merubah mineral yang telah ada sebelumnya dan
membentuk mineral-mineral tertentu. Secara umum cairan sisa kristalisasi magma
tersebut bersifat silika yang kaya alumina, alkali dan alkali tanah yang mengandung
air dan unsur-unsur volatil (Bateman, 1981). Larutan hidrotermal terbentuk pada
bagian akhir dari siklus pembekuan magma dan umumnya terakumulasi pada litologi
dengan permeabilitas tinggi atau pada zona lemah. Interaksi antara larutan
hidrotermal dengan batuan yang dilaluinya (wall rocks) akan menyebabkan
Page 11
Eksplorasi Panas Bumi
Temperatur
Tekanan
Jenis batuan
Permeabilitas
Page 12
Eksplorasi Panas Bumi
Alterasi berasal dari kata alter yang lebih mudah diterjemahkan sebagai
“ubah”, jadi, suatu mineral dikatakan sebagai mineral alterasi jika mineral tersebut
sudah berubah dari mineral aslinya. Perubahan ini terjadi karena perubahan komposisi
kimia dari mineral tersebut. Setiap mineral tersusun atas satu atau beberapa unsur
yang berikatan. Ada ikatan yang sangat kuat, tetapi ada juga ikatan yang sangat
lemah. Alterasi hidrotermal merupakan proses yang komplek karena melibatkan
perubahan mineralogi, kimiawi dan tekstur yang kesemuanya adalah hasil dari
interaksi larutan hidrotermal dengan batuan yang dilaluinya. Perubahan tersebut
tergantung pada karakteristik batuan samping, sifat larutan, kondisi tekanan dan
temperatur pada saat reaksi berlangsung, konsentrasi dan lama aktivitas hidrotermal.
Alterasi hidrotermal akan bergantung pada beberapa faktor antara lain :
Page 13
Eksplorasi Panas Bumi
Page 14
Eksplorasi Panas Bumi
Endapan berasosiasi dengan dike (korok) atau vein (urat) dengan kedalaman
yang besar.
“Wall Rock Alteration”, dicirikan oleh adanya replacement yang kuat dengan
asosiasi mineral : albit, biotit, kalsit, pirit, kalkopirit, kasiterit, emas,
hornblende, plagioklas, dan kuarsa.
Asosiasi mineral sulfida dan oksida pada intrusi granit sering diikuti
pembentukan mineral logam, yaitu : Au, Pb, Sn, dan Zn.
Tekanan dan temperatur relatif paling tinggi yaitu 500°C – 600°C
Merupakan jebakan hidrotermal paling dalam
Page 15
Eksplorasi Panas Bumi
Gambar 2.4 Golongan Endapan Alterasi Hidrotermal (Lingrend Dan Beteman, 1962).
Page 16
Eksplorasi Panas Bumi
Tabel 2. Perbedaan Tipe Endapan Epitermal Sulfida Tinggi dan Sulfida Rendah
(Hedenquist and White, 1995).
Page 17
Eksplorasi Panas Bumi
yang panas (>300°C), salinitas tinggi, dan dengan karakter magmatik yang kuat
(Sutarto, 2004).
(Creasey, 1966).
Page 19
Eksplorasi Panas Bumi
5. Argilik lanjut
Alterasi ini ditunjukkan adanya perbandingan rasio K+/H- dan Na+/H- yang
rendah (Gambar 2.10). Terjadi peluluhan semua kandungan alkali. Pada suhu
300oC terbentuk mineral-mineral pyrofilit, pyrofilit-andalusit sedangkan pada
suhu yang lebih rendah terbentuk kaolin dan dickit dalam jumlah besar.Dijumpai
juga kuarsa, alunit, topaz, zunyite, turmalin, dan hidro-kloro-fluor-boro-
aluminosilikat lainnya (Sutarto, 2004).
