Anda di halaman 1dari 19

Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

Isilah identitas diri:


Nama : Ismi Puspita Ardianti
Jurusan : Teknik Lingkungan
Mata kuliah : Bahasa Indonesia
Hari kuliah : Senin
Jam kuliah : 18.40 – 20.20
Reg A/B : Reguler B

Petunjuk tugas:
1. Temukan dan tandailah kata yang salah dengan warna merah seperti ejaan, tanda
baca, dll. langsung di dalam jurnal tersebut. Seperti contoh di bawah ini:
Pengertian jurnal adalah sebuah puplikasi periodik dalam bentuk artikel
yang diterbitkan secara berkala, dalam hal ini biasanya jurnal diterbitkan pada
interfal waktu tertentu seperti setiap 4 bulan atau setiap 1 tahun. Jurnal memiliki
beberapa jenis yang diantaranya adalah Professional or Trade Journals, Popular
Journals, dan Scholarly Journals. Jurnal pada umumnya berisi sejumlah reverensi
yang menjadi rujukan penulisan tiap artikel. Jenis artikel yang ditulis tak sebatas
laporan penelitian, namun bisa pula berupa review liceratur.
2. Perbaikilah kata yang sudah di tandai dengan warna merah tersebut sesuai dengan
EBI (Ejaan Bahasa Indonesia) serta sesuaikan dengan template yang sudah ada.
seperti contoh di bawah ini:
 puplikasi =publikasi
 interfal = interval
 professional or Trade Journals, Popular Journals, dan Scholarly Journals =
professional or Trade Journals, Popular Journals, dan Scholarly Journals.
 Reverensi = referensi
 liceratur = literatur.
(Tulis di bawah, setelah daftar pustaka!!!)
NB:
* Isilah identitas pada kolom yang sudah tersedia
* Pengumpulan tugas dianggap sebagai tanda kehadiran di absensi. Jadi, yg
sudah mengumpulkan tugas dianggap hadir dan sebaliknya.
* Tugas dikirim lewat via email dan paling lambat Minggu 22 Maret 2020,
pukul 23.59 WIB. (email: riskanoviamatalata@upi.edu)
* Tugas diubah ke dalam bentuk pdf dengan format judul file:
(nama)_(jurusan)
contoh: Ari Kurniawan _Ilmu Komunikasi
* Untuk kelompok 4 akan presentasi setelah UTS. (menunggu instruksi
selanjutnya).

Selamat mengerjakan, ngopi dulu biar santuy


mengerjakannya!!!

Page 00 of 00 Vol. 02 No. 02, 2019


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

Formulasi strategi pengembangan sdm perawatan pesawat terbang

Abstract. The research problem is a lack of level human resources capabilities


in narrow-body aircraft maintenance (Airbus & Boeing), which implies the
Affiliation:
achievement of all operator's maintenance revenue in Indonesian. The research
Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
focused on the business unit of Aircraft Services - Indonesian-aircraft
Universitas Singaperbangsa,
Industries. The purpose of this study was to analysis and make a formulation
Indonesia
strategy development of aircraft maintenance knowledge workers at the
business unit of Aircraft Services - Indonesian-aircraft Industries. The research
Corresponding Author:
used a case study with a qualitative method and SWOT analysis used as a tool
Danny Ramdani
in the implementation process. The datas collect conducted through some
literature, documents, and also field study with depth interviews. The subject
Copyright:
matters were managers and senior engineers, instructors, inspectors and
© 2019. Published by technicians, and mechanics seniors, which focused on the development of
Organum: Jurnal Saintifik knowledge workers (direct workers) narrow-body aircraft maintenance. The
Manajemen dan Akuntansi. result based on SWOT Analysis showed that unit business Aircraft Services
Faculty of Economics and should make an arranging program development for aircraft maintenance
Business. Winaya Mukti knowledge workers, namely: a training program for acquiring an Aircraft
University. Maintenance Engineer License (AMEL), human resources procure system,
career path, reward & compensation, and performance system. The research
Author: finding was the lack of unit business Aircraft Services within preparing a
Danny Ramdani business development plan program for aircraft maintenance wide-body
because of corporate's response in supporting aircraft maintenance and
How to cite this article: technician /mechanics education center facilities. The conclusion was that unit
Ramdani, D. (2019). Formulasi business Aircraft Services, as a part of Indonesian-aircraft Industries, will have
Strategi Pengembangan SDM a competitive advantage for Aircraft maintenance narrow-body (Airbus &
Perawatan Pesawat Terbang. Boeing) if the result of strategy formulation has thoughtfully been implemented.
Organum: Jurnal Saintifik
Manajemen dan Akuntansi, Keywords: Aircraft maintenance business; aircraft regulation; SWOT analysis;
2(2), 00-00. doi: strategy formulation.

Journal Homepage: Abstrak. Masalah penelitian ini adalah rendahnya tingkat kapabilitas sumber
ejournal.winayamukti.ac.id/inde daya manusia perawatan pesawat wide-body (Airbus dan Boeing), yang
x.php/Organum berimplikasi pada rendahnya perolehan pendapatan oleh para operator
perawatan pesawat di Indonesia. Penelitian berfokus pada salah satu unit bisnis
aircraft services, PT. Dirgantara Indonesia. Adapun tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis dan membuat sebuah rumusan strategi pengembangan
EMAIL: sumber daya manusia Perawatan Pesawat Terbang Berbadan Lebar (Airbus dan
dramdani1961@gmail.com Boeing) pada Unit Bisnis Aircraft Services, PT Dirgantara Indonesia (Strategic
Business Unit Aircraft Services, PT DI). Penelitian ini merupkan studi kasus
dengan metode kualitatif dan analisis SWOT sebagai tool dalam proses
Article History: pengolahanya, adapun pengumpulan data dilakukan melalui Studi Pustaka,
Received: dokumen, dan depth interview di lapangan. Adapun narasumber atau informan
Revised : penelitian adalah para manager dan para Enginer, instruktur, inspektor, teknisi,
Accepted: dan mekanik senior. Dalam penelitian ini difokuskan pada karyawan yang
melaksanakan perawatan pesawat terbang (Direct worker/Core Knowledge
Workers). Hasil penelitian berdasarkan analisis SWOT, Unit Bisnis Strategis
Aircraft service, PT DI, perlu menyusun dan merumuskan program
pengembangan sumber daya manusia perawatan pesawat untuk mendapatkan
aircraft maintenance engineer license (AMEL), sistem pengadaan sumber daya
manusia, pengembangan karir, penghargaan dan komensasi, serta sistem
penilaian kinerja bagi para teknisi perawatan pesawat terbang. Temuan pada
penelitian ini, yaitu lemahnya kesiapan unit bisnis aircraft services dalam
menyiapkan perencanaan pengembangan bisnis ke perawatan pesawat wide-
body, dikarenakan responsiv pusat (PT. DI) dalam dukungan penyedian fasilitas
perawatan pesawat dan diklat bagi teknisi/mekanik sangat lamban. Kesimpulan
penelitian ini, unit bisnis Aircraft Services PT. DI akan memiliki competitive
advantage di bidang pesawat terbang berbadan lebar (Airbus dan Boeing),
apabila hasil rumusan strategi tersebut dapat dijalankan secara sungguh-
sungguh.

Kata kunci: Bisnis perawatan pesawat terbang; aircraft regulation; SWOT


analysis; rumusan strategi.

