Catatan. Buku ini merupakan buku yang ditujukan untuk pendidik dan
praktisi. Buku ini adalah produk dari subdit Pendidikan Anak dan Remaja,
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Direktorat Jenderal Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Diharapkan buku ini dapat menjadi referensi pengembangan
model dukungan psikologi awal bagai anak dan remaja.
Diterbitkan oleh:
Pengarah : Sukiman
Ketua : Nanik Suwaryani
Penyunting : Aria Ahmad Mangunwibawa, Poerwanto
Penyusun : Anik Budi Utami, Wahyu Cahyono,
M. Fatan Arifululum, Tiyni Saftiani
Penata letak : Ibrahim Fanshuri
Penelaah : Asih Priamsari, Fitriany Juhari, Sumarti,
Retno Wibowo, Sudarwanti, Hestiana Dewi,
Neny Soemiati, Nana Maznah, Indra Nurpatria,
Anisa Nadia
Sekretariat : Emmi Dhamayanti, Badarusalam, Atih Jumiarsih,
Linang Wahyu Srirejeki, Justina Esti Utami,
Parluhutan L Manik, Islamiarso Wibowo, Sri Sugiarti
ISBN:
sAMBUTAN
Anak-anakku yang hebat,
Semoga bermanfaat.
Salam, literasi,
Sukiman
Direktur pembinaan
pendidikan keluarga
DAFTAR ISI:
indahnya peduli.................................................... 1
semua bisa melakukan......................................... 6
dimulai dari mendengarkan.................................. 10
hubungankan dengan pihak yang kompeten............ 19
lembaga yang bisa membantu............................... 27
Tokoh utama :
Ike Bindi
Adik dari Ike seorang anak
Anak perempuan siswa
kelas 2 SMA. (Bijak, laki-laki kelas 3 SMP. (Rasa
supel, ramah, asyik ingin tahu tinggi, berani
diajak ngobrol) mencoba, peduli dengan
teman)
ana Nara
Teman Ike, jaja
Teman Bindi
Are Teman Ike
perempuan
perempuan Teman Bindi kelas 2 SMA
kelas 2 SMA laki-laki kelas perempuan
3 SMP kelas 3 SMP
Indahnya peduli
Sahabat, masa remaja adalah masa yang penuh energi dan masa
dimana semua potensi dapat kita kembangkan jika mendapatkan
dukungan yang memadai. Namun kita juga tidak lepas juga dari
berbagai masalah. Misalnya masalah dengan teman, guru, ayah-ibu,
atau yang lainnya. Hal ini wajar, tidak ada orang yang tidak memiliki
masalah.
Ketika kita atau teman kita sedang ada masalah, kadangkala kita
tidak menyadari bahwa itu akan berdampak pada diri sendiri maupun
lingkungan sekitar kita. Jadi bisa saja hal ini menyebabkan bolos
sekolah atau melakukan hal negatif lainnya. Semakin dibiarkan dan
larut dengan masalah tersebut tentunya bisa jadi semakin repot.
1
Loh Ana kenapa ya?
Kok terlihat sedih.
ayo dulua
n
dadaah.. ya
Belum pulang?
Hai Iya belum
Ana
Eh
Ike
2
Kamu
kenapa?
Lagi ada Hmmm....
masalah? Beberapa hari ini
teman-teman di kelas
sepertinya menjauhiku.
Bahkan teman satu
mejaku pun jarang
bicara padaku.
Oohh, Kamu
merasa
sendirian?
Ya, saat makan Yuk
a kutemani
siangpun tadi ga ad
yang mengajak ku
ke kantin
Sedih deh
rasanya...
3
Hmmm....
apa ya
Ah iya, memang
Menurutmu sekarang kita
apa ada kondisi sedang banyak
yang membuat deadline tugas,
mereka seperti mungkin mereka
ini? coba deh sedang sibuk.
Kamu tanya
Semoga besok
kondisinya udah
membaik.
Terima kasih
ya Ike.
4
Yuks,
kita pulang
hari sudah
Yuks sore
5
SEMUA BISA MELAKUKAN
Bindi, adik Ike yang sedari tadi mengamati dari kejauhan
merasa ingin tahu apa yang dilakukan Ike kepada temannya.
Bindi melihat sebelumnya teman Ike terlihat murung dan sedih,
tapi tidak berapa lama kemudian ia beranjak pulang dengan
wajah ceria dan bersemangat. Setelah Ana berlalu Bindipun tak
sabar menghampiri Ike.
6
Dadah
duluan ..
yaa..
Eh Bindi,
kamu sudah
dari tadi
Kakaak!
ya...
Hehehe iya..
Kak, temen
Kakak kenapa Iya Dia sedang
sih? Dia tadi ada masalah, terus
awalnya nangis, Kakak coba bantu Dia.
terus ceria
lagi.
7
Wah Kakak Tadi Kakak lihat
hebaat. Dia duduk sendiri
Gimana dan terlihat sedih,
caranya terus Kakak dekati
Kak? dan dengarkan
ceritanya.
Kok
sepertinya
gampang ya
bantu teman
yang lagi kena
masalah. Iya sih,
kamu
juga bisa
kok.
8
Seperti Ike, Bindi pun memiliki rasa peduli terhadap
teman-teman di sekitarnya. Apa yang dilakukan Ike
terhadap temannya adalah memberikan Dukungan
Psikologis Awal (DPA). Bindi pun ingin bisa melakukannya.
lalu apa itu DPA?
Dukungan Psikologis Awal (DPA) adalah keterampilan
sederhana untuk membantu diri sendiri atau temanmu
yang menghadapi masalah atau situasi sulit.
DPA bertujuan untuk memberikan dukungan sedini
mungkin untuk mencegah dan mengurangi dampak
negatif dari suatu masalah.
Langkah sederhana
memberikan DPA
1
Kenali dan beri perhatian. Seperti halnya yang
dilakukan oleh Ike ketika melihat Ana duduk sendiri
di pojok taman, Ike datang mendekati dan menyapanya.
2
Dengarkan dengan penuh perhatian. Ike mencoba
menggali apa yang sedang dialami dan dirasakan oleh
Ana, mendengarkan cerita Ana dengan penuh perhatian,
dan memberikan respon yang positif.
3
Hubungkan. Membantu mengenali potensi yang
dimiliki untuk memecahkan masalah dan hubungkan
dengan sumber dukungan lain jika diperlukan. DPA
sebagai pertolongan awal, jika kamu merasa tidak
memiliki cukup kemampuan untuk membantu
menyelesaikan masalah temanmu jangan paksakan.
9
dimulai dari
Mendengarkan
10
Ja, kamu
kenapa?
Aku merasa
kecewa sekali,
teman-teman tidak
mengajak main
futsal.
Biasa aja
kali, gitu aja
kok kecewa.
11
Kayak kamu
gak punya
teman lain
"Emang
aja.
kamu" habis
ngelakuin
apa sih?
Eh kok kamu
jadi ikut
nyalahin aku?!
@#*#!%^*
12
Bindi mencoba mempraktikan DPA kepada teman
sekelasnya yang bernama Jaja. Jaja terlihat
murung ketika jam pelajaran berakhir. Jaja
tampak tidak bersemangat ketika membereskan
buku-bukunya. Ketika teman-temannya
satu persatu keluar kelas, Jaja masih
duduk dibangkunya sambil menundukan
mukanya. Bindi menjadi teringat
percakapannya tentang DPA dengan Ike.
Ia mencoba mempraktikan DPA kepada
Jaja namun ternyata respon Jaja
justru tidak seperti yang dia harapkan.
Jaja merespon Bindi dengan ketus. Dia
menjawab dengan ketus dan
intonasi yang tinggi
seperti orang sedang
marah.
13
Sahabat, apa yang membuat Jaja justru
merasa tidak terbantu? Apa catatan dan
saran kamu untuk Bindi?
1.
2.
3.
5..
14
Ja.. kamu sudah
pernah nanya
langsung ke
Apa sih salahku… teman-teman?
bilang aja langsung…
apa sih susahnya?!
Belum sih…
masa sih aku
yang harus nanya..
mereka kan
yang begitu
duluan?!
"Hmmm.."
enggak
sih…
Apakah rugi
jika Kamu
coba tanya
langsung?
Iya deh..
aku coba tanya
aja.. gak ada salahnya
juga.. terima kasih
Bindi, kamu sudah mau
mendengarkan aku.
Aku jadi dapat
inspirasi…
15
Apa yang berbeda setelah Bindi
mendengarkan catatanmu
sebelumnya?
16 16
Hal yang harus diperhatikan dalam
mendengar yang membantu.
Hindari memotong atau menyela cerita temanmu.
Tidak berbicara terlalu banyak kepada orang yang
memerlukan dukungan (kadang hal ini kita lakukan
bila gugup atau tidak tahu apa yang mesti dilakukan).
17 17
Ada kalanya teman kita butuh lebih dari didengarkan.
Ketika misalnya dia panik atau cemas sehingga tubuhnya
terlihat tegang kita bisa membantunya agar dia bisa lebih
nyaman. Cara paling sederhana yang bisa dilakukan adalah
dengan mengajaknya pindah ke tempat yang lebih nyaman
misalnya ke bawah pohon yang rindang. Lalu kita bisa
menawarkan air putih kepadanya. Jika itu belum cukup,
kita bisa menawarkan untuk melakukan relaksasi bersama.
18
hubungkan dengan
pihak yang kompeten
Bindi dan Ike semakin tertarik dan
tertantang untuk memberikan DPA
kepada teman-teman yang ada di
sekitarnya. Semakin banyak situasi
sulit dan masalah yang mereka temui.
Tidak sedikit masalah yang ditemui
perlu untuk dihubungkan dengan
sumber dukungan lain karena tidak
bisa terselesaikan.
19
"Bindi.."
Bindi, Kamu
pernah konflik
sama orang
tua nggak?
Bingung nih,
orang tua inginnya
ke depan aku jadi
dokter makanya
disuruh lanjut
ke SMA
ya pernah,
ada apa?
lalu?
20
Aku sendiri inginnya
lanjut ke SMK
multimedia karena
suka sama desain
grafis.
Iya, aku
nggak tau
harus
Oh jadi kamu bagaimana
bingung masuk
SMA sesuai
keinginan orang
tua atau
masuk SMK
21
Oh ya Re, tadi kan
Bu Rita menjelaskan
tentang peluang
dan masa depan.
Untuk apa?
Bagaimana
kalau kita
main-main saja
ke ruang BK?”
Bu Rita
sepertinya lebih
mengerti dan
bisa membantu
menemukan jalan
keluar juga
menjembatani
ke 2 orang tuamu.
Bagaimana?
wah..
boleh juga..
22
Adakalanya permasalahan yang dihadapi membutuhkan
dukungan dari pihak yang lebih kompeten. Dalam kondisi
seperti ini bantu temanmu untuk mencari informasi sumber
dukungan lain yang dibutuhkan. Sumber dukungan yang
dibutuhkan sangat beragam tergantung permasalahan yang
dihadapi, misalnya guru, konselor, psikolog, dokter, polisi dan
lainnya.
23
Di satu waktu Ike ditemui Nara. Dengan menangis sesenggukan,
Nara bercerita bahwa dia mengalamiperundungan di media sosial
karena foto pribadinya disebarkan ke medsos oleh teman lelakinya.
24
Ikeeee!!
fotoku disebarkan
si x ke medsos!
Foto Foto
apa? Kok akuu!!
sepertinya
serius
banget?
Aku malu
sekali..
huhuu..
Waktu Lah..
Aku hanya kok bisa??
berpakaian
minim
25
Lalu dia
minta bukti
kalau benar-
benar cinta
mau
Dulu dia difoto pakai
pacarku.. pakaian
minim
Terus Kamu
mau?!?!
