Anda di halaman 1dari 26

ADMINISTRASI DAN PERSIDANGAN

PERKARA PIDANA SECARA ELEKTRONIK


DI PENGADILAN

OLEH :

Dr. SUHADI, SH. MH.


(Ketua Kamar Pidana MA-RI)
SIDANG
PERDATA PIDANA

• Kebenaran Formil • Kebenaran Materiil


• Hakim Pasif • Hakim Aktif Memeriksa
• Dimungkinkan • Mondelinge Procedure
Schriftelijk Procedure (Prosedur Lisan dan
(Prosedur Tertulis Bahasa Indonesia-153
ayat (2) KUHAP)
SIDANG PERDATA SIDANG PIDANA

Dimungkinkan Prosedur Lisan


(Schriftelijk Procedure ) (Mondelinge Procedure)
Prosedur Tertulis Pasal 153 Ayat (2)

ELITIGATION Sidang Elektronik

PERMA No. 1 Tahun


PERMA ?
2019

Pilihan Para Pihak Ditentukan Hakim


MOU
Perjanjian Kerjasama Antara :
MAHKAMAH AGUNG RI
KEJAKSAAN AGUNG RI
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
Nomor : 402/DJU/HM.01.1/4/2020
Nomor : KEP-17/E/Ejp/04/2020
Nomor : PAS-08.HH.05.05 Tahun 2020
Tentang
Pelaksanaan Persidangan Melalui Teleconference
Tanggal 13 April 2020
TINDAK LANJUT MOU
Mahkamah Agung RI menyusun PERMA :
• Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat dan biaya
ringan
• Terkendala karena adanya hambatan baik jarak antara
tempat terdakwa ditahan/berada, tempat Penuntut dan
Pengadilan yang akan menyidangkan
• Adanya keadaan-keadaan tertentu yang menghambat
adanya mobilitas Penuntut, Penasihat Hukum, Terdakwa,
Saksi, Ahli maupun Hakim serta Panitera Pengganti
• SK KMA RI Nomor 108/KMA/SK/IV/2020 tentang Kelompok
Kerja Administrasi dan Persidangan Perkara Pidana di
Pengadilan secara elektronik (POKJA)
KENDALA YURIDIS
• Beberapa Pasal di UU No. 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman :
Pasal 11, Pasal 12, Persidangan dihadiri 3 Orang
Hakim dibantu Panitera, Penuntut Umum wajib
hadir, Terdakwa wajib hadir
• Beberapa pasal di KUHAP
a. Terdakwa hadir (Pasal 154, 196 KUHAP)
b. Saksi hadir di persidangan (Pasal 159 KUHAP)
c. Ahli : Yang dinyatakan di Sidang = Hadir
KENDALA YURIDIS
• Kehadiran di atas adalah kehadiran secara
Phisik
• Pasal 227 ayat (2) Panggilan dan
Pemberitahuan, bertemu sendiri atau
Inperson
• Pasal 230 ayat (1) & (2) KUHAP, sidang
pengadilan dilangsungkan di gedung
pengadilan dalam ruang sidang, Hakim, PU,
PH, Panitera mengenakan pakaian sidang dan
atribut masing-masing.
KONSEP TEROBOSAN
• Hakim/ Majelis Hakim, Panitera sidang di Gedung
Pengadilan dalam ruang sidang;
• PU, PH/ Terdakwa, Ahli, Saksi hadir secara virtual
di persidangan dalam jaringan dari tempat yang
berbeda dalam waktu yang bersamaan;
• Panggilan dan pemberitahuan tidak lagi bertemu
sendiri/ Inperson, tetapi secara elektronik;
• Ada pergeseran domisili hukum menjadi domisil
elektronik;
• Ada pergeseran Yuridiksi.
SISTEMATIKA DRAFT PERMA
6 BAB – 20 PASAL
I. Ketentuan Umum
II. Prasidang : Pelimpahan, Penomoran
dan Panggilan
III. Persidangan : Persiapan Persidangan,
Dakwaan, Keberatan, Tanggapan,
Putusan Sela
SISTEMATIKA DRAFT PERMA
IV. Pemeriksaan : Penyumpahan, Saksi,
Ahli, Barang Bukti, Tuntutan,
Pembelaan, Replik, Duplik, Putusan/
Pemberitahuan
V. Peralihan
VI. Penutup
SIDANG ELEKTRONIK
Pasal 2 ayat (2)
Syarat : Keadaan Tertentu
Waktu : Sejak awal persidangan maupun
pada saat sidang perkara sedang
berlangsung
Ditentukan : Majelis Hakim
RAGAM SIDANG ELEKTRONIK
Pasal 2 ayat (2)
a. Hakim/Majelis Hakim, Panitera Pengganti, Penuntut bersidang di ruang sidang
pengadilan, terdakwa mengikuti sidang dari Rutan tempat terdakwa ditahan dengan
didampingi / tanpa didampingi Penasehat Hukum;
b. Hakim/Majelis Hakim, Panitera Pengganti, bersidang di ruang sidang pengadilan,
Penuntut mengikuti sidang dari Kantor Penuntut, terdakwa dengan didampingi /
tanpa didampingi Penasihat Hukumnya mengikuti sidang dari Rutan tempat
terdakwa ditahan;
c. Dalam hal tempat terdakwa ditahan tidak memiliki fasilitas khusus untuk mengikuti
sidang secara elektronik, terdakwa dengan didampingi / tidak didampingi Penasihat