Page 00 of 00 Vol. 02 No. 02, 2019


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

Pendahuluan

S aat ini
memiliki
banyak perusahaan
kemampuan
menggunakan teknologi cangih
dalam menjalankan bisnisnya, akan tetapi
dalam penelitiannya pada 178 perusahaan
manuvaktur
menggunakan
melaporkan
di

bahwa
Yunani
berbagai
yang
model
kebijakan
hanya sedikit perusahaan yang berhasil pengembangan SDM (recruitment,
mewujudkan tujuanya dengan training, promotion, incentives, benefits,
memanfaatkan teknologi tersebut secara involvement and health and safety)
optimal. Salah satu factor penyebabnya memiliki pengaruh positif terhadap
adalah minimnnya kemampuan sumber kinerja organisasi. Batool & Batool
daya manusia yang tersedia untuk (2012), melakukan analisis pengaruh
penguasaan teknologi tersebut. pelatihan dan pengembangan karyawan
Keberhasilan suatu perusahan dalam terhadap keunggulan persaingan sebuah
dunia bisnis saat ini sangat tergantung organisasi sektor swasta di pakistan
pada kualitas sumber daya manusia yang dengan sampel 250 karyawan. Hasilnya
dimilikinya. terdapat pengaruh positif pelatihan dan
Untuk mengembangkan kompetensi pengembangan terhadap keunggulan
karyawan yang diharapkan, dan persaingan organisasi.
melakukan pekerjaan dengan baik? hal Percepatan pertumbuhan dunia
itu memerlukan program pengembangan penerbangan akan tidak diragukan
efektiv yang berdampak pada motivasi memiliki sebuah dampak terhadap
dan komitmen karyawan (Meyer, 2000). pertumbuhan industri Aircraft
Program pengembangan yang efektiv Maintenance yang mana menjadi sebuah
membantu karyawan memperoleh faktor penting dalam keberhasilan
pengetahuan dengan teknologi tinggi airlines menghasilkan revenue dengan
baru yang dibutuhkan, juga menguasai tingginya utilitas penerbangan pesawat,
penuh kompetensi yang diperlukan untuk dimana data menunjukkan bahwa biaya
melakukan pada pekerjaan khusus dan Aircraft Maintenance mampu
menghindari kesalahan dalam bekerja. menghasilkn bisnis melalui 2/3 harga
Meningkatkan kapabilitas, pesawat itu sendiri, dan memainkan 10
pengetahuan dan keterampilan kerja hingga 20% bagian dalam biaya airline
membuktikan menjadi sebuah sumber international. Jingmin (2006), rata-rata
utama keunggulan dalam persaingan di pertumbuhan: industri Aircraft
dalam pasar global (McKinsey Quarterly, Maintenance dunia diharapkan
2006). Hal ini diperkuat hasil penelitian meningkat pada sebuah rata-rata 5.2%
Boadu et al. (2014), bahwa pada tahun 2022 dan 3.8% rata-rata per
pengembangan karyawan dirangking tahun hingga tahun 2027 (Cooper et
paling penting dalam studi manajemen al.,2017).
kinerja di scotland, U.K. Hampir tiga Berdasarkan database Aircraft
perempat (¾) karyawan di Kanada dan Aviation Services total armada yang
United States telah menerima dibutuhkan Indonesia dari tahun 2009
pengembangan sesuai dengan bidang hingga tahun 2029 akan terus meningkat
pekerjaanya, berdasarkan laporan yang dari 690 hingga 1270 buah pesawat,
disampaikan oleh atasan, bahwa: peluag bisnis ini akan sangat menrik dan
karyawannya telah menggunakan menjanjikan bagi para pelaku bisnis
keterampilannya di tempat kerja, sesuatu perawatan narrow-body Aircraft di
hal terjadi dimana kinerja kerja mereka Indonesia. Dalam periode 10 tahun
telah meningkat dan sangat berdampak mendatang diperkirakan jasa perawatan
pada kinerja organisasi secara MRO domestik akan naik dari US$ 725
keseluruhan. Katou & Budhwar (2006), juta tahun 2009 menjadi US$ 1,3 milyar

Page 00 of 00 Vol. 02 No. 02, 2019


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

hingga akhir 2029. Nilai perkiraan ini para operator perawatan pesawat di
akan diperoleh teratama dari jasa Indonesia, khususnya unit bisnis Aircraft
perawatan narrow-body Aircraft Jet Services, PT DI dalam mempersiapkan
hampir mencapai lebih dari 3/4 dari total pengembangan di bisnis perawatan
nilai bisnis MRO domestik, yakni sekitar Aircraft narrow-body (Boeing dan
1,0 milyar dollar. Airbus), aspek serta rumusan strtegi apa
McFadden & Worrells (2012), yang sesuai dan harus dilakukannya agar
menyatakan bahwa MRO di dunia telah mampu bersaing dengan kompetitor luar
tumbuh dengan merespon negeri.
keberlangsugan dan peningkatan tuntutan
memasuki sebuah gairah segmen industri
penerbangan. Akhirnya, CIMData Kajian Literatur
(2002), menyoroti bahwa keuntungan Pengembangan Sumber Daya Manusia
dari industri bukan dari penjualan Pengembangan SDM merupakan
aircraft, tetapi dari maintenance untuk upaya manajemen yang terencana dan
sebuah antisipasi 30 tahun lebih dilakukan secara berkesinambungan
kedepannya. untuk meningkatkan kompetensi pekerja
Dalam menjalankan usahanya, para dan kinerja organisasi melalui program
pengusaha tidak dapat memenuhi pelatihan, penddikan dan pengembangan
kebutuhan konsomennya dikarenakan karir (mondy & noe, 2005).
mereka tidak memiliki cukup Adapun tujuan kegiatan
keterampilan sumber daya manusianya pengembangan SDM yaitu dengan
atau memiliki hambatan dalam mengurangi kinerja yang buruk,
mengimplementasikan peningkatan meningkatkan produktivitas,
produktifitas, dikarenakan kurangnya meningkatkan vleksibilitas dari angkatan
keterampilan yang dimiliki pekerjanya. kerja, meningkatkan komitmen
Penelitian yang dilakukan oleh Sahinidis karyawan, mengurangi turnover dan
et al. (2002), menyatakan bahwa absensi (Schuler dalam Sudayat, 2009).
karyawan terkadang merasakan bahwa Menurut Cole (2002), faktor-faktor yang
pelatihan tidak memberikan mereka Memengaruhi kuantitas dan kualitas
keterampilan dan pengetahuan yang kegiatan pelatihan dan pengembangan
cukup. Dan oleh karenanya, gambaran meliputi: tingkat pengembangan
pelatihan yang tidak tepat dapat menjadi lingkungan eksternal dan internal,
konflik antara karyawan dan ketersedian skill yang sesuai dengan
organisasinya. Hal ini dapat berimplikasi beban kerja saat ini dan ke depan
terhadap kinerja dan efektifitas manajemen melihat pelatihan sebagai
organisasi. sebuah faktor motivasi dalam bekerja.
Kondisi saat ini dialami oleh para Manyika et al. (2017) dalam
pelaku bisnis perawatan pesawat terbang laporannya mengatakan, hingga tahun
berbadan lebar (narrow-body) di 2030, 75 juta hingga 375 juta pekerja
Indonesia yang hanya mampu menyerap (3%-14% angkatan kerja global), akan
omzet 30% per tahun dari total peluang membutuhkan untuk beralih pekerjaan.
US$ 1 miliar, selebihnya 70% diserap Sedagkan, semua pekerja perlu
para pesaing luar negeri : singapura, beradaptasi, karena pekerjaan mereka
malaysia, australia dan amerika artinya berkembang sejalan terus meningkatnya
konsumen lebih menyukai menggunakan tehnologi. Beberapa penyesuaian akan
jasa perawatan pesawat luar negeri (PT membutuhkan pendidikan yang lebih
dirgantara indonesia, 2010). tinggi (aktifitas membutuhkan
Untuk itu peneliti ingin mengetahui keterampilan emosional dan sosial,
lebih jauh permasalahan yang dihadapi

