Panduan
Interior
AHASS
Salam Sukses!
Pelayanan yang terbaik, standarisasi fasilitas dan proses improvement terus menerus menjadi kunci
dalam menjaga citra bengkel resmi Honda, atau yang disebut Astra Honda Authorized Service Station
(AHASS) sebagai bengkel resmi terbaik di Indonesia pilihan konsumen sepeda motor Honda.
Jaringan AHASS sebagai bentuk Layanan Purna Jual sepeda Motor Honda haruslah dapat memberikan
kualitas pelayanan yang baik bagi seluruh konsumennya
Untuk meningkatkan kualitas layanan terhadap konsumen dan sebagai bagian dari identitas Honda
maka kondisi fisik bengkel memerlukan standar penataan yang mencakup design,kelengkapan dan
material yang digunakannya.
Buku Panduan Interior AHASS ini disusun sebagai panduan dalam penataaan interior bengkel AHASS
sehingga dapat menciptakan kondisi fisik bengkel yang diperlukan dan mendukung operasional bengkel
yang optimal serta mencerminkan identitas Honda yang berkualitas
Untuk itu selanjutnya seluruh pelaksanaan standarisasi interior AHASS mengacu pada Buku Panduan
Interior AHASS ini.
Hormat kami
Kata Pengantar
Wedijanto Widarso
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Interior bengkel adalah bagian dalam dari fisik bengkel AHASS yang diatur sesuai Konsep Bengkel
yang menampilkan citra positif bengkel resmi Honda.
1.2
Konsep Dasar
Functional
Layout Keamanan dan
kecepatan kerja
Service Brightness
Equipment
Cleanliness Friendliness
Bangunan Bengkel
450 cm
Bangunan Bengkel harus mampu menampung seluruh aktivitas operasional AHASS , meliputi :
Lebar bagian dalam bangunan Bengkel minimal 4.5 meter dengan panjang yang mengakomodir
semua area operasional Ahass tersebut di atas.
Pada kondisi dimana bangunan yang tersedia lebar bagian dalam ≤ 450 cm (minimal 385 cm) dan
sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan pelebaran lagi, maka perlu dilakukan penyesuaian ter-
hadap ukuran pit, dengan konsekuensi bahwa lalu lintas kendaraan akan lebih sulit
Oil Drain
Exhaust System
Interior bengkel
Papan Nama
Piping System
Area Cuci
Dinding Bengkel
Bike Lift
Pit Quick Service
Mechanic Truster
Gutter
Interior bengkel
2.1.2 Pit
Area yang berfungsi sebagai tempat masing-masing mekanik melaksanakan kerjanya.
Pit terdiri atas :
a. Pit Quick Service
Pit untuk pelaksanaan perawatan rutin dan perbaikan ringan sepeda motor
b. Pit Heavy Repair
Pit untuk pelaksanaan pekerjaan servis berat sepeda motor
c. Pit Final Inspection
Pit untuk pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan akhir sepeda motor
Dinding bengkel
Final Inspection
Material
Ukuran :
ͳͳ Panjang : 300 cm atau 10 keramik (minimal)
ͳͳ Lebar (as ke as) : 180 cm atau 6 keramik (minimal)
Mengingat antisipasi terhadap perkembangan masa depan :
• Pengerjaan motor ukuran besar
• Percepatan kerja dengan 2 mekanik dalam 1 pit
• Penambahan alat kerja baru di pit
Maka jika memungkinkan disarankan untuk menambah ukuran pit dengan 1 keramik, 2 keramik, 3 kera-
mik dan seterusnya. (penambahan ukuran pit menggunakan satuan 1 keramik)
Pada kondisi dimana bangunan yang tersedia lebar bagian dalam ≤ 450 cm ( minimal 385 cm ) dan
sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan pelebaran lagi, maka dapat menggunakan alternatif uku-
ran pit :
Panjang : 280 cm
Lebar ( as ke as ) : 180 cm
Ukuran :
Pada pit heavy repair terdapat beberapa peralatan, sehingga disarankan ukuran minimal adalah :
ͳͳ Panjang : 300 cm atau 10 keramik
ͳͳ Lebar (as ke as) : 240 cm atau 8 keramik
Jika memungkinkan disarankan untuk menambah ukuran pit dengan 1 keramik, 2 keramik, 3 keramik
dan seterusnya. (penambahan ukuran pit menggunakan satuan 1 keramik)
◊ Apabila space yang tersedia tidak memungkinkan maka ukuran Pit Heavy Repair dapat meng-
gunakan ukuran Pit Quick Service, dengan konsekuensi :
Pergerakan di area Pit Heavy Repair akan lebih sulit meringkas penempatan / menempatkan
peralatan di tempat lain.
