Anda di halaman 1dari 2

Islam memberikan ajaran bahwa semua yang hidup pasti akan menemui kematian.

Kematian tidak akan bisa dicegah dan dielakkan. Umur seseorang ada yang dipanjangkan dan
sebaliknya dipendekkan. Bahkan, panjang atau pendek umur seseorang berada pada wilayah
takdir Allah. Tidak akan ada seorangpun yang mengetahui tentang kepastian umur itu.
Sebagian orang mungkin akan berkata kenapa kematiannya tiba-tiba, tidak ada tanda-
tanda sebelumnya. Sesungguhnya, kematian itu pasti, dia akan datang dimanapun, kapanpun,
dalam keadaan apapun yang kita tidak tahu. Kematian adalah takdir yang telah ditulis bahkan
sebelum manusia itu lahir ke dunia. Kematian tidak bisa dihindari, meskipun dengan
bersembunyi dalam benteng yang kokoh ataupun menghindarinya dengan menggunakan
teknologi tercanggih sekalipun. Allah berfirman:
Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian
itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui
yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS al-
Jumu’ah : 8)
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-
lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun
yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang
pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal." (QS, Luqman : 34)
"Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu
kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS, Al-Munafiqun : 11)
kematian pasti datang, karena itu persiapan untuk kematian lebih utama, karena kita tidak
akan tahu bagaimana akhir hidup kelak. Karena seseorang itu dinilai dari akhir hidupnya kelak,
sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Janganlah kalian terkagum dengan amalan seseorang sampai kalian melihat amalan akhir
hayatnya. Karena mungkin saja seseorang beramal pada suatu waktu dengan amalan yang shalih,
yang seandainya ia mati, maka ia akan masuk surga. Akan tetapi, ia berubah dan mengamalkan
perbuatan jelek. Mungkin saja seseorang beramal pada suatu waktu dengan suatu amalan jelek,
yang seandainya ia mati, maka akan masuk neraka. Akan tetapi, ia berubah dan beramal dengan
amalan shalih. Oleh karenanya, apabila Allah menginginkan satu kebaikan kepada seorang
hamba, Allah akan menunjukinya sebelum ia meninggal.” Para sahabat bertanya,
“Apa maksud menunjuki sebelum meninggal?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Yaitu memberikan ia taufik untuk beramal shalih dan mati dalam keadaan seperti itu.” (HR.
Ahmad)”

Anda mungkin juga menyukai