Page 20
Eksplorasi Panas Bumi
terbentuk akibat kontak antara batuan sumber dengan batuan karbonat, zona ini
sangat dipengaruhi oleh komposisi batuan yang kaya akan kandungan mineral
karbonat. Pada kondisi yang kurang akan air, zona ini dicirikan oleh pembentukan
mineral garnet, klinopiroksin dan wollastonit serta mineral magnetit dalam jumlah
yang cukup besar, sedangkan pada kondisi yang kaya akan air, zona ini dicirikan
oleh mineral klorit,tremolit – aktinolit dan kalsit dan larutan hidrotermal. Alterasi
skarn terbentuk pada fluida yang mempunyai salinitas tinggi dengan temperatur
tinggi (sekitar 300°-700°C). Proses pembentukkan skarn akibat urutan kejadian
Isokimia – metasomatisme – retrogradasi (Sutarto, 2004).
Page 21
Eksplorasi Panas Bumi
densitas. Penambahan densitas paling banyak dijumpai dengan porositas asli lebih
kecil dari 5 %.
2.2.4.2 Porositas dan Permeabilitas
Proses pelepasan akan meningkatkan porositas, sedang efek terhadap
permeabilitas hanyalah perubahan kecil, teratur dan kontinyu. Penurunan
permeabilitas lebih cepat karena banyak dan cepatnya proses pengendapan mineral
pada proses pelepasan.
2.2.4.3 Sifat Magnetis
Pada sebagian lapangan panasbumi, kedua mineral (magnetite dan
titomagnetite) cepat berubah menjadi mineral non-magnetic seperti pyrite dan
hematite, ini menyebabkan batuan reservoir menjadi de-magnetised. Survei
magnetometer adalah metode terbaik untuk menentukan lokasi dan batas areal
lapangan panasbumi, tetapi metode ini sangat sulit diterapkan di lapangan.
(Hochstein-Sharms, 1982).
Page 22
Eksplorasi Panas Bumi
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang
lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa. Bagian terkecil dari suatu unsur adalah
atom. Beberapa contoh unsur adalah emas, perak, alumunium, tembaga, belerang,
karbon, dan sebagainya. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 112 unsur, ada yang
ditemukan dalam keadaan bebas, seperti emas dan intan, tetapi sebagian besar unsur
ditemukan dalam keadaan terikat sebagai suatu senyawa. Unsur dapat dikelompokkan
ke dalam unsur logam, nonlogam, dan metalloid atau semilogam. Untuk memudahkan
kita mempelajari unsur, unsur tersebut ditampilkan dalam Tabel Periodik Unsur yang
dikenal sebagai Sistem Periodik Unsur (SPU) (Tabel 3). Dalam tabel periodik unsur-
unsur ada yang diletakkan pada lajur tegak (kolom) yang disebut golongan dan lajur
horizontal (baris) yang disebut periode. Pada satu golongan sifat unsur semakin mirip
dan pada satu periode sifat unsur semakin berbeda (Retnowati, Priscilla. 2009).
Page 23
Eksplorasi Panas Bumi
Page 24
Eksplorasi Panas Bumi
silika adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari
berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan perhitungan dari 1,672
analisa berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari
11 oksida . Konstituen lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil (Retnowati,
Priscilla. 2009).
2.3.2.1 XRF
Page 25
Eksplorasi Panas Bumi
hasil eksitasi sumber radioisotop (Gambar 2.13). Spektrometer XRF didasarkan pada
lepasnya elektron bagian dalam dari atom akibat dikenai sumber radiasi dan
pengukuran intensitas pendar sinar-X karakteristik yang dipancarkan oleh atom unsur
dalam sampel. Metode ini tidak merusak bahan yang dianalisis baik dari segi fisik
maupun kimiawi sehingga sampel dapat digunakan untuk analisis berikutnya.