Hukum mengikuti sidang dari Kantor Penuntut; atau
d. Terdakwa yang tidak ditahan dapat mengikuti sidang di Ruang Sidang Pengadilan
atau dari Kantor Penuntut dengan didampingi/ tidak didampingi oleh Penasihat
Hukum atau tempat lain yang disetujui oleh hakim/majelis hakim;
e. dijelaskan bahwa kewajiban menghadirkan terdakwa ke persidangan adalah
penuntut, sehingga jika di kantor penuntut maka kewajiban untuk menghadirkan
dan mengamankan terdakwa sudah dipenuhi. jika diluar kantor penuntut maka lebih
besar resikonya.
DALAM SIDANG ELEKTRONIK
Pasal 2 ayat (3), (4), (5)
3. Apabila sidang dilaksanakan dengan cara sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), semua peserta sidang wajib
terlihat di layar dengan terang dan jelas dan dengan suara
yang jernih.
4. Panitera Pengganti mempersiapkan sarana persidangan,
termasuk kesiapan peserta sidang dan melaporkan kepada
Hakim/Majelis Hakim.
5. Dalam persidangan Hakim, Panitera Pengganti, Penuntut,
dan Penasihat Hukum menggunakan atribut sidang
masing-masing sesuai dengan ketentuan Hukum Acara
yang berlaku.
DOKUMEN ELEKTRONIK
Pasal 3
1. Setiap Dokumen Elektronik yang disampaikan secara
elektronik oleh Penuntut, Penasihat Hukum, dan Terdakwa
wajib dalam bentuk PDF.
2. Setelah sidang dibuka oleh Hakim/ Masjelis Hakim,
dokumen Keberatan/ eksepsi, tanggapan, tuntutan,
pembelaan, replik, duplik wajib dikirim sebelum dibacakan
ke alamat elektronik Pengadilan yang menyidangkan
perkara;
3. Sesaat setelah keberatan/ eksepsi, tanggapan, tuntutan,
pembelaan, replik, duplik dibacakan, Pengadilan
meneruskan dokumen elektronik tersebut ke alamat
elektronik Penuntut/terdakwa dan/atau Penasihat
Hukumnya;
PELIMPAHAN PERKARA
Pasal 4
2. Dalam hal pelimpahan perkara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dilaksanakan,
pelimpahan perkara dapat dilimpahkan melalui
surat elektronik berupa email.
3. Setiap pelimpahan perkara, Penuntut wajib
menyertakan alamat elektronik kantor Penuntut,
alamat elektronik Kepolisian/Polisi Militer yang
menyidik perkara yang bersangkutan, Instansi
tempat Terdakwa ditahan, Terdakwa dan Penasihat
Hukumnya apabila terdakwa sejak dari penyidikan
dan penuntutan telah didampingi oleh Penasihat
Hukum .
PANGGILAN SIDANG
Pasal 6
1. Penetapan Hakim/Majelis Hakim yang memuat hari, tanggal, jam serta tempat
pelaksanaan sidang elektronik disampaikan oleh Kepaniteraan kepada Penuntut
secara elektronik.
2. Dalam hal Terdakwa berada dalam tahanan, Penuntut menyampaikan panggilan
sidang kepada Terdakwa melalui Domisili Elektronik Rutan.
3. Dalam hal Terdakwa tidak ditahan, panggilan sidang disampaikan oleh Penuntut
kepada Terdakwa melalui Domisili Elektronik (alamat email, alamat Whatsapp, dan
SMS (short message service)). Dalam hal Terdakwa tidak memiliki Domisili
Elektronik, panggilan disampaikan melalui surat tercatat ke alamat tempat tinggal
Terdakwa dengan tembusan kepada Kepala Desa/Lurah tempat tinggal/tempat
kediaman Terdakwa dengan surat tercatat.
4. Khusus peradilan militer, pemanggilan sidang kepada Terdakwa melalui atasan yang
berhak menghukum atau atasan langsung yang selanjutnya memerintahkan
Terdakwa untuk menghadap ke persidangan.
5. Panggilan dianggap diterima oleh Terdakwa apabila telah terbukti bahwa panggilan
telah terkirim.
PERSIAPAN PERSIDANGAN
Pasal 7
1. Sebelum persidangan dimulai, Panitera Pengganti melakukan pengecekan
tentang kesiapan peserta dan sarana persidangan dan melaporkannya ke
Hakim/Majelis Hakim.
2. Dalam hal sidang dilaksanakan secara elektronik, Terdakwa yang didampingi
oleh penasihat hukum wajib secara fisik berada satu ruangan dengan Terdakwa.
3. Dalam ruangan tempat dimana Terdakwa mengikuti persidangan secara
elektronik tidak diperkenankan terdapat orang lain selain Terdakwa dan
Penasihat Hukumnya.
4. Ruangan tempat Terdakwa mengikuti persidangan wajib dilengkapi dengan alat
