Anda di halaman 1dari 42

KEMENTERIAN

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA
2019
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
2019
Judul:
YUK JADI TEMAN CURHAT YANG ASYIK
Cetakan Pertama 2019

Catatan. Buku ini merupakan buku yang ditujukan untuk pendidik dan
praktisi. Buku ini adalah produk dari subdit Pendidikan Anak dan Remaja,
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Direktorat Jenderal Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Diharapkan buku ini dapat menjadi referensi pengembangan
model dukungan psikologi awal bagai anak dan remaja.

Diterbitkan oleh:

Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jalan Jenderal Sudirman
Gedung C lt. 13 Senayan Jakarta 10270

Pengarah : Sukiman
Ketua : Nanik Suwaryani
Penyunting : Aria Ahmad Mangunwibawa, Poerwanto
Penyusun : Anik Budi Utami, Wahyu Cahyono,
M. Fatan Arifululum, Tiyni Saftiani
Penata letak : Ibrahim Fanshuri
Penelaah : Asih Priamsari, Fitriany Juhari, Sumarti,
Retno Wibowo, Sudarwanti, Hestiana Dewi,
Neny Soemiati, Nana Maznah, Indra Nurpatria,
Anisa Nadia
Sekretariat : Emmi Dhamayanti, Badarusalam, Atih Jumiarsih,
Linang Wahyu Srirejeki, Justina Esti Utami,
Parluhutan L Manik, Islamiarso Wibowo, Sri Sugiarti
ISBN:
sAMBUTAN
Anak-anakku yang hebat,

Ketika terluka sering kita memerlukan


pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
agar tidak menjadi semakin parah. Begitupula
ketika kita mengalami luka batin perlu
pertongan pertama yaitu dengan Dukungan
Psikologis Awal (DPA).

Buku bergambar ini merupakan lanjutan dari


buku pengembangan DPA yang sudah disusun
sejak Tahun 2017. Buku ini memberikan
informasi tentang apa dan bagaimana DPA
dilakukan melalui cerita dalam kehidupan
sehari-hari. Peduli dan empati pada teman
menjadi modal untuk melakukan DPA.

Semoga bermanfaat.

Salam, literasi,

Sukiman
Direktur pembinaan
pendidikan keluarga
DAFTAR ISI:
indahnya peduli.................................................... 1
semua bisa melakukan......................................... 6
dimulai dari mendengarkan.................................. 10
hubungankan dengan pihak yang kompeten............ 19
lembaga yang bisa membantu............................... 27
Tokoh utama :

Ike Bindi
Adik dari Ike seorang anak
Anak perempuan siswa
kelas 2 SMA. (Bijak, laki-laki kelas 3 SMP. (Rasa
supel, ramah, asyik ingin tahu tinggi, berani
diajak ngobrol) mencoba, peduli dengan
teman)

ana Nara
Teman Ike, jaja
Teman Bindi
Are Teman Ike
perempuan
perempuan Teman Bindi kelas 2 SMA
kelas 2 SMA laki-laki kelas perempuan
3 SMP kelas 3 SMP
Indahnya peduli
Sahabat, masa remaja adalah masa yang penuh energi dan masa
dimana semua potensi dapat kita kembangkan jika mendapatkan
dukungan yang memadai. Namun kita juga tidak lepas juga dari
berbagai masalah. Misalnya masalah dengan teman, guru, ayah-ibu,
atau yang lainnya. Hal ini wajar, tidak ada orang yang tidak memiliki
masalah.

Ketika kita atau teman kita sedang ada masalah, kadangkala kita
tidak menyadari bahwa itu akan berdampak pada diri sendiri maupun
lingkungan sekitar kita. Jadi bisa saja hal ini menyebabkan bolos
sekolah atau melakukan hal negatif lainnya. Semakin dibiarkan dan
larut dengan masalah tersebut tentunya bisa jadi semakin repot.

Memberi perhatian pada teman kita yang sedang mengalami masalah


adalah langkah awal dalam memberikan dukungan. Sekedar menyapa
atau menanyakan kabar walaupun itu sederhana ternyata bisa membuat
teman kita lebih nyaman.

