Anda di halaman 1dari 3

SOAL LATIHAN MA & MK

1. Administrasi Perkara Secara Elektronik adalah serangkaian proses penerimaan gugatan /


permohonan / ke beratan / ban tahan / perlawanan / intervensi, penerimaan pembayaran,
penyampaian panggilan / pemberitahuan, jawaban, replik, duplik, kesimpulan,
penerimaan upaya hukum, serta pengelolaan, penyampaian dan penyimpanan dokumen
perkara perdata / perdata agama / tata usaha militer / tata usaha negara dengan
menggunakan sistem elektronik yang berlaku di masing-masing lingkungan peradilan.
Pengertian tersebut terdapat pada Perma No.1 Tahun 2019 pasal …..
A. Pasal 1 Angka 2
B. Pasal 6 Angka 1
C. Pasal 1 Angka 6
D. Pasal 2 Angka 2
Jawaban : C
Penjelasan :
Dijelaskan dalam Perma No. 1 Tahun 2019 Pasal 1 Angka 6 yang berbunyi :
“Administrasi Perkara Secara Elektronik adalah serangkaian proses penerimaan gugatan /
permohonan / ke beratan / ban tahan / perlawanan / intervensi, penerimaan pembayaran,
penyampaian panggilan / pemberitahuan, jawaban, replik, duplik, kesimpulan,
penerimaan upaya hukum, serta pengelolaan, penyampaian dan penyimpanan dokumen
perkara perdata / perdata agama / tata usaha militer / tata usaha negara dengan
menggunakan sistem elektronik yang berlaku di masing-masing lingkungan peradilan.”

2. Pengaturan administrasi perkara dan persidangan secara elektronik dalam Peraturan


Mahkamah Agung berlaku untuk jenis perkara dibawah ini, kecuali ……
A. Perdata,
B. Tata Usaha Militer
C. Tata Usaha Negara
D. Pidana
Jawaban : D
Penjelasan :
Dijelaskan dalam Perma No. 1 Tahun 2019 Pasal 3 Angka 1 yang berbunyi :
Pengaturan administrasi perkara dan persidangan secara elektronik dalam Peraturan
Mahkamah Agung ini berlaku untuk jenis perkara perdata, perdata agama, tata usaha
militer dan tata usaha negara.
3. Ketua dan wakil ketua Mahkamah Agung dipilih oleh ……
A. Hakim Agung
B. Komisi Yudisial
C. Presiden
D. DPR
Jawaban : A
Penjelasan :
Dijelaskan dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal
24A Ayat 4 yang berbunyi : Ketua dan wakil ketua Mahkamah Agung dipilih dari
dan oleh hakim agung.

4. Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda Mahkamah Agung, dan hakim agung diberhentikan
dengan hormat dari jabatannya oleh Presiden atas usul Mahkamah Agung dikarenan
sebagai berikut, kecuali ……
A. Sakit jasmani atau rohani secara terus menerus selama 3 (tiga) bulan berturut-turut
B. Keputusan Komisi Yudisial
C. Permintaan Sendiri
D. Tidak cakap dalam menjalankan tugasnya
Jawaban : B
Penjelasan :
Dijelaskan dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 Pasal 11 yang berbunyi :
Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda Mahkamah Agung, dan hakim agung diberhentikan
dengan hormat dari jabatannya oleh Presiden atas usul Mahkamah Agung karena: a.
meninggal dunia; b. telah berusia 70 (tujuh puluh) tahun; c. atas permintaan
sendiri secara tertulis; d. sakit jasmani atau rohani secara terus menerus selama 3
(tiga) bulan berturut-turut yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter; atau
e. ternyata tidak cakap dalam menjalankan tugasnya..

5. Untuk dapat diangkat menjadi hakim agung, calon hakim agung harus memenuhi syarat
sebagai berikut, kecuali : …..
A. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
B. Berpengalaman paling sedikit 20 (dua puluh) tahun menjadi hakim
C. Berusia sekurang-kurangnya 40 Tahun
D. Mampu secara rohani dan jasmani untuk menjalankan tugas dan kewajiban
Jawaban : C
Penjelasan :
Dijelaskan dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 Pasal 7 yang berbunyi :
Untuk dapat diangkat menjadi hakim agung, calon hakim agung sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6B harus memenuhi syarat: a. hakim karier: 1. warga negara Indonesia; 2.
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 3. berijazah magister di bidang hukum dengan
dasar sarjana hukum atau sarjana lain yang mempunyai keahlian di bidang hukum; 4.
berusia sekurang-kurangnya 45 (empat puluh lima) tahun; 5. mampu secara rohani
dan jasmani untuk menjalankan tugas dan kewajiban; 6. berpengalaman paling sedikit 20
(dua puluh) tahun menjadi hakim, termasuk paling sedikit 3 (tiga) tahun menjadi hakim
tinggi; dan 7. tidak pernah dijatuhi sanksi pemberhentian sementara akibat melakukan
pelanggaran kode etik dan/atau pedoman perilaku hakim. b. nonkarier: 1. memenuhi
syarat sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 1, angka 2, angka 4, dan angka 5; 2.
berpengalaman dalam profesi hukum dan/atau akademisi hukum paling sedikit 20 (dua
puluh) tahun; 3. berijazah doktor dan magister di bidang hukum dengan dasar sarjana
hukum atau sarjana lain yang mempunyai keahlian di bidang hukum; dan 4. tidak pernah
dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5
(lima) tahun atau lebih.

Anda mungkin juga menyukai