Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

TINJAUAN KASUS

3.1 Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin (Intranatal)

3.1.1 Kala I
Tanggal : 10 November 2019
Jam : 12.30WIB
1. Subjektif

Ibu mengatakan perutnya kenceng-kenceng sejak tanggal 10 November 2019


mules-mules sejak jam 08.00 WIB sekarang semakin sering dan mengeluarkan
lendir bercampur darahdan pergerakan anak masih dirasakan ibu.
2. Objektif

Keadaanumum : baik
Kesadaran :composmentis
a. TTV:TD :120/80mmHg
Nadi :80x/menit

Suhu : 37oC

Pernapasan : 24x/menit

b. Pemeriksaan fisikkhusus
Payudara : puting susu menonjol, bersih, kolostrumbelum keluar.
Abdomen : TFU teraba 3 jari bawah Processusxyphoideus, punggung
kanan, presentasi kepala, penurunan kepala (3/5).
His : 2 kali dalam 10 menit lamanya 17detik
DJJ :126x/menit
Vaginal Toucher : Pembukaan 4 cm, effacement 25%,ketuban(+), presentase
letak belakang kepala.,hodge II-III,molase tidak ada,
keluar darah bercampur lendir.
c. Masalah
Ibu merasa cemas dan takut menghadapi persalinannya
d. Kebutuhan
1) Berikan support mental pada ibu
2) Jelaskan pada ibu tentang keadaannya
3) Perubahan posisi saat meneran

3. Assessment

Ny. AG1P0A0 UK 39 MingguInpartu kala I fase aktif

4. Planning
1. Berikan support mental pada ibu dan jelaskan tentang keadaannya, observasi
kemajuan persalinan (DJJ, nadi, kontraksi setiap 30 menit, dan pembukan,
tekanan darah, penurunan kepala dan suhu badan setiap 4 jam)
2. Lihat tanda-tanda persalinan kala II
3. Pastikan kelengkapan alat dan obat-obatan
4. Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman
5. Anjurkan ibu meneran saat pembukaan lengkap dan saat kontraksi

5. Implementasi
1. Memberikan support mental pada ibu dan menjelaskan pada ibu tentang hasil
pemeriksaan bahwa ibu dan janinnya dalam keadaan baik dengan TD: 120/80
mmHg, Nadi 80x/i, suhu 370C, pernapasan 24x/i, dan DJJ 126x/i dan observasi
kemajuan persalinan DJJ: 126x/i, nadi : 80x/i, kontraksi 2 x 10
menit,pembukaan 4 cm, penurunan kepala hodge II-III,dan suhu badan 370C)
2. Melihat tanda-tanda persalinan kala II
a) Dorongan untuk meneran
b) Tekanan pada anus
c) Perineum menonjol
d) vulva membuka
3. Memastikan kelengkapan alat dan obat-obatan
1) .  Persiapan perlindungan diri :
- celemek plastik
- sepatu boot
- masker
- Handuk bersih
- kacamata
- penutup kepala
- mencuci tangan 7 langkah

2). Persiapan Ibu dan Bayi


- 1 buah handuk
- 1/3 kain Alas bokong ibu
- Selimut untuk mengganti
- Topi Bayi
- Pakaian ibu
- Kain/sarung yang bersih dan kering (±5 buah)
- Pakaian bayi
- 2 buah washlap
3). Peralatan steril atau DTT parus set (Dalam wadah steril yang
berpenutup) :     
- 2 klem Kelly/ klem kocher    
- Gunting tali pusat    
- Benang tali pusat / klem plastik    
- Kateter nelaton    
- Gunting episiotomi    
- Klem 1⁄2  kocher     
- 2 pasang sarung tangan     
- Kasa atau kain kecil 5 bh    
- Gulungan kapas basah (1 kom kapas kapas DTT, 1 kom alat DTT)    
- Tabung suntik 2,5 atau 3 ml    
- Penghisap lendir De Lee    
4).    Hecting set (penjahitan episiotomi)    
- Tabung suntik 10 ml beserta jarum suntik  
- 1 Pinset anatomi dan 1 pinset sirurgi    
- Pegangan jarum / nald pooder    
- 2-3 jarum jahit tajam/ nald (kulit dan otot)    
- Benang chromic ukuran 2.0 atau 3.0    
- 1 pasang sarung tangan DTT atau steril     
5.    Peralatan tidak steril    
- Termometer     
- Stetoskop     
- Tensimeter     
- Pita pengukur / meteran    
- Pinnards, fetoskop.stetoskop Laenec atau dopler    
- Bengkok    
- Piring plasenta    
- Timbangan bayi    
- Pengukur panjang bayi    
- Gunting ferband    
- Sarung tangan rumah tangga    
- Wadah untuk larutan klorin 0,5 %    
- Wadah untuk air DTT    
- Tempat sampah (sampah tajam, kering dan basah)  
6).    Obat-Obat dan bahan habis pakai
- Oksitosin 1 ml 10 U
- Lidokain 1%      
- Cairan infus R/L,Nacl, dan Dext 5%    
- Peralatan untuk menginfus
- Kanula IV no 16-18G    
- Methylergometrin   
- MgSO4 40% (25 gr)    
- Amoxicillin / ampisilin tab 500 gr atau IV 2 gr    
- Vitamin K  
- salep mata tetrasilklin 1 % 
7).    Peralatan resusitasi (persiapkan semua menjelang persalinan)
- Meja yang bersih, datar dan keras
- 1 buah kain di gelar di atas perut ibu
- 1 buah kain untuk mengalas meja dan untuk mengganti kain pembungkus
bayi yang basah
- 1 buah kain untuk mengganjal bahu bayi
- Lampu sorot 60 watt 
- Alat penghisap lendir (bola-bola karet/ de lee)
- Balon dengan sungkupnya
- Jam / pecatat waktu

