Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“ POTENSI SUMBER DAYA ALAM DALAM MEMENUHI

KEBUTUHAN PANGAN DI INDONESIA ”

DISUSUN OLEH :

Hamidah

Kelas : XI IIS 2

SMA NEGERI 3 MERANGIN


T.P. 2018/2019
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji serta syukur kita  atas kehadiran
allah swt karena berkat rahmat dan karunianya maka penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Potensi Sumber Daya Alam dalam Kebutuhan pangan”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan
didalam pembelajaran kuliah ini.
Dalam pembuatan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak
yang ikut membantu dalam menghadapi hambatan yang penulis terima selama
mengerjakan makalah ini . oleh karna itu tidak lupa penulis ucapkan terima kasih
yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang ikut turut  membantu dalam
penyusunan makalah ini hingga selesai.
Diharapkan makalah ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi kita
semua khususnya dalam mempelajari Karakteristik dan pemanfaatan sumberdaya
alam.
Demikianlah makalah ini penulis buat,mohon maaf jika masih terdapat
kesalahan kata atau penulisan maupun kekurangan dalam makalah ini dan akhir kata
penulis ucapkan terima kasih
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar  Belakang


Makhluk hidup dalam keseharianya pasti memerlukan berbagai
kebutuhan hidup, dibumi sebagai alam yang kita tempati memiliki berbagai
macam sumber daya alam yang dapat digunakan makhluk hidup dalam
mennunjang kebutuhan hidupnya.kita sebagai manusipun tidak luput dari
penggunaan sumber daya alammulai dari kebutuhan sandang ,pangan maupun
papan.baik itu penggunaan secara langsung maupun dengan pengolahan
terlebih dahulu.untuk dapat mengolah sumber daya alam manusia dengan akal
pikirannya berfikir dan belajar cara mengolah sumber daya menjadi dapat
dipakai sesuai yang diharapkan..
Sumber daya alam memiliki fungsi dan karakteristik tertentu dan tidak
semua sumber daya alam memiliki karakteristik yang sama ,karakteristik
tersebut berupa fisik ,sifat ,struktur dan lainya.sumber daya alam tidak semua 
bisa digunakan dengan cara yang sama semua memiliki karakteristik dan fungsi
yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan makhluk hidup. Kali ini penulis
membuat makalah ini dengan tujuan membahas tentang sumber daya alam serta
pemanfaatanya didalam kehidupan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun tujuan penulisan makalah kali ini adalah untuk mengetahui
klasifikasi dari sumber daya alam dan pemanfaatannya dalam kehidupan.

1.3 Ruang Lingkup Masalah


1. Pengertian Sumber Daya Alam
2. Sumber Daya Alam Pekebunan
3. Sumber daya alam perternakan
4. Potensi Penyediaan Energi Alternatif
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Daya Alam


Sumber daya alam (SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara
alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada
umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti
hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti
minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi,
kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah
membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga
persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad
belakangan ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang
kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan
beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Sierra Leone, Maroko, dan
berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati
yang sangat berlimpah. Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah
memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan
Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang
ada di bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan
dengan perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.Sumber Daya Alam
dapat digolongkan bedasarkan sifat dan materinya.

