Anda di halaman 1dari 10

STBM

SANITASI TOTAL
BERBASIS MASYARAKAT
SANITASI TOTAL
BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
Program STBM dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia
pada Agustus 2008 dengan Keputusan Kementerian Kesehatan No
852/MENKES/SK/IX/2008 yang diperkuat dengan Permenkes No 3
Tahun 2014. Program STBM menerapkan pemberdayaan masyarakat
dengan kombinasi metode pemicuan dan promosi yang bertujuan
untuk:
Ÿ Memperkuat budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada
masyarakat;
Ÿ Mencegah penyakit berbasis lingkungan.

SANITASI TOTAL adalah kondisi ketika suatu komunitas menerapkan 5


PILAR STBM
I. Tidak Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS);
II. MenCuci Tangan Pakai Sabun (CTPS);
III. Pengelolaan air minum dan makanan dengan cara yang aman
(PAMM-RT);
IV. Pengamanan sampah rumah tangga dengan benar (PSRT);
dan
V. Pengamanan limbah cair rumah tangga dengan aman (PLCRT)

Non-subsidi/swadaya masyarakat

Berbasis masyarakat
Tanggap kebutuhan
PRINSIP
DASAR Keberpihakan terhadap kelompok miskin
STBM
Keberpihakan pada lingkungan

Kesetaraan Jender

Berkelanjutan
STOP BABS PILAR 1

TIDAK ADA MASYARAKAT YANG BUANG AIR BESAR DI TEMPAT


TERBUKA/SEMBARANGAN (DI KEBUN, SUNGAI, SEMAK-SEMAK,
PANTAI, DLL.

PRINSIP-PRINSIP
PENDEKATAN PEMICUAN
PILAR 1
OPSI/PILIHAN JAMBAN

OPSI 1 OPSI 2 OPSI 3.1

LEHER ANGSA
PAKET PRAKTIS

CEMPLUNG PLENGSENGAN

OPSI 3.2 OPSI 3.3

LEHER ANGSA PAKET 3-1 LEHER ANGSA PAKET 3-3-1


CUCI TANGAN PILAR 2
PAKAI SABUN (CTPS)
PRINSIP DASAR CTPS
CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA AIR
YANG MENGALIR

CTPS YANG BENAR MENCEGAH:


80% penyakit infeksi umum
45% penyakit infeksi berat
GOLONGAN PENYAKIT INFEKSI DAPAT DICEGAH
DENGAN CTPS

6 WAKTU PENTING CTPS

1. Sebelum makan dan 4. Sebelum menyiapkan


memberi makan anak makanan

5. Sebelum memegang bayi


2. Setelah Buang Air Besar

3. Setelah menceboki anak

TIGA WAKTU CTPS YANG SANGAT PENTING 6. Setelah Kontak dengan Binatang
UNTUK MENGHINDARI TRANSMISI KUMAN
Cara Mencuci Tangan PILAR 2
Dengan Sabun Pada Air
Yang Mengalir
PILIHAN
1 2 3 SARANA CTPS

Cuci tangan dengan Gunakan sabun, Gosok telapak tangan,


air mengalir gosok hingga berbusa punggung tangan,
antara jari dan
bawah kuku

4 5 Pancuran dengan pedal

Bilas sampai bersih Keringkan dengan


lap yang bersih atau
kibas-kibaskan tangan

Keran
RUTE KONTAMINASI KUMAN

Gentong

Wadah dengan keran


PENGELOLAAN PILAR 3
AIR MINUM & MAKANAN
RUMAH TANGGA (PAMM-RT)
Pilihan Pengolahan Air Minum
Merebus
Ÿ Merebus adalah proses mematikan bakteri dan virus penyebab penyakit
dengan pemanasan;
Ÿ Semua bakteri dan virus mati setelah air dibiarkan mendidih selama 1-2
menit.

Filter keramik
Ÿ Penyaringan dengan keramik khusus yang dilapisi perak nitrat untuk
pengolahan air minum – menyaring bakteri dan mematikan bakteri secara
kimiawi (dengan lapisan perak nitrat);
Ÿ Kapasitas produksi 2 liter per jam.

Diinfeksi dengan sinar matahari (SODIS)


Ÿ SODIS adalah pengolahan air minum dengan penjemuran. Sinar ultraviolet
dan panas matahari mematikan bakteri dan virus di dalam air sehingga
aman untuk diminum;

Wadah Penyimpanan dan Cara Pengambilan Air Minum Yang Aman


Ø Air yang sudah diolah disimpan dalam
wadah yang bersih dan tertutup;
Ø Wadah yang aman adalah yang:
Ÿ lubang bagian atas kecil (berdiameter
tidak lebih dari 10 cm);
Ÿ dilengkapi kran atau saluran untuk
pengambilan air dengan aman;

Pengelolaan Makanan yang Aman


Enam kunci keamanan pangan:
Ø Menjaga kebersihan
Ø Memisahkan pangan matang dan pangan mentah
Ø Memasak dengan benar
Ø Menjaga pangan pada suhu aman
Ø Menggunakan air dan bahan baku yang aman
Ø Menutup makanan dengan kain dan/atau tutup saji atau alat
lain untuk menghindarkan makanan dari lalat dan debu
PENGAMANAN PILAR 4
SAMPAH RUMAH
TANGGA (PSRT)

PRINSIP UTAMA
Ÿ Meminimalkan resiko kesehatan;
Ÿ Sampah tidak menjadi tempat berkembang
biaknya binatang penyebab penyakit seperti
lalat, babi, anjing, dll.
Ÿ Mengedepankan prinsip 3R yaitu mengurangi
sampah (reduce), memakai ulang (reuse), dan
mendaur ulang (recycle).

RISIKO KESEHATAN SAMPAH


Disarikan dari brosur ‘Pengelolaan Sampah’, oleh Environmental Services Program, USAID
Sampah yang dibiarkan menjadi tempat mencari makan, dan
berkembang biak binatang penyebab penyakit:
Ÿ Lalat berkembang biak di tempat sampah:
- Pembawa utama kuman bakteri penyebab diare karena
mudah hinggap di makanan atau peralatan makan;
Ÿ Tikus dapat menyebabkan penyakit disentri dan diare;
Ÿ Kecoa, lipas, kutu, dan lain-lain;
Ÿ Nyamuk berkembang biak dalam genangan air di sekitar
sampah yang tercecer, dan dapat menyebabkan malaria
bahkan demam berdarah;
Ÿ Binatang yang besar akan senang membuang kotoran di
* Gambar diambil dari Modul 5 Perilaku
tempat sampah, Bersih dan Sehat oleh UNICEF,
John Hopkins Bloomberg School of Public
menyumbang pada jalur transmisi kuman penyebab Health,
Dinas Kesehatan Provinsi DIY dan Dinas
penyakit; Kesehatan Kabupaten Klaten.

Ÿ Sampah yang dibuang sembarangan menghambat saluran air:


- Menjadi genangan tempat berkembang biak bagi nyamuk penyebab malaria;
- Menyebabkan banjir. Air kotor yang mengandung kuman, kotoran dan bibit penyakit
akan masuk ke dalam rumah ketika terjadi banjir;
Ÿ Resiko pada anak:
- Tumpukan sampah sering menjadi tempat bermain anak sehingga anak mudah terkena
penyakit yang dibawa oleh sampah;
- Anak juga dapat terkena tetanus yang dapat mematikan hanya karena tergores oleh
logam bekas di tempat sampah.
PILAR 4
OPSI PENGAMANAN SAMPAH
Ÿ Dibuang dalam wadah yang tertutup
Ÿ Dibuang dalam lubang yang diberi tutup atau ditimbun
dengan tanah
Ÿ Belanja membawa kantong plastik sendiri
(REUSE), mengurangi kantong plastik (REDUCE)

Ÿ Layanan jasa pengangkutan


sampah (REDUCE)
Sampah diangkut dari rumah
dan biasanya dibuang ke
tempat pembuangan akhir.
Layanan biasanya ada di
wilayah perkotaan dan
pinggir kota.

Ÿ Dibuat kompos (RECYCLE)


Sampah dipisahkan antara sampah organik (yang bisa membusuk) dan non-
organik. Sampah organik diolah dengan proses pembusukkan, dengan pasokan
udara yang cukup, untuk menghasilkan pupuk kompos.

Ÿ Mendaur ulang sampah menjadi barang


yang bisa digunakan kembali (RECYCLE)
Sampah plastik kemasan bisa didaur
ulang menjadi tas, keranjang, dll.
PENGAMANAN
PENGAMANAN PILAR 5
PILAR 5
LIMBAH
LIMBAH CAIR
CAIR
RUMAH
RUMAH TANGGA
TANGGA
Air limbah dari dapur, kamar mandi, cucian, dll,
yang bukan dari jamban dan air hujan.

PRINSIP
Ÿ Tidak mencemari sumber air minum
(air permukaan maupun air tanah);
Ÿ Tidak menjadi media berkembang biaknya
binatang pembawa penyakit;
Ÿ Tidak mengotori permukaan tanah, menimbulkan
bau;

SARANA PENGAMANAN AIR LIMBAH


Ø Dikumpulkan untuk menyiram tanaman/dialirkan untuk menyiram tanaman;
Ø Dibuatkan konstruksi sederhana dengan bahan yang murah dan mudah didapat misalnya:
Ÿ Parit/pasangan pipa PVC:
- Parit adalah galian dangkal, bisa diplester dengan semen supaya lebih awet;
- Untuk mengalirkan air limbah dari sumber ke sumur resapan
Ÿ Sumur resapan:
- Lubang galian yang bisa diberi dinding dari batu/batu-bata/buis beton yang tidak
diplester, untuk menguatkan struktur;
- Dengan pengisi sumur berupa batu kali, pasir atau ijuk;
- Sumur resapan juga mengembalikan air ke dalam tanah, setelah air limbah disaring
pori-pori tanah
Ÿ Bak kontrol untuk menghindari penyumbatan pada aliran air limbah dari sumber ke
sumur resapan akibat benda padat yang terkandung dalam air limbah.

SUMUR RESAPAN DENGAN KERIKIL DAN BATU KALI


PEMELIHARAAN SARANA PENGELOLAAN AIR LIMBAH
1. Jangan membuang sampah ke
saluran (parit).
2. Bersihkan saluran dari sampah
secara rutin minimal 2 kali
seminggu.
3. Bersihkan saluran dari lumut secara
rutin minimal seminggu sekali.
4. Bila ada bagian yang rusak segera diperbaiki/diganti.

Anda mungkin juga menyukai