Anda di halaman 1dari 25

BAB IX

REGISTER

9.1 Pendahuluan
Register adalah kumpulan beberapa Flip-Flop yang digunakan untuk
menyimpan data biner, tiap Flip-Flop dapat menyimpan data biner 1 bit.
Pengisian Register berarti me-set atau me-reset masing-masing FF sehingga
sesuai dengan bit data yang disimpan. Semakin panjang data biner yang disimpan
oleh register, maka jumlah Flip-Flopnya juga semakin banyak. Register akan
menyimpan data baru jika ada data baru diberikan pada masukan dan Clock
register diaktifkan.
Ada dua cara untuk menyimpan atau mengambil data pada Register, yaitu
bit per bit secara berurutan dengan sinkronisasi sebuah pulsa Clock, yang
dinamakan serial atau disebut juga Register geser (shift) dan beberapa bit secara
serentak yang dinamakan paralel. Sehingga berdasarkan masuk dan keluarnya
data pada Register, maka Register terbagi menjadi :

9.2 Register SISO (Serial Input - Serial Output) / Geser (Shift)


Data masuk ke dalam dan ke luar dari Register secara serial (bit per bit).

Masukan Keluaran
Data SET SET SET SET Data
D Q D Q D Q D Q

Q Q Q Q
CLR CLR CLR CLR

Clock

Gambar 9.1 Register SISO (Serial Input - Serial Output)

142
143

Untuk mengetahui proses penyimpanan dan pengambilan data pada


Register SISO maka semua FF harus di reset dahulu lalu data pertama masuk dari
masukan D-FFA, dengan memberikan satu pulsa Clock, maka data pertama
tersebut akan muncul pada keluaran Q-FFA, sedangkan keluaran FF lainnya tetap.
Data kedua diberikan lagi pada masukan D-FF A, lalu dengan pemberian pulsa
Clock kedua menyebabkan data di masukan D-FF A muncul di keluaran Q- FFA,
sedangkan data dari keluaran Q FFA (sebagai data masukan FFB) muncul pada
keluaran Q FFB. Data ketiga diberikan lagi pada masukan D-FF A, lalu dengan
pemberian pulsa Clock ketiga menyebabkan data di masukan D-FF A muncul di
keluaran Q-FFA, sedangkan data dari keluaran Q-FFA muncul pada keluaran Q-
FFB dan data dari keluaran Q FF B muncul pada keluaran Q-FFC. Data keempat
diberikan lagi pada masukan D-FFA, lalu dengan pemberian pulsa Clock keempat
menyebabkan data di masukan D-FFA muncul di keluaran Q-FFA, sedangkan data
dari keluaran Q-FFA muncul pada keluaran Q-FFB dan data dari keluaran Q-FF B
muncul pada keluaran Q FFC serta data dari keluaran Q FFC muncul pada keluaran
Q-FFD. Jadi untuk register SISO dengan empat FF membutuhkan empat FF.
Untuk lebih jelasnya mengetahui cara kerja dari Register SISO perhatikanlah
tabel 9.1.
Tabel 9.1 Register SISO 4 Bit

Masukan Keluaran FF Keluaran


Clock
Data QA QB QC QD Data

0 1 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0
2 1 0 1 0 0 0
3 1 1 0 1 0 0
4 0 1 1 0 1 1

Contoh IC Register SISO adalah 7491, Register geser 8 bit yang


menggunakan FF-RS Master Slave dengan dua masukan A dan B. Jika masukan
data serial dihubungkan ke masukan A, maka masukan B dibuat tinggi atau
sebaliknya, sedangkan keluaran data pada keluaran QH.
144

Output Input Input


Q H Q H A B GND Clock NC

14 13 12 11 10 9 8

7491

1 2 3 4 5 6 7

NC NC NC NC V CC NC NC

(a) Diagram Pin

A SET SET SET SET SET SET SET SET


S Q S Q S Q S Q S Q S Q S Q S Q Q
B H

R CLR
Q R CLR
Q R CLR
Q R CLR
Q R CLR
Q R CLR
Q R CLR
Q R CLR
Q Q H

Clock

(b) Diagram Fungsional

(c) Tabel Fungsi


Masukan pada tn Keluaran pada tn+8
A B QH QH
H H H L
L X L H
X L L H

Gambar 9.2 Register SISO 8-Bit 7491

Dari lembaran data ditunjukkan bahwa nilai minimum dari frekuensi


Clock maksimum fMAX adalah 10 MHz, sehingga perioda Clocknya adalah :
1
T  0,1 μdetik
10 X 10 6 Hz