8).    Formulir yang disiapkan     


- Formulir informed consent    
- Formulir partograf    
- Formulir persalinan / nifas dan KB    
- Formulir rujukan     
- Formulir surat kelahiran    
- Formulir permintaan darah     
- Formulir kematian     
9). Bahan-bahan yang bisa disiapkan oleh keluarga    
- Makanan dan minuman untuk ibu    
- Beberapa sarung bersih (3-5)    
- Beberapa kain bersih (3-5)    
- Beberapa celana dalam bersih     
- Pembalut wanita, handuk, sabun    
- Pakaian ibu dan bayi    
- Washlap 2 buah    
- Kantong plastik atau bejana tembikar untuk plasenta  
5. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman, yaitu posisi litotomi
dengan meletakkan kedua tangan pada kedua lipatan paha, kemudian menarik
kearah dada
6. Menganjurkan ibu meneran saat pembukaan lengkap dan pada ada kontraksi

6. Evaluasi

1. Keadaan umum ibu dan janin baik dengan hasil pemeriksaanTD: 120/80 mmHg,
Nadi 80x/i, suhu 370C, Pernapasan 24x/i, dan DJJ 126x/i dan observasi
kemajuan persalinan DJJ: 126x/i, nadi : 80x/i, kontraksi 2 x 10
menit,pembukaan 4 cm, penurunan kepala hodge II-III,dan suhu badan 370C)
2. Terlihat tanda-tanda persalinan kala II
a) Dorongan untuk meneran
b) Tekanan pada anus
c) Perineum menonjol
d) vulva membuka
3. Peralatan dan obat-obatan sudah lengkap
4. Ibu sudah mengetahui meneran pada saat pembukaan sudah lengkap dan pada
saat ada kontraksi
3.1.2. Kala II
Tanggal : 10 November 2019
Jam : 18.30WIB
1. Subjektif

Ibu mengatakan ingin meneran, mengeluh kesakitan, dan kontraksi semakin sering.
2. Objektif

1. Keadaanumum : Lemah

2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV:TD :120/80mmHg
Nadi :80x/menit
Suhu : 37oC

Pernapasan : 24x/menit

4. Tanda- Tanda persalinan


a. Adanya dorongan ingin meneran
b. Adanya tekanan pada anus
c. Perineum menonjol
d. Vulva membuka
5. Vaginal Toucher : Pembukaan 10 cm, effacement 100%,ketuban(-),presentase
letak belakang kepala.,hodge IV,molase tidak ada, keluar darah bercampur lendir
semakin banyak.
3. Assessment

Ny.AP1A0 Inpartu kala II

4. Planning
1. Melakukan asuhan pertolongan persalinan normal
5. Implementasi

7. Mendengar dan melihat tanda kala II persalinan


8. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obat esensial untuk
menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi segera pada ibu dan bayi
barulahir.
9. Memakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan.
10. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan
dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue
atau handuk pribadi yang bersih dankering.
11. Memakai sarung tangan DTT pada tangan
12. Memasukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang
memakai sarung tangan DTT atau steril dan pastikan tidak terjadi kontaminasi
pada alatsuntik.
13. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik, membersihkan vulva
dan perineum, menyekanya dengan hati- hati dari anterior (depan) ke posterior
(belakang) menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi airDTT.
14. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan serviks
sudah lengkap.
15. Mendekontaminasi sarung tangan dengan mencelupkan tangan yang masih
memakai sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5%, kemudian lepaskan sarung
tangan dalam keadaan terbalik dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit. Cuci kedua tangansetelahnya.
16. Memeriksa denyut jantung janin segera setelah kontraksi berakhir untuk
memastikan bahwa DJJ dalam batasan normal (120-160 kali/menit).
17. Menyiapkan ibu dankeluarga untuk membantu prosesmeneran, memberitahu
ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin cukup baik, kemudian bantu ibu
menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengankeinginan.
18. Meminta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran jika ada rasa ingin
meneran atau kontraksi yang kuat. Pada kondisi itu, ibu diposisikan setengah
duduk atau posisi lain yang di inginkan danpastikan ibu merasanyaman.
19. Melaksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasa inginmeneran atau
timbul kontraksi yang kuat, membimbing ibu agar dapat meneran secara benar
danefektif, mendukung dan beri semangat pada saat menran dan perbaiki cara
meneran apabila caranya tidaksesuai.
20. Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (kecuali
posisi berbaring terlentang dalamwaktu yanglama).