1
Loh Ana kenapa ya?
Kok terlihat sedih.
ayo dulua
n
dadaah.. ya

Belum pulang?
Hai Iya belum
Ana

Eh
Ike
2
Kamu
kenapa?
Lagi ada Hmmm....
masalah? Beberapa hari ini
teman-teman di kelas
sepertinya menjauhiku.
Bahkan teman satu
mejaku pun jarang
bicara padaku.

Oohh, Kamu
merasa
sendirian?
Ya, saat makan Yuk
a kutemani
siangpun tadi ga ad
yang mengajak ku
ke kantin

Sedih deh
rasanya...

3
Hmmm....
apa ya

Ah iya, memang
Menurutmu sekarang kita
apa ada kondisi sedang banyak
yang membuat deadline tugas,
mereka seperti mungkin mereka
ini? coba deh sedang sibuk.
Kamu tanya

Semoga besok
kondisinya udah
membaik.
Terima kasih
ya Ike.

4
Yuks,
kita pulang
hari sudah
Yuks sore

5
SEMUA BISA MELAKUKAN
Bindi, adik Ike yang sedari tadi mengamati dari kejauhan
merasa ingin tahu apa yang dilakukan Ike kepada temannya.
Bindi melihat sebelumnya teman Ike terlihat murung dan sedih,
tapi tidak berapa lama kemudian ia beranjak pulang dengan
wajah ceria dan bersemangat. Setelah Ana berlalu Bindipun tak
sabar menghampiri Ike.

6
Dadah
duluan ..
yaa..

Eh Bindi,
kamu sudah
dari tadi
Kakaak!
ya...

Hehehe iya..
Kak, temen
Kakak kenapa Iya Dia sedang
sih? Dia tadi ada masalah, terus
awalnya nangis, Kakak coba bantu Dia.
terus ceria
lagi.

7
Wah Kakak Tadi Kakak lihat
hebaat. Dia duduk sendiri
Gimana dan terlihat sedih,
caranya terus Kakak dekati
Kak? dan dengarkan
ceritanya.

Kok
sepertinya
gampang ya
bantu teman
yang lagi kena
masalah. Iya sih,
kamu
juga bisa
kok.

Aku nanti mau


coba ah

8
Seperti Ike, Bindi pun memiliki rasa peduli terhadap
teman-teman di sekitarnya. Apa yang dilakukan Ike
terhadap temannya adalah memberikan Dukungan
Psikologis Awal (DPA). Bindi pun ingin bisa melakukannya.
lalu apa itu DPA?
Dukungan Psikologis Awal (DPA) adalah keterampilan
sederhana untuk membantu diri sendiri atau temanmu
yang menghadapi masalah atau situasi sulit.
DPA bertujuan untuk memberikan dukungan sedini
mungkin untuk mencegah dan mengurangi dampak
negatif dari suatu masalah.

Langkah sederhana
memberikan DPA

1
Kenali dan beri perhatian. Seperti halnya yang
dilakukan oleh Ike ketika melihat Ana duduk sendiri
di pojok taman, Ike datang mendekati dan menyapanya.

2
Dengarkan dengan penuh perhatian. Ike mencoba
menggali apa yang sedang dialami dan dirasakan oleh
Ana, mendengarkan cerita Ana dengan penuh perhatian,
dan memberikan respon yang positif.

3
Hubungkan. Membantu mengenali potensi yang
dimiliki untuk memecahkan masalah dan hubungkan
dengan sumber dukungan lain jika diperlukan. DPA
sebagai pertolongan awal, jika kamu merasa tidak
memiliki cukup kemampuan untuk membantu
menyelesaikan masalah temanmu jangan paksakan.

Bantu temanmu mencari dukungan dari pihak lain


yang lebih kompeten.

9
dimulai dari
Mendengarkan

10
Ja, kamu
kenapa?

Aku merasa
kecewa sekali,
teman-teman tidak
mengajak main
futsal.

Biasa aja
kali, gitu aja
kok kecewa.

11
Kayak kamu
gak punya
teman lain
"Emang
aja.
kamu" habis
ngelakuin
apa sih?

Mana aku tahu…


mereka jahat,
tega benar..

Eh kok kamu
jadi ikut
nyalahin aku?!
@#*#!%^*

Gini sih.. yang


jelas mereka tidak
akan tega kalau
kamu tidak melakukan
sesuatu yang membuat
mereka sebal.. Coba Eh aku kan cuma...
deh kamu mau bantuin kamu aja..
ingat-ingat lagi.. jangan marah
gitu dong..