Page 00 of 00 Vol. 02 No. 02, 2019


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

kreativitas, kemampuan kognitif tingkat mengerjakan pekerjaanya dengan baik


tinggi serta kemampuan lain yang (Joan, 2009).
berkaitan dengan perangkat otomatis.
Coleman, Chernatony, & Christodoulides Strategi
(2011), mengatakan bahwa organisasi di Strategi merupakan suatu upaya
seluruh dunia menginfestasikan uangnya organisasi untuk memenangkan dalam
pada pelatihan dan pengembangan SDM suatu persaingan bisnis atau upaya untuk
untuk meningkatkan kinerja meraih keberhasilan dalam menetapkan
organisasinya. rencana target bisnisnya. Kotler&
Sementara cole (2002) berpendapat Armstrong (2018), menjelaskan bahwa
hal ini adalah kenyataan bahwa Training strategi merupakan serangkaian tindakan
mampu meningkatkan skills, knowledge, yang dilakukan para manajer guna
abilities serta competencies dan meningkatkan kinerja perusahaan
berimplikasi terhadap peningkatan terhadap para pesaingnya.
kinerja karyawan dalam organisasi. armstrong (2009) menjelaskan
Pernyataan tersebut didukung hasil strategi SDM lebih menekankan pada
penelitian dan temuannya Philipina perencanaan SDM dan strategi yang
(2016) yang dilakukan pada karyawan diformulasikan ke dalam konteks seluruh
Private Tertiary Institution di Ghana, strategi dan sasaran organisasi serta
hasilnya terjadi peningkatan kinerja merespon terhadap perubahan lingkungan
karyawan setelah mengikuti eksternal organisasi. Jadi, keutamaan
pengembangan, dan pada organisasi seluruh strategi SDM adalah
sektor pelayanan masyarakat di India. penggabungan semua fungsi, komitmen
(Bhartiya, 2015), hasilnya para untuk pengembangan keberhasilan
executives, superfisor dan pekerja organisasi dan responsip terhadap
menyatakan bahwa pengembangan lingkungan eksternal. Sebuah strategi
(training) mampu meningkatkan bisnis membentuk sebuah pendekatan
hubungan interpersonal didalam menyeluruh yang menyatakan bagaimana
organisasinya, dan adanya perbedaan bisnis akan meraih misi dan sasarannya.
signivikan tingkat kinerja sebelum dan Strategi dilakukan untuk memaksimalkan
sesudah dilakukan pengembangan, juga competitive advantage dan meminimalisir
penelitian Aslam, et al. (2014) pada resiko. Wheelen et al. (2018),
perusahaan sektor telekomunikasi menjelaskan ada empat tingkatan strategi,
Islamabad–Pakistan, hasilnya terdapat yaitu :1. Corporate Strategy, 2. Business
hubungan kuat antara HRM Practise Strategy, 3. Functional, dan 4. Operating
(pengembangan dan kompensasi) Strategy.
terhadap kinerja karyawan. Dari penjelasan tersebut tersebut,
Program diklat adalah sebuah maka strategi pengembangan SDM
proses belajar yang di dalamnya termasuk pada tingkatan ketiga yaitu
karyawan mendapatkan pengetahuan, merupakan bagian dari Functional –
keterampilan, pengalaman dan sikap yang Area strategy level yaitu pendekatan
mereka perlukan untuk dapat sebuah wilayah fungsional yang
melaksanakan pekerjaan lebih baik demi dilakukan untuk meraih strategi dan
pencapaian keberhasilan organisasi sasaran korporat serta unit bisnis. Ini
(Ngirwa, 2009). Adapun tujuannya berkaitan dengan pengembangan dan
meningkatkan kesadaran diri individu, pemeliharaan sebuah kompetensi yang
meningkatkan kompetensi individu dalam berbeda untuk memberikan pada sebuah
satu atau lebih area keahlian atau perusahaan atau unit bisnis dengan
meningkatkan motivasi untuk sebuah competitive advantage.

Page 00 of 00 Vol. 02 No. 02, 2019


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

Perumusan Srategi Regulasi Penerbangan


Keselamatan penerbangan adalah
Sering dirujuk sebagai perencanaan tujuan lazim dari seluruh stakeholders
strategi atau perencanaan jangka panjang, dalam penerbangan bahwa semua
adalah berkaitkan dengan pengembangan pesawat harus diproduksi dan
sebuah misi, sasaran, strategi dan dioperasikan sesuai standar kelaikan
kebijakan perusahaan. Pelaksanaanya udara yang ditetapkan oleh regulasi
dimulai dengan melakukan analisis intrnasional, The International Civil
situasi: proses untuk mendapatkan sebuah Aviation Organization (ICAO), USA.
strategi yang sesuai antara external Federal Aviation Administration (FAA),
opportunities dan internal strengths atau European Aviation Safety Agency
sementara pekerjaan sekitarnya (EASA), pengambil alihan tanggung
menghadapi external threats dan internal jawab dari Joint Aviation Authority
weaknesses (Wheelen et al., 2018). (JAA) di dalam keanggotaan negara2
Adapun alasan perumusan strategi masyarakat Eropa (Pérezgonzález et al.
menurut Mulyadi (2009) dapat dilakukan (2005). Selain itu, organisasi seperti:
melalui empat langkah utama, yaitu Directorate General of Civil Aviation
Trendwatching (identifikasi lingkungan (DGCA) bertanggung jawab mengatur di
yang akan dimasuki oleh perusahaan ke basis nasional lokal (De Florio, 2011).
depan), Swot Analysis (identifikasi Bisnis dunia penerbangan adalah
peluang dan ancaman yang ada di bisnis transportasi yang memiliki tingkat
lingkungan makro dan industri serta safety tertinggi dibandingkan bisnis
kekuatan dan kelemahan internal transportasi lainya, untuk itu sebuah
perusahaan), Envisioning (penentuan badan regulasi penerbangan dunia CASR
misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, nilai- (civil aviation safety regulation), melalui
nilai dasar perusahaan), Strategy Choice Directorate General of Civil Aviation
(penentuan penggalangan dan pengarahan (DGCA) yang ada di setiap negara,
seluruh sumber daya untuk mewujudkan mewajibkan bagi para Operator yang
visi perusahaan). mengoperasikan dan merawat pesawat
Sebagian besar Para pengambil terbang memliki otorisasi sesuai aturan
keputusan, banyak menggunakan CASR (Kementrian Perhubungan, 2009).
pemetaan dengan analisis SWOT. Untuk lembaga perawatan pesawat
Menurut Wheelen et al. (2018), analisis diwajibkan memiliki otorisasi yang
SWOT merupakan akronim dari disebut Aircraft Maintenance
Strength, Weakness, Opportunity dan Organization (AMO) sesuai CASR Part-
Threat adalah analisis yang menjelaskan 145, sedangkan bagi para teknisi atau
faktor-faktor strategis yang memengaruhi mekanik perawatan pesawat diwajibkan
suatu perusahaan atau organisasi. memiliki license yang disebut AMEL
Lingkungan eksternal terdiri dari variabel (Aircraft Maintenance Engineer License)
Peluang dan Ancaman (Opportunities sesuai CASR Part-65.
and Threats) yang berada di luar MRO (Maintenance, repair and
organisasi perusahaan dan lingkungan overhaul) didefinisikan sebagai
internal terdiri dari variabel Kekuatan dan keseluruhan tindakan yang memiliki
Kelemahan (Strengths and Weaknesses) sasaran atau tujuan pengikatan atau
yang dimiliki perusahaan. SWOT sebagai perubahan sebuah item di dalam atau
sebuah alat konsep yang dapat digunakan untuk menyatakan dimana MRO mampu
untuk menerima sebuah gambaran lebih melakukan fungsi yang dipersyaratkan.
luas melalui formula SA=O/(S–W) Tindakan meliputi penggabungan seluruh
(Strategy Alternative = Opportunity teknis dan korespondensi administratif,
dibagi dengan Strengths dikurangi manajerial serta tindakan supervisi
Weaknesses).