Untuk itu IC 7491 terbebani penuh setelah 8 pulsa Clock dan waktu
maksimum yang diperlukan adalah 8 T = 0,8 mdetik. Apabila IC 7491 menyimpan
data awal biner 21310 (dalam bilangan desimal) dengan masukan bit MSB pada FF
sebelah kiri, lalu masukan data serial 83 10 diberikan ke masukan data, maka
Register akan menyimpan data 15810 setelah 5 pulsa Clock terjadi.
145

9.3 Register SIPO (Serial Input - Paralel Output)


Data masuk kedalam Register secara serial dan keluar dari Register secara
paralel (serempak). Proses penyimpanan dan pengambilan data pada Register
SIPO yaitu semua FF harus di reset dahulu lalu data pertama masuk dari masukan
D-FFA, dengan memberikan satu pulsa Clock, maka data tersebut akan muncul
pada keluaran Q0, sedangkan keluaran Q1 datanya sama dengan data pada
keluaran Q0 sebelumnya, keluaran Q2 datanya sama dengan data pada keluaran Q1
sebelumnya dan keluaran Q3 datanya sama dengan data pada keluaran Q2
sebelumnya. Data kedua diberikan lagi pada masukan D-FF A, lalu dengan
pemberian pulsa Clock kedua menyebabkan data di masukan D-FF A muncul di
keluaran Q0, sedangkan data dari keluaran Q0 sebelumnya sebagai data masukan
FFB muncul pada keluaran Q1, sedangkan keluaran Q2 datanya sama dengan data
pada keluaran Q1 sebelumnya dan keluaran Q3 datanya sama dengan data pada
keluaran Q2 sebelumnya. Data ketiga diberikan lagi pada masukan D-FF A, lalu
dengan pemberian pulsa Clock ketiga menyebabkan data di masukan D-FFA
muncul di keluaran Q0, sedangkan data dari keluaran Q0 sebelumnya sebagai data
masukan D-FFB muncul pada keluaran Q1 dan data dari keluaran Q1 sebelumnya
sebagai data masukan D-FFB muncul pada keluaran Q2, sedangkan keluaran Q3
datanya sama dengan data pada keluaran Q2 sebelumnya. Data keempat diberikan
lagi pada masukan D-FFA, lalu dengan pemberian pulsa Clock keempat
menyebabkan data di masukan D-FFA muncul di keluaran Q0, sedangkan data dari
keluaran Q0 sebelumnya sebagai data masukan D-FFB muncul pada keluaran Q1
dan data dari keluaran Q1 sebelumnya sebagai data masukan D-FFC sebelumnya
sebagai data masukan D-FFC muncul pada keluaran Q2 serta data dari keluaran Q2
sebelumnya sebagai data masukan D-FFB muncul pada keluaran Q3. Transfer data
paralel lebih cepat daripada serial, jadi untuk register SIPO dengan empat FF
membutuhkan satu pulsa Clock untuk mengeluarkan 4 data pada 4 keluaran
paralel, sedangkan waktu untuk memasukkan data pada semua FF memerlukan 4
pulsa Clock.
146

Keluaran
Data

D 0
D 1
D 2
D 3

Masukan
Data SET SET SET SET
D Q D Q D Q D Q

CLR
Q CLR
Q CLR
Q CLR
Q

Clock

Gambar 9.3 Register SIPO (Serial Input - Paralel Output)

Untuk lebih jelasnya dalam mengetahui cara kerja dari Register SISO
perhatikanlah tabel 9.2 dibawah ini.
Tabel 9.2 Register SIPO 4 Bit

Masukan Keluaran Data


Clock
Data Q0 Q1 Q2 Q3
0 1 0 0 0 0
1 0 1 0 0 0
2 1 0 1 0 0
3 1 1 0 1 0
4 0 1 1 0 1

Contoh IC Register SIPO adalah 74164, Register 8 bit yang menggunakan


FF-D dengan dua masukan A dan B. Jika masukan data serial dihubungkan ke
masukan A, maka masukan B dibuat tinggi atau sebaliknya, dengan 8 keluaran
(QA sampai QH). Keluaran data serial juga dapat diperoleh pada keluaran QH.
147

Output

V CC Q H Q G Q F Q E Clear Clock

14 13 12 11 10 9 8

74164

1 2 3 4 5 6 7

A B Q A Q B Q C Q D GND

Input Output
Serial

(a) Diagram Pin


Q A Q B Q C Q D Q E Q F Q G Q H

A SET SET SET SET SET SET SET SET


D Q D Q D Q D Q D Q D Q D Q D Q
B
CLR
Q CLR
Q CLR
Q CLR
Q CLR
Q CLR
Q CLR
Q CLR
Q

Clock

Cle ar

(b) Diagram Fungsional

(c) Tabel Fungsi

Masukan Keluaran
Clear Clock A B QA QB ..... QH
L X X X L L L
H L X X QA0 QB0 QH0
H H H H QAn QGn
H L X L QAn QGn
H X L L QAn QGn