Mengingat bahwa pekerjaan di heavy repair :
• Relatif terdapat banyak komponen motor yang diurai dan akan dipasang kembali
• Waktu pengerjaan yang relatif lama
• Penggunaan alat/tools yang lebih banyak
Maka posisi Pit Heavy Repair :
• Berada pada wilayah yang tidak banyak digunakan untuk lalu lintas
• hanya dapat diakses oleh personil bengkel
• Sedapat mungkin tidak terekspos oleh konsumen
• Ukuran :
ͳͳ Panjang : 210 cm atau 7 keramik (minimal)
ͳͳ Lebar (as ke as) : 180 cm atau 4 keramik (minimal)
1 (satu) Pit Final Inspection maksimal melayani 8 Pit Quick Service
Perbandingan antara jumlah Pit Final Inspection dengan jumlah Pit Quick Service dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Jumlah Pit
Pit Quick Service 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Pit Final
1 2 3
Inspection
Area di belakang Pit Final Inspection harus kosong/bebas, minimal hingga 120 cm (4 keramik)
Area di kiri kanan Pit Final Inspection harus kosong/bebas, minimal hingga 30 cm (1 keramik)
Area di belakang Pit Final Inspection harus kosong/bebas, minimal hingga 120 cm (4 keramik)
Area di kiri kanan Pit Final Inspection harus kosong/bebas, minimal hingga 30 cm (1 keramik)
Gutter
Plat bordes 2 mm
Kondisi di lapangan lay out sering terkendala adanya rintangan tiang / kolom sehingga perlu
penyesuaian lay out.
• Opsi 1
Menggeser posisi pit mundur / menjauh
1,2,3 keramik
• Opsi 2
“Menempatkan” tiang / kolom pada garis
Jika terdapat tiang / kolom di area pit
batas antar pit dan menambah lebar pit
1,2,3 keramik
• Opsi 3
Menambah lebar pit 1,2,3 keramik
• Opsi 1
Menggeser posisi pit mundur / menambah panjang 1,2,3 keramik
Posisi opsi 1
Posisi opsi 2
• Opsi 3
Menambah lebar pit 1,2,3 keramik.
Opsi 3 merupakan pilihan terakhir :
1. Tidak memungkinkan menambah panjang pit
2. Terdapat kolom yang tidak tepat di garis batas pit
Posisi opsi 3
Pada Kondisi dimana terdapat Arah Dinding yang miring ( tidak sejajar ataupun tegak lurus terhadap
bangunan Dealer, maka langkah penempatan posisi pit adalah :
1. Menempatkan lajur pit pada dinding lain yang sejajar ataupun tegak lurus terhadap bangunan
Dealer
2. Jika langkah 1 tidak dapat dilakukan, maka posisi lajur pit dapat disesuaikan dengan mempertim-
bangkan :
a. sudut kemiringan arah dinding tersebut
b. jumlah pit pada lajur pit tersebut
Kondisi 3
Jika Sudut kemiringan arah dinding > 50 pit
Posisi lajur pit adalah mengikuti kemiringan
arah dinding
Arah pemasangan keramik mengikuti posisi
pit
Fasilitas Cuci Motor wajib disediakan oleh bengkel yang memenuhi persyaratan :
1. Minimal memiliki jumlah pit
- Quick Service = 5 pit
- Heavy Repair = 1 pit
- Final Inspection = sesuai kebutuhan dari jumlah pit Quick Service yang ada
2. Jumlah pitnya ≥ pit yang dibutuhkan untuk melayani unit yang terjual di Dealer tsb
Tabel kebutuhan pit :
3. Jumlah pitnya ≥ pit yang dibutuhkan untuk melayani Unit Entry actual ataupun Unit Entry yang
ditargetkan
4. Masih tersedia space untuk penempatan fasilitas cuci tersebut
(ukuran minimal washing bay adalah : 1,8 m x 3 m)
Exhaust System adalah Seperangkat peralatan yang berfungsi untuk menghisap gas buang dari
sepeda motor yang sedang dikerjakan di pit service. Gas buang dari knalpot sepeda motor yang men-
gandung unsur-unsur yang membahayakan jika terhisap oleh manusia.
Prinsip kerja Exhaust System adalah gas buang dari knalpot sepeda motor dihisap oleh blower peng-
hisap melalui saluran yang terdapat di atas dan di bawah lantai serta melewatkan pada bak kontrol
untuk memisahkan dari material padat dan cair kemudian membuangnya gas tersebut ke luar ruangan.
3.2
Oil Drain adalah adalah perangkat bengkel yang berfungsi mengelola Oli bekas dari sepeda
motor yang dikerjakan di pit kerja mekanik. Oli bekas tersebut perlu dikelola agar tidak menimbulkan
pencemaran bagi lingkungan di sekitar Bengkel.
Pengelolaan dilakukan dengan mengalirkan dan menampung limbah oli ke dalam tempat
penampungan sementara, sebelum nantinya dibuang/diambil oleh instansi atau perusahaan yang ber-
wenang menangani limbah oli.