Page 00 of 00 Vol. 02 No. 02, 2019


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

(EFNMS, 2013). kinnison & siddiqui Maintenance memainkan sebuah peranan


(2012), menyatakan bahwa maintenance penting dalam mempertahankan
dapat digambarkan sebagai proses availability, reliability dan quality produk
meyakinkan bahwa sebuah sistem secara pada sebuah level yang tepat. Ini merujuk
terus-menerus melaksanakan fungsinya pada persyaratan keselamatan produk
pada tingkat seharusnya dari reliability (Shafiee & Chukova, 2013).
dan safety. Viles et al. (2007),
menegaskan keberhasilan maintenance Kerangka Pemikiran
tidak hanya mengurangi waktu repair Berdasarkan paparan tersebut,
tetapi juga meningkatkan reliability untuk memperjelas dan memudahkan
produk, seperti halnya memperoleh dalam penelitian, maka disusun kerangka
informasi relepan untuk dianalisis. pemikiran seperti pada Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka Pekikiran

Penelitian ini difokuskan pada Maintenance, Repair dan Overhaul


bingkai persegi empat dimana perumusan (MRO) perawatan pesawat terbang dan
strategi pengembangan SDM, sangat helikopter serta komponen dan
dipengaruhi oleh faktor strategi kebijakan pendukung lainya, sesuai kewenangan
Korporasi, Regulasi Penerbangan, yang diberikannya, PT DI (2006).
strategi non SDM serta faktor eksternal Maintenance, Repair and Overhaul
dan internal perusahaan. Hasil (MRO) dalam industri penerbangan
pengembangan SDM perawatan pesawat adalah sebuah proses kompleks yang
dinyatakan dengan CARE (Conformity, memiliki persyaratan ketat dan tepat yang
Airworthiness, Responsive & Efficient). didefinisikan oleh Airworthiness
Authorities untuk menjamim keselamatan
Unit Bisnis strategis Aircraft Services penumpang dan aircrew. Pengelompokan
(SBU-ACS) usaha MRO yang dijalankan unit bisnis
Unit Bisnis Aircraft Services Aircraft Services saat ini Meliputi
merupakan salah satu unit bisnis PT kelompok MRO Aircraft dan MRO
Dirgantara Indonesia (PT DI), yang Component berdasarkan aturan: CASR
bertanggung jawab sebagai aircraft Part-145, AS 9110, Aircraft Modification
maintenance center bagi produk PT DI sesuai aturan CASR Part-21, AS 9100A
untuk menjalankan usaha di bidang

Page 00 of 00 Vol. 02 No. 02, 2019


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

dan AS9006 serta Aircraft Logistic Berkaitan rencana melakukan


Support sesuai aturan CASR Part-57, AS ekspansi usaha ke perawatan Aircraft
9121, (PT Dirgantara Indonesia, 2010). Narrow Body pesawat maka model bisnis
MRO aircraft services, seperti pada
Gambar 2.

Gambar 2. Model Unit Bisnis MRO Aircraft Services - PT DI

Metode Penelitian dukungan fasilitas kerja karyawan,


kedua: peran corporate dalam
Rancangan Penelitian mendukungan unit bisnis Aircraft
Penelitian ini dirancang untuk Services, dan ketiga: rencana
menganalisis dan membuat sebuah pengembangan bisnis ke depan.
rumusan strategi pengembangan SDM Kuesioner/wawancara dilakukan pada:
perawatan pesawat di unit bisnis Aircraft Manajer, Senior Engineer, Instruktur,
Services PT Dirgantara Indonesia. Inspektor, serta senior teknisi dan
Langkah Pengumpulan Data mekanik di unit bisnis Aircraft Services
Pada penelitian ini, digunakan yang berjumlah 25 Orang.
metode kualitatif dengan pendekatan Analisa Data
studi kasus. Menurut Yin (2009) Sebuah metode analisis SWOT
pendekatan studi kasus merupakan dilakukan untuk merumuskan strategi
strategi yang cocok bila pokok pengembangan sumber daya manusia
pertanyaan suatu pemelitian berkenaan perawatan pesawat terbang narrow-body
dengan how dan why, bila peneliti dalam rangka pengembangan usaha
memiliki sedikit peluang untuk produk di unit bisnis Aircraft Services PT
mengontrol peristiwa yang akan Dirgantara Indonesia.
diselidiki dan fokus penelitiannya terletak
pada fenomena kontomporer di dalam Hasil dan Pemahasan
kenyataan. Rancangan Pembahasan Aspek Internal SDM
kuesioner/wawancara digunakan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan, Aircraft services merupakan salah
untuk selanjutnya dianalisis. satu unit bisnis PT DI yang memiliki
Kuesioner/wawancara dibagi dalam tiga tanggung jawab dalam menjalankan dan
bagian: pertama berkenaan dengan mengembangkan usaha Maintenance,
praktek2 pengembangan fungsi HRM dan Repair dan Overhaul (MRO) baik

Page 00 of 00 Vol. 02 No. 02, 2019


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

pesawat maupun komponen produk PT performance appraisal, reward-penalty,


DI dan non PT DI. MRO di pasar & career path bagi para teknisi dan
penerbangan adalah sebuah proses mekanik agar memperjelas posisi dan
komplek yang memiliki persyaratan ketat masa depan mereka, sehingga dapat
dan tepat untuk menjamin keselamatan mengurangi turnover yang selama ini
penumpang dan awak pesawat (aircrew). sering terjadi. Begitupun dengan rencana
Phillips et al. (2011) menguatkan bahwa anggaran pengembangan SDM yang
maintenance membentuk sebuah bagian harus disiapkan dengan baik agar semua
dari kriteria kelayakan pesawat udara, kegiatan pekerjaan dilapangan tidak
tujuan utamanya adalah untuk sering terlambat lagi dan bisa berjalan
memastikan sebuah pelayanan, seperti yang diharapkan.
operasional dan keamanan pesawat
secara sunggu-sungguh. Pembahasan Aspek Eksternal SDM
Aircraft services sebagai unit bisnis Perkembangan di dunia bisnis
memiliki jam terbang yang tinggi dalam perawatan pesawat terbang (MRO),
problem solving perawatan: perbaikan setiap operator tidak terkecuali unit bisnis
dan overhaul (MOR) pesawat terbang dan Aircraft Services PT DI akan dihadapkan
helikopter khususnya produk PT DI. Hal dengan perubahan teknologi yang harus
ini, karena para teknisi dan mekanik serta dipenuhi dan dikuasai baik oleh
jajaran yang terlibat dalam pekerjaan organisasinya maupun personil yang
MOR telah memiliki lisensi dan type langsung terlibat dalam pekerjaan
rating serta semangat belajar dan disiplin tersebut. Untuk bisa menguasai teknologi
kerja yang tinggi untuk menyelesaikan dan melaksanakannya, maka setiap
pekerjaan tepat waktu. Operator harus memenuhi aturan
Melalui rencana program penerbangan (CASR Part 145)
pengembangan Portofolio produk ke kelengkapan fasilitas perawatan pesawat
perawatan pesawat narrow-body (Airbus (Hangar, Eqipment, Tools, Test bench, &
& Boeing) yang memiliki persyaratan Aircraft documents, & Quality
yang lebih tinggi dibandingkan Maintenance System) dan kepemilikan
perawatan pesawat produksi dalam hal: license oleh para teknisi/mekanik
Aircraft technology, kualifikasi SDM, merupakan suatu keharusan yang perlu
serta pendukung lainya, unit bisnis dilengkapi, karena berkaitan dengan
Aircraft Services dan PT DI perlu bekerja keselamatan. Ini diperkuat oleh hasil
sama secara sinergis untuk penelitian Marais dan Robichaud (2012),
mempersiapkan kekurangan yang ada, bahwa maintenance berhubungan dengan
khususnya peningkatan kualifikasi SDM, kecelakaan pesawat rata-rata 6.5 kali
kompetensi dan kapabilitas SDM yang lebih fatal dan sedikitnya 10% kejadian
ada agar mampu menyerap teknologi dapat dikaitkan dengan maintenance, dan
baru seutuhnya, seperti produk pesawat 36% dari aturan FAA dan tindakan aturan
produksi PT DI. menyangkut kelemahan dalam
Upaya untuk menumbuhkan maintenance. Untuk memanimalisir dan
motivasi para teknisi, mekanik dan mempelajari kesalahan, proses
jajaran yang terlibat dalam perawatan pengontrolan seharusnya menjadi
pesawat baik produk PT DI maupun Non tanggung jawab organisasi MRO,
PT DI, pihak unit bisnis Aircraft Services termasuk sebuah Sistem Pelaporan
perlu menyusun rencana program Kejadian (SPK) (Pérezgonzález et al.,
pengembangan diklat bagi para teknisi 2005).
dan mekanik tersendiri dan tidak PT DI merupakan sebuah industri
ketergantungan terus pada Lembaga manufaktur pesawat terbang, dan juga
diklat lain. Disamping membuat sistem sebuah holding company bagi unit–unit

Page 00 of 00 Vol. 02 No. 02, 2019


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

bisnis yang ada di bawahnya, salah kinerja baik bagi unit bisnisnya maupun
satunya unit bisnis Aircraft Services yang PT DI sebagai korporat. Hal ini
diberikan kewenangan secara penuh merupakan tantangan bagi corporate (PT
sebagai After Sales Services bagi seluruh DI) untuk mendukung pengembangan
produk pesawat terbang PT DI. Menurut bisnis aircraft services ke perawatan
Wheelen et al. (2018), bahwa srategi pesawat non produk PT DI, agar
bisnis biasanya terjadi pada tingkat unit memiliki kemampuan daya saing ke
bisnis, dan unit ini menekankan pada depannya, melalui dukungn penyediaan
peningkatan posisi keunggulan dari fasilitas perawatan pesawat (Hangar,
sebuah produk atau pelayanan Eqipment, Tools, Test bench, dan Aircraft
perusahaan dalam industri khusus atau documents, dan Quality Maintenance
segmen pasar yang dilayani oleh unit System) dan fasilitas diklat bagi para
bisnis tersebut. Strategi bisnis meliputi teknisi, mekanik perawatan pesawat yang
dua dari keseluruhan kategori, yaitu saat ini masih sangat kurang dan sangat
strategi kompetitiv dan koperativ. ketinggalan.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh hasil Sementara modal social yang
penelitian Ajagbe et al. (2016) pada berjalan di lingkungan organisasi PT DI
beberapa perusahaan di Nigeria, yang saat ini belum terbangun dan terbentuk
menyatakan bahwa strategi bisnis (unit secara baik menjadi sebuah ciri budaya
bisnis) mampu meningkatkan kinerja perusahaan yang mampu memengaruhi
organisasi serta memahami faktor–faktor terhadap percepatan penyelesaian
yang memengaruhinya. pekerjaan atau proyek-proyek yang
Sebagai industri manufaktur sedang berjalan. Hubungan koordinasi
pesawat terbang, PT DI memiliki modal penyelesaian pekerjaan di antara
intelektual sebagai sebuah portfolio dari induvidu karyawan maupun kelompok
strategi sumber-sumber perusahaan yang dilingkungan PT DI masih bersifat parsial
seharusnya mampu menciptakan nilai- (masing-masing dilingkungan fungsinya)
nilai yang dapat dipertahankan, salah belum terintegrasi secara menyeluruh
satunya modal sosial yang atau kurang efektif.
menggambarkan tingkat kepaduan sosial
di dalam komunitas Perusahaan. Modal Analisis Aspek Internal dan Eksternal
sosial merupakan kerja sama dan SDM Unit Bisnis Aircraft Services
koordinasi formal dan informal begitupun Analisis Kekuatan dan Kelemahan
interaksi antara rekan sekerja, unit dan Aspek Internal SDM
departemen dalam menciptakan pengaruh Pengetahuan dan Keterampilan
luar biasa yang mampu membuat kondisi Kekuatan: Para teknisi dan mekanik,
lingkungan kerja, dan kinerja individu engineering, inspectors serta instruktur
serta organisasi menjadi lebih baik. Ini memiliki pengalaman dan keterampilan
diperkuat hasil penelitian Tastan dan dalam menangani problem solving
davoudi (2015) pada sektor bank Tehran, perawatan pesawat Khusunya produk PT
Iran, hasilnya terdapat pengaruh positif DI. Mereka sudah memiliki Aircraft
dan signifikan antara modal sosial Maintenance Engineer License (AMEL)
terhadap perilaku kinerja karyawan, baik pesawat produk PT DI.
yang berperan tugas di dalam maupun di Kelemahan: Program diklat yang belum
luar organisasi. terencana, rendahnya kualifikasi
Berdasarkan penjelasan tersebut, pendidikan dan pengalaman para teknisi
sangat jelas bahwa unit bisnis Aircraft dan mekanik, engineering, inspectors,
Services PT DI memiliki peran yang serta instruktur dalam menangani
sangat strategis dalam memberikan problem solving perawatan Pesawat
kontribusi besar untuk meningktkan boeing dan Airbus, di samping masih

Page 00 of 00 Vol. 02 No. 02, 2019


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

sedikit pemegang lisensi untuk perawatan Part-145. Authorized Logistic


pesawat Boeing dan Airbus. Distributor pesawat terbang dan
komponen sesuai CASR Part-57 serta
Sikap dan Prilaku Sertifikat Quality Maintenance System
Kekuatan: Memiliki semangat belajar dan yang diterbitkan pabrik pesawat dari
disiplin waktu tinggi untuk Jerman.
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Kelemahan: Kepemilikan license dan
Kelemahan: Kurangnya perhatian type rating oleh para teknisi dan mekanik
manajemen/atasan dalam memotivasi perawatan pesawat Boeing dan Airbus
untuk menumbuhkan inisiativ para masih kurang memenuhi persyaratan.
teknisi dan mekanik dalam Belum memiliki Certificate Approval
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. dari FAA & EASA untuk memasuki
Kordinasi dan kapabilitas dalam pasar perawatan pesawat wilayah operasi
ketelitian melaksanakan evaluasi luar negeri.
pekerjaan perlu ditingkatkan.
Aspek Kebijakan Korporasi (PT DI)
Motifasi Kekuatan: PT DI (korporasi) sebagai
Kekuatan: Semangat dalam belajar untuk penjamin dan pengontrol setiap trasaksi
maju cukup tinggi, khususnya untuk bisnis yang dilakukan satuan usaha yang
produk non PT DI. ada di bawahnya.
Kelemahan: Banyaknya tehknisi dan Kelemahan: Kebijakan PT DI sebagai
mekanik yang resign pindah ke korporasi kurang adaptif terhadap
perusahaan lain, karena bentuk perubahan eksternal bisnis.
pemberian motivasi dari perusahaan yang
tidak jelas. ASPEK BUDAYA
Kekuatan: Berorientasi pada efektivitas
Analisis Kekuatan dan Kelemhan dan efisiensi penggunaan resources, hasil
Aspek Eksternal SDM. pekerjaan berkualitas dan memuaskan
Aspek Tehknologi bagi stakeholders maupun shareholders.
Kekuatan: Para teknisi dan mekanik Kelemahan: Hubungan komunikasi antar
memiliki pengalaman dan keterampilan unit usaha dilingkungan PT DI kurang
dalam penguasaan teknologi (Equipment, berjalan baik serta belum mengarah pada
Tools, Test bench, Technical Documents kepuasan kerja karyawan dan
dll) perawatan, perbaikan, overhaul kesenjangan sosial yang tinggi antara
pesawat terbang dan helikopter produksi bawahan dan atasan berdampak pada
PT DI, serta komponen. kurang peduli terhadap aset perusahaan
Kelemahan: Kapabilitas teknisi dan dan budaya 5R (Rapih, Resik, Rawat,
mekanik dalam menyerap teknologi Rajin dan Ringkas), serta K3LH hampir
produk non PT DI (Boeing dan Airbus) di semua jajaran di lingkungan
masih sangat kurang, disamping perusahaan.
kelengkapan dokumen Aircraft dan
Component Maintenance Manual, Penyusunan Alternatif Strategi
Equipment, Tools, masih perlu dilengkapi Pengembangan SDM Unit ACS – PT
dan serta komitmen dalam menerapkan DI
Quality Maintenance System masih Penyusunan alternatif strategi
rendah. pengembangan SDM perawatan pesawat
dilakukan dengan menentukan strategi
Aspek Regulasi Penerbangan (CASR) yang berhubungan dengan strength dan
Kekuatan: Aircraft Service memiliki weakness aspek internal dan eksternal
authorized repair station untuk unit bisnis ACS. Penentuan strategi ini
menjalankan bisnis MOR pesawat, ditunjukan, seperti:
modifikasi serta komponen sesuai CASR