Gambar 9.4 Register SIPO 8-Bit 74164

Dari lembaran data ditunjukkan bahwa nilai minimum dari frekuensi


Clock maksimum fMAX adalah 10 MHz, sehingga IC tersebut tidak bisa bekerja
pada frekuensi lebih besar dari 10 MHz. Untuk itu IC 74164 memerlukan waktu
1/(10 X 106) = 0,1 mdetik untuk keluaran, sedangkan untuk masukan adalah 8 X
0,1 mdetik = 0,8 mdetik.
148

9.4 Regsiter PISO (Paralel Input - Serial Output)


Data masuk ke dalam Register secara paralel (serempak) dan ke luar
Register secara serial (bit per bit). Proses penyimpanan data pada Register PISO
adalah melalui 2 masukan asinkron yaitu Clear / Reset untuk data 0 dan Set untuk
data 1 pada masing-masing FF, sehingga data tersebut akan muncul pada tiap-tiap
keluaran Q-FF, dengan memberikan satu pulsa Clock, maka data bergeser dari
keluaran QA sebagai data masukan FFB muncul pada keluaran QB (sedangkan data
di keluaran QA menjadi 0), data dari keluaran QB sebagai data masukan FFC
muncul pada keluaran QC, data dari keluaran QC sebagai data masukan FFD
muncul pada keluaran QD yang digunakan sebagai keluaran data.

Masukan
Data 1

Keluaran
SET SET SET SET Data
D Q D Q D Q D Q

CLR
Q CLR
Q CLR
Q CLR
Q

Masukan
Clock Data 0

Gambar 9.5 PISO (Paralel Input - Serial Output)

Pemberian pulsa Clock kedua menyebabkan data bergeser dari keluaran


QA sebagai data masukan FFB muncul pada keluaran QB (data di keluaran QA
menjadi 0), data dari keluaran QB sebagai data masukan FFC muncul pada
keluaran QC (data di keluaran QB menjadi 0), data dari keluaran QC sebagai data
149

masukan FFD muncul pada keluaran QD yang digunakan sebagai keluaran data.
Pemberian pulsa Clock ketiga menyebabkan data bergeser dari keluaran QA
sebagai data masukan FFB muncul pada keluaran QB (data di keluaran QA menjadi
0), data dari keluaran QB sebagai data masukan FFC muncul pada keluaran QC
(data di keluaran QB menjadi 0), data dari keluaran QC sebagai data masukan FFD
muncul pada keluaran QD yang digunakan sebagai keluaran data QC (data di
keluaran QC menjadi 0). Pemberian pulsa Clock keempat menyebabkan data
bergeser dari keluaran QA sebagai data masukan FFB muncul pada keluaran QB
(data di keluaran QA menjadi 0), data dari keluaran QB sebagai data masukan FFC
muncul pada keluaran QC (data di keluaran QB menjadi 0), data dari keluaran QC
sebagai data masukan FFD muncul pada keluaran QD yang digunakan sebagai
keluaran data, jadi memerlukan 4 pulsa Clock untuk mengeluarkan 4 bit data pada
Register PISO, untuk lebih jelasnya mengetahui cara kerja dari Register PISO
perhatikanlah tabel 9.3 dibawah ini.
Tabel 9.3 Register PISO 4 Bit

Masukan Data Keluaran


Clock
Set Clear Set Set Data

0 1 0 1 1 1
1 0 1 0 1 1
2 0 0 1 0 0
3 0 0 0 1 1
4 0 0 0 0 0

Contoh IC Register PISO adalah 74165 dengan 8 masukan / bit paralel


dan masukan serial SER, sehingga data Register bisa diisikan paralel atau serial
pada FF-D yang diatur melalui masukan shift/load; yaitu apabila tinggi (1), maka
data diberikan pada masukan serial SER dan bit data digeser saat transisi naik dari
Clock dengan syarat masukan CLK INH berlogika 0 (jika masukan CLK INH
berlogika 1, maka tidak akan pernah terjadi adanya pulsa Clock), sedangkan
apabila masukan shift/load berlogika rendah (0), maka data paralel diisikan pada
Register melalui masukan A sampai H, yang tidak memerlukan pulsa Clock dan
masukan SER.
150

PARALEL INPUT
CLOCK SERIAL OUTPUT
V CC INHIBIT D C B A INPUT Q H

16 15 14 13 12 11 10 9

74165

1 2 3 4 5 6 7 8

SHIFT/ OUTPUT
CLOCK E F G H GND
LOAD
Q H
PARALEL INPUT

(a) Diagram Pin

(b) Tabel Fungsi

Input Output
Internal
Shift Clock Paralel Output
/ Clock Serial QH
Inhibit QA QB
A ... H
Load
L X X X a ... h a b h
H L L X X QAO QBO QHO
H L H X H Qan QGn
H L L X L Qan QGn
H H X X QA0 QBO QHO
151

CLOCK

CLOCK INHIBIT
L
SERIAL INPUT

SHIFT/LOAD

A H

B L

C H

D L
DATA
E H

F L

G H

H H

OUTPUT Q H
H H L H L H L H L

OUTPUT Q H
L L H L H L H L H

INHIBIT SERIAL SHIFT

LOAD

(c) Diagram Waktu

Gambar 9.6 Register PISO 8-Bit 74165

9.5 Register PIPO (Paralel Input - Serial Output)


Data masuk ke dalam dan keluar Register secara paralel (serempak).
Proses penyimpanan data pada Register PIPO adalah melalui masukan data D
pada masing-masing FF. Dengan satu pulsa Clock, maka data dari tiap-tiap
masukan D-FF akan muncul pada masing-masing keluaran,sehingga untuk
mengeluarkan 4 bit data pada Register PIPO hanya memerlukan 1 pulsa Clock.
152

Keluaran
Data

O 0 O 1 O 2 O 3

SET SET SET SET


D Q D Q D Q D Q

CLR
Q CLR
Q CLR
Q CLR
Q

Clock

I0 I1 I2 I3

Masukan
Data

Gambar 9.7 Register PIPO (Paralel Input - Serial Output)

Untuk lebih jelasnya dalam mengetahui cara kerja dari Register PISO
perhatikanlah tabel 9.4 dibawah.
Tabel 9.4 Register PIPO 4 Bit

Masukan Data Keluaran Data


Clock
DA DB DC DD QA QB QC QD
0 1 0 1 1 0 0 0 0
1 1 0 1 1 1 0 1 1
153

Contoh IC Register PIPO 8 bit adalah 74195, yang mempunyai masukan


shift/load seperti 74165 dengan masukan serial J dan K yang dihubungkan
bersama-sama (masukan K aktif rendah) untuk mengendalikan FF-RS A seperti
ditunjukkan pada tabel 9.5 dibawah.
Tabel 9.5 Fungsi Masukan Serial J-K Register PIPO 4 Bit 74195

Masukan Serial Keluaran QA


Clock
J K (shift/load =1)

0 0 0 (reset)
0 1 QA (tetap)
1 0 QA (toggle)
1 1 1 (set)

OUTPUT

SHIFT/
V CC Q A Q B Q C Q D Q D CLOCK LOAD

16 15 14 13 12 11 10 9

74195

1 2 3 4 5 6 7 8

CLEAR J K A B C D GND

SERIAL INPUT PARALEL INPUT

(a) Diagram Pin

(b) Tabel Fungsi


154

Input Output
Shift/ Serial Paralel
Clear
Load
Clock QA QB QC QD
J K A B C D
L X X X X X X X X L L L L
H L X X a b c d a b c d
H H L X X X X X X QA0 QB0 QC0 QD0
H H L H X X X X QA0 QA0 QBn QCn
H H L L X X X X L QAn QBn QCn
H H H H X X X X H QAn QBn QCn
H H H L X X X X QAn QAn QBn QCn

(c) Diagram Waktu

CLOCK

CLEAR

SERIAL J
DATA
INPUT
K

SHIFT/LOAD

A H

L
PARALEL B
DATA
INPUT C H

L
D

Q A

Q B
OUTPUT
Q C

Q D

SERIAL SHIFT SERIAL SHIFT


CLEAR LOAD

Gambar 4.8 Register PIPO 4 Bit 74195

Gate logika AND/OR/INVERT (AOI) pada masukan paralel digunakan


untuk fungsi shift/load dan penerapan masukan serial J-K, sedangkan keluaran
AOI ke masukan Set dan melalui Inverter ke masukan Reset FF. Gambar 4.8d
menunjukkan diagram waktu 74195 dengan ilustrasi hapus (clear), geser (shft)
dan urutan pengisian (load) data.
9.6 Register Dua Arah (Bidirectional) dan Universal
155

Pengertian dua arah adalag bahwa register dapat digeser dari kiri ke kanan
atau sebaliknya, sedangkan universal adalah masukannya bisa serial atau paralel
demikian juga keluarannya. IC 74194 adalah contoh Register 4-bit universal
seperti ditunjukkan pada gambar 9.9 dibawah.

PARALEL OUTPUT

V CC Q A Q B Q C Q D CLOCK S 1 S 0

16 15 14 13 12 11 10 9

74194

1 2 3 4 5 6 7 8

CLEAR SHIFT A B C D SHIFT GND


RIGHT LEFT
SERIAL PARALEL INPUT SERIAL
INPUT INPUT

(a) Diagram Pin

(a) Tabel Fungsi

Input Output
Mode Serial Paralel QD
Clear Clock QA QB QC
S1 S2 Left Right A B C D

X
L X X X X X X X L L L L
X
X
H X X X X X X QA0 QB0 QC0 QD0
X
H H H L X X a b c d a b c d
L
H X H X X X X H QAn QBn QCn
H
L
H X L X X X X L QAn QBn QCn
H
H
H H X X X X X QBn QCn QDn H
L
H
H L X X X X X QBn QCn QDn L
L
H L L X X X X X X X QA0 QB0 QC0 QD0
156

(b) Diagram Waktu

CLOCK

MODE S0
CONTROL
INPUT S1

CLEAR

SERIAL R
DATA
INPUT L

A H
PARALEL L
B
DATA
INPUT C H
L
D

Q A

Q B
OUTPUT
Q C

Q D

SHIFT RIGHT SHIFT LEFT INHIBIT


CLEAR LOAD CLEAR

Gambar 9.9 Register Universal 4-Bit 74194

Masukan S0 dan S1 digunakan untuk pergeseran kekanan (dari kiri ke


kanan) atau kekiri (dari kanan ke kiri), seperti ditunjukkan pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 9.6 Masukan Kendali Register Universal 4 –Bit 74194

S1 S0 Clock Operasi
0 0 X tetap
0 1 geser kanan
1 0 geser kiri
1 1 paralel
157

Tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada perubahan pada data Register
saat kedua masukan kendali S0 = S1 = 0, sehingga baik operasi serial ataupun
paralel tidak terjadi, inilah yang dinamakan menghalangi (inhibit) operasi.
Sedangkan apabila S0 = S1 = 1 maka pengisian data dilakukan secara paralel
melalui masukan A, B, C dan D, saat transisi naik dari pulsa Clock. Register
74194 mempunyai masukan Clear aktif rendah yang digunakan untuk mereset
semua FF. Gambar 9.9d menunjukkan diagram waktu Register Universal 74194.

9.7 Register Dinamis


Semua Register yang telah dibahas diatas menggunakan FF untuk
menyimpan data, sehingga tiap bit data yang disimpan akan tetap pada masing-
masing FF, Register demikian dinamakan statis. Pada Register dinamis,
penyimpanan dilakukan dengan menggeser bit secara kontinyu dari satu FF ke FF
berikutnya dan berputar kembali dari keluaran FF terakhir ke masukan FF
pertama. Data secara kontinyu berputar melalui Register dibawah kendali pulsa
Clock. Untuk mendapatkan keluaran, keluaran serial harus dapat diakses pada
pulsa Clock tertentu, sedangkan urutan bit bertanggung jawab terhadap data yang
disimpan. Untuk contoh jika ada Register geser 64 bit, keluaran serial akan
memulai kembali dengan kelipatan 64 pulsa Clock. Untuk menyimpan data yang
baru, maka lintasan perputaran kembali pada FF terakhir ke FF pertama disela,
dan data baru diisikan secara serial ke tingkat pertama.

V CC

R L
4
Shift Register Output
1024 bit
Serial Input 3
W/R
(Write/Recirculate) 1

CS X
Chip Sele ct CS
2
Y

(a) Setengah dari Dua Register Geser Dinamik NMOS 1024 Bit
158

(b) Tabel Kebenaran

W/R CSX CSY Fungsi

1 0 0 Write
0 X X Recirculate
X 1 X Recirculate
X X 1 Recirculate
X 0 0 Read

Gambar 9.10 Register Geser NMOS Dinamis 2401

9.8 Aplikasi Register


9.8.1 Penunda Waktu (Time Delay)
Pada beberapa sistem digital, seringkali diperlukan untuk menunda
pemindahan data hingga operasi data lainnya telah lengkap, atau untuk
sinkronisasi data yang datang ke subsistem agar bisa diproses dengan data
lainnya. Register geser dapat digunakan untuk menunda data serial yang datang
oleh sejumlah pulsa Clock tertentu. Jumlah tingkat (FF) sesuai dengan jumlah
pulsa Clock yang diperlukan untuk menggeser tiap bit lengkap pada Register.
Penundaan waktu total dapat diatur oleh frekuensi Clock atau jumlah FF dalam
Register. Pada kenyataannya, frekuensi Clock sudah ditetapkan, sedangkan
jumlah FF (tingkat) yang diatur. Dengan menggunakan Register SIPO atau SISO
maka penundaan keluaran oleh jumlah pulsa Clock sama dengan atau lebih kecil
dari jumlah FF (tingkat) dalam Register.
Contohnya dua IC 74164 dalam bentuk Register SIPO digunakan untuk
menunda data serial 16 bit ke suatu subsistem setelah 4 mdetik dan ke subsistem
lainnya setelah 10 mdetik setelah subsistem pertama, dengan frekuensi operasi
Clock 1 MHz, yang ditunjukkan pada gambar 9.11 dibawah.
159

keluaran serial tertunda 4 u detik

Masukan
Data Serial A B C D E F G H

74164

74164
CLOCK A B C D E F G H
1 MHz

keluaran serial tertunda 14 u detik

Gambar 9.11 Contoh Dua 74164 untuk Penundaan 4 mdetik dan 14 mdetik

9.8.2 Konversi Data Serial – Paralel


Pemrosesan data dalam operasi aritmatika pda mikroprosesor dan
komputer menggunakan transfer data paralel, sehingga lebih cepat operasinya.
Tetapi seringkali data ditransmisikan ke atau menerima dari suatu sistem tertentu
yang lokasinya jauh, untuk itu lebih efisien menggunakan transmisi serial,
akibatnya diperlukan konversi dari bentuk paralel ke serial dan sebaliknya. Untuk
penerapan itu bisa menggunakan Register SIPO dan PISO atau universal.
Data serial harus dicacah pada interval waktu tertentu untuk mendapatkan
tiap bit dalam urutan, format konversi dan sinkronisasi yang sesuai. Misalnya bit
tertentu harus ditambahkan ke data serial untuk menandai awal dan akhir kata,
dan bit ini harus tidak muncul apabila kata tersebut dikonversikan lagi ke bentuk
paralel. IC yang melakukan fungsi tersebut dinamakan Universal Asynchronous
Receiver Transmitter (UART), yang berisi Register dan rangkian sinkronisasi
untuk menerima data dalam bentuk serial dan mentransmisikannya dalam bentuk
paralel, dan sebaliknya. Hal ini seringkali dilakukan untuk teknik antar muka
sistem mikroprosesor dengan komponen periferal (pendukung) yang mengirim
dan menerima data dalam bentuk serial seperti ditunjukkan pada gambar 9.12.
Dua tanda panah menunjukkan bahwa transmisi data dapat terjadi dalam dua arah.
160

transfer data bus data


serial paralel

UART

Periferal Sistem
Mikroprosesor

Gambar 9.12 Antarmuka Sistem Mikroprosesor - Periferal dengan UART

9.8.3 Pencacah Lingkaran (Ring Counter)


Pencacah lingkaran disusun dengan menghubungkan keluaran FF akhir
Register geser ke masukan FF pertama, seperti ditunjukkan pada gambar 9.10a.
Pengisian Register dilakukan pada salah satu FF berisi data 1, sedangkan FF yang
lain 0. Dengan pemberian pulsa Clock secara kontinyu, maka data 1 tersebut akan
berputar, dan hanya satu keluaran tinggi pada satu saat, seperti ditunjukkan pada
gambar 4.13b, dengan demikian keluarannya dapat digunakan sebagai pengurut
pulsa sinkronisasi seperti halnya Multivibrator monostabil pada bab lain.