Oil Drain
4.2
Corong oli
4.1
Piping system
Piping System adalah perangkat bengkel yang berfungsi mengalirkan udara bertekanan dari
kompresor untuk memenuhi kebutuhan alat alat yg ada di bengkel
Sesuai dengan sifat udara yang dialirkan, Piping System terdiri atas :
1. Piping Sytem Udara kering
Piping system yg menyalurkan udara bertekanan yang tidak mengandung oli
Udara yang berasal dari Kompresor hanya mengalami proses Filterisasi untuk mengurangi kadar
air dengan melewatkan pada Air Filter
Udara tsb dialirkan untuk memenuhi kebutuhan :
• Air Duster di pit kerja
• berupa pipa saluran yang terdapat di atas pit
• Air Duster dan Tyre Gauge di pit Final Inspection
• berupa pipa saluran yang merupakan kelanjutan dari saluran Air duster di pit kerja
2. Piping System Udara berpelumas
Piping System yang menyalurkan udara bertekanan yang mengandung oli
Udara yang berasal dari Kompresor mengalami 3 x proses
• Filterisasi : untuk mengurangi kadar uap air
• Regulation : untuk mengatur tekanannya
• Lubrication : untuk memberikan pelumasan/ mencampurnya dgn uap oil
Proses tsb dilakukan dgn melewatkan udara pada FRL ( Filter-Regulator-Lubricator)
Secara sederhana Piping System yang digunakan dapat digambarkan dalam diagram sederhana
berkut :
1. Piping System 1 Baris
Yaitu Piping System untuk pit kerja yg posisinya dalam 1 baris
Bentuk ,ukuran dan material yang digunakan dalam Piping System adalah seperti gambar berikut
1. Piping System di Pit Service ( Pit Quick Service / Pit Heavy Repair )
Pemasangan air hose real diatur sedemikian rupa sehingga arah tarikan selang udaranya menuju
bagian belakang pit atau bagian belakang sepeda motor.
Piping system
Air filter
Air Filter adalah komponen yang berfungsi untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam
udara yang mengalir di pipa.
Dipasang pada bagian awal saluran Piping System Udara Kering
FRL
FRL ( Filter-Regulator-Lubricator )
Komponen yang mempunyai 3 fungsi sekaligus :
• Menyaring / mengurangi kadar uap air dalam udara yang melewatinya
• Mengatur tekanan udara yang melewatinya
• Memberikan pelumasan dengan menambahkan uap oli pada udara yang melewatinya
Pemasangan FRL dilakukan pada bagian awal saluran Piping System Udara berpelumas.
Urutan pemasangan sesuai arah aliran udara adalah Filter-Regulator-Lubricator
Keseluruhan Piping System menggunakan Air Filter dan Filter Regulator Lubricator.
masing-masing 1 unit untuk setiap satu jalur pipa / baris pit.
Contoh :
Untuk bengkel dengan 5 pit kebutuhan udara kering adalah 1060 liter/menit
maka kapasitas Air Filter yang dipergunakan harus >dari 1060 liter/manit
Contoh :
Untuk bengkel dengan 5 pit kebutuhan udara berpelumas adalah 2450 liter/menit
sehingga FRL yang dibutuhkan harus mempunyai kapasitas >dari 2450 liter/manit
• Ukuran / diameter lubang
Diamter lubang idealnya adalah sesuai dengan diameter pipa yang ada, namun apabila ter-
paksa menggunakan FRL yang
ukuran diameter lubangnya berbeda dapat dikombinasikan dengan memasang fitting
untuk memperkecil/memperbesar ukuran pipa.
Pada umumnya design/lay out bengkel menempatkan pit service pada posisi menempel di
dinding bangunan ( tembok ), sehingga dinding tembok berfungsi sebagai pembatas bagian depan pit
service dgn area lain.
Namun demikian pada beberrapa kejadian , area yang tersedia di bengkel tidak memungkinkan
untuk menempatkan bagian depan pit pada dinding bangunan.
Pada kondisi seperti itu maka lanagkah yang dilakukan adalah :
1. Memasang Border / garis batas pit di bagian depan atau pada posisi seandainya terdapat dinding.
Material keramik yang digunakan adalah keramik standar untuk border
2. Memasang Pagar Pembatas tepat di atas Border / garis batas pit bagian depan.
Pagar pembatas
Sebagai pembatas bagian depan pit untuk menggantikan fungsi dinding bangunan, maka pagar
pembatas digunakan pada kondisi :
1. Jika di bagian depan pit tidak terdapat dinding bangunan
Sehingga Pit tidak bisa menempel pada dinding bangunan
• Border / garis batas pit depan dipasang pada posisi seperti seandainya terdapat dinding bangu
nan.
Panjang pit dari tepi dalam border depan hingga tepi luar border belakang adalah 300 cm.
• Pagar pembatas dipasang tepat di atas border depan.
1. Border /garis batas pit depan dipasang pada posisi di tengah nut
Panjang pit dari as border depan hingga tepi luar border belakang adalah 300 cm
2. Pagar pembatas di pasang tepat di atas border / garis pit depan