Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan signifikansi hubungan antara penyesuaian sosial dan interaksi
teman sebaya pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling UKSW 2017. Subjek penelitian ini adalah
mahasiswa Bimbingan dan Konseling UKSW 2017 yang berjumlah 50 siswa. Pengumpulan data
menggunakan skala penyesuaian sosial yang dinyatakan oleh Hurlock (1999) dengan jumlah item 43
pernyataan dan skala interaksi teman sebaya yang dinyatakan oleh Papalia (2009) dengan jumlah item 39
pernyataan. Penelitian ini menggunakan metode korelasi, sedangkan teknik analisis data Kendall tau b. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penyesuaian sosial dan interaksi teman
sebaya pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling UKSW 2017 dengan koefisien korelasi r = 0,782 dan p =
0,000 <0,05. Ini menunjukkan semakin tinggi penyesuaian sosial, semakin tinggi tingkat interaksi teman
sebaya, atau sebaliknya semakin rendah penyesuaian sosial, semakin rendah tingkat interaksi teman sebaya.
Kata Kunci: Penyesuaian Sosial, Interaksi Teman Sebaya
Abstract
This research aims to determine the significance of relationship between social adjusment and peer
interaction on Guidance and Counseling’s 2017th Student of UKSW. The subject of this research is Guidance
and Counseling’s 2017th Student of UKSW totaling 50 students. Data collection using adjusment social’s
scale stated by Hurlock (1999) with the number of items 43 statements and peer interaction’s scale stated by
Papalia (2009) with the number of items 39 statements. This research uses the method of corellation, while
the technique of data analysis kendall tau b. The result showed that there is a significant relationship
between social adjustment and peer interaction on Guidance and Counseling’s Student of UKSW 2017th with
corellation coefficient r = 0.782 and p = 0.000 < 0.05. It showed the higher the social adjustment, the higher
the peer interaction rate, or conversely the lower the social adjusment, the lower the peer interaction rate.
Keywords: Social Adjusment, Peer Interaction
ini individu tidak memiliki kekhususan. menyendiri baik di dalam kelas maupun
Individu dapat belajar berperilaku di luar kelas. Dengan adanya fenomena
tertentu dalam suatu lingkungan sampai tersebut menimbulkan suatu persoalan
dapat bertahan. terutama mengenai penyesuaian sosial
Menurut Rufaida (2017), dalam dan interaksi teman sebaya. Padahal
hubungan interaksi sosial yang terdapat mahasiswa BK nantinya akan menjadi
di dalam kelompok teman sebaya, konselor atau guru BK dimana
biasanya antara satu dengan yang lain kompetensi guru BK ada pada bidang
dapat saling mempengaruhi. Hal ini sosial.
sesuai dengan pendapat H. Bonner Mahasiswa yang kesulitan dalam
(dalam Dian, 2014) bahwa interaksi berinteraksi lebih dominan muncul pada
sosial adalah hubungan antara dua atau anak yang berbakat. Munandar (dalam
lebih individu dimana sifat dan Fitoko, 2010) mengatakan bahwa anak
karakteristik individu satu dapat yang berbakat memiliki ciri-ciri sukar
mempengaruhi, mengubah, atau bergaul dengan teman-temannya dan
memperbaiki sifat dan karakteristik sukar berinteraksi dengan lingkungannya.
individu yang lain ataupun sebaliknya. Anak berbakat biasanya lebih senang
Berdasarkan hasil observasi dan berteman dengan teman yang sama-sama
wawancara yang telah dilakukan pada pintar dalam kondisi akademik.
bulan Juni 2018 dengan 3 orang Sementara kecenderungan berinteraksi
mahasiswa Bimbingan dan Konseling dengan teman yang lain semakin rendah.
UKSW angkatan 2017, peneliti Kesulitan berinteraksi dengan teman
menemukan fenomena yang sebaya yang dialami beberapa mahasiswa
menunjukkan bahwa masih terdapat BK angkatan 2017 tersebut menunjukkan
mahasiswa dalam masa perkembangan adanya kesenjangan konsep awal dimana
remaja yang kesulitan dalam bekerjasama seharusnya penyesuaian sosial
dan menjalin hubungan dengan orang merupakan faktor yang mempengaruhi
lain. Fenomena lain juga terlihat bahwa interaksi teman sebaya. Namun dalam
masih banyak mahasiswa yang tidak fenomena yang terjadi masih terdapat
terbuka dengan teman sebayanya, kurang mahasiswa yang sulit untuk bekerjasama
mampu menyelesaikan masalah bersama dan menjalin hubungan dengan orang lain
sehingga tak jarang mahasiswa yang terutama dengan teman sebaya.