SET SET SET SET


D Q D Q D Q D Q
A B C D
CLR
Q CLR
Q CLR
Q CLR
Q

Clock

(a) Diagram Rangkaian Pencacah Lingkaran 4-Bit

Clock

Q A

Q B

Q C

Q D

(b) Diagram waktu Pencacah Lingkaran 4-Bit

Gambar 9.13 Pencacah Lingkaran (Ring Counter) 4-Bit


161

Susunan FF seperti ini dikatakan sebagai pencacah (counter) karena dapat


menghitung jumlah pulsa Clock yang terjadi. Misalnya sudah dua FF (tingkat)
tinggi, maka telah tiga pulsa Clock terjadi dan seterusnya seperti halnya pencacah
desimal pada bab lalu. Ring counter dapat digunakan sebagai perangkat pembagi
n, n adalah jumlah FF (tingkat). Contohnya dari gambar 9.13 diatas, karena
menggunakan 4 bit maka frekuensi tiap keluaran FF adalah ¼ frekuensi Clock.
Sedangkan gambar 9.14a adalah contoh Ring counter 4 bit memulai
sendiri (self starting). Saat awal semua keluaran FF adalah 0000 sehingga
keluaran Gate NAND adalah 1, maka dengan pemberian satu pulsa Clock
menyebabkan keluaran QA menjadi 1 sedangkan keluaran lainnya tetap 0 dan
keluaran Gate NAND adalah 0, yang digunakan untuk data masukan D A.
Pemberian pulsa Clock kedua menyebabkan data 1 bergeser ke keluaran FF
berikutnya, demikian seterusnya sampai pulsa keempat Clock data 1 berada pada
kondisi awal kembali, seperti ditunjukkan pada gambar 9.14b.

SET SET SET SET


D Q D Q D Q D Q
A B C D
CLR
Q CLR
Q CLR
Q CLR
Q

Clock

(a) Ring Counter 4-Bit Memulai Sendiri


(b) Tabel Urutan Ring Counter 4-Bit

Keluaran Masukan
Keadaan
QA QB QC QD DA
Awal 0 0 0 0 1
Setelah Pulsa 1 1 0 0 0 0
Setelah Pulsa 2 0 1 0 0 0
Setelah Pulsa 3 0 0 1 0 0
Setelah Pulsa 4 0 0 0 1 1
Setelah Pulsa 5 1 0 0 0 0
Setelah Pulsa 6 0 1 0 0 0
Setelah Pulsa 7 0 0 1 0 0
Setelah Pulsa 8 0 0 0 1 1

Gambar 9.14 Ring Counter 4-Bit


9.8.4 Pencacah Johnson (Johnson Counter)
162

Mirip dengan Ring Counter, kecuali bahwa keluaran komplemen FF


terakhir dihubungkan dengan masukan data FF pertama, untuk itu seringkali
dinamakan juga Pencacah lingkaran terpilin (twisted-ring counter). Gambar 9.15a
adalah contoh Johnson counter 4-bit, sedangkan apabila saat awal diisikan data 0
pada semua FF, maka urutan hitungan dan diagram waktunya ditunjukkan pada
gambar 9.15b. frekuensi tiap keluaran adalah 1/8 dari pulsa Clock. Johnson
counter bisa dikatakan sebagai pembagi 2n, n adalah jumlah FF (tingkat).
Sedangkan gambar 9.15c adalah contoh Johnson Counter self starting.

SET SET SET SET


D Q D Q D Q D Q
A B C D
CLR
Q CLR
Q CLR
Q CLR
Q

Clock

(a) Johnson Counter 4-Bit

(b) Tabel Urutan Johnson Counter 4-Bit

Keluaran Masukan
Keadaan
QA QB QC QD DA
Awal 0 0 0 0 1
Setelah Pulsa 1 1 0 0 0 1
Setelah Pulsa 2 1 1 0 0 1
Setelah Pulsa 3 1 1 1 0 1
Setelah Pulsa 4 1 1 1 1 0
Setelah Pulsa 5 0 1 1 1 0
Setelah Pulsa 6 0 0 1 1 0
Setelah Pulsa 7 0 0 0 1 0
Setelah Pulsa 8 0 0 0 0 1
Setelah Pulsa 9 1 0 0 0 1
163

T
Clock

8T
Q A

Q B

Q C

Q D

(c) Diagram Waktu Johnson Counter 4-Bit

SET SET SET SET


D Q D Q D Q D Q
A B C D
CLR
Q CLR
Q CLR
Q CLR
Q

Clock

(c) Johnson Counter 4-Bit Self Starting

Gambar 9.15 Johnson Counter 4-Bit


164

9.9 Latihan Soal


9.9.1 Register SISO 8-bit menyimpan bilangan biner dalam desimal 154 (bit LSB
berada pada FF paling kanan). Register diisi lagi data 167 dengan
menggeser bit ke kiri. Susunlah tabel yang menunjukkan isi Register dalam
bentuk bilangan biner setelah 8 pulsa Clock berturut-turut !
9.9.2 Register SISO 8-bit tidak mempunyai reset langsung dalam operasinya.
Jelaskan bagaimana Register dapat di-reset dan tentukan waktunya, jika
frekuensi Clocknya adalah 1,25 MHz !
9.9.3 Susunlah diagram waktu pada Register SISO 4-bit yang menggambarkan
keadaan keluaran tiap FF, apabila nasukan serialnya seperti gambar dibawah
(anggap isi awal Register adalah 0000) ! Berapakah isi Register setelah
pulsa Clock ke-empat ?
Clock