12
Bindi mencoba mempraktikan DPA kepada teman
sekelasnya yang bernama Jaja. Jaja terlihat
murung ketika jam pelajaran berakhir. Jaja
tampak tidak bersemangat ketika membereskan
buku-bukunya. Ketika teman-temannya
satu persatu keluar kelas, Jaja masih
duduk dibangkunya sambil menundukan
mukanya. Bindi menjadi teringat
percakapannya tentang DPA dengan Ike.
Ia mencoba mempraktikan DPA kepada
Jaja namun ternyata respon Jaja
justru tidak seperti yang dia harapkan.
Jaja merespon Bindi dengan ketus. Dia
menjawab dengan ketus dan
intonasi yang tinggi
seperti orang sedang
marah.

13
Sahabat, apa yang membuat Jaja justru
merasa tidak terbantu? Apa catatan dan
saran kamu untuk Bindi?

1.

2.

3.

5..

14
Ja.. kamu sudah
pernah nanya
langsung ke
Apa sih salahku… teman-teman?
bilang aja langsung…
apa sih susahnya?!

Belum sih…
masa sih aku
yang harus nanya..
mereka kan
yang begitu
duluan?!

"Hmmm.."
enggak
sih…

Apakah rugi
jika Kamu
coba tanya
langsung?

Iya deh..
aku coba tanya
aja.. gak ada salahnya
juga.. terima kasih
Bindi, kamu sudah mau
mendengarkan aku.
Aku jadi dapat
inspirasi…

15
Apa yang berbeda setelah Bindi
mendengarkan catatanmu
sebelumnya?

Ya, mendengarkan teman yang


sedang ada masalah memang
tidak mudah. Niat baik untuk
membantu ternyata tidak cukup.
Mendengar aktif merupakan cara
membuat teman kita merasa
dipahami. Untuk dapat
melakukannya, kita harus hadir
sepenuhnya dan mendengarkan
apa yang dikatakannya dengan
penuh perhatian. Dengan demikian
teman kita bisa lebih terbuka dan
bercerita lebih banyak mengenai
permasalahannya.

16 16
Hal yang harus diperhatikan dalam
mendengar yang membantu.
Hindari memotong atau menyela cerita temanmu.
Tidak berbicara terlalu banyak kepada orang yang
memerlukan dukungan (kadang hal ini kita lakukan
bila gugup atau tidak tahu apa yang mesti dilakukan).

Jangan berusaha menasehati atau memberikan pandangan


pribadi terlebih jika itu tidak diminta.
Perhatikan juga bahasa tubuh temanmu dan hindari
kata-kata atau bahasa tubuh yang mengancam atau
menyalahkan.

Jika temanmu marah atau menangis, beri kesempatan


dia untuk mengekspresikan emosinya tersebut. Hal ini
akan membuat temanmu lebih lega dan bisa
bercerita kembali dengan lebih jernih.

Jangan lupa senyumnya yaaa…

17 17
Ada kalanya teman kita butuh lebih dari didengarkan.
Ketika misalnya dia panik atau cemas sehingga tubuhnya
terlihat tegang kita bisa membantunya agar dia bisa lebih
nyaman. Cara paling sederhana yang bisa dilakukan adalah
dengan mengajaknya pindah ke tempat yang lebih nyaman
misalnya ke bawah pohon yang rindang. Lalu kita bisa
menawarkan air putih kepadanya. Jika itu belum cukup,
kita bisa menawarkan untuk melakukan relaksasi bersama.

18
hubungkan dengan
pihak yang kompeten
Bindi dan Ike semakin tertarik dan
tertantang untuk memberikan DPA
kepada teman-teman yang ada di
sekitarnya. Semakin banyak situasi
sulit dan masalah yang mereka temui.
Tidak sedikit masalah yang ditemui
perlu untuk dihubungkan dengan
sumber dukungan lain karena tidak
bisa terselesaikan.

Suatu hari Bindi mempraktikan kembali


DPA kepada temannya Are. Are bingung
menentukan sekolah lanjutan yang
harus ia pilih. Orang tua menginginkan
dirinya melanjutkan ke SMA karena
setelahnya ingin anaknya
melanjutkan kuliah di kedokteran
sedangkan dirinya ingin masuk ke
SMK jurusan multimedia karena
sangat menyukai bidang desain
grafis.