B. Sumber Daya Alam Hasil Perkebunan


Perkebunan adalah sebuah areal atau wilayah yang dengan sengaja
ditanami oleh manusia dengan tumbuhan tertentu, biasanya tanaman sejenis,
dibudidayakan dengan tujuan untuk diperdagangkan serta untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam perkebunan biasanya terletak di
daerah antara dataran rendah dan dataran tinggi. Jenis tumbuhan yang ditanam di
lahan perkebunan antara lain: cokelat, kelapa sawit, teh, apel, tembakau, kapas,
cengkeh, tebu, bunga, dan sebagainya. Tumbuhan tersebut sengaja ditanam dan
dikelola dengan baik untuk mendapatkan hasil panen yang sebaik-baiknya. Hasil
panen sebagian dijual, sebagian dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari. Pada saat ini keterampilan manusia berkembang dengan pesat dalam
bidang perkebunan, tanaman perkebunan tidak lagi asal ditanam, tetapi dikelola
sedemikian rupa melalui pengadaan system irigasi yang baik dan lancar,
pemilihan bibit unggul, hingga pemberian pupuk dan pengobatan. Hal ini
dilakukan untuk menghasilkan produk perkebunan yang berkualitas dan
jumlahnya banyak.
Lahan perkebunan adalah lahan usaha pertanian yang luas, biasanya
terletak di daerah tropis atau subtropis, yang digunakan untuk menghasilkan
komoditi perdagangan (pertanian) dalam skala besar dan dipasarkan ke tempat
yang jauh, bukan untuk konsumsi lokal.
Perkebunan dapat ditanami oleh tanaman keras/industri seperti kakao,
kelapa, dan teh, atau tanaman hortikultura seperti pisang, anggur, atau anggrek.
Dalam pengertian bahasa Inggris, "perkebunan" dapat mencakup plantation dan
orchard.
Ukuran luas perkebunan sangat relatif dan tergantung ukuran volume
komoditi yang dipasarkannya. Namun demikian, suatu perkebunan memerlukan
suatu luas minimum untuk menjaga keuntungan melalui sistem produksi yang
diterapkannya. Selain itu, perkebunan selalu menerapkan cara monokultur,
paling tidak untuk setiap blok yang ada di dalamnya. Penciri lainnya, walaupun
tidak selalu demikian, adalah terdapat instalasi pengolahan atau pengemasan
terhadap komoditi yang dipanen di lahan perkebunan itu, sebelum produknya
dikirim ke pembeli.
Salah satu contoh perkebunan yang ada di Indonesia adalahSumber Daya
Alam perkebunan Kakao (Cokelat).

Potensi Si “Cokelat” Dari Ujung Selatan Sumatera


Provinsi Lampung, siapa yang tidak tau dengan Provinsi paling Selatan Pulau
Sumatera ini. Dengan luas kurang lebih 3.528.835 ha, provinsi lampung
memiliki potensi sumber daya alam yang sangat beraneka ragam, prospektif, dan
dapat diandalkan. Salah satunya tanaman coklat atau kakao. Provinsi Lampung
merupakan daerah potensial untuk pengembangan komoditas kakao karena
sumber daya alam dan kondisi sosial budaya yang mendukung serta luas areal
perkebunan kakao yang cenderung mengalami peningkatan. Hingga saat ini,
hamper di seluruh kabupaten yang ada di provinsi Lampung sudah terdapat
perkebunan kakao walaupun perkebunan tersebut masih milik pribadi warga.
Salah satunya kabupaten Tanggamus dan Pringsewu yang merupakan salah satu
andalan sebagai daerah yang strategis sebagai pengembang kakao dengan luas
lahan yang telah digunakan sebesar 14.598 ha. Hal ini disebabkan karena kontur
tanah di daerah ini amat mendukung pengembangan komoditas kakao.