- Mengajarkan ibu untuk beristirahat diantarakontraksi.


- Menganjurkan keluarga memberi dukungan dan semangat untuk ibu.
- Memberikan cukup asupan cairanper-oral
- Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai.
- Menganjurkan ibu untuk berjalan, jongkok, atau mengambil posisi yang
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam
60menit.
21. Persiapan untuk melahirkanbayi, meletakkan handuk bersih (untuk mengeringkan
bayi) di perut bawah ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6cm.
22. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu.
23. Membuka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat
24. Memakai sarung tanganDTT.
25. Pertolongan untuk melahirkan bayi, setelah tampak kepala bayi dengan
diameter 5-6 cm membuka vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang
dilapisi dengan kain bersih dan kering, tangan yang lain menahan belakang kepala
untuk mempertahankan posisi fleksi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu
meneran secara efektif atau bernapas cepat dandangkal.
26. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan talipusat
27. Setelah kepala lahir, tunggu putar paksi luar yang berlangsung
secaraspontan.
28. Setelah putar paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara biparental.
Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan kepala ke
arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah arkus pubis
dankemudian gerakkan ke arah atas dan distal untuk melahirkan bahubelakang.
29. Setelah kedua bahu lahir, satu tangan menyangga kepala dan bahu belakang,
tangan yang lain menelusuri dan memegang lengan dan siku bayi sebelahatas.
30. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung , bokong, tungkai, dankaki.
31. Melakukan penilaianselintas, apakah kehamilan cukup bulan
32. Mengeringkan tubuhbayi, keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian
tubuh lainnya (kecuali kedua tangan) tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah
dengan handuk/kain yang kering. Pastikan bayi dalam posisi dan kondisi aman di perut
bagian bawah.
33. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang lahir (hamil
tunggal) dan bukan kehamilanganda.
34. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksibaik,
dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir,
35. Menyuntikkan oksitosin 10 unitIM di sepertiga paha atas bagian distallateral.

6. Evaluasi
Ibu telah melahirkan bayinya pada pukul 19.15 WIB, jenis kelamin perempuan,
menangis kuat, gerakan aktif, warna kemerahan, Apgar Score 9 dan bayi sudah
dikeringkan, BB : 3700 gram, PB : 52 cm.

3.1.3 Kala III


Tanggal : 10 November 2019
Jam : 19.30 WIB
1. Subjektif
1. Ibu mengatakan senang karena bayinya sudah lahir
2. Ibu mengatakan perutnya masih mules
2. Objektif

1. Plasenta belum lahir


2. Adanya semburan darah secara tiba-tiba dan singkat dari jalan lahir
3. Tali pusat bertambah panjang
4. Uterus mengecil dan berbentuk bulat
3. Assessment

P1A0 Inpartu Kala III

4. Planning

1. Lakukan Manajemen Aktif Kala III


2. Lahirkan Plasenta
3. Lakukan Rangsangan taktil (Masase) uterus
5. Implementasi
36. Melaksanakan manajemen aktif kala III, pindahkan klem tali pusat hingga
berjarak 5-10 cm darivulva.
37. Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut bawah ibu, untuk mendeteksi
kontraksi, tangan lain memegang klem untuk menegangkan talipusat.
38. Setelah uterus berkontraksi, menarik tali pusat ke arah bawah sambil tangan
yang lain mendorong uterus ke arah belakang- atas (dorsokranial) secara hati-
hati (untuk mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40
detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi
berikutnya dan ulangi kembali prosedur diatas. Jika uterus tidak segera
berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota keluarga untuk melakukan
stimulasi putingsusu.
39. Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus ke arah dorsal
ternyata diikuti dengan pergeseran tali pusat ke arah distal maka lanjutkan
dorongan ke arah kranial hingga plasenta didapatdilahirkan.
 Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya ditegangkan (jangan
ditarik secara kuat terutama jika uterus tak berkontraksi) sesuai
dengan sumbu jalan lahir (ke arah bawah-sejajarlantai-atas)
 Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak
sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkanplasenta.
 Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat:
- Ulangi pemberian oksitosin 10 unitIM

- Lakukan kateterisasi jika kandung kemihpenuh.

- Mintakeluarga untuk menyiapkanrujukan.

- Ulangi tekanan dorso-kranial dan penegangan tali pusat 15


menitberikutnya.
- Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau
terjadi perdarahan maka segera lakukan tindakan
plasentamanual.
40. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua
tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian
lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan.
41. Lakukan Masase pada uterus
42. Periksa kedua sisi plasenta pastikan plasenta telah dilahirkan lengkap.
Masukkan plasenta ke dalam kantung plastik atau tempatkhusus.
6. Evaluasi
1. Telah dilakukan manajemen aktif kala III dan pada pukul 19.30 WIB
plasenta lahir lengkap, panjang tali pusat ± 40 cm, kotiledon lengkap,
selaput ketuban utuh.
2. Ibu mengatakan keluar darah terasa banyak

Anda mungkin juga menyukai