1
Allah SWT melakukan pengawasan secara langsung. Tidak tanggung-
tanggung, Yang Menciptakan kita selalu bersama dengan kita dimanapun dan
kapanpun saja. Bila kita bertiga, maka Dia yang keempat. Bila kita berlima,
maka Dia yang keenam (QS. Al Mujadilah 7). Bahkan Allah SWT teramat
dekat dengan kita yaitu lebih dekat dari urat leher
kita.
“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaaf 16)
2
Allah SWT melakukan pengawasan melalui malaikat.
“ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di
sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” (QS. Qaaf 17)
Kedua malaikat ini akan mencatat segala amal perbuatan kita yang baik
maupun yang buruk; yang besar maupun yang kecil. Tidak ada yang
tertinggal. Catatan tersebut kemudian dibukukan dan diserahkan kepada kita
(QS. Al Kahfi 49).
3
Allah SWT melakukan pengawasan melalui diri kita sendiri. Ketika kelak
nanti meninggal maka anggota tubuh kita seperti tangan dan kaki akan
menjadi saksi bagi kita. Kita tidak akan memiliki kontrol terhadap anggota
tubuh tersebut untuk memberikan kesaksian sebenarnya.
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan
mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu
mereka usahakan.” (QS. Yaasiin 65)
Kesimpulannya, kita hidup tidak akan bisa terlepas dimanapun dan kapanpun
saja dari pengawasan Allah SWT. Tidak ada waktu untuk berbuat maksiyat.
Tidak ada tempat untuk mengingkari Allah SWT. Yakinlah bahwa perbuatan
sekecil apapun akan tercatat dan akan dipertanyakan oleh Allah SWT dihari
perhitungan kelak.
gatot h. pramono
diolah dari ceramah ust. Zaki