perekam/kamera/CCTV yang dapat memperlihatkan kondisi ruangan secara
keseluruhan.
5. Ketentuan pada ayat (3) dapat dikecualikan untuk petugas pemasyarakatan dan
tenaga IT dalam hal Terdakwa berada di rumah tahanan/rumah tahanan militer
atau lembaga pemasyarakatan/Lembaga pemasyarakatan militer.
6. Panitera Pengganti mencatat suasana ruangan tempat Penuntut maupun
Terdakwa/penasihat hukum dalam berita acara sidang.
DAKWAAN, KEBERATAN, TANGGAPAN
Pasal 8
1. Surat dakwaan dibacakan dalam sidang yang
dilaksanakan sesuai ketentuan Pasal 2 Ayat (1) atau
Ayat (2).
2. Dalam hal sidang dilaksanakan secara elektronik,
maka pengiriman dokumen keberatan / eksepsi dan
Tanggapan Penuntut dikirim kepada Majelis Hakim
untuk menjadi dokumen berkas perkara serta
diteruskan kepada Penuntut / Penasihat Hukum
terdakwa dilakukan dengan cara sebagaimana diatur
dalam Pasal 4 Ayat (2);
PUTUSAN/ PUTUSAN SELA
Pasal 9
1. Putusan/Putusan Sela diucapkan dalam sidang
yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh
Penuntut dan Terdakwa, kecuali ditentukan lain
oleh undang-undang.
2. Dalam keadaan tertentu, sidang pengucapan
putusan/putusan sela dapat dilangsungkan
secara elektronik.
PENYUMPAHAN
Pasal 10
1. Setiap saksi, ahli, penterjemah yang akan didengar
keterangannya wajib mengucapkan sumpah/janji terlebih
dahulu sesuai dengan agama dan kepercayaannya yang
dipandu oleh Hakim/Majelis Hakim.
2. Dalam hal saksi, ahli, penterjemah akan memberikan
keterangan dari kantor Penuntut dan atau dari tempat lain,
maka pengucapan sumpah dipandu oleh Hakim/Majelis
Hakim dengan dibantu oleh rohaniawan yang berada di
kantor tempat saksi, ahli, penterjemah memberikan
keterangan.
3. Lafal sumpah/janji serta tata cara penyumpahan dilakukan
sesuai dengan hukum acara pidana yang berlaku.
PEMERIKSAAN SAKSI/ AHLI
Pasal 11
1.Tata cara pemeriksaan saksi dan/atau ahli
dilakukan berdasarkan ketentuan hukum acara
yang berlaku.
2.Pemeriksaan saksi atau ahli dilakukan dalam
ruang sidang Pengadilan meskipun persidangan
dilakukan secara elektronik;
3.Dalam keadaan tertentu, Hakim/ Majelis Hakim
dapat menenetapkan pemeriksaan dilakukan
terhadap saksi dan/atau ahli yang berada di:
PEMERIKSAAN SAKSI/ AHLI
a. Kantor Penuntut.
b. Pengadilan tempat saksi/ ahli berada apabila
saksi / ahli berada diluar wilayah hukum
Pengadilan yang menyidangkan perkara;
c. Kedutaan Republik Indonesia atas Persetujuan/
rekomendasi Menteri Luar Negeri, dalam hal
saksi/ ahli berada di luar Negeri; atau
d. Tempat lain yang dimungkinkan sesuai dengan
ketentuan hukum acara yang berlaku.
PEMERIKSAAN SAKSI/ AHLI
4. Dalam hal pemeriksaan saksi/ ahli dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b, Ketua
Pengadilan tempat saksi/ahli didengar keterangannya wajib menyediakan fasilitas persidangan
secara elektronik serta menunjuk seorang Hakim dan seorang Panitera Pengganti tanpa
menggunakan atribut persidangan untuk mengawasi ketertiban jalannya pemeriksaan saksi/ ahli;
5. Dalam hal pemeriksaan saksi/ ahli dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c, Kedutaan
Republik Indonesia wajib menyediakan fasilitas persidangan secara elektronik dan menunjuk
seorang Pegawai Kedutaan untuk mengawasi ketertiban jalannya pemeriksaan saksi/ ahli.
6. Sebelum pemeriksaan saksi dan/atau ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (3), pihak yang
menghadirkan saksi dan/atau ahli wajib memberitahukan/ mengirimkan kepada Panitera Pengganti:
a. Jumlah saksi dan/atau ahli yang akan dihadirkan,
b. Akun tempat saksi / ahli diperiksa yang dapat terhubung dengan aplikasi pelaksanaan sidang,
c. Hasil foto, scan, atau hasil cetak lainnya dari kartu identitas dan/atau dokumen lainnya dari
setiap saksi dan/atau ahli tersebut yang dibutuhkan untuk pemeriksaan saksi dan/atau ahli
kepada panitera pengganti

