Di susun oleh :
Wahyu Gunarto | F 221 14 030
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2017
I. Latar Belakang
Menurut Ganguly (2008) dalam artikel yang berjudul What is Organic Architecture,
mendefinisikan arsitektur organik merupakan hasil dari perasaan akan kehidupan, seperti
integritas, kebebasan, persaudaraan, harmoni, keindahan, kegembiraan dan cinta. Arsitektur
organik terintegerasi dengan baik dengan tapak dan memiliki sebuah kesatuan, komposisi
yang saling berkaitan berisi bangunan-bangunan dan lingkungan di sekitarnya. arsitektur
organik mengharmonisasikan antara ruang luar dan ruang dalam.
Istilah organik pertamakali dikenal pada awal abad ke-20. Pelopor-pelopor arsitektur
organik antara lain adalah Frank Lloyd Wright, Antoni Gaudi, dan Rudolf Steiner,
menggambarkan inspirasi prinsi-prinsip organic dengan caranya masing-masing. Seringkali
kesan organic yang dimunculkan mengantarkan pada bentuk-bentuk bebas dan ekspresif.
Bukan berarti sebagai imitasi terhadap alam, tetapi lebih dimaksudkan untuk mendukung
manusia sebagai makhluk yang hidup dan kreatif (What is Organic Architecture, n.d.).
Arsitektur organik adalah sebuah konsep arsitektur dimana ruang dan bentuk dipadukan.
Ruang menjadi pusat pemikiran. Arsitektur organik secara konseptual menggabungkan
konsep tempat tinggal manusia dengan lingkungan alam. Arsitektur organik dapat diartikan
juga sebagai ilmu yang mempelajari perencanaan dan perancangan dengan mengambil
sumber dari alam yang berupa mahluk hidup atau yang berhubungan denganmahluk hidup,
sebagai pokok dari bentuk dan fungsi bangunan. Arsitek yang terkenal dalam arsitektur
organik adalah Gustav Stickley, Antoni Gaudi, Frank Lloyd Wright, Louis Sullivan, Bruce
Goff dan Anton Alberts. Dari para arsitek tersebut, salah satunya yang merupakan pelopor
arsitektur organik adalah Frank Lloyd Wright.
Sejak awal perancangannya, arsitektur organik dipandang sebagai media dari berbagai
intensitas kegiatan, mempunyai karakter psikologis, nilai dan bertujuan mengangkat harkat
aktivitas manusia. Ahli teori David Pearson mengusulkan daftar ke arah perancangan
arsitektur organik. Aturan tersebut dikenal sebagai Piagam Gaia untuk arsitektur dan desain
organik. Isi aturannya adalah diilhami dari organisme, yaitu:
a. Mengikuti arus dan menyesuaikan diri
b. Mencukupi kebutuhan sosial, fisik dan rohani
c. Tumbuh keluar dan unik
d. Menandai jiwa muda dan kesenangan
e. Mengikuti irama
Arsitektur organik memiliki beberapa konsep dasar. Berikut beberapa konsep dasar dalam
desain arsitektur organik:
a. Building as nature, bangunan bersifat alami dimana alam menjadi pokok dan inspirasi dari
arsitektur organik.Bentuk-bentuk organism dan struktur suatu organism dapat menjadi konsep
dan gagasan yang tidak ada akhirnya dalam desain arsitektur organik.
b. Continous present, suatu karakteristik khusus dari desain arsitektur organik adalah bahwa
arsitektur organik merupakan sebuah desain arsitektur yang terus berlanjut, dimana tidak
pernah berhenti dan selalu dalam keadaan dinamis yang selalu berkembang mengikuti zaman
namun tetap membawa unsur keaslian dan kesegaran dalam sebuah desain.
c. Form Follows Flow, bentuk bangunan sebaiknya diciptakan mengikuti aliran energi alam.
Arsitektur organik harus menyesuaikan dengan alam sekitarnya secara dinamis dan bukan
melawan alam. Alam dalam hal ini dapat berupa kekuatan struktural, angin, panas dan arus
air, energii bumi, danmedan magnet, seperti halnya tubuh manusia yang sulit dipisahkan dari
pikiran dan jiwa.
d. Of the people, desain organik menempatkan penekanan khusus pada pengembangan suatu
hubungan yang kreatif dan sensitive dengan para pemakai bangunan. Perancangan bentuk dan
struktur bangunan, didesain berdasarkan kebutuhan pemakai bangunan. Perancangan untuk
kenyamanan pemakai bangunan juga sangat penting.
e. Of the hill, Frank Lloyd Wright mengatakan bahwa hubungan suatu bangunan dengan
lokasinya akan lebih baik jika dinyatakan dengan ‘of the hill’. dibandingkan dengan ‘on the
hill’. Idealnya dalam suatu bangunan organik akan terlihat tumbuh dan terlihat unik dalam
sebuah lokasi. Lokasi yang buruk dan tidak biasa akan menjadi tantangan bagi arsitektur
organik untuk memberikan solusi tak terduga dan imajinatif. Dalam lingkup perkotaan,
konteks bangunan yang sering dibangun adalah desain orthogonal dan konvensional. Desain
bangunan tersebut cocok di perkotaan namun tidak cocok untuk daerah yang masih alami.
Dalam hal ini untuk desain arsitektur organik, dalam lokasi manapun, arsitektur organic
mengurangi dampak manusia pada lingkungan alam sekitar.
f. Of the materials, bentuk organik terpancar dari kualitas bahan bangunan yang dipilih.
Material tradisional dari bumi seperti jerami dan kayu digunakan dalam bangunan organik.
Arsitektur organik selalu memiliki material baru dan terkadang menggunakan material yang
tidak biasa di tempat yang tidak biasa. Tetapi, kini kebutuhan akan material digunakan
dengan baik dimana tidak merusak ekologi dan pemanfaatan sumber daya alam dengan
efisien. Hampir semua arsitektur organik menggunakan material tersebut untuk
menggambarkan jiwa dan kualitas bangunan mereka.
g. Youthful and unexpected, arsitektur organik biasanya memiliki karakter yang sangat
individu. Terkadang arsitektur organik seperti organisasi inkonvensional, profokatif, dan
bahkan anti-kekuasaan. Arsitektur organik dapat terlihat muda, menarik, dan mengandung
keceriaan anak-anak. Desain tersebut kadang-kadang dibuat dengan penuh aksen dan member
kejutan yang tidak terduga.
h. Living music, arsitektur organik mengandung unsur musik modern, dimana mengandung
keselarasan irama, dari segi struktur dan proporsi bangunan yang tidak simetris. Arsitektur
organik selalu futuristik dan modern.
III. Karakter Arsitektur Organik
b. Material
Material digunakan untuk meningkatkan karakter yang diciptakan pada bnagunan dan
mengoptimalkan masing-masing warna, tekstur dan kekuatan. Bentuk dari bangunan harus
mengekspresikan unsur alam dari material yang digunakan. Pada arsitektur organic hanya
beberapa material yang digunakan baik di dalam maupun di bagian luar bangunan. Berikut
merupakan material yang digunakan dalam arsitektur organik:
1. Kaca (Glass)
Kaca merupakan pembatas yang sempurna, lapisan tipis dari udara yang di kristalisasikan
untuk menjaga udara luar dan dalam. Adanya material kaca juga diharapkan dapat
memasukkan view yang ada di luar bangunan ke dalam bangunan, dan interior bangunan juga
dapat terlihat dari luar bangunan. Dimana dimaksudkan bahwa adanya relasi yang intim dan
terbuka antara bangunan dengan luar bangunan, tidak hanya sebagai lingkungan saja, tetapi
juga sebagai pola yang baik untuk kehidupan di dalam bangunan.
2. Batu bata (Brick)
3. Kayu (Wood)
4. Beton (Concrete)
c. Hunian (Shelter)
Bangunan harus memberikan rasa aman dan nyaman. Penghuni yang ada dalam bangunan
tidak boleh merasa kurang privasi atau merasa tidak nyaman.
d. Ruang (Space)
Frank Llyoid Wrught mengatakan: kenyataan bahwa bangunan tidak terdiri dari atap dan
dinding, melainkan ruang untuk ditinggali. Ruang interior menentukan fasad dari eksterior
bangunan. Ruang interior tidak di kemas pada sebuah dimensi kotak yang bernama ruang,
melainkan, ruang yang harus mengalir bebas dari interior yang satu menuju intyerior yang
lain. Satu ruang mampu mewakili yang lain.
g. Alam (Nature)
Alam merupakan sekolah untuk arsitek, kekreativan yang terbentuk, warna, texture, pola,
proporsi, ritme dan pertumbuhan, semua di tunjukkan di alam. Arsitektur organik tidak
meniru alam, site dan oranorang yang akan menempati bangunan.
h. Kesederhanaan (Simplicity)
Arsitektur organik itu sederhana, dikarenakan pedoman dan desainnya jelas. Kesederhanaan
dalam seni adalah sebuah kualitas buatan yang positif, dimana dapat melihat bukti pikiran,
dan banyaknya rencana, kekayaan akan detail dan rasa kelengkapan yang ditemukan dalam
desain rancangan.
Selain Frank Lloyd Wright terdapat pula arsitektur yang merumuskan beberapa prinsip
arsitektur organik, yaitu John Rattenbury. Dalam bukunya yang berjudul Living Architecture,
John Rattenbury mengungkapkan bahwa ada 12 prinsip dalam arsitektur organik, yaitu:
a. Based on Idea
Yang dimaksud dari based on idea adalah, bahwa ide yang terbaik adalah ide atau
gagasan yang muncul dari alam atau tempat bangunan tersebut berpijak. Ide yang didapat dari
alam tersebut akan dapat membuat bangunan yang dibangun pada site dapat menjadi
kontekstual dan menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya.
b. Integrity and unity
Sebagian dari bangunan dapat menjelaskan secara keseluruhan mengenai bangunan
tersebut, dan keseluruhan dapat menjelaskan bagian itu. Pada bangunan organik, integritas
mendasari, menunjukkan, dan mengkoordinasi semua prinsip yang lain. Ketika sebuah desain
merupakan ide murni, yang diupayakan untuk menyelaraskan dengan kondisi fisik, sosial,
dan lingkungan setempat, dan jujur dalam mengekspresikan struktur dan material yang
digunakan, itu adalah integritas.
f. Structural continuity
Integritas antara bentuk dengan bentuk yang ada. arsitektur organik adalah sintesis dari
struktur dan bentuk, dimana bentuk bersatu dengan fungsinya.
g. The nature of material
Material yang digunakan pada bangunan akan menentukan kesesuaian massa, garis, dan
khususnya proporsi. Kesalahpahaman yang sering terjadi dalam prinsip ini adalah bahwa
material yang seharusnya digunakan pada bangunan adalah material yang dapat ditemukan di
area site, namun hal tersebut bukanlah yang dimaksud dari prinsip ini. Kata alam dalam hal
ini berarti perlengkapan individu, atau kualitas khusus yang mencirikan dari masing-masing
material dan memberikan perbedaan. Material merupakan sumber dari arsitektur. Setiap
material memiliki arti penting, potensi, dan keterbatas. Masing-masing material juga
memiliki penampilan yang unik dan tekstur tersendiri, dan antar material tidak
dibuat untuk meniru satu dengan yang lain. Terdapat banyak karakter untuk dipertimbangkan:
kekuatan, daya tahan, kelenturan, berat, kekerasan, ketahanan terhadap air, tekstur, warna,
transparansi dan ekonomi.
h. Character
Karakter dari sebuah bangunan harus sesuai dengan fungsi dari banguna tersebut.
Bentuk dari struktur bangunan dapat di indikasi dari aktivitas yang akan dilayani.
a. Personal information
Solomon R. Guggenheim Museum adalah proyek besar terakhir didesain dan dibangun
oleh Frank Lloyd Wright antara 1943 sampai dibuka untuk umum pada tahun 1959, enam
bulan setelah kematiannya, menjadikannya salah satu dari karya-karyanya terpanjang dalam
ciptaan bersama dengan salah proyek yang paling populer. benar-benar kontras grid kota
Manhattan yang ketat, kurva organik museum antara akrab untuk kedua pecinta seni,
pengunjung dan pejalan kaki sama.
Bagian luar museum Gugenheim silinder putih ditumpuk dan berputar-putar beton
reinfored manuju langit. Saat berjalan memasuki museum yang pertama kali dilihat adalah
atrium besar dan tinggi dengan kubah kaca yang luas. Sepanjang sisi atrium ini adalah jalan
terus menerus uncoiling menuju lantai tertinggi, yaitu lantai 6 yang jauhnya lebih dari satu
seperempat mil untuk menuju satu lantai ke lantai lainnya. jalan tersebut juga akan membuat
prosesi dimana pengunjung mengalami sebuah pengalaman seni yang ditampilkan sepanjang
dinding saat mereka mendaki ke atas, arah langit.
The Solomon R. Guggenheim Museum yang berlokasi di Upper East Side Manhattan,
New York, adalah rumah bagi sejumlah besar koleksi karya seni impresionis, post-
impresionis, dan kontemporer, selain menjadi host pameran-pameran spesial dan event-event
seni kontemporer yang diadakan sepanjang tahun. Museum tersebut didirikan oleh Yayasan
Solomon R. Guggenheim pada 1939. Nama ‘Guggenheim’ sendiri diadopsi pasca
meninggalnya sang pendiri pada 1952. Sebelum itu dia memakai nama the Museum of Non-
Objective Painting.
Bangunan Museum Guggenheim New York rancangan Frank Lloyd Wright dianggap
sebagai salah satu landmark arsitektur terpenting abad 20. Beberapa upaya renovasi dan
ekspansi dilakukan, yakni pada tahun 1992 – 1993, dan pada tahun 2005 – 2008. Koleksi
Museum Guggenheim New York bertambah secara organis selama empat dekade, dari yang
semula hanya beberapa koleksi pribadi Solomon R. Guggenheim menjadi koleksi yang lebih
ekstensif. Museum tersebut saling berbagi koleksi dengan ‘saudara’-nya, Museum
Guggenheim di Bilbao, Spanyol.
a. Bentuk
Wright mengambil bentuk abstrak dan teknologi modern untuk batas kontemporer,
dengan menggunakan beton bertulang untuk membuat melonjak spiral yang membengkak
karena naik, menciptakan sebuah bangunan yang sebanyak patung seperti itu arsitektur.
Wright mendesain gedung museum Guggenheim tersebut sebenarnya menggantikan
bangunan sewaan yang selama ini digunakan. Gedung baru rancangan Wright dibuka pada 21
Oktober 1959. Desain bangunan Museum Guggenheim yang tidak konvensional, berbentuk
silindris dengan bagian puncak lebih lebar daripada dasarnya, memberinya tabal sebagai
“temple of spirit”. Interior gedung sendiri memberi ruang pamer unik bagi benda-benda
koleksi museum berupa galeri yang berbentuk jalur spiral, berputar menurun, memanjang
dari atap gedung hingga mencapai lantai dasar.
Salah satu elemen desain Guggenheim adalah telah menjadi pola dasar bagi banyak
bangunan pameran, terutama dalam beberapa kali, adalah prinsip museum sebagai ruang
keseluruhan, tidak terganggu dan saling berhubungan, di mana semua bagian mengabaikan
satu sama lain, biasanya melalui kekosongan pusat besar. Mungkin aspek visi museum
revolusioner Wright dan Guggenheim telah diterima paling banyak. museum modern
semakin dipahami sebagai kurang lembaga "suci", yang digunakan untuk bersosialisasi dan
pendidikan, di mana budaya dapat disebarluaskan ke besar, beragam publik dan mana
dipamerkan benda-benda dan karya seni berkontribusi manifold dan pengalaman perseptif
kompleks.
b. Denah
Museum Guggenheim memiliki 6 jumlah lantai dimana bangunan merupakan contoh
sempurna dari filsafat organik Wright. Denah, potongan dan pandangan dari luar secara
bersamaan menyatu secara meyakinkan dalam bentuk tiga dimensi dan ruang, diwujudkan
dalam konstruksi beton spiral.
c. Ruang
Ruang pameran di yang di desain Wright adalah volume yang membungkus, dimana
pengunjung pada awalnya mencapai tinggkat atas dengan lift, kemudian dengan lembut turun
di jalan sambil menikmati lukisan yang diatur di sepanjang jalan. Setiap 30 derajat, dinding
beban sempit memberikan irama yang tepat untuk jalan. ruang yang terpadu, tidak ada ruang
pameran tradisional atau kamar harta terpencil, hampir semua bagian dari museum dapat
dirasakan dari setiap titik di dalamnya dan pengunjung selalu tahu di mana mereka berada
dan ke mana mereka pergi. Dari lobi pusat (yang "Rotunda") beberapa tingkatan pameran
dapat dilihat secara bersamaan.
Gambar 05 : Interior
Sumber : Google/20/02/2017
d. Konsep
Bangunan itu sendiri menjadi sebuah karya seni. Dari jalan, bangunan tampak seperti
pita putih digulung menjadi bentuk silinder, sedikit lebih lebar di bagian atas daripada di
bagian bawah. Internal, galeri membentuk spiral. Dengan demikian, pengunjung dapat
menikmati susasana secara maksimal saat berjalan di lantai spiral.
Kekurangan dari konsep revolusioner Wright ini yaitu hampir tidak ada lantai
horisontal, kecuali pada rotunda yang Wright maksudkan sebagai ruang sosial dan
pengumpulan. Ada beberapa dinding planar yang lukisan bisa digantung dan tinggi langit-
langit berkurang dalam jalan pameran membuatnya tidak cocok untuk menampilkan karya
seni yang besar. Lukisan biasanya harus untuk ditempelkan pada dinding perimeter
cenderung dengan batang baja khusus (meskipun Wright dipertimbangkan bahwa mereka
harus dipasang mengikuti kemiringan dinding.
e. Sistem Pencahayaan
Pencahayaan alami adalah kunci-titik dalam desain Wright, langit-langit berkubah besar
menyediakan pencahayaan latar belakang difus ke ruang internal sementara band terus
menerus dari jendela pita memasok pencahayaan alami khusus untuk karya-karya seni yang
terletak di sepanjang jalan pameran. Alasan seperti perhatian terhadap cahaya alami juga
berasal dari ketidaksukaan Wright untuk pencahayaan buatan, yang dianggap "tidak jujur"
seperti yang dinyatakan dalam 1.955 surat kepada Sweeney: "Manusia harus percaya bahwa
setiap gambar dalam cahaya hanya tetap".
Gambar 06 : sistem pencahayaan
Sumber : Google/20/02/2017
f. Struktur
Menemukan struktur yang tepat untuk rumah koleksi Guggenheim adalah sebuah
tantangan bagi Solomon Guggenheim. Dia meminta bantuan temannya, dan antusias seni,
Baroness Hilla Rebay, yang memilih Frank Lloyd Wright merancang bangunan
museum. Struktur yang dihasilkan adalah ziggurat terbalik putih (kuil Babilonia dengan jalan
terus menerus untuk puncaknya). Interior dirancang menyerupai bagian dalam cangkang
nautilus, dengan satu jalan panjang yang menghubungkan bagian atas museum dengan
dasar. Ada langit-langit di atas, memberikan galeri suasana terbuka dan penuh cahaya.
g. Bahan Bangunan
Bahan yang digunakan dalam konstruksi museum Gugenheim pada dasarnya blok
beton pracetak, cat putih yang digunakan pada dinding internal membuat karya seni menonjol
dan skylight yang didukung oleh sendi baja.
2. Johnson Wax Building
Johnson Wax Headquarters Building adalah kantor pusat dan administrasi dunia,
bangunan SC Johnson dan Son di Rachine, Wisconsin. Di rancang oleh arsitek Amerika
Frank Lloyd Wright untuk presiden perusahaan, Herbert F.”Hib” Johnson. Pada tahun 1935
Herbert “Hib” Johnson, anak bungsu dari keluarga Jonhson, yang berumur 36 tahun dan ingin
memberikan perusahaan keluarganya yang lebih modern melalui pembangunan kantor baru.
Perusahaan meminta Wright membuat proyeknya di tafsirkan ide impian Amerika, di mana
pekerja senang dalam pekerjaannya, di lakukan secara professional dan pribadi, orang
berhubungan satu dengan lainnya, bersatu sebagai suatu keluarga besar. Bangunan ini di
bangun dari tahun 1936 sampai 1939 juga di kenal sebagai Gedung Administrasi Johnson
Wax, dan menara penelitian Johnson Wax di bangun pada tahun 1944-1950 yang di tetapkan
sebagai Nasional Historic Landmark pada tahun 1976 sebagai Gedung Administrasi dan
Menara Penelitian, SC Jonhson and son.
a. Denah
C
E A
D B
Gambar 10: denah ground floor Gambar 11: denah lantai satu
Sumber : google /06/03/2017 Sumber : google/06/03/2017
D
C
The Johnson Wax Headquartes di tetapkan di zona industry dan Wright memutuskan
untuk menciptakan lingkungan tertutup menyala dari atas, seperti yang di lakukannya dengan
gedung Larkin Administration. Bangunan ini memiliki interpretasi Wright dari streamline Art
modern gaya popular pada 1930-an. Dalam istirahatnya dari gaya struktur Prairie School
Wright, bangunan banyak menggunakan fitur bentuk lengkung dan di perlukan lebih dari
200 lengkungan “Cherokee merah” batu bata yang berbeda untuk menciptakan kurva interior
dan eksterior. Batu bata yang merupakan gaya tradisional Wright di gunakan untuk
menonjolkan horizontalitas bangunan. Rona kemerahan dari batu bata di poles lantai beton
juga batu putih dan kolom dendriform putih membuat kontras dan mencolok namun halus.
b. Bentuk
Inspirasi alami yang terdapat di sebrang menara, bagian yang “menjalar” horizontal, ini
sangat luas hanya terdiri dari dua lantai dan mezzanine. Bagian ini mendapat inspirasi dari
cendawan. Struktur utama berupa kolom-kolom silindris, melebar pada bagian atasnya hingga
datar menjadi bagian dari atap. Kolom berjenis pohon, nama yang digunakan oleh Wright
karena pohon mereka seperti bentuk. Kemampuan Wright dengan mudah untuk
menggabungkan metafora organik ke dalam arsitekturnya terungkap dalam gedung melalui
kolom jamur ramping tinggi yang meruncing ke basis diameter 9-inch.
Imajinasi Wright menciptakan kolom ini berintikan rongga yang berfungsi sebagai
saluran air hujan. Pada puncak kolom yang melebar, datar seperti meja bundar satu dengan
yang lain bersinggungan sehingga menyatu dalam sisitem struktur. Karena bentuknya system
ini di sebut sebagai sistem Kontruksi Cendawan, di mana tidak memerlukan lagi konsol atau
balok sehingga ruang di dalam terlihat bersih. Sistem Konstruksi Cendawan dan sistem
konstruksi lainnya dalam gedung-gedung rancangan arsitek Wright, selain menunjukan
kekuatan mengambil inspirasi dari alam sehingga menghasilkan rancangan yang indah, juga
dari sini dapat terlihat kemampuannya dalam perhitungan struktur dan kecermatan
konstruksi.
Gambar 17: interior dengan pencahayaan dari atap Gambar 18: penerangan melalui dinding
Sumber : google/06/03/2017 Sumber : google/06/03/2017
Salah satu keberhasilan perancangan kompleks ini adalah pemanfaatan penerangan alami,
melalui dinding dan atap dari kaca. Bantalan yang melingkar dari beton yang di jalin oleh
membran dari tabung kaca pyrex yang menerangi ruang dengan cahaya alami. Penggunaan
tabung kaca pyrex di gunakan agar cahaya banyak menyebar memasuki interior Johnson Wax
Building. Ruang kerja yang besar dengan cahaya tidak langsung dan sangat sedikit silau,
sehingga dalam lingkungan kerja tercipta suasana kondusif dan nyaman.