Bindi dan Are makan bersama di


kantin sekolah. Are membuka
percakapan untuk menyampaikan
kebingungannya.

19
"Bindi.."
Bindi, Kamu
pernah konflik
sama orang
tua nggak?

Bingung nih,
orang tua inginnya
ke depan aku jadi
dokter makanya
disuruh lanjut
ke SMA

ya pernah,
ada apa?

lalu?

20
Aku sendiri inginnya
lanjut ke SMK
multimedia karena
suka sama desain
grafis.

Iya, aku
nggak tau
harus
Oh jadi kamu bagaimana
bingung masuk
SMA sesuai
keinginan orang
tua atau
masuk SMK

21
Oh ya Re, tadi kan
Bu Rita menjelaskan
tentang peluang
dan masa depan.

Untuk apa?
Bagaimana
kalau kita
main-main saja
ke ruang BK?”

Bu Rita
sepertinya lebih
mengerti dan
bisa membantu
menemukan jalan
keluar juga
menjembatani
ke 2 orang tuamu.
Bagaimana?

wah..
boleh juga..

22
Adakalanya permasalahan yang dihadapi membutuhkan
dukungan dari pihak yang lebih kompeten. Dalam kondisi
seperti ini bantu temanmu untuk mencari informasi sumber
dukungan lain yang dibutuhkan. Sumber dukungan yang
dibutuhkan sangat beragam tergantung permasalahan yang
dihadapi, misalnya guru, konselor, psikolog, dokter, polisi dan
lainnya.

Seperti pada cerita Are, Bindi merasa Are membutuhkan


bantuan guru BK untuk bisa memberikan penjelasan lebih
lanjut terkait perbedaan pendidikan SMA dan SMK serta
bisa menjembatani perselisahan antara Are dengan orang
tuanya.

23
Di satu waktu Ike ditemui Nara. Dengan menangis sesenggukan,
Nara bercerita bahwa dia mengalamiperundungan di media sosial
karena foto pribadinya disebarkan ke medsos oleh teman lelakinya.

24
Ikeeee!!
fotoku disebarkan
si x ke medsos!

Foto Foto
apa? Kok akuu!!
sepertinya
serius
banget?

Aku malu
sekali..
huhuu..

Waktu Lah..
Aku hanya kok bisa??
berpakaian
minim

25
Lalu dia
minta bukti
kalau benar-
benar cinta

mau
Dulu dia difoto pakai
pacarku.. pakaian
minim

Terus Kamu
mau?!?!

Aku
khilaaf

26
Bagaimana Maksudmu?
kalau kita
lapor ke pihak
yang berwenang?
agar diselesaikan
dengan segera
dan cepat.

Ya, Aku ikut


aja. Yang
penting fotoku
tidak terus
menyebar.

Kita ke pihak
berwajib yang
Ya, semoga
menangani kasus
bisa segera
seperti ini, agar
tuntas.
cepat selesai
masalahnya.

27
Situasi yang dialami Nara adalah contoh kasus yang
di luar kemampuan Ike atau bahkan guru BK di sekolah.
Yang perlu dilakukan Ike adalah menghubungkan Nara
dengan pihak lain yang sekiranya dapat membantu. DPA
sebagai upaya awal.

Lembaga yang bisa dirujuk ketika mengalami kasus


seperti ini: polisi bagian penanganan kekerasan seksual,
P2TP2A, atau bisa juga KPAI.

P2TP2A

28
Sahabat, ternyata cukup mudah bukan melakukan
DPA? Semua orang pasti bisa melakukannya.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan DPA.

Sebelum membantu temanmu, pastikan


kesiapan dirimu terlebih dahulu, terutama
kesiapan psikis. Kalau kamu misalnya lagi
bete karena banyak masalah jangan
paksakan.

Harus perhatikan juga membantu adalah


menyelesaikan masalah bukan menambah
masalah apalagi membahayakan dan
melibatkan dirimu dalam masalah. Misalnya
ada temanmu yang mempunyai masalah dan
memilih kabur dari rumah, jangan
membantunya dengan mengajaknya tinggal
di rumahmu. Seperti ini bukan langkah
dalam DPA. Jangan menyelesaikan masalah
dengan menambah masalah :)

29
Lembaga yang Bisa Membantu

1
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak
( P2TP2A ):
P2TP2A berada di Provinsi atau Kabupaten/Kota. Kontak P2TP2A
bisa didapatkan di
https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/view/58

2 Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) di setiap polres.