Page 00 of 00 Vol. 02 No. 02, 2019


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

1) Mengembangkan sistem diklat dan mekanik dapat dilakukan secara


sesuai pengembangan bisnis Inhouse Training (refreshing course)
perawatan. dengan instruktur dari luar yang memiliki
2) Mengembangkan sistem penilaian AMEL (Aicraft Maintenance Engineer
prestasi kerja sebagai acuan Lisence) Boeing dan Airbus. Melakukan
pengembangan SDM. tour of duty di antara para teknisi dan
3) Melaksanakan sistem pengadaan mekanik untuk meningkatkan
SDM sesuai kebutuhan. keterampilan dan pengalaman, serta
4) Menetapkan tingkat standar menciptakan individu dan organisasi
kompetensi SDM perawatan pembelajaran di internal perusahaan.
pesawat.
5) Anggaran pengembangan SDM, Pengembangan sistem penilaian
disusun melalui sistem perencanaan prestasi kerja
yang baik. Strategi proses dapat dilakukan dengan
6) Pengembangan sistem kompensasi mendefinisikan dan menetapkan variabel
dan reward berorientasi pada dan dimensi serta kriteria penilaian
pencapaian kinerja. kinerja yang harus dicapai. Memberikan
7) Menjalin hubungan yang baik antar penilaian secara objektiv atas hasil
unit usaha dilingkungan pekerjaan yang dicapai karyawan dan
perusahaan. evaluasi serta berikan saran–saran
8) Meningkatkan disiplin keselamatan (catatan) atas kinerja yang dicapai setiap
kerja dalam perawatan pesawat. individu atau kelompok dalam kurun
9) Mengembangkan informasi dan waktu tertentu.
wawasan teknologi baru bagi Pengembangan Sistem Kompensasi
karyawan. Strategi proses dapat dilakukan dengan
10) Menerapkan budaya perusahaan memberikan reward terhadap pencapaian
secara konsisten diseluruh jajaran target dengan tetap memperhatikan
perusahaan. kualitas hasil pekerjaan. Berikan
11) Meningkatkan pengawasan dan kesempatan pada para teknisi dan
pemeriksaan kualitas hasil mekanik senior melalui tanggung jawab
pekerjaan serta menerapkan sanksi lebih lagi.
terhadap pelanggaran.
Pengembangan Sistem Karir SDM
Perumusan Strategi Pengembangan Perawatan Pesawat
SDM Perawatan Pesawat Strategi Proses dapat dilakukan dengan
Strategi alternatif pengembangan SDM menyusun job competency sebagai acuan
dapat dirumuskan sebagai berikut: career path dengan menetapkan
persyaratan pendidikan, kompetensi,
Pengembangan Sistem Pengadaan pengalaman, pada setiap tingkat atau
SDM jenjang. Selanjutnya lakukan penilaian
Strategi proses dapat dilakukan dengan apabila persyaratan kenaikan tingkat
menyusun sistem pengadaan SDM terpenuhi, biarkan mereka untuk memilih
(rekruit, seleksi dan penempatan) sesuai yang terbaik bagi karirnya.
persyaratan kualivikasi pekerjaan yang
dibutuhkan. Merekrut dari luar, dilakukan Sistem Pemeliharaan SDM
apabila di internal perusahaan tidak Stategi Proses dapat dilakukan dengan
tersedia. memberikan kesempatan pengembangan
keterampilan pada karyawan secara
Pengembangan Sistem Diklat terkendali dan terprogram dengan baik.
Strategi proses dapat dilakukan Dengan Selanjutnya berikan penghargaan
menyusun program renbang diklat teknisi terhadap karyawan yang beprestasi,

Page 00 of 00 Vol. 02 No. 02, 2019


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

sehingga termotivasi untuk meraih karir efisiensi penggunaan biaya operasional


lebih baik lagi di bidangnya. Berikan untuk pengembangan SDM (untuk rata-
tunjangan lainnya, seperti: penghargaan rata setiap karyawan melakukan training
kepemilikan license dan type rating per tahun).
sebagai sertifikat keahlian mereka di
bidang perawatan pesawat. Implementasi Strategi Pengembangan
SDM di SBU ACS
Merencanakan Anggaran Implementasi strategi pengembangan
Pengembangan SDM SDM perawatan pesawat di unit Aircraft
Strategi proses dapat dilakukan dengan Services digambarkan dengan langkah-
menyisihkan sebagian profit dan hasil langkah seperti pada Gambar 3.

Gambar 3. Proses Pengembangan SDM

Dari hasil analisis dan strategi yang 4) Melaksanakan Performance


telah terformulisasikan pada gambar 3 di Appraisal karyawan secara rutin
atas, selanjutnya dibuat implementasi dan objektif.
untuk program rencana jangka pendek 1 5) Membentuk dan membenahi
tahun dan jangka panjang 5 s/d 10 tahun budaya disiplin tepat waktu melalui
kedepan. pelaksanaan apel pagi bersama
setiap hari.
Program Jangka Pendek 1 Tahun 6) Membuat standar Job Competency
1) Melakukan refreshing course secara sebagai acuan career path teknisi
rutin untuk sharing experience di dan mekanik untuk memotivasi
antara para teknisi dan mekanik. serta meningkatkan prestasinya.
2) Memperbaiki rasio komposisi SDM 7) Membuat standar pemberian
(Management vs Direct vs Indirect tunjangan kehalian (licence/type
labour) rating) teknisi sebagai bentuk
3) Menerapkan program K3LH dan 5R motivasi.
secara rutin agar lingkungan dan
kondisi kerja selalu perawat dan
sehat.

Page 00 of 00 Vol. 02 No. 02, 2019


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

8) Melengkapi dan updating dokumen SWOT beberapa faktor internal unit


aircraft dan Component bisnis Aircraft Services (SBU ACS) yang
Maintenance Manual. berkaitan dengan Strength dan Weakness
9) Melengkapi alat-alat test dan tools dapat digambarkan secara jelas, langkah-
serta fasilitas lainya. langkah apa saja yang harus di lakukan
10) Melakukan pertemuan secara rutin perbaikan guna meraih peluang yang
untuk membahas (review) progress sudah ada serta mampu bersaing dengan
pekerjaan yang telah dicapai para pesaing yang sudah lebih dulu ada di
karyawan (apa yang telah pasar perawatan.
dikerjakan, masalah yang timbul, Secara pengalaman dalam
kapan dapat di selesaikan, perawatan pesawat, unit bisnis Aircraft
kebutuhan apa saja yang diperlukan Service memungkinkan para teknisi dan
dalam penyelesaian pekerjaan, dll). mekaniknya lebih cepat adaptif untuk
menyerap tehknologi baru yang sedang
Program Jangka Panjang 5-10 Tahun dihadapi karena pengalaman dalam
1) Mengembangkan program diklat menangani dan menguasai problem
dengan modul yang spesifik (Type solving perawatan pesawat produk PT DI
rating Boeing series dan Airbus dengan kedisiplinan, semangat untuk
series). belajar dan kepemilikan Aircraft
2) Menyiapkan regenerasi teknisi Maintenance Engineer License (AMEL)
perawatan pesawat narrow-body. oleh para teknisi dan mekanik serta
3) Menyiapkan kebutuhan fasilitas jajaran lainnya yang terlibat langsung
pendukung perawatan: fasilitas dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
hangar, equipment, tool dan special Aircraft Service sebagai after sales
tool serta Maintenance Manual service produk PT DI, memiliki sertifikat
Document. sesuai CASR Part-145 (Aircraft
4) Memperbaiki hubungan komunikasi Maintenance Organization) sebagai
bisnis antar unit usaha di internal lembaga resmi yang menjalakan usaha di
perusahaan. bidang Maintenance, Repair dan
5) Merkomendasikan perubahan Overhaul (MRO) pesawat terbang. Untuk
kebijakan perusahaan (PT DI) mengembangkan ke produk non PT DI
terhadap unit bisnis ACS. (Boeing dan Airbus) diperlukan
6) Menyusun sistem promosi internal kelengkapan dalam hal penyediaan
perusahaan sebelum merekrut fasilitas (hangar dan diklat), Equipment
karyawan dari luar. (Alat uji), tools, kelengkapan dokumen
7) Melakukan kerjasama dengan perawatan (pesawat dan komponen) serta
perguruan tinggi untuk pengadaan meningkatkan kompetensi dan kapabilitas
karyawan baru. para teknisi, mekanik yang terlibat dalam
8) Merencanakan pertemuan rutin pekerjaan tersebut untuk mendapatkan
antara manajemen dengan AMEL pesawat narrow-body (Airbus dan
karyawan untuk membahas masalah Boeing).
pekerjaan (voice of employees).
Untuk keberhasilan unit bisnis
Kesimpulan Aircraft Service dalam menjalankan
Penelitian ini mengkaji lebih dalam bisnis di perawatan pesawat narrow-
permasalahan–permasalahan yang body, diperlukan dukungan serius dari PT
dihadapi unit bisnis Aircraft Services PT DI sebagai holding dan unit lainnya, serta
DI dalam mempersiapkan rencana perlunya langkah-langkah konkrit
pengembangan bisnis portofolio produk dilakukan pihak Aircraft Service dalam
baru keperawatan pesawat narrow-body hal: Pengembangan Sistem Pengadaan
(Airbus dan Boeing). Melalui analisis SDM (Rekrutmen, Seleksi, Orientasi &

Page 00 of 00 Vol. 02 No. 02, 2019


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

Penempatan) yang tepat, program a5_3ap_3a59-72.htm


pengembangan sistem Diklat yang fokus,
program pengembangan sistem penilaian Bhartiya, C. (2015). Impact of Training
prestasi kerja (Performance Appraisal) and Development on Employee
bagi para Core Knowledge Worker secara Performance in Selected Public
transparan, sistem pemberian kompensasi Sector Organizations. International
(Reward & Punishment) yang adil serta Journal of Enhanced Research in
pengembangan sistem karir (Career Management & Computer
Path) bagi para Core Knowledge Worker Application, 4(8), 7-11. Diakses
sesuai bidang dan funginya. dari
https://docplayer.net/32977117-
Daftar Pustaka Impact-of-training-and-
development-on-employee-
Ajagbe, M. A., Peter, O. F., Udo, E. E. performance-in-selected-public-
U., Uduimoh, A. A., & Akpan, S. sector-organizations.html
E. (2016). Business Strategy As a
Contributor to Organizational Boadu, F., Dwomo-Fokuo, E., Boakye, J.
Performance. International Journal K., & Kwaning, C. O. (2014).
of Advanced Academic Research Training and Development: A tool
Management Science, 2(3) ,1-19. for Employee Performance in The
Diakses dari District Assemblies in Ghana.
https://www.ijaar.org/articles/volum International Journal of Education
e2-number3/ijaar-mgmt-v2n3-m16- and Research, 2(5), 513-522.
p6.pdf Diakses dari
https://ijern.com/journal/May-
Armstrong, M. A. (2009). A Handbook of 2014/42.pdf
Human Resources Management.
(11th ed.). London: Kogan Page. CIMdata. (2002). Product Lifecycle
Management: Empowering The
Aslam, M. Z., masood, Q. T., Ramay, M. Future Of Business. Diakses dari
I., & Jinnah, M. A. (2014). Impact https://doc.mbalib.com/view/8cb8b
of Human Resources Management 763acd25742ed7e72ad9ac29d01.ht
(HRM) Practices on Employee ml
Performance A Case of Pakistani
Telecom Sector. Islamabad Cole, G. A. (2002). Personnel and
University. Diakses dari Human Resource Management (5th
https://www.academia.edu/770358/I Ed). London: York Publishers.
MPACT_OF_HUMAN_RESOUR Coleman, D., Chernatony, Leslie De., &
CE_MANAGEMENT_HRM_PRA Christodoulides, G. (2011). B2B
CTICES_ON_EMPLOYEES_PER Service Brand Identity: Scale
FORMANCE Development And Validation.
Batool, A., & B. Batool. (2012). Effects Industrial Marketing Management,
Of Employees Training On The 40(7), 1063-1071. doi:
Organisational Competitive https://doi.org/10.1016/j.indmarman
Advantage: Empirical Study Of .2011.09.010
Private Sector Of Islamabad, Cooper, T., Smiley, J., Porter, C., &
Pakistan. Far East Journal of Precourt, C. (2017). Global Fleet &
Psychology and Business, 6(1), 59- MRO Market Forecast Summary
72. Diakses dari 2017-2027. Flight Global. Oliver
https://econpapers.repec.org/article/ Wyman. Diakses dari
fejarticl/v_3a6a_3ay_3a2012_3ai_3 https://www.oliverwyman.com/cont