Kolom jamur dan tabung kaca langit-langit membentuk ruang kerja yang besar, dalam
ukuran hampir satu setengah acre. Ruang besar, seperti yang di sebut, di lengkapi dengan
spesifik potongan rancangan Wirght, dua elevator melingkar, dan mezzanine.
Gambar 20: tahap konstruksi menara Gambar 21 : menara yang telah selesai
Sumber : google/06/03/2017 Sumber : google/21/02/2017
Inspirasi alami lainnya sama dengan ‘Price Tower’, pada bagian berupa menara dalam
kompleks Johnson ini, struktur utama terletak pada inti atau core di mana didalamnya juga
untuk berbagai saluran : mekanikal, elektrikal, termasuk elevator. Pada struktur utama yang
identik dengan batang pohon tersebut, bercabang-cabang berupa lantai-lantai, denahnya
membujur sangkar. Dengan sistem ini, selain sangat efisien dalam menyalurkan gaya-gaya,
gedung dapat bebas dari kolom, tidak lagi terdapat garis-garis vertical dari luar. Tinggi
menara 46,6344 meter, terdiri dari 14 lantai, mempunyai pusat inti (diameter 3,9624 dan
16,4592 meter di dalam lantai dasar) di dukung dengan lantai kantilever. Desain menara
wright adalah pendahulu metabolisme jepang.
Gambar 22: interior di dalam menara
Sumber : google/21/02/2017
Kelihatan dari luar hanya garis-garis horizontal dari lantai-lantai, seolah-olah melayang
ringan karena di antara lantai diberi dinding kaca. Core menerus sampai bawah tanah, dari
segi struktur berfungsi sebagai pondasi identik dengan akar tanaman, langsung berhubungan
dengan tempat parkir yang juga bertingkat-tingkat di bawah tanah. Kecuali menara, bagian
lainnya tidak meninggi tetapi horizontal dengan atap datar memberikan kesan seperti
menjalar melebar, ungkapan dari organism yang berpandangan bahwa bangunan adalah
organisme hidup.
3. Menara Price
Menara Price dibangun oleh Harold C. Price untuk digunakan sebagai kantor pusat
perusahaannya. Pemilihan Frank Lloyd Wright sebagai arsitek dilakukan atas arahan Bruce
Goff, yang saat itu menjabat sebagai Dekan Arsitektur Universitas Oklahoma, tempat kuliah
dua putra Price (Harold Jr. dan Joe). Wright dan Goff kemudian menjadi arsitek tetap bagi
keluarga Price. Wright merancang rumah di Arizona untuk Harold C. Price dan rumah di
Bartlesville untuk keluarga Harold Jr. Goff, yang juga merupakan penghuni Menara Price,
menjadi arsitek favorit Joe Price.
a. Konsep Bangunan
Wright menjuluki Menara Price sebagai "the tree that escaped the crowded forest"
(pohon yang lari dari hutan lebat), tidak hanya karena konstruksinya, tetapi juga karena asal
mula rancangannya. Menara Price dibangun di atas padang rumput Oklahoma. Menara Price
disangga oleh "batang" pusat dari empat poros lift yang ditanam dengan pondasi sentral yang
dalam, seperti pohon dengan akar tunggangnya. Kesembilan belas lantai bangunan bertumpu
pada inti pusat ini, menyerupai cabang-cabang sebuah pohon. Dinding luar tergantung dari
lantai dan tertutupi "daun-daun" berlapis tipis tembaga. Wright telah memperjuangkan ide
rancangan ini sebelum pembangunan Menara Price, dimulai pada tahun 1920-an pada
rancangannya untuk kompleks apartemen empat menara St. Marks-in-the-Bowerie di pusat
kota New York. Efek dari Depresi Besar, proyek itu ditangguhkan dan kemudian desain
diterapkan oleh Wright untuk Price Company pada tahun 1952. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa Wright mencabut "pohon"nya keluar dari "hutan lebat" pencakar-pencakar
langit Manhattan dan menempatkannya di padang rumput Oklahoma tempat "pohon" itu terus
berdiri tanpa disesaki oleh gedung-gedung tinggi di sekitarnya.
Gambar 24: bentuk dilengapi kantilever
Sumber : Google/20/02/2017
b. Bahan bangunan
Bahan-bahan untuk Menara Price juga inovatif untuk gedung pencakar langit pertengahan
abad kedua puluh, antara lain: dinding beton yang dicor, lantai beton berwarna, jendela dan
pintu aluminium, serta panel berlapis tipis tembaga yang timbul. Elemen geometris yang
umum digunakan adalah segitiga sama sisi, dan semua perlengkapan pencahayaan dan kisi-
kisi ventilasi didasarkan pada bentuk itu. Sementara dinding miring dan perabotan terpasang
didasarkan pada fraksi atau kelipatan modul segitiga. Di lobi terdapat dua inskripsi karya
Walt Whitman. Satu berasal dari bait penutup Salut au Monde dan yang kedua dari Song of
the Broad-Axe.
Wright merancang proyek St. Mark untuk apartemen, tapi Menara Price-nya menjadi
sebuah bangunan multifungsi untuk perkantoran, pertokoan, dan apartemen. H. C. Price
Company adalah tenan utamanya dan lantai lainnya yang tersisa menjadi sumber penghasilan.
Penyewanya terdiri atas pengacara, akuntan, dokter, dokter gigi, agen asuransi, dan arsitek
Bruce Goff, yang menyewa satu apartemen sebagai kantor di menara itu.
4. Robie House
Gambar 25: Perspektif Robie House
Sumber : Google/20/02/2017
Lokasi : Chicago , Cook County, Illinois
Fungsi : Rumah tinggal
Tahun :1908-1910
Dirancang dan dibangun antara tahun 1908-1910, Robie House untuk klien Frederick
C. Robie dan keluarganya adalah salah satu proyek Wright sebelumnya. Dipengaruhi oleh
dataran padang rumput expanisve dari Midwest Amerika di mana ia dibesarkan, karya Wright
mendefinisikan kembali perumahan Amerika dengan rumah gaya Prairie. Menurut Wright,
"padang rumput memiliki keindahan sendiri dan kita harus mengakui dan menonjolkan
keindahan alam ini, karena dapat memberikan ketenangan. Oleh karena itu, atap landai,
proporsi rendah, garis langit tenang, ditekan berat-set cerobong asap dan overhang untuk
berlindung, teras rendah.
Robie House menciptakan pengaturan pintar dari ruang publik dan privat, perlahan
menjauhkan diri dari jalan dengan serangkaian bidang horisontal. Dengan menciptakan
tumpang tindih, itu memungkinkan untuk ruang interior diperluas ke arah luar sementara
masih memberikan ruang pembatas. Bermain pada ruang-ruang pribadi diminta oleh klien, di
mana dia bersikeras pada gagasan "melihat tetangganya tanpa terlihat." Wright mendekati
permintaan khusus ini dengan kantilever besar di atas teras yang menghadap barat yang
membentang ke arah luar 10 'kaki dari anggota struktural terdekat dan 21' dari batu dermaga
terdekat.
Seperti terlihat di banyak proyek Wright, pintu masuk rumah tidak jelas dibedakan
pada pandangan pertama karena fakta bahwa Wright percaya prosesi menuju rumah harus
melibatkan perjalanan. Wright juga menyatakan pentingnya perapian di rumah dengan
perapian yang memisahkan ruang tamu dan ruang makan yang terbuka ke langit-langit di atas
perapian untuk ruang biliar dan ruang bermain. Program rumah termasuk ruang tamu, ruang
makan, dapur, ruang biliar, empat kamar tidur, dan kamar asisten rumah tangga yang
didefinisikan masih mengalir satu sama lain.
Kamar yang ditentukan melalui sistem grid modular yang diberikan agar dengan 4
'mullions jendela. Wright, bagaimanapun, tidak menggunakan jendela standar dalam desain,
tetapi menggunakan "layar light" yang terdiri dari potongan-potongan kaca bening dan
berwarna, biasanya dengan representasi alam.