Mekanisme kerja XRF secara umum adalah sinar-X dari sumber pengeksitasi akan
mengenai cuplikan dan menyebabkan interaksi antara sinar- X yang karakteristik
untuk setiap unsur. Sinar-X tersebut selanjutnya mengenai detector Si(Li) yang akan
menimbulkan pulsa listrik yang lemah, pulsa tersebut kemudian diperkuat dengan
preamplifier dan amplifier lalu disalurkan pada penganalisis saluran ganda atau Multi
Chanel Analyzer (MCA). Tenaga sinar-X karakteristik yang muncul tersebut dapat
dilihat dan disesuaikan dengan tabel tenaga sehingga dapat diketahui unsur yang ada
didalam cuplikan yang dianalisis (Iswani, 1983).
2.3.2.2 XRD
Difraksi sinar X (X-ray Difractometer), atau yang sering dikenal dengan XRD,
adalah merupakan instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi material kristalit
maupun non-kristalit, sebagai contoh identifikasi struktur kristalit (kualitatif) dan fasa
(kuantitatif) dalam suatu bahan dengan memanfaatkan radiasi gelombang
elektromagnetik sinar X (Gambar 2.14). Dengan kata lain, teknik ini digunakan untuk
Page 26
Eksplorasi Panas Bumi
Sinar-X dihasilkan di suatu tabung sinar katode dengan pemanasan kawat pijar
untuk menghasilkan elektron-elektron, kemudian elektron-elektron tersebut
dipercepat terhadap suatu target dengan memberikan suatu voltase, dan menembak
target dengan elektron. Ketika elektron-elektron mempunyai energi yang cukup untuk
mengeluarkan elektron-elektron dalam target, karakteristik spektrum sinar-X
dihasilkan. Spektrum ini terdiri atas beberapa komponen-komponen, yang paling
umum adalah Kα dan Kβ. Ka berisi, pada sebagian, dari Kα1 dan Kα2. Kα1
mempunyai panjang gelombang sedikit lebih pendek dan dua kali lebih intensitas dari
Kα2. Panjang gelombang yang spesifik merupakan karakteristik dari bahan target
(Cu, Fe, Mo, Cr). Disaring, oleh kertas perak atau kristal monochrometers, yang akan
menghasilkan sinar-X monokromatik yang diperlukan untuk difraksi. Tembaga adalah
bahan sasaran yang paling umum untuk diffraction kristal tunggal, dengan radiasi Cu
Kα =05418Å. Sinar-X ini bersifat collimated dan mengarahkan ke sampel. Saat
sampel dan detektor diputar, intensitas Sinar X pantul itu direkam. Ketika geometri
dari peristiwa sinar-X tersebut memenuhi persamaan Bragg, interferens konstruktif
terjadi dan suatu puncak di dalam intensitas terjadi. Detektor akan merekam dan
memproses isyarat penyinaran ini dan mengkonversi isyarat itu menjadi suatu arus
yang akan dikeluarkan pada printer atau layar computer (Purbo, Cahyo, 2009).
Page 27
Eksplorasi Panas Bumi
Page 28
Eksplorasi Panas Bumi
batuan tersebut terdapat sumber panas, maka panas akan dirambatkan melalui batuan
(secara konduksi) dan melalui fluida (secara konveksi). Perpindahan panas secara
konveksi pada dasarnya terjadi karena gaya apung (bouyancy). Air karena gaya
gravitasi selalu mempunyai kecenderungan untuk bergerak kebawah, akan tetapi
apabila air tersebut kontak dengan suatu sumber panas maka akan terjadi perpindahan
panas sehingga temperatur air menjadi lebih tinggi dan air menjadi lebih ringan.
Keadaan ini menyebabkan air yang lebih panas bergerak ke atas dan air yang lebih
dingin bergerak turun ke bawah, sehingga terjadi sirkulasi air atau arus konveksi
(Nenny, Saptadji, 2009).
Gambar 2.17 menunjukkan sistem panas bumi dan genesa airnya. Adanya
intrusi volatile vulkanik menyebabkan air bawah permukaan menjadi panas dan
menjadi uap air dan gas yang nantinya akan keluar permukaan sebagai manifestasi
melalui celah atau retakan pada tanah (Nenny, Saptadji, 2009).
Page 29
Eksplorasi Panas Bumi
Secara umum tipe air pada geothermal sendiri dibagi menjadi 3 jenis, yaitu Cl
(Klorida), SO4 (Sulfat), dan HCO3 (Bikarbonat) dimana terdapat rasio antara ketiga
tipe air tersebut yang nantinya dapat menunjukkan tipe air panas (gambar 2.18).
2.3.4.2.1 Air Cl
Menunjukkan air reservoir
Mengandung 1.000 hingga 10.000 mg/kg Cl
Perbandingan Cl/SO4 umumnya tinggi
Mengandung kation utama : Na, K, Ca dan Mg
Berasosiasi dengan gas CO2 dan H2S
pH sekitar netral, dapat sedikit asam dan basa tergantung CO2 terlarut
Disebut juga alkaline neutral water, brine water
Sangat jernih, warna biru pada mata air natural
Kaya SiO2 dan sering terdapat HCO3-
Terbentuk endapan permukaan sinter silika (SiO2)
Page 30
Eksplorasi Panas Bumi
(Browne. 2007).
Gambar 2.18 Rasio Cl, SO4, Dan HCO3 Menunjukkan Tipe Air Panas (Browne. 2007).
Survei geokimia dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi fisis dan
kimia dari tiga unsur utama yaitu air, gas, dan tanah. Kegiatan ini terdiri atas studi
literatur dan survey lapangan. Survei lapangan meliputi kegiatan pengamatan
pengukuran dan pengambilan sampel terhadap air (panas dan dingin), gas, dan tanah
(termasuk udara tanah) (Gambar 2.19) (Suparno, Supriyanto. 2009).
Page 31
Eksplorasi Panas Bumi
Page 32
Eksplorasi Panas Bumi
Page 33
Eksplorasi Panas Bumi
secara random dalam tempat yang tersedia. Analisa untuk menentukan, konsentarasi
unsure-unsur dalam contoh air, gas, tanah, dan udara tanah dilaakukan di
laboratorium. Beberapa parameter diukur di lapangan, terutama pH, temperature, daya
hantar listrik dan debit air (Suparno, Supriyanto. 2009).
2.5 GEOTHERMOMETER
Dengan Cp adalah kapasitas kalor pada tekanan tetap; H adalah entalpi. Persamaan
(2) merupakan persamaan Van’t Hoff dan persamaan (3) merupakan persamaan
kapasitas kalor. Jika persamaan (3) diintegrasikan, diperoleh :
(Giggenbach, 1992).
Page 35
Eksplorasi Panas Bumi
Giggenbach (1992) membagi zat-zat terlarut dalam dua katagori yaitu tracer
dan geoindikator. Tracer secara geokimia bersifat inert (misalnya Li, Rb, Cs, Cl dan
B) yang bila ditambahkan ke dalam fluida akan bersifat tetap dan dapat dilacak
asalusulnya. Geoindikator adalah zat terlarut yang bersifat reaktif dan mencerminkan
lingkungan ekuilibrium / kesetimbangan, misalnya Na dan K.