Kasus yang ditangani: perdagangan orang, kekerasan,
pelecehan, perkosaan, pornografi dan kasus lain terkait
perempuan dan anak.

3 PUSKESMAS di tingkat kecamatan memiliki layanan untuk


menangani kasus :
kesehatan reproduksi, HIV/AIDS, Narkoba melalui PKPR
(Pusat Kesehatan Peduli Remaja)
permasalahan yang membutuhkan bantuan Psikolog jika tidak
ada akan dirujuk ke RSUD

4 Badan Narkotika Nasional


BNN juga ada di beberapa provinsi dan Kabupaten/Kota daftar
BNNP dan BNNK dapat di lihat di www.bnn.go.id
Mereka menangani masalah yang berkaitan dengan narkoba.

5 Badan Narkotika Nasional


BNN juga ada di beberapa provinsi dan Kabupaten/Kota daftar
BNNP dan BNNK dapat di lihat di www.bnn.go.id
Mereka menangani masalah yang berkaitan dengan narkoba.

6 Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO)


Telp. (021)87711968-87711969 Faximile (021)87711970
www.rskojakarta.com
RSKO melayani kasus terkait penyalahgunaan NAPZA
(Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya) dan layanan
gangguan kejiwaan.

30
7
Rumah Sakit Umum Pusat dan Rumah Sakit Jiwa di kabupaten/
kota juga memiliki layanan terkait penyalahgunaan NAPZA.

8
PIKR (Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja)
Menangani konsultasi mengenai berbagai permasalahan remaja
seperti kesehatan reproduksi, penyalahgunaan NAPZA,
HIV/AIDS.

9
Konsultasi PIKR dilakukan oleh remaja atau mahasiswa yang sudah
terlatih dan biasanya mereka ada di sekolah, karang taruna,
masjid, pesantren, dan tempat lainnya.

10
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Kontak KPAI: info@kpai.go.id / humas@kpai.go.id / pengaduan
@kpai.go.id. Facebook : www.facebook.com/pengaduan,
www.kpai.co.id, telp 021-319 015 56, fax 021-390 0833.
KPAI meluncurkan Aplikasi android Pandawa Care yang dapat
digunakan untuk konsultasi dan pengaduan masalah anak
(kekerasan, pornografi, kecanduan gawai, narkoba, pornografi
dan masalah lain terkait anak), permintaan bantuan akan situasi
darurat dan monitoring.

11
Lembaga Perlindungan Anak Daerah (LPA)
Berada di provinsi dan Kab/Kota

12
Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) di bawah dinas sosial
kabupaten/kota.
Menangani kasus anak yang berusia di bawah 18 tahun termasuk
dalam kandungan yang di eksploitasi ekonomi dan atau seksual,
perdagangan anak, korban penyalahgunaan napza, perdagangan
anak, korban kekerasan dan penelantaran anak.

13
Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3)
masalah yang ditangani LK3 antara lain masalah sosial psikologis,
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), perceraian, masalah
ekonomi, anak terlantar, narkoba dan masalah sosial lainnya.

31
14
Aplikasi Android Sahabatku
Kamu dapat berkonsultasi dengan para psikolog profesional
mengenai berbagai persoalan remaja, seperti percintaan,
akademis, karir, komunikasi dan pergaulan, adiksi atau phobia.

15
Psyline.id
Aplikasi psikologi online untuk berbagi cerita, konseling, dan
konsultasi dengan psikolog profesional secara online, atau
bertemu langsung untuk mendapatkan layanan psikologis.

16
Forum Anak Nasional (FAN)
Organisasi anak yang dibina oleh Pemerintah Republik Indonesia
melalui Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak, untuk menjembatani komunikasi dan interaksi antara
pemerintah dengan anak-anak di seluruh Indonesia dalam rangka
pemenuhan hak partisipasi anak.

32
Terima Kasih

32
NARAHUBUNG
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga
Jalan Jenderal Sudirman,
Gedung C lt. 13 Senayan Jakarta 10270
Surel:
sahabatkeluarga@kemdikbud.go.id
Telp/Fax: 021-5703336
Sahabat Keluarga
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
2019

Anda mungkin juga menyukai