7. Pemeriksaan saksi/ ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh Hakim/ Majelis Hakim
dari ruang sidang Pengadilan tempat sidang berlangsung.
PEMERIKSAAN TERDAKWA
Pasal 13
1. Pemeriksaan Terdakwa dan barang bukti dilakukan di ruang sidang sesuai dengan
ketentuan hukum acara pidana yang berlaku.
2. Apabila pemeriksaan terdakwa dilakukan dalam persidangan secara elektronik
maka:
a. terdakwa yang berada dalam tahanan didengar keterangannya dari tempat
terdakwa ditahan dengan didampingi/tidak didampingi oleh Penasihat
Hukumnya.
b. Terdakwa yang berada dalam tahanan akan tetapi tempat terdakwa ditahan
tidak memiliki fasilitas untuk sidang secara elektronik, didengar keterangannya
dari kantor Penuntut;
c. Apabila terdakwa tidak ditahan didengar keterangannya di kantor Penuntut atau
tempat lain yang disetujui oleh hakim/majelis hakim.
3. Dalam keadaan tertentu, hakim/majelis hakim dapat menetapkan pemeriksaan
terdakwa dilakukan di tempat lain selain tempat sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dengan ketentuan mengikuti Pasal 11 ayat (4).
TUNTUTAN, PEMBELAAN,
REPLIK DAN DUPLIK
Pasal 15
1. Tuntutan pidana, Pembelaan, Replik, duplik
dibacakan dimuka sidang sesuai dengan
ketentuan hukum acara pidana yang berlaku.
2. Dalam hal sidang dilaksanakan secara
elektronik, maka proses pengiriman dokumen
Tuntutan Pidana, Pembelaan, Replik, Duplik,
dilakukan dengan cara sebagaimana dimaksud
dalam pasal 4 ayat (2).
PUTUSAN/ PEMBERITAHUAN PUTUSAN
Pasal 16
1. Putusan diucapkan oleh Hakim/Majelis Hakim dalam sidang
yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Penuntut
dan Terdakwa/Penasihat Hukumnya, kecuali ditentukan lain
oleh undang-undang.
2. Dalam Keadaan Tertentu, sidang pengucapan putusan
dapat dilangsungkan secara elektronik.
3. Dalam hal terdakwa tidak hadir dalam pembacaan putusan,
pemberitahuan putusan dilakukan dengan cara
sebagaimana ditentukan pada Pasal 8 Ayat (3), Ayat (4), dan
Ayat (5).
4. Dalam hal terdakwa tidak diketahui tempat tinggal dan
tempat kediamannya, pemberitahuan putusan melalui
media massa atau papan pengumuman dan website
pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai