Laporan Analisis Investigasi Kecelakaan PDF
Laporan Analisis Investigasi Kecelakaan PDF
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalahnya adalah apa
yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja di Proyek Gedung Manhattan,
Jakarta.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Secara umum, tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
mengetahui penyebab kecelakaan kerja di Proyek Gedung Manhattan,
Jakarta
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahu kronologis kejadian kecelakaan kerja Proyek Gedung
Manhatten, Jakarta
2. Mengetahui penyebab langsung dari kecelakaan kerja Proyek Gedung
Manhatten, Jakarta
3. Mengetahu penyebab tidak langsung dari kecelakaan kerja Proyek Gedung
Manhatten, Jakarta
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2 Investigasi Kecelakaan
Investigasi kecelakaan adalah suatu cara untuk mencari fakta-fakta yang
berkaitan dengan kecelakaan. Penyebab-penyebabnya dan mengembangkan
langkah-langkah untuk mengatasi serta upaya untuk mengendalikan resikonya.
Investigasi atau menyelidiki kecelakaan dilakukan guna mencari sebab-sebab
dasar dari suatu kecelakaan sehingga kecelakaan serupa tidak terulang kembali.
Investigasi biasanya dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap korban,
saksi-saksi serta rekonstruksi atau pengulangan kejadian guna mendapatkan data-
data proses terjadinya kecelakaan, dimana data-data tersebut akan digunakan
sebagai bahan untuk menganalisa dalam mencari sebab dasar dari suatu
kecelakaan. (Permatasari, 2009)
Accident investigation adalah suatu rangkaian kegiatan yng dilakukan
untuk mencari penyebab utama terjadinya suatu kecelakaan dan menentukan
dengan tepat tindakan perbaikan yang dilakukan setelah ditemukan fakta
sebenarnya dari kecelakaan yang terjadi dan penyebab kecelakaan tersebut.
Berdasarkan definisi kecelakaan yang ada accident investigators harus melihat
secara cermat rangkaian peristiwa yang terjadi dan faktor apa saja yang terlibat
saat terjadinya kecelakaan (Covan dalam Permatasari, 2009)
OHSAS 18001 mensyaratkan diadakannya penyelidikan setiap insiden
yang terjadi dalam organisasi. Insiden adalah semua kejadian yang menimbulkan
atau dapat menimbulkan kerugian baik materi, kerusakan atau cedera pada
manusia. Insiden meliputi kecelakaan, kebakaran, penyakit akibat kerja,
kerusakan dan hampir celaka (nearmiss).
5
Metode SCAT, meliputi:
1. Pada blok pertama diisi tentang diskripsi dari incident
2. Blok yang kedua diisi tentang berbagai hal yang dapat memicu timbulnya
kecelakaan
3. Blok ketuga berisikan tentang immediate cause.
4. Blok yang kempat berisikan basic cause
5. Blok yang kelima berisikan tentang tindakan yang dapat dilakukan untuk
mensukseskan loss control program.
2.4 Studi Kasus Kecelakaan Kerja
Polisi Simpulkan Insiden Manhattan Square Murni Kecelakaan
(Vivanews.com) Polisi meyakini pimpinan proyek telah menerapkan
SOP.
Jakarta - Lima orang korban tewas akibat kecelakaan kerja di proyek gedung
Manhattan, Jakarta Selatan. Jenazah mereka kini disemayamkan di RS Marinir
Cilandak. Ini identitas mereka. Data yang dihimpun dari kepolisian, Selasa
(12/2/2013), lima orang korban itu terdiri Cecep Cahyana (29), Joko, Jimjim, M
Saiku, dan Ahmad Syamsudin. Ada dua lagi korban kritis, Sutaryo Al Khaerudin
dan Wahyudi.
7
Korban kritis dilarikan ke RS Mintoharjo. Sementara korban tewas di RS Marinir
Cilandak, lalu nanti akan dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo untuk diautopsi.
"Kemungkinan penyebab terjadinya laka masih dalam proses penyelidikan," kata
Kapolres Jaksel Kombes Pol Wahyu Hadiningrat, di lokasi kejadian, Jl TB
Simatupang kavling 1, Jaksel. Pukul 15.30 WIB, polisi sudah meninggalkan
lokasi. Aktivitas proyek masih berjalan seperti biasa.
Lima pekerja meninggal dunia saat bekerja di dalam bakal septic tank, di
basemene II proyek pembangunan Gedung The Manhattan Square, Jalan TB
Simatupang, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Selasa (12/2/2013) sekitar pukul
11.00 WIB.
"Jadi, total sudah ada enam yang masuk ke lubang. Lalu, yang di dalam minta
tolong lagi, dan dibantu oleh satu orang K3 yang ikut bantu. Jadi, ada tujuh orang
pingsan," tutur Hermawan. Setelah itu, baru lah petugas dari PT Waskita turut
membantu menolong menggunakan masker oksigen serta blower, dan berhasil
mengevakuasi tiga orang.
"Kami sudah lakukan olah TKP, ambil sampel air, darah, dan udara dari korban
dan sampel dibawa oleh Labfor Mabes. Dari hasil otopsi sementara, korban
meninggal karena lemas kelebihan C02 beracun dari lubang sedalam enam, lebar
tiga meter, dan panjang lima meter," papar Hermawan. (*)
9
Ini Dia Kronologi Kecelakaan Kerja di Manhattan Square Versi Polisi
(Indonesiaraya.com)
Wednesday, February 13, 2013 - 16:28
Menurut Wahyu, berdasarkan hasil pemeriksaan empat orang saksi, Agus, Irfan,
Rian dan H. Marmo, sebelum terjadinya insiden, ada dua orang pekerja sedang
membongkar kayu penyanggah septictank.
"Kelima korban yang tewas dalam insiden itu masing-masing bernama Cecep
Cahyana, Joko, Jimjim, M. Saiku, dan Ahmad Samsudin. Jasad mereka saat ini
sedang diotopsi dan diambil sampel darah di RSCM. Sedangkan dua korban
selamat yang bernama Masudi dan Sutaryo sudah siuman dari pingsan dan masih
dirawat intensif di RS Mintohardjo," terangnya.
Perlu diketahui sebelumnya, Selasa (12/02) sekitar 10.00 WIB, lima orang pekerja
tewas dalam kecelakaan kerja di dalam lubang septictank lantai 2 basement
proyek pembangunan The Manhattan Square di Jalan TB Simatupang Kav I.S
Cilandak Timur, Jakarta Selatan.
11
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
13
Skema diatas merupakan gambaran mengenai analisis kasus kecelakaan
yang terjadi di Proyek Manhatten Square. Diprediksi bahwa kasus kecelakaan
kerja ini merupakan jenis kasus keracunan gas. Beberapa gejala menunjukkan
adanya indikasi terjadinya keracunan gas yaitu pekerja mengalami lemas pada
badan, susah bernafas hingga akhirnya tidak sadarkan diri. Selain itu dugaan ini
diperkuat dengan karaakteristik dari kondisi lingkungan kerja yaitu berupa
Confined Space. Salah satu risiko terbesar dalam tempat kerja Confined Space
adalah keracunan gas.
Pada kotak kedua terdapat Blok yang berisi tentang berbagai hal yang
dapat memicu timbulnya kecelakaan.Pada kasus ini kontak dengan gas beracun
merupakan hal yang pasti terjadi. Dari kondisi ini dapat dijabarkan beberapa fakta.
Diantaranya terjadinya release gas yang berbahaya sehingga mengakibatkan
kesulitas pekerja dalam bernafas, pekerja tidak dilengkapi dengan Gas Detektor
dan kemampuan menggunakannya, identifikasi yang dilakukan tidak sesuai, dan
lainnya.
Pada kotak keempat terdapat Basic Cause (Penyebab dasar) yaitu berisi
Personal Factor dan Job Factor. Personal Factor diantaranya adalah Poor of
Knowladge dan Lack of coaching. Poor of Knowladge artinya pekerja dan petugas
14
HSE belum memiliki pengetahuan yang cukup dalam menjalankan tugas di
kondisi kerja Confined Space. Dalam Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Pengawasan Ketenagakerjaan No.Kep/113/DJPPK/IX/2006 sudah diatur
mengenai siapa saja yang dibolehkan untuk bekerja di ruang terbatas (Confined
Space) bahkan ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi untuk bekerja di
Confined space. Selain itu dalam berita tersebut disebutkan bahwa ada nsatu
Petugas K3 yang menjadi korban. Ini menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia
khususnya Petugas K3 tidak mengetahui standar pertolongan pertama dalam
sebuah kecelakan. Terkadang petugas K3 di Perusahaan tidak berlatar belakang
kompetensi yang sesuai sehingga kompetensi yang didapat hanya saat pelatihan
K3 Umum atau K3 spesialisasi yang kurang lebih kurang dari seminggu. Korban
yang harusnya bisa ditekan jumlahnya menjadi semakin banyak.
Pada kotak yang kelima membahas tentang tindakan yang dapat dilakukan
untuk mensukseskan Loss Control Program. Beberapa rekomendasi yang
diberikan adalah melengkapi pekerja dengan Gas Detector, Blower yang sesuai
dan Harness. Namun selain itu, hal yang paling penting dilakukan adalah
revitalisasi K3 pada pekerja proyek tersebut dan membekali pekerja dengan
pengetahuan yang cukup mengenai K3 sehingga dapat meningkatkan tindakan
aman dalam bekerja. Baik pekerja maupun petugas K3/HSE harus memenuhi
kualifikasi dalam bekerja.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kecelakaan kerja terjadi pada Selasa, 12 Februari 2013 sekitar pukul 10.00
WIB beberapa pekerja bertugas membuat empat lubang untuk pembuangan
limbah pada Basemene Lantai II Proyek The Manhattan Square di Jalan TB
Simatupang, Kavling IS, Cilandak Timur, Jakarta Selatan. Kecelakaan kerja
berupa keracunan gas dimana terdapat 7 koran, 5 pekerja meninggal dan 2 pekerja
kritis. Basic cause nya adalah lack of suvervisory, lack of risk identification, lack
of coaching dan poor of knowledge. Immediate cause nya adalah Failure to
secure, Failure to use PPE Properly, Hazardous Envvironmental Condition, dan
Unproperly PPE.
4.2 Saran
Dalam kecelakaan ini kesalahan tersebar merata dan sistemik. Tidak hanya
kondisi lingkungan tetapi pengawasan dan implementasi K3 pun terlihat kurang
memadai. Seharusnya pihak perusahaan dan proyek pengerjaan Gedung The
Manhatten Square harus memperhatikan hal ini dan membenahi pelaksanaan K3
dalam proyek tersebut. Mulai dari memenuhi syarat administrative, artinya
menempatkan orang yang tetap dan qualified dalam bidangnya. Kemudian
perusahaan harus memenuhi standar perlindungan terhadap kondisi kerja yang
memang sudah diketahui sebelumnya dengan cara mengidentifikasi secara akurat
hazard dan melakukan upaya yang tepat.
16