Page 00 of 00 Vol. 02 No. 02, 2019


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

ent/dam/oliver- Gained: Workforce Transition in a


wyman/v2/publications/2017/feb/20 Time of Automation. McKinsey &
17%20Global%20Fleet%20MRO Company. Diakses dari
%20Market%20Forecast https://www.mckinsey.com/global-
%20Summary%20Final_Short themes/future-of-organizations-and-
%20Version_1.pdf work/what-the-future-of-work-will-
mean-for-jobs-skills-and-wages
de Florio, F. (2011). Airworthiness: An
Introduction to Aircraft Marais, K. B., & Robichaud, M. R.
Certification. 2nd Edition, Oxford: (2012). Analysis of Trends in
Butterworth-Heinemann. Aviation Maintenance Risk: An
Empirical Approach. Reliability
EFNMS. (2013). MRO Definition. Engineering and System Safety,
European Federation of National 106, 104–118. doi:
Maintenance Society. Diakses dari https://doi.org/10.1016/j.ress.2012.0
http://www.efnms.org/ 6.003
Jingmin, W. (2006). Key Points of Life- McFadden, M., & Worrells, D. S. (2012).
cycle Control and Analysis of Civil Global Outsourcing of Aircraft
Aircraft Maintenance Costs. Maintenance. Journal of Aviation
Nanjing University of Aeronautics Technology and Engineering, 1(2),
and Astronautics. 63-73. doi:
joan, e. P. (2009). Human Resources https://doi.org/10.5703/1288284314
Management For Public and Non- 659
Profit Organizations: A Strategic mcKinsey Quarterly. (2006). An
Approach. 3rd Edition, Published Executive Take On The Top
by Jossey-Bass A Wiley Imprint Business Trends. McKinsey Global
989 Market Street, San Francisco, Survey.
CA 94103-1741.
Meyer, J. P., & Smith, C. A. (2000).
katou, A. A., & Budhwar, P. (2006). HRM Practices And Organisational
Human Resource Management Commitment: Test Of A Mediation
Systems and Organizational Model. Canadian Journal of
Performance: A Test of a Mediating Administrative Sciences, 17(4),
Model in the Greek Manufacturing 319-31. doi:
Context. The International Journal https://doi.org/10.1111/j.1936-
of Human Resource Management, 4490.2000.tb00231.x
17(7), 1223-1253. doi:
https://doi.org/10.1080/0958519060 Mondy, R. W., & Noe, R. M. (2005).
0756525 Human Resources Management
(Ninth ed.). New Jersey: Pearson
kinnison, H., & siddiqui, T. (2012). Education, Inc.
Aviation Maintenance
Management. New York: McGraw- Mulyadi. (2009). Sistim Terpadu
Hill. Pengelolaan Kinerja Personil
Berbasis Balance Scorecard
Kotler, P., & Armstrong, G. (2018). (Cetakan Kedua). Yogyakarta:
Principles of Marketing (17th ed.) STIM YKPN.
Global Edition. Pearson.
Ngirwa, C. A. (2009). Human Resource
Manyika, J., Lund, S., Chui, M., Bughin, Management in African Work
J., Woetzel, J., Batra, P., Ko, R., & Organizations. Dar es Saalam:
Sanghvi, S. (2017). Jobs Lost, Jobs

Page 00 of 00 Vol. 02 No. 02, 2019


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

National Printing Co. Ltd. Tastan, S., & Davoudi, S, M, M. (2015).


A Research on the Relevance of
pérezgonzález, J, D., McDonald, N., & Intellectual Capital and Employee
Smith, E. (2005). A Review Of The Job Performance as Measured with
Occurrence Reporting System Distinct Constructs of In-Role and
Proposed by EASA Part-145. Extra - Role Behaviors. Indian
Safety Science, 43(8), 559–570. doi: Journal of Science and Technology,
https://doi.org/10.1016/j.ssci.2005.0 8(7), 724–734. doi:
8.011 https://doi.org/10.17485/ijst/2015/v
Philipina, A. (2016). The Effect of 8iS7/71229
Training and Development on PT Dasa Warsa PT Dirgantara Indonesia.
Employee Performance in a Private Bandung: PT Dirgantara Indonesia.
Tertiary Institution in Ghana (Case
Study: Pentecost University College PT Dirgantara Indonesia. (2010).
(Puc)-Ghana). Asian Journal of Business Plan Unit Bisnis Aircraft
Social Sciences and Management Services Tahun 2010-2020.
Studies, 3(1), 29-33. Diakses dari Bandung: PT Dirgantara Indonesia.
https://ideas.repec.org/a/aoj/ajssms/
2016p29-33.html Viles, E., Puente, D., Alvarez, M. J., &
Alonso, F. (2007). Improving The
Phillips, P., Diston, D., & Starr, A. Corrective Maintenance Of An
(2011). Perspectives On The Electronic System For Trains.
Commercial Development Of Journal of Quality in Maintenance
Landing Gear Health Monitoring Engineering, 13(1), 75–87. doi:
Systems. Transportation Research https://doi.org/10.1108/1355251071
Part C: Emerging Technologies, 0735131
19(6), 1339–1352. doi:
https://doi.org/10.1016/j.trc.2011.03 Wheelen, T. L., Hunger, J. D., Hoffman,
.005 A. N., & Bamford, C. E. (2018).
Strategic Management and
sahinidis, A. G., & Bouris, J. (2008). Business Policy Globalization,
Employee Perceived Training Innovation,
Effectiveness Relationship to
Employee Attitudes. Journal of and Sustainability (15th ed.). Pearson.
European Industrial Training, Yin, R. K. (2009). Case Study Research:
32(1), 63-76. doi: Design and Methods (4th ed.).
https://doi.org/10.1108/0309059081 Thousand Oaks, CA: Sage
0846575 Publications.
Shafiee, M., & Chukova, S. (2013). Kementrian Perhubungan. (2009). Civil
Maintenance Models in Warranty: Aviation Safety Regulation
A Literature Review. European (C.A.S.R) Part145 & Part65, Rev.
Journal of Operational Research,
229(3), 561–572. doi:
https://doi.org/10.1016/j.ejor.2013.0
1.017
Sudayat. (2009). Pendidikan dan
Pelatihan. Diakses dari
https://ridwaniskandar.files.wordpre
ss.com/2009/05/9-pendidikan-dan-
pelatihan.pdf

Page 00 of 00 Vol. 02 No. 02, 2019


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

How to cite this article:


Ramdani, D. (2019). Formulasi Strategi
Pengembangan SDM Perawatan Pesawat Terbang.
Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan
Akuntansi, 2(2), 00-00. doi:

Journal Homepage:
ejournal.winayamukti.ac.id/index.php/Organum

EMAIL:
dramdani1961@gmail.com

Article History:
Received:
Revised :
Accepted:

Author:
Danny Ramdani

Affiliation:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas
Singaperbangsa, Indonesia

Corresponding Author:
Danny Ramdani

Email:
dramdani1961@gmail.com

Article History:
Received:
Revised :
Accepted:

How to cite this article:


Ramdani, D. (2019). Formulasi Strategi
 Formulasi strategi Pengembangan SDM Perawatan Pesawat Terbang.
Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan
pengembangan sdm Akuntansi, 2(2), 00-00. doi:
perawatan pesawat terbang
= Formulasi Strategi Journal Homepage:
Pengembangan Sumber Daya ejournal.winayamukti.ac.id/index.php/Organum

Manusia Perawatan
 Affiliation: Copyright:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas © 2019. Published by Organum: Jurnal Saintifik
Singaperbangsa, Indonesia Manajemen dan Akuntansi. Faculty of Economics
and Business. Winaya Mukti University.
Corresponding Author:  wide-body = narrow-body
Danny Ramdani  aircraft services = Aircraft Services
 PT. = PT
Copyright:
 Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk =
© 2019. Published by Organum: Jurnal Saintifik
Tujuan Penelitian ini adalah
Manajemen dan Akuntansi. Faculty of Economics
and Business. Winaya Mukti University.  Perawatan Pesawat Terbang Berbadan Lebar
(Airbus dan Boeing) pada Unit Bisnis
Aircraft Services, PT Dirgantara Indonesia
Author:
Danny Ramdani (Strategic Business Unit Aircraft Services, PT
DI) = perawatan pesawat terbang pada unit

Page 00 of 00 Vol. 02 No. 02, 2019


Organum: Jurnal Saintifik Manajemen dan Akuntansi

bisnis Aircraft Services, PT Dirgantara


Indonesia
 merupkan = merupakan
 Studi Pustaka = studi pustaka
 dan para Enginer = engineer
 Unit Bisnis Strategis Aircraft service = unit
bisnis Aircraft Service
 aircraft maintenance engineer license =
Aircraft Maintenance Engineer License
 komensasi = kompensasi
 aircraft services = Aircraft Services
 ke perawatan = keperawatan
 responsiv = responsif
 PT. DI = PT DI
 penyedian = penyediaan
 cangih = canggih
 tujuanya = tujuannya
 factor = faktor
 perusahan = perusahaan
 baik? = baik,
 efektiv = efektif
 efektiv = efektif
 scotland = Scotland
 United States = United States
 bahwa: = bahwa
 manuvaktur = manufaktur
 pakistan = Pakistan
 pertumbuhan: = pertumbuhan
 peluag = peluang
 menrik = menarik

Page 00 of 00 Vol. 02 No. 02, 2019

Anda mungkin juga menyukai