(dalam Estiane, 2015) mengungkapkan bereaksi terhadap tuntutan dari dalam diri
bahwa salah satu tugas perkembangan maupun lingkungannya. Kemampuan
masa remaja yang paling sulit dalam melakukan penyesuaian sosial di
berhubungan dengan penyesuaian sosial. lingkungan sekolah pada remaja akan
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk tercipta hubungan yang harmonis.
sosial yang selalu menjadi bagian dari Apabila remaja tidak mampu akan
lingkungan tertentu. Gerungan (dalam mengakibatkan ketidakpuasan pada diri
Mubarok, 2012) mengatakan penyesuaian sendiri karena merasa dikucilkan dan
sosial dapat diartikan sebagai mempunyai sikap-sikap menolak diri.
kemampuan untuk mengubah diri sesuai Akibatnya remaja tidak mengalami saat-
dengan lingkungan sekitar, ataupun saat yang menggembirakan seperti yang
sebaliknya, mengubah lingkungan sesuai dinikmati oleh teman-teman sebayanya
dengan keadaan diri individu tersebut. (Hurlock, dalam Maslihah 2011).
Dimanapun individu berada, individu Terdapat aspek-aspek penyesuaian sosial
tersebut akan berhadapan dengan harapan menurut Hurlock (1999) yaitu
dan tuntutan tertentu dari lingkungan penampilan nyata, penyesuaian diri
yang harus dipenuhinya. Selain itu, terhadap berbagai kelompok, sikap sosial,
individu juga memiliki kebutuhan, dan kepuasan pribadi.
harapan, dan tuntutan yang ada pada METODE PENELITIAN
dirinya, yang harus diselaraskan dengan Jenis penelitian ini adalah penelitian
tuntutan sehingga dapat diterima di korelasional. Populasi dalam penelitian
lingkungan sosial. ini adalah seluruh mahasiswa BK UKSW
Menurut Hurlock (1999), penerimaan angkatan 2017 yang berjumlah 50
sosial dapat dicapai apabila remaja mahasiswa dan menggunakan Teknik
mampu untuk menyesuaikan diri terhadap total sampling.
harapan-harapan yang ada dalam Teknik pengumpulan data
kelompok. Bila individu mampu menggunakan teknik metode skala. Skala
menyelaraskan kedua hal tersebut, maka terdiri dari 2 jenis yaitu, skala
dapat dikatakan bahwa individu tersebut penyesuaian sosial dan skala interaksi
mampu menyesuaikan diri. Jadi, teman sebaya. Teknik analisis data yang
penyesuaian sosial disimpulkan sebagai digunakan dalam penelitian dengan
cara yang dilakukan oleh individu untuk teknik korelasi kendall tau b karena
Total 50
Sedang 85-107 7 14%
Rendah 62-84 0 0%
Mahasiswa BK UKSW angkatan Sangat 39-61 0 0%
2017 yang dijadikan subjek penelitian Rendah
terdiri dari 16 mahasiswa dengan jenis Total 50 100%
dan Sosial, Bimbingan Kelompok, dan yang lebih luas, dan mempertajam
mata kuliah yang berhubungan dengan variable agar hasil yang didapatkan lebih
sikap sosial. Selain itu program studi juga bervariasi. Selain itu perlu penelitian
wajib mendorong kegiatan diluar pada subjek penelitian pada program
perkuliahan untuk meningkatkan studi yang berbeda agar hasilnya dapat
kebutuhan penyesuaian sosial dan dibandingkan.
interaksi teman sebaya seperti makrab, DAFTAR PUSTAKA
outbond dan study tour yang disusun Aristya, D.N. dan Anizar Rahayu. 2018.
Hubungan Dukungan Sosial dan
dengan menarik untuk menambah
Konsep Diri dengan Penyesuaian
keterampilan dalam berinteraksi. Hal ini Diri Remaja Kelas X SMA
Angkasa I Jakarta. Ikraith-
perlu dilakukan karena apabila dilihat
Humaniora, Vol. 2 No. 2
dari fenomena yang ada, masih banyak
Azwar, S. 2015. Metode Penelitian.
mahasiswa yang kurang memiliki minat Yogyakarta: Pustaka Pelajar
untuk mengikuti kegiatan di luar
Estiane, Uthia. 2015. Pengaruh
perkuliahan. Maka dari itu program studi Dukungan Sosial Sahabat Terhadap
melalui dosen dan lembaga Penyesuaian Sosial Mahasiswa
Baru di Lingkungan Perguruan
kemahasiswaan hendaknya dapat lebih Tinggi. Jurnal Psikologi Klinis dan
menggali pokok masalah yang Kesehatan Mental. Vol. 4, No. 1