Nah, sebelumnya kita akan mencari tahu apa dan berasal dari mana sumber daya
alam yang satu ini, yang telah menjadi salah satu komoditas utama di provinsi
Lampung.
Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan pohon budidaya di perkebunan yang
berasal dari Amerika Serikat, namun sekarang di tanam di berbagai kawasan
tropika seperti iklim di Negara kita, Indonesia. Dari kakao ini akan dihasilkan
produk olahan yang dikenal sebagai cokelat. Kakao merupakan tumbuhan
tahunan berbentuk pohon yang dapat mencapai ketinggian 10 m. meskipun
demikian, dalam pembudidayaan tingginya tidak dibuat tidak lebih dari 5 m
tetapi dengan tajuk menyamping dan meluas. Hal ini dilakukan untuk
memperbanyak cabang produktif sehingga buah dan biji kakao yang dihasilkan
dapat lebih banyak. Biji kakao memiliki banyak manfaat yaitu sebagai bahan
utama pembuatan bubuk kakao (cokelat) yang merupakan bahan pembuatan kue,
es krim, makanan ringan, susu, dan lain-lain.
Di Indonesia, biji kakao merupakan salah satu komoditas perdagangan yang
punya peluang untuk dikembangkan dalam rangka usaha
memperbesar/meningkatkan devisa negara serta penghasilan petani kakao.
Produksi kakao di Indonesia secara signifikan terus meningkat dan Lampung
merupakan salah satu provinsi penyumbang produksi kakao di Indonesia.
Kakao di provinsi Lampung tertama Kabupaten Tanggamus dan Pringsewu
mempunyai andil sebagai penghasil pendapatan petani, menciptakan lapangan
petani, mendorong pengembangan agribisnis dan agroindustry, serta
pengembangan wilayah sehingga dapat menjadi aset penghasilan daerah.
Dalam rangka memperbesar peningkatan produksi dan produktivitas kakao
sebagai sumber daya alam yang harus di pertahankan, pemerintah pun turut serta
mengucurkan dana Tugas Pembantuan (TP) yang secara khusus dialokasikan
untuk peremajaan tanaman kakao. Peremajaan kakao dilakukan sebagai suatu
upaya pengembangan perkebunan dengan melakukan penggantian tanaman
kakao yang sudah tidak produktif (tua/tusak) dengan tanaman kakao baru baik
secara keseluruhan maupun bertahap dengan menerapkan inovasi teknologi.
Dengan begitu, penghasilan kakao provinsi Lampung tiap tahun meningkat.
Berdaarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Lampung, produksi
kakao tahun 2009 yaitu 3,996 ton/tahun meningkat menjadi 27.846 ton/tahun
pada tahun 2013. Peningkatan yang signifikan bukan?? Hal ini menunjukkan
bahwa pemanfaatan sumber daya kakao dapat maksimal serta dapat
mensejahterakan petani kakao dan meningkatkan penghasilan daerah, namun
tetap dilakukan peremajaan dan perawatan yang baik. Semoga sumber daya
kakao akan terus meningkat dan dapat dipertahankan…!!!!

C. Sumber Daya Alam Peternakan


Peternakan adalah kegiatan memelihara dan mengembangbiakkan hewan
yang berguna untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Keberadaan sektor
peternakan sangat ditentukan oleh ketersediaan pakan, bibit, manajemen, dan
kesehatan hewan, serta inovasi teknologi. Di Indonesia peternakan tidak
dikelompokkan berdasarkan ukuran usahanya, melainkan berdasarkan jenis
hewan yang dipelihara.

Potensi Ternak Kambing


Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta adalah pasar yang besar
untuk produk daging. Konsumsi daging setiap tahunnya meningkat sebesar 4,2%
per kapita. Kebutuhan ini semakin tinggi dengan adanya permintaan daging
kurban pada hari Raya Idul Adha. Peningkatan konsumsi daging tersebut belum
dapat diimbangi oleh peningkatan produksi. Apalagi, konstribusi daging
ruminansia kecil pada konsumsi daging nasional hanya sebesar 6%.
Ternak hewan ruminansia berukuran kecil seperti kambing memiliki potensi
cukup besar untuk dikembangkan sebagai sumber pedaging. Beberapa
keuntungan beternak kambing, di antaranya hewan ini mudah beradaptasi
dengan lingkunagn, dapat dipelihara di daerah kering (marjinal), kebutuhan
modal lebih rendah dibandingkan hewan ternak ruminansia besar seperti sapi dan
kerbau.

Untuk memenuhi kebutuhan daging kambing pada masa yang akan datang,
salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan ternak
kambing secara konsepsional. Ada beberapa permasalahan yang dihadapi
peternak, yaitu kurang lengkapnya informasi pasar akan sumber bibit yang
bagus, cara beternak kambing yang benar, serta belum dimanfaatkannya potensi
kambing, potensi pasar, dan potensi sumber daya manusia secara optimal.
 
