PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Mengamati kontraksi pada otot gastrocnemius katak.
Memahami mekanisme kontraksi otot.
Mengetahui pengaruh pemberian rangsang terhadap kontraksi otot katak.
1.4 Hipotesis
Setelah betis katak digantung pada statif , saat dialiri arus listrik kaki katak akan
berkontraksi.
1
BAB II
KAJIAN PEORITIK
Otot adalah suatu jaringan dalam tubuh manusia maupun hewan yang berperan
sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan rangka tubuh manusia serta pergerakan dari
organ dalam tubuh. Otot merupakan salah satu dari empat kelompok jaringan pokok.
Miologi adalah istilah untuk ilmu yang mempelajari mengenai otot. Otot membentuk
43% berat badan dan lebih dari 1/3-nya merupakan protein tubuh dan ½-nya adalah
tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat. Proses vital di dalam tubuh
seperti kontraksi jantung, kontriksi pembuluh darah, pernafasan, gerakan peristaltic usus)
Voluntary), masa otot, otot yang dipanjangkan sebelum berkontaksi, otot yang diberi
beban sebelum berkontraksi, tingkat kelelahan, tingkat keteralihan dan suhu otot.
Persentase efisiensi kerja dari otot manusia adalah sekitar 18%-26%. Efisiensi
Penamaan otot biasanya berkaitan dengan lokasi otot, jumlah origo, bentuk otot,
besar dan panjang otot atau berdasarkan fungsinya. Pada vertebrata, sistem ototnya
2
serupa dengan yang dimiliki oleh manusia, sedangkan pada sistem otot ivertebrata belum
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Otot memiliki struktur dan
Tendon, jaringan ikat fibrosa (tidak elastic) yang tebal dan berwarna putih yang
lembaran datar atau simpai dari jaringan fibrus dengan maksud untuk nenuat
Fascia, merupakan jaringan ikat gabungan dari jaringan fibrus dan areolar yang
berkas sel otot. Di antara endomysium dan berkas serat otot tersebar sel satelit
yang berfungsi dalam perbaikan jaringan otot yang rusak. Dalam bagian-bagian
tertentu, seperti dalam telapak tangan, fascia ini sangat padat dan kuat.
structural jaringan otot yang berdiameter 0,01 – 0,1 mm dengan panjang 1-40
mm yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot. besar
dan jumlah jaringan terutama jaringan elastic, akan meningkat sejalan dengan
penambahan usia. Setial 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastic tipis yang
3
disebut sarcolemma. Protoplasma serat otot yang berisi materi semicair disebut
miofibril akan tampak spt pita gelap & terang yang bersilangan. Pita gelap (thick
filament) dibentuk oleh myosin. Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin,
myofibril. Terbagi atas dua macam yaitu miofilamen homogeny (terdapat pada
otot polos) dan miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot kardiak
Sarkoplasma, merupakan cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana
Rektikulum sarkoplasma
Retikulum adalah bagian padat dari fasia dalam dan menambatkan tendon-
tendon yang berjalan melalui pergelangan dan mata kaki masuk kedalam tangan
dan kaki. Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir pada jaringan
otot.Tubulus-tubulus yang sejajar dengan miofibril, yang pada garis Z dan zona
H bergabung membentuk kantung (lateral sac) yang dekat dengan sistem tubulus
Mioglobin, merupakan pigmen yang ada pada otot, berguna sebagai pengikat
oksigen.
4
Motor end plates, merupakan tempat inervasi ujung-ujung saraf pada otot.
5
BAB III
METOLOGI PENELIAN
1. Lakukan langkah kerja berikut untuk mengamati kontraksi otot pada otot betis katak !
2. Ambil kaki belakang katak yang telah dikuliti ! Letakkan otot/kaki katak di atas cawan
petri dan rendam dalam Ringer!
3. Pasang otot betis katak pada statif ! Hubungkan kabel dengan beterei ! Tempelkan dan
berikan kejutan listrik pada kaki katak ! Pindahkan tempat pemberian kejututan
4. Berikan stimulus /kejutan listrik pada otot katak sebagai berikut !
a. Setiap 30 detik sebanyak 5 kali
b. Setiap 10 detik sebanyak 5 kali
c. Setiap 5 detik sebanyak 5 kali
d. Setiap 1 detik sebanyak 5 kali
e. Setiap 0,5 detik sebanyak 5 kali
5. Catatlah hasil pengamatan Anda dalam bentuk tabel sebagai berikut !
Tabel Pengamatan Kontraksi Otot Betis Katak
6
d. Apakah ada perbedaan kekuatan kontraksi pada penyetruman dengan selang wakru
yang berbeda?Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
e. Apa yang terjadi bila periode waktu pemberian stimulus sangat singkat?
7. Buatlah laporan sistematis dari hasil pengamatan dan diskusi yang telah Anda lakukan!
7
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
8
Kemudian setelah mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada objek
pengamatan, dapat dianalisa pula perbedaan tingkat perubahan pada bagian-bagian objek
pengamatan yaitu tulang. Dari segi warna, perubahan dari keadaan sebelum direndam air
cuka merata. Yang terdapat perbedaan yaitu dari segi kekerasan dan kelenturan antara
bagian tengah tulang(diafise) dengan bagian ujung tulang yang berbentuk seperti
bonggol(epifise). Sesudah direndam air cuka, bagian tengah tulang menjadi lunak, namun
pada bagian ujung tulang lebih lunak dari bagian tengah tulang. Yang kedua yaitu tingkat
kelenturan. Setelah direndam dalam air cuka, pada bagian tengah tulang hanya dapat
dibengkokkan sedikit saja, namun pada bagian ujung tulang sangat mudah dibengkokkan.
Berdasarkan data hasil pengamatan dan analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa tulang
keras terletak dibagian tengah tulang(diafise) sedangkan tulang rawan terletak dibagian
ujung tulang(epifise). Dan dapat disimpulkan penyebab-penyebab perubahan yang
dialami oleh tulang paha ayam yaitu pengaruh dari asam cuka. Yang pertama, sum-sum
tulang menjadi hitam dikarenakan hemoglobin terurai oleh CH3COOH, sebab
hemoglobin merupakan protein sehingga gugusnya mengandung NH2 yang ketika
bereaksi dengan gugus asam cuka akan berubah warna. Yang kedua yaitu, tulang dan
cangkang telur menjadi lebih rapuh dikarenakan asam cuka bersifat korosif yaitu sifat
yang menyebabkan benda lain hancur, sehingga ketika tulang direndam dalam air cuka,
sel-sel osteosit menjadi terkikis. Yang ketiga, tulang dan cangkang telur yang
mengandung kalsium karbonat menjadi lentur dikarenakan asam cuka dapat mengikat
kalsium yang terkandung dalam cangkang telur dengan reaksi sebagai berikut :
2CH3COOH + CaCO3 ====> Ca(CH3COO)2 + H2O + CO2
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita temukan pula contoh tulang rawan dan
tulang keras selain dalam diafise dan epifise tulang paha ayam. Contoh tulang rawan
yang lain antara lain batang tenggorok ayam, ujung tulang rusuk yang melekat pada
tulang, pada daun telinga, dan lain-lain. Sedangkan contoh tulang keras yang lain yaitu
tulang lengan atas, tulang jari-jari, tulang kering, dan lain-lain.
9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tulang keras terletak dibagian tengah tulang (diafise), dan tulang rawan terletak
dibagian ujung tulang (epifise).
Sebelum direndam larutan asam cuka tulang keras bersifat keras, kuat, dan kaku.
Sedangkan tulang rawan bersifat lentur dan elastis.
Pengaruhnya yaitu tulang mengalami perubahan kelenturan karena reaksi berikut :
2CH3COOH + CaCO3 ===> Ca(CH3COO)2 + H2O + CO2
Jadi kalsium pada tulang semakin sedikit karena larut dalam larutan asam. Maka pada
kondisi tertentu tulang akan menjadi lentur atau lunak karena komposisi kalsium (Ca)
pada tulang sudah menurun drastis.
5.2 Saran
Semoga laporan ini dapat menjadi bahan pelajaran baru, khususnya pada materi reaksi
yang terjadi antara larutan HCL dengan tulang yang mengandung kalsium dan fosfat.
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya
makalah ini.
10
DAFTAR PUSAKA
https://alifpustaka.blogspot.co.id/2016/07/laporan-praktikum-biologi-pengamatan.html
http://praktikumbiologi.blogspot.co.id/2011/06/contoh-format-laporan-praktikum-biologi.html
https://lanahadana.blogspot.co.id/2015/02/laporan-hasil-praktikum-pada-tulang-ayam.html
http://anggunpurie.blogspot.co.id/2013/11/pengamatan-kandungan-penyusun-tulang.html
11