Aku
khilaaf
26
Bagaimana Maksudmu?
kalau kita
lapor ke pihak
yang berwenang?
agar diselesaikan
dengan segera
dan cepat.
Kita ke pihak
berwajib yang
Ya, semoga
menangani kasus
bisa segera
seperti ini, agar
tuntas.
cepat selesai
masalahnya.
27
Situasi yang dialami Nara adalah contoh kasus yang
di luar kemampuan Ike atau bahkan guru BK di sekolah.
Yang perlu dilakukan Ike adalah menghubungkan Nara
dengan pihak lain yang sekiranya dapat membantu. DPA
sebagai upaya awal.
P2TP2A
28
Sahabat, ternyata cukup mudah bukan melakukan
DPA? Semua orang pasti bisa melakukannya.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan DPA.
29
Lembaga yang Bisa Membantu
1
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak
( P2TP2A ):
P2TP2A berada di Provinsi atau Kabupaten/Kota. Kontak P2TP2A
bisa didapatkan di
https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/view/58
30
7
Rumah Sakit Umum Pusat dan Rumah Sakit Jiwa di kabupaten/
kota juga memiliki layanan terkait penyalahgunaan NAPZA.
8
PIKR (Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja)
Menangani konsultasi mengenai berbagai permasalahan remaja
seperti kesehatan reproduksi, penyalahgunaan NAPZA,
HIV/AIDS.
9
Konsultasi PIKR dilakukan oleh remaja atau mahasiswa yang sudah
terlatih dan biasanya mereka ada di sekolah, karang taruna,
masjid, pesantren, dan tempat lainnya.
10
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Kontak KPAI: info@kpai.go.id / humas@kpai.go.id / pengaduan
@kpai.go.id. Facebook : www.facebook.com/pengaduan,
www.kpai.co.id, telp 021-319 015 56, fax 021-390 0833.
KPAI meluncurkan Aplikasi android Pandawa Care yang dapat
digunakan untuk konsultasi dan pengaduan masalah anak
(kekerasan, pornografi, kecanduan gawai, narkoba, pornografi
dan masalah lain terkait anak), permintaan bantuan akan situasi
darurat dan monitoring.
11
Lembaga Perlindungan Anak Daerah (LPA)
Berada di provinsi dan Kab/Kota
12
Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) di bawah dinas sosial
kabupaten/kota.
Menangani kasus anak yang berusia di bawah 18 tahun termasuk
dalam kandungan yang di eksploitasi ekonomi dan atau seksual,
perdagangan anak, korban penyalahgunaan napza, perdagangan
anak, korban kekerasan dan penelantaran anak.
13
Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3)
masalah yang ditangani LK3 antara lain masalah sosial psikologis,
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), perceraian, masalah
ekonomi, anak terlantar, narkoba dan masalah sosial lainnya.
31
14
Aplikasi Android Sahabatku
Kamu dapat berkonsultasi dengan para psikolog profesional
mengenai berbagai persoalan remaja, seperti percintaan,
akademis, karir, komunikasi dan pergaulan, adiksi atau phobia.
15
Psyline.id
Aplikasi psikologi online untuk berbagi cerita, konseling, dan
konsultasi dengan psikolog profesional secara online, atau
bertemu langsung untuk mendapatkan layanan psikologis.
16
Forum Anak Nasional (FAN)
Organisasi anak yang dibina oleh Pemerintah Republik Indonesia
melalui Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak, untuk menjembatani komunikasi dan interaksi antara
pemerintah dengan anak-anak di seluruh Indonesia dalam rangka
pemenuhan hak partisipasi anak.
32
Terima Kasih
32
NARAHUBUNG
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga
Jalan Jenderal Sudirman,
Gedung C lt. 13 Senayan Jakarta 10270
Surel:
sahabatkeluarga@kemdikbud.go.id
Telp/Fax: 021-5703336
Sahabat Keluarga
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
2019