Anda di halaman 1dari 10

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA


BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA

RISALAH RAPAT
Topik : Webinar #1 Tantangan dan Peluang Agribisnis Jeruk
di Masa dan Pasca Pandemik Covid-19
Tanggal : 10 Juni 2020
Jam : 10.00 – 12.00
Tempat : Teleconference via Zoom

Ditindak Rencana Realisasi


No Ruang Lingkup Materi Bahasan Pembahasan
Lanjuti Oleh Penyelesaian Penyelesaian
Pembukaan
Dr. Ir. Hardiyanto, MSc
Pandemi Covid-19 membuka peluang dan sekaligus
memiliki tantangan tersendiri bagi pengembangan
jeruk.

Narasumber 1
Dr. Liferdi Lukman, SP, MSi
Dirjen Buah dan Florikultura
Dampak Covid-19 dan Tantangan pada Agribisnis
Jeruk

Covid-19 berdampak pada perubahan lingkungan


strategis global, di antaranya gangguan suplai pangan,
penurunan permintaan produk pertanian, ancaman
krisis pangan, dan restriksi ekspor pangan global.
Ketahanan pangan nasional juga terdampak, yaitu
terganggunya produksi dan distribusi hasil pertanian,
penurunan daya beli masyarakat terhadap produk
pertanian, petani rentan terpapar Covid-19, potensi
terjadinya krisis pangan, serta ancaman ketersediaan
stok pangan nasional yang bersumber dari impor.

Selama pandemi ini, trend permintaan mengalami


peningkatan, di antaranya karena kesadaran
masyarakat akan kesehatan menjadi meningkat. Buah
jeruk banyak mengandung vitamin dan zat-zat yang
Ditindak Rencana Realisasi
No Ruang Lingkup Materi Bahasan Pembahasan
Lanjuti Oleh Penyelesaian Penyelesaian
bermanfaat bagi tubuh.

Supplier buah tropis dunia: Amerika Latin 33%, Uni


Eropa 24%, Asean 21%, sisanya lain2. Di antara negara
ASEAN, Indonesia berada di urutan kelima setelah
Vietnam, Thailand, Filipina, dan Myanmar.

Buah mendominasi ekspor hortikultura selama 2015-


2019. Selama tahun 2019 dan 2020, Malaysia
merupakan negara pengekspor jeruk Indonesia yang
terbesar. Di sisi impor, Indonesia paling banyak
mengimpor buah dari Pakistan. Jenis jeruk yang
banyak diimpor adalah mandarin, Sunkist, lemon,
orange (jeruk manis).

Untuk menghadapi fenomena ekspor-impor ini,


strategi yang dapat dilakukan adalah pengembangan
jeruk berwarna oranye/kuning (Keprok Batu 55, RGL,
Jesigo, SoE, keprok Gayo, dll) dan pengembangan jeruk
fungsional peningkat imun tubuh (Lemon, keprok
Borneo Prima, keprok Siompu, keprok Selayar, dll).

Strategi Gedor Horti:


1. Peningkatan produksi buah dan florikultura
2. Memfasilitasi pemasaran buah lewat jejaring
online dan marketplace
3. Memfasilitasi on farm hingga off farm (alat
pascapanen, alat pengolahan, dan cold storage),
bantuan benih hortikultura
4. Dukungan distribusi hortikultura bagi petani
terdampak Covid-19.
5. Fasilitasi saat terjadi kelebihan hasil produksi
petani hortikultura.
6. Mendorong tumbuhnya professional muda dalam
pengembangan buah dan florikultura.

Pelajaran dari Pandemi Covid-19:


1. Perlu kesadaran mengenai kesehatan
2. Trend konsumsi makanan bergizi seimbang
Ditindak Rencana Realisasi
No Ruang Lingkup Materi Bahasan Pembahasan
Lanjuti Oleh Penyelesaian Penyelesaian
3. Kesadaran mengenai pentingnya ketahanan
pangan
4. Perubahan trend pertanian mulai hulu hingga hilir
5. Perubahan trend pemasaran
6. Harus sadar data, sadar teknologi, dan sadar
logistik.

Narasumber 2
Dr. Ir. Harwanto, Msi
Kepala Balitjestro
Peran Balitjestro dalam Agribisnis Jeruk di Masa
dan Pasca Pandemi Covid 19

Tugas Pokok dan Fungsi Balitjestro mencakup riset


dan diseminasi tanaman jeruk dan buah subtropika.

Hikmah positif dari Covid-19:


1. Kebersihan dan kesehatan lebih diperhatikan
2. Pola hidup dan pola kerja yang berubah
3. Kebersamaan bersama keluarga dan komunitas
4. Lebih kreatif dan inovatif
5. Pemanfaatan IT yang lebih banyak sehingga
jangkauan menjadi lebih luas.
6. Mampu belajar dan mendapat pengetahuan dari
rumah

Permasalahan saat ini:


1. Akses teknologi inovatif Balitjestro yang belum
lancar.
2. Pemasaran jeruk di masa pandemi yang terkendala
(kesulitan menjual, serapan pemasok menurun,
agrowisata terhenti).
3. Jejaring pasar jeruk yang belum terpetakan dengan
baik.
4. Kemitraan antara petani dan perusahaan belum
terjalin.
5. Terbatasnya olahan dan pascapanen jeruk.
Ditindak Rencana Realisasi
No Ruang Lingkup Materi Bahasan Pembahasan
Lanjuti Oleh Penyelesaian Penyelesaian
Strategi di masa dan pasca pandemi Covid-19:
1. Hidupkan pekarangan pangan lestari dengan
menanam sayur dan buah, misalnya dengan
tabulampot.
2. Membangun jaringan khusus pemasaran jeruk
yang terkoneksi dengan jaringan Toko Tani
Indonesia dan berbagai jaringan pemasaran online
lainnya. Namun demikian, jeruk belum masuk
dalam jaringan ini.
3. Membuat link yang mengkoneksi antara petani
jeruk, pedagang, and konsumen (direct selling).
Misalnya dengan menyusun database sentra
produksi jeruk dan petani bimbingan (kelompok
tani), database pedagang besar, menengah, kecil,
penyusunan dapat dilakukan dengan survei,
groups FB, trlegram, dll.
4. Menyusun atau mengkaji ulang SOP produksi dan
perbenihan jeruk yang dapat diterapkan selama
pandemi Covid-19.
5. Melakukan refokusing anggaran dan kegiatan
sebagai antisipasi dampak pandemi, dalam bentuk
bantuan APD ke petani, penyuluh, dll.
6. Menyesuaikan pola diseminasi melalui internet
(webinar).

Kontribusi Balitjestro selama ini:


1. Memperkenalkan pemasaran online melalui
bimtek online
2. Riset potensi jeruk (kulit buah dan daging) sebagai
pencegahan virus corona (masuk usulan LPDP)
3. Mengolah kulit jeruk yang dianggap sebagai limbah
menjadi minyak atsiri (jeruk manis dan purut).
4. Penanganan pascapanen jeruk agar haruga jual
tetap tinggi. Mengenalkan berbagai olahan jeruk
potensial.

Balitjestro telah menghasilkan berbagai varietas


unggul substitusi impor, di antaranya keprok JOP,
Ortaji, Orinda Agrihorti, DN Sabilulungan, Siam Banjar,
Ditindak Rencana Realisasi
No Ruang Lingkup Materi Bahasan Pembahasan
Lanjuti Oleh Penyelesaian Penyelesaian
Topazindo Agrihorti, Soe 86 Agrihorti, Krisma
Agrihorti, keprok RGL, dll.

Kesimpulan:
Jeruk masih menjadi komoditas yang prospektif
melihat kebutuhan konsumen

Narasumber 3
Vendi Tri Suseno, STP
Direktur PT Laris Manis Utama

Preferensi konsumen Indonesia umumnya memilih


jeruk untuk dikonsumsi langsung, baik peras maupun
olah, dimana 90% meminta tingkat brix yang tinggi:
1. Jeruk kupas
2. Jeruk peras
3. Jeruk olahan (sebagai penambah citarasa
masakan)

PT Laris Manis Utama telah membangun packing


house di Tebas, Sambas, Pontianak untuk mendukung
pengembangan Siam Pontianak, sejak 2015, namun
2017 tidak beroperasi lagi, harapannya 2020 ini mulai
beroperasi lagi.

Konsumen sebenarnya tidak mengharuskan jeruk


berwarna kuning/oranye, mereka juga menyukai jeruk
berwarna hijau, selama rasanya manis.