1. Silika
a. Konsentrasi silika dikontrol oleh kelarutan berbagai mineral silikat dalam
batuan
b. Konsentrasi pada umumnya 100-300 ppm
2. Amonia
a. Dijumpai sebagai gas NH3 atau zat terlarut NH4
b. NH3 kadar tinggi dapat dihasilkan dari kondensasi gas
c. Dapat juga terbentuk pada deep fluid pada sistem panasbumi yang berasosiasi
dengan batuan sedimen
d. Pada interaksi fluida-batuan, NH4+ dapat mengganikan K+ membentuk
mineral amonium
e. Untuk validitas asal usul amonia, diperlukan data B, I, dan SO4
f. Rasio NH4+/B semakin tinggi menunjukkan tingginya proses steam heating
sehingga proses kondensasi juga semakin tinggi
3. Boron
a. Dalam bentuk H3BO3 atau HBO2 merupakan unsur diagnostik
b. air klorida dari mataair atau sumur biasanya mengandung 10-50 ppm B
c. Kandungan B yang sangat tinggi (hingga ratusan ppm) biasanya mencirikan
asosiasi sistem panasbumi dengan batuan sedimen yang kaya zat organik atau
evaporit Rasio Cl/B sering dipakai untuk prediksi asal-usul fluida
4. Natrium dan Kalium
a. Konsentrasi Na dan K dikontrol interaksi fluidabatuan yang tergantung
temperatur
b. Na merupakan kation utama pada fluida panasbumi (konsentrasi 200-2000
ppm), konsentrasi K biasanya 1/10 [Na]
c. Rasio Na/K semakin kecil, biasanya menunjukkan temperatur semakin tinggi
5. Li +, Rb +, Cs+
Page 36
Eksplorasi Panas Bumi
Page 37
Eksplorasi Panas Bumi
o No steam loos
dengan :
Page 38
Eksplorasi Panas Bumi
Keuntungan :
Keterbatasan :
Dengan
Untuk beberapa air panas bumi suhu tinggi tetapi akan tidak baik untuk air
panas bumi dengan konsentrasi kalsium tinggi dan suhu permukaan rendah. Di
bawah suhu 180oC maka pertukaran kation antara Na dan K feldspar mungkin tidak
dominan.
Page 39
Eksplorasi Panas Bumi
Dengan
Geotermometer Na-K dan Na-Kca tidak cocok apabila diterapkan untuk air
geothermal yang bersifat asam. Hal ini disebabkan karena kesetimbangan feldspar
tidak akan terjadi
Dengan
Page 40
Eksplorasi Panas Bumi
(Giggenbach, 1992).
Page 41
Eksplorasi Panas Bumi
BAB III
KESIMPULAN
1. Panasbumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air
dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya
tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panasbumi dan untuk pemanfaatannya
diperlukan proses penambangan.
2. Alterasi batuan panasbumi adalah suatu aktivitas sistem panasbumi hydrothermal
yang dapat merubah komposisi mineralogi dari suatu batuan.
3. Geokimia adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari komposisi-komposisi kimia
bagian dari bumi. Metode geokimia dalam eksplorasi panasbumi, dimaksudkan untuk
mengetahui jenis manifestasi, dan karakteristik senyawa kimia dalam manifestasi dan
distribusi anomali senyawa kimia tertentu secara lateral yang diperkirakan
berhubungan dengan temperatur, pH, dan debit.
4. Survei geokimia dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi fisis dan kimia dari
tiga unsur utama yaitu air, gas, dan tanah. Kegiatan ini terdiri atas studi literatur dan
survey lapangan. Survei lapangan meliputi kegiatan pengamatan pengukuran dan
pengambilan sampel terhadap air, gas, dan tanah.
5. Dengan adanya survey geokimia, dapat diperkirakan suhu reservoar panasbumi
dengan metode geothermotry yang menggunakan alat geothermometer.
Geothermometer didasarkan pada variasi kandungan beberapa unsur dalam fluida
panasbumi yang hadir sebagai fungsi dari temperatur (solubilitas unsur sebagai fungsi
dari temperatur).
6. Terdapat lima macam geothermometer yaitu geothermometer silika, geothermometer
quartz, geothermometer Na-K, geothermometer Na-K-Ca, serta geothermometer Na-
K-Ca-Mg
Page 42
Eksplorasi Panas Bumi
DAFTAR PUSTAKA
Page 43
Eksplorasi Panas Bumi
Page 44