Masukan serial D A

Gambar 9.16 Soal 9.9.3

9.9.4 Data serial diisikan ke IC Register 74164 untuk ditransmisikan dalam


bentuk paralel ke memory komputer yang mempunyai kapasitas 216 – 8 bit.
Setelah tiap 8 bit digeser, pulsa Clock berikutnya digunakan untu
mentransfer data dalam bentuk paralel ke memory, dan mengisi data serial
baru ke Register untuk pulsa Clock berurutan. Jika Register diberi Clock 2
MHz, berapakah lamanya isi memory tersebut penuh ?
9.9.5 Rangkaian Pencacah digital 8-bit digunakan untuk menghitung jumlah
kendaraan yang melewati perempatan dalam bentuk serial ke kontroller
trafik dibawah sinkronisasi sinyal Clock. Rancanglah rangkaian yang
menggunakan IC 74165 untuk melakukan fungsi tersebut !
9.9.6 Bilangan biner 4-bit diisikan dalam bentuk paralel ke IC Regsiter 74195.
Apabil keluarannya sama dengan 1111 maka akan dirubah menjadi 0111
pada sisi naik (leading) pulsa Clock berikutnya. Rancanglah rangkaiannya !
9.9.7 IC Regsister 74194 digunakan untuk melakukan urutan kejadian sebagai
berikut :
a. Mengisi data 4-bit (A1B1C1D1) dalam bentuk paralel (A1 adalah LSB)
165

b. Mengkonversi data paralel tersebut ke serial


c. Tunda untuk 2 perioda Clock
d. Isilah data baru 4-bit (A1B1C1D1) dalam bentuk paralel (D2 adalah LSB)
e. Mengkonversi data paralel tersebut ke serial, dengan LSB terbih dahulu
Anggap operasi tiap pengisian paralel memerlukan satu perioda pulsa Clock
Susunlah diagram waktu yang menunjukkan bentuk gelombang Clock dan
S0S1 yang harus dibangkitkan untuk mengendalikan Register. Tunjukkan
pulsa Clock selama setiap 5 kali operasi yang dilakukan !
9.9.8 Sebuah Register yang terdiri dari 3 FF-SR digunakan untuk operasi dua arah
(bidirectional) dengan sinyal kontrolarah DIR. Apabila DIR = 0, bergeser
ke kanan dan DIR = 1 bergeser kekiri. Anggap tidak memerlukan masukan
paralel. Rancanglah rangkaian logika yang diperlukan untuk FFB dan
gambarkan diagram logikanya !
9.9.9 ½ Register dinamis diberi Clock sebesar 500 KHz. Berpakah lama waktu
maksimum yang diperlukan untuk menggeser data 8-bit yang disimpan pada
Register ?
9.9.10 Gambar dibawah menunjukkan sistem untuk mendeteksi gangguan (noise)
pada dua lintasan transmisi data, yaitu transmisi data serial melalui satelit
dan melalui saluran telepon ke stasiun penerima secara serempak. Apabila
keluaran Gate Ex-Nor menjadi rendah (0), maka tidak ada perbedaan
diantara bit-bit yang ditransmisikan oleh kedua lintasan dan dianggap
noise dapat diabaikan pada kedua lintasan. Data serial dibangkitkan pada
kecepatan 64 X 103 bit/detik dan disinkronisasikan oleh sinyal Clock 64
KHz pada penerima. Waktu transmisi melalui satelit adalah 0,272 detik
dan melalui saluran telepon adalah 0,256 detik. Rancanglah rangkaian
tunda yang menjamin bit-bit yang datang pada Gate waktunya sama dan
gambarkanlah blok diagramnya !
166

Satelit

Penerima
Saluran Telepon
Pemancar

Delay

1 = OK
0 = noise

Gambar 9.17 Soal 9.9.10

9.9.11 Register 32-bit dengan keluaran paralel digunakan untuk menunda data
serial 7,2 mdetik.
a. Pada frekuensi berapakah akan diberi Clock jika keluaran yang ditunda
dari tingkat ke 18 ?
b. Dengan menggunakan frekuensi Clock soal a diatas, pada tingkat
berapakah keluaran terjadi jika penundaan total adalah 12,4 mdetik ?
9.9.12 Pencacah lingkaran awalnya diisi data QAQBQCQD = 1011. Susunlah
diagram waktu yang menunjukkan keluaran tiap tingkat untuk 8 pulsa
Clock ? Berapakah frekuensi tiap keluaran ?
9.9.13 Jika isi awal Pencacah lingkaran self starting adalah Q AQBQCQD = 1100,
berapakah banyaknya pulsa Clock yang diperlukan sebelum isinya 1000 ?

Anda mungkin juga menyukai