D. Potensi penyedian energi alternatif
Energi baru adalah energi yang dikembangkan dari bahan-bahan yang
dapat diperbarui secara cepat dan efek yang dihasilkan tidak merusak
lingkungan. Indonesia sebagai negara yang besar, mempunyai banyak sekali
sumber-sumber energi alternatif yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Apa
saja yang termasuk energi baru dan terbarukan yang ada di Indonesia? Yuk kita
pelajari!
Sampai saat ini, Indonesia masih mengandalkan bahan bakar dari
fosil sebagai sumber tenaga utama, baik untuk kendaraan, industri,
pembangkit listrik, atau lainnya. Energi fosil memang tersedia banyak, tetapi,
jika digunakan terus menerus energi tersebut akan habis. Selain itu energi fosil
menghasilkan zat-zat buangan yang dapat merusak lingkungan misalnya
karbon dioksida.
Kondisi geografis Indonesia sangat memungkinkan untuk
pengembangan energi baru dan terbarukan, pemerintah juga telah
mengembangkan beberapa pembangkit listrik energi baru dan terbarukan di
beberapa tempat, beberapa contoh dari energi baru dan terbarukan beserta
pembangkit listriknya adalah berikut ini.
Energi Gelombang Laut

Energi gelombang laut adalah satu potensi laut dan samudra yang belum
banyak diketahui masyarakat umum adalah potensi energi laut dan samudra
untuk menghasilkan listrik. Negara yang melakukan penelitian dan
pengembangan potensi energi samudra untuk menghasilkan listrik adalah
Inggris, Francis dan Jepang.
Secara umum, potensi energi samudra yang dapat menghasilkan listrik
dapat dibagi kedalam 3 jenis potensi energi yaitu energi pasang surut (tidal
power), energi gelombang laut (wave energy) dan energy panas laut (ocean
thermal energy). Energi pasang surut adalah energi yang dihasilkan dari
pergerakan air laut akibat perbedaan pasang surut. Energi gelombang laut adalah
energi yang dihasilkan dari pergerakan gelombang laut menuju daratan dan
sebaliknya. Sedangkan energi panas laut memanfaatkan perbedaan temperatur
air laut di permukaan dan di kedalaman. Meskipun pemanfaatan energi jenis ini
di Indonesia masih memerlukan berbagai penelitian mendalam, tetapi secara
sederhana dapat dilihat bahwa probabilitas menemukan dan memanfaatkan
potensi energi gelombang laut dan energi panas laut lebih besar dari energi
pajang surut.
Pada dasarnya pergerakan laut yang menghasilkan gelombang laut terjadi
akibat dorongan pergerakan angin. Angin timbul akibat perbedaan tekanan pada
2 titik yang diakibatkan oleh respons pemanasan udara oleh matahari yang
berbeda di kedua titik
tersebut. Mengingat sifat tersebut maka energi gelombang laut dapat
dikategorikan sebagai energi terbarukan.
Gelombang laut secara ideal dapat dipandang berbentuk gelombang
secara ideal dapat dipandang berbentuk gelombang yang memiliki ketinggian
puncak maksimum dan lembah minimum. Pada selang waktu tertentu,
ketinggian puncak yang dicapai serangkaian gelombang laut berbeda-beda,
bahkan ketinggian puncak ini berbeda-beda untuk lokasi yang sama jika diukur
pada hari yang berbeda. Meskipun demikian secara statistik dapat ditentukan
ketinggian signifikan gelombang laut pada satu titik lokasi tertentu.
Bila waktu yang diperlukan untuk terjadi sebuah gelombang laut dihitung
dari data jumlah gelombang laut yang teramati pada sebuah selang tertentu,
maka dapat diketahui potensi energi gelombang laut di titik lokasi tersebut.
Potensi energi gelombang laut pada satu titik pengamatan dalam satuan kw per
meter berbanding lurus dengan setengah dari kuadrat ketinggian signifikan dikali
waktu yang diperlukan untuk terjadi sebuah gelombang laut. Berdasarkan
perhitungan ini dapat diprediksikan berbagai potensi energi dari gelombang laut
di berbagai tempat di dunia. Dari data tersebut, diketahui bahwa pantai barat
Pulau Sumatera bagian selatan dan pantai selatan Pulau Jawa bagian barat
berpotensi memiliki energi gelombang laut sekitar 40kw/m.
Pada dasarnya prinsip keria teknologi yang mengkonversi energi
gelombang laut menjadi energi listrik adalah mengakumulasi energi gelombang
laut untuk memutar turbin generator. Karena itu sangat penting memilih lokasi
yang secara topografi memungkinkan akumulasi energi. Meskipun penelitian
untuk mendapatkan teknologi yang optimal dalam mengkonversi energi
gelombang laut masih terus dilakukan, saat ini, ada beberapa alternatif teknologi
yang dapat dipilih.
Alternatif teknologi yang diperidiksikan tepat dikembangkan di pesisir
pantai selatan Pulau Jawa adalah teknologi Tapered Channel (Tapchan).
Prinsip teknologi ini cukup sederhana, gelombang laut yang datang
disalurkan memasuki sebuah salurah runcing yang berujung pada sebuah bak
penampung yang diletakkan pada sebuah ketinggian tertentu. Air laut yang
berada dalam bak penampung
dikembalikan ke laut melalui saluran yang terhubung dengan turbin
generator penghasil energi listrik. Adanya bak penampung memungkinkan aliran
air penggerak turbin dapat beroperasi terus menerus dengan kondisi gelombang
laut yang berubah-ubah. Teknologi ini tetap memerlukan bantuan mekanisme
pasang surut dan pilihan topografi garis pantai yang tepat. Teknologi ini telah
dikembangkan sejak tahun l985.
Alternatif teknologi pembangkit tenaga gelombang laut yang lebih
banyak dikembangkan adalah teknik osilasi kolom air (the oscillating water
column). Proses pembangkitan tenaga listrik dengan teknologi ini melalui 2
tahapan proses. Gelombang laut yang datang menekan udara pada kolom air
yang diteruskan ke kolom atau ruang tertutup yang terhubung dengan turbin
generator. Tekanan tersebut menggerakkan turbin generator pembangkit listrik.
Sebaliknya, gelombang laut yang meninggalkan kolom air diikuti oleh gerakan
udara dalam ruang tertutup yang menggerakkan turbin generator pembangkit
listrik.
Variasi prinsip teknologi ini dikembangkan di Jepang dengan nama
might whale technology. Di Skotiandia, Inggris Raya, telah dibangun
pembangkit tenaga gelombang laut yang digunakan yang menggunakan
teknologi ini. Pembangkit yang selesai dibangun pada tahun 2000 ini dilengkapai
listrik sampai 500 kW.
Selain itu, di Denmark dikembangkan pula teknologi pembangkit tenaga
gelombang laut yang disebut wave dragon, prinsip kerjanya mirip dengan
tapered channel. Perbedaannya pada wave dragon, saluran air dan turbin
generator diletakkan di tengah bak penampung sehingga memungkinkan
pembangkit dipasang tidak di pantai.
Pembangkit-pembankit tersebut kemudian dihubungkan dengan jaringan
transmisi bawah laut ke konsumen. Hal ini menyebabkan biaya instansi dan
perawatan pembangkit ini mahal. Meskipun demikian pembangkit ini tidak
menyebabkan polusi dan tidak memerlukan biaya bahan bakar karena sumber
penggeraknya energi alam yang bersifat terbarukan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sumber daya alam yang dapat di perbaharui diantaranya adalah
Perkebunan dan Peternakan. Di mana Perkebunan dan Peternakan adalah sumber
bahan pangan kita dan sebagian sebagai sumber mata pencaharian. Pertanian dan
perkebunan sangat penting bagi kehidupan kita, di sana terdapat bahan-bahan
pokok untuk kita memenuhi kebutuhan hidup.

B. Saran
Sumberdaya alam merupakan suatu kebutuhan bagi setiap makhluk
hidup,tanpa sumber daya alam manusia maupun makhluk hidup lainya akan sulit
untuk bertahan hidup,oleh karena itu kita sebagai manusia makhluk yang diberi
akal pikiran sewajibnya melestarikan dan menjaga sumber daya
alam,menggunakan dengan secukupnya serta memperbarui sumber daya alam
yang dapat diperbarui sehingga dapat terus kita nikmati hingga generasi
mendatang.            

C. Penutup
Alhamdulillah hirrobil alamin, atas terselesaikannya makalah ini dengan
baik. Akhirnya, makalah ini terselesaikan tepat waktu. Kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun atas makalah yang telah kami buat ini. Kami mohon
maaf karena masih banyak kesalahan yang terjadi dalam pembuatan makalah ini.
Sekian dan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai