Anda di halaman 1dari 1

Ibu (ku) Pahlawan (ku)

Goresan penaku menari di atas lembaran kertas tua itu. Ku tulis tentang seseorang yang ku
cinta lebih dari diriku. Seorang Pahlawan tanpa balas jasa dan hanya inginkan yang terbaik
buat aku.
Ya, dialah Ibuku, sosok penuh dengan kehangatan yang selalu tersenyum dan memelukku
di saat dunia tak menginginkanku. . Inilah kenapa aku begitu mencintaimu...

karena ibu adalah sosok wanita yang tegar dan paling berjasa yang pernah kutemui.
Seorang wanita yang melahirkan aku anaknya. Berjuang sekuat tenaga demi tubuh mungil
yang dihadiahkan Allah sebagai penghias di sebuah keluarga. Bahkan rela mengorbankan
nyawanya demi melihat sang anak tumbuh besar. Ibu rela berkorban apapun demi
kebahagiaan aku anaknya. Ibu tidak pernah segan menjadi sosok yang garang dan
pemberani saat ada ancaman atau hal buruk seperti cacian, atau fitnah dari orang lain.
Ibulah yang selalu siap membela-ku meskipun itu dalam situasi sulit sekalipun.

Ibuku adalah pahlawanku, beliau adalah satu-satunya orang yang berani berkorban apapun
demi aku dan saudara-saudaraku, anaknya. Harta, nyawa, bahkan kehormatan-pun akan
direlakan demi melihat senyum bahagia bibir kami. Teringat saat aku ataupun saudaraku
sakit, ibu terlihat sangat tegar. Dengan penuh semangat dan motivasi yang selalu
diucapkan, ibu sendirian membonceng kami dengan sepeda ontel tua peninggalan bapak
kami. Tidak pernah terdengar beliau sedih apalagi mengeluh saat mengantar kami berobat.
Meski aku-pun pernah melihat saat sendirian beliau minta pada Allah untuk mengganti
sakit yang kami derita untuk dipindahkan ke tubuh beliau.

Ibuku adalah pahlawan paling tegas yang kutemui. Ibu tidak segan marah terhadap kami
saat kami melakukan kesalahan, bahkan mungkin cubitan kecil itu terkadang mampir ke
paha kecil kami, karena memang pada saat itu kami adalah anak-anak yang masih nakal.
Apalagi ibu telah berjuang sendirian membesarkan dan menyekolahkan kami tanpa
bantuan dari seorangpun termasuk bapak kami. Karena bapak telah meninggalkan kami
sejak adek kami yang paling kecil berumur 3th. Tapi sampai saat ini, ibu tidak pernah
mengeluh membesarkan kami. Beliau terlihat sangat bangga karena kami telah dewasa dan
bisa melanjutkan sekolah kami sampai ke perguruan tinggi.

Ibuku adalah pahlawan terbaik yang pernah ada dibumi, 


ibuku tidak butuh penghargaan atas suksesnya membesarkan kami, ibu tidak butuh rumah
mewah dengan harta berlimpah hadiah dari kami anak-anaknya, tapi saat kami dewasa, ibu
hanya butuh kasih sayang dan perhatian kami. Menelpon saat kami jauh, mendengar cerita
bahagia kami dan berusaha mendoakan yang terbaik bagi kami. Dialah pahlawanku. Ibu. 

Anda mungkin juga menyukai