Pengemasan sudah menggunakan jaring dan krat


untuk pemasaran di supermarket.

PT Laris Manis juga mengembangkan jeruk RGL, Batu


55, juga Gerga Lebong. Proses pascapanen sederhana
telah dilaksanakan, yaitu pengumpulan, sortasi dan
grading, juga penimbangan dan pengemasan
menggunakan crate.

Pengemasan diperlukan untuk mempercantik


Ditindak Rencana Realisasi
No Ruang Lingkup Materi Bahasan Pembahasan
Lanjuti Oleh Penyelesaian Penyelesaian
penampilan, misalnya dengan menambahkan stiker,
penggunaan kardus, keranjang, pengemasan
individual, dll.

PT Laris Manis juga mengembangkan jeruk baby java


berwarna oranye, yang rasanya tidak kalah dari navel
dan valencia. Tahun ini mengembangkan siam madu,
yang memiliki rasa manis tanpa asam sama sekali.

Strategi Bisnis di Masa Pandemi dan Pasca Pandemi:


1. Tetap optimis dan fokus pada kualitas.
2. Kesesuaian lahan tanam dan iklim dengan varian
jeruknya sehingga didapat jeruk dengan kualitas
terbaik.
3. Perbaiki sistem pascapanen dengan memanfaatkan
teknologi tepat guna.
4. Perbaiki pengemasan agar menambah value serta
bisa mempertahankan kualitas jeruk selama
distribusi.
5. Mulai untuk membuat portofolio dan sebarkan di
media sosial.
6. Start up untuk bisnis online, baik secara langsung
maupun melalui platform yang sudah ada.
7. Selalu bersyukur dan tentukan kestabilan harga
pokok produksi.
8. Mulai dari yang kecil dan fokus pada kebutuhan
konsumen.

Tantangan:
1. Kontinuitas produk
2. Kepastian taksasi panen
3. Konsistensi kualitas produk
4. Persaingan harga yang kompetitif
5. Perlu adanya sinergi antara gapoktan, peneliti, dan
pemasaran.

Narasumber 4
Muhtar Syafiie, SP
Petani Muda Jeruk
Ditindak Rencana Realisasi
No Ruang Lingkup Materi Bahasan Pembahasan
Lanjuti Oleh Penyelesaian Penyelesaian

Jenis yang dikembangkan: lemon california dan


dekopon (DN Sabilulungan)

Alasan memilih tanaman jeruk:


1. Prospek keuntungan yang menjanjikan.
2. Subsektor pertanian yang aman dan nyaman.
3. Investasi hari tua.
4. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah
dan bekerja.

Produk yang dikembangkan:


1. Lemon segar
Penjualan 5 ton per bulan, berasal dari kebun
sendiri dan petani binaan, pemasaran ke area Solo
dan Yogyakarta.
2. Sari buah lemon
Merk dagang Queen de Lemon, penjualan 1500
botol per bulan, 1000 liter per bulan curah,
pemasaran online dan offline
3. Tepung kulit lemon (untuk lulur mandi)
Memanfaatkan limbah kulit lemon, kapasitas 300 –
400 botol per bulan, pemasaran online dan offline.
4. Buah dekopon segar
Merk produk Queen de Fruit, produksi perdana,
harga 30 – 35 ribu/kg. Petani tersebar di lereng
Gunung Lawu. Memiliki perpaduan rasa manis dan
asam, dominan rasa manis.

Keuntungan usaha tani jeruk:


1. Buah lemon bisa dijual dalam bentuk segar dan
sari minuman, bahkan kulitnya bisa dimanfaatkan
dan dijual.
2. Jeruk dekopon sangat menjanjikan keuntungannya
karena mempunyai warna dan bentuk yang
menarik. Warna akan kuning merata jika ditanam
di ketinggian 1200 mdpl. Ph tanah yang sesuai dan
kombinasi pupuk yang tepat akan menghasilkan
rasa asam manis segar yang pas.
Ditindak Rencana Realisasi
No Ruang Lingkup Materi Bahasan Pembahasan
Lanjuti Oleh Penyelesaian Penyelesaian

Permasalahan yang dihadapi selama Covid-19


1. Pemasaran terganggu karena transportasi yang
sulit, 80% pemasaran melalui online.
2. Kesadaran petani untuk berkomunitas masih
rendah.
3. Sarana pengolahan hasil masih terbatas.
4. Biaya transportasi hasil produksi masih sangat
mahal.
5. Perhatian pemerintah daerah perlu ditingkatkan.

DISKUSI
Ismilizar Ahmad
1. Bagaimana prosedur permohonan bantuan bibit?
Jawab: (Pak Liferdi) Selama pandemi Covid-19,
bantuan bibit yang disediakan adalah bantuan
bibit buah semusim. Bantuan bibit jeruk adalah
program reguler. Silakan mengajukan kebutuhan
melalui dinas pertanian setempat, nanti dapat
direalisasikan tahun depan. Bantuan lebih
difokuskan untuk petani yang berkelompok.

Yoga
1. Adakah teknologi khusus untuk kondisi di
Kalimantan Selatan, pola tanam dan pemasaran.
Jawab: (Pak Harwanto) Ada pengembangan jeruk
di Banjar dan Barito Kuala. Varietas andalan: Siam
Banjar. Sistem tanam yang banyak digunakan
adalah surjan, jeruk di atas, padi di bawah. Dapat
mengakses ke website Balitjestro.

Nuralam
1. Diseminasi apa yang baik dan mudah untuk
diserap oleh stakeholder? BPTP Sultra masih
memiliki lahan basah dan lahan kering yang
berpotensi untuk menjadi media diseminasi jeruk.
Jawab: (Pak Harwanto) Mengakselerasi diseminasi
melalui online. Silakan komunikasi dengan kami
mengenai pemanfaatan lahan.
Ditindak Rencana Realisasi
No Ruang Lingkup Materi Bahasan Pembahasan
Lanjuti Oleh Penyelesaian Penyelesaian
2. Strategi apa yang digunakan untuk pemasaran
jeruk?
Jawab: (Pak Vendi dan Pak Muhtar) Perhatikan
kebutuhan konsumen, baru mengambil keputusan
untuk memproduksi produk yang seperti apa,
apakah jeruk segar atau olahan.

Ady Harma
1. Apakah PT Laris Manis sudah meng-cover daerah
Mojokerto? Mohon kontaknya.
Jawab: (Pak Vendi) Ada di beberapa daerah di Jawa
Timur. Silakan kontak saya, kontak ada di chat.
0818750179.
2. Bagaimana cara budidaya dekopon? Apakah bisa
dikembangkan di dataran rendah?
Jawab: (Pak Muhtar) Bisa, malah rasanya lebih
manis dibanding dataran tinggi, hanya warnanya
tidak bisa se-oranye yang ditanam di dataran
tinggi. Pengembangan masih sangat terbuka
dengan harga jual yang tinggi.

Ardi Permata Tani


1. Panen raya produksi melimpah sehingga petani
kebingungan untuk memasarkan, utamanya
selama bulan 7 – 9. Apakah bisa menghubungkan
dengan pasarnya?
Jawab: (Pak Liferdi) Untuk mengantisipasi panen
raya, Kementerian Pertanian telah mengirim surat
ke Dinas Pertanian di daerah untuk bantuan alat
pengolahan dan pascapanen.
2. Bisakah mengadakan pelatihan pascapanen dan
produk olahan?
Jawab: (Pak Harwanto) Balitjestro siap bersinergi,
silakan menghubungi kami.

Amin
1. Seperti apa perbedaan warna antara dekopon yang
ditanam di dataran tinggi dan rendah? Bolehkah
berkunjung ke Ngawi untuk melihat langsung?
Ditindak Rencana Realisasi
No Ruang Lingkup Materi Bahasan Pembahasan
Lanjuti Oleh Penyelesaian Penyelesaian
Jawab: (Pak Muhtar) Perbedaannya relatif nyata.
Sebenarnya bisa dengan cara lain agar warnanya
lebih oranye, namun biayanya mahal.

Raja Aman
1. Mengapa harga jeruk anjlok?
Jawab: (Pak Vendi) Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi, misalnya waktu panen yang
bersamaan, pasar yang sama, dll. Dapat
diantisipasi dengan memodifikasi waktu panen,
juga membuka pasar-pasar lain, mencari mitra
yang pas.

Batu, 10 Juni 2020


Notulis,

Titistyas Gusti Aji, SP


NIP. 19880721 201503 2 007

Anda mungkin juga menyukai