B. BIAYA REKOMENDASI
PUSKESMAS
No Deskripsi Jumlah
1 Penerbitan Rekomendasi 100.000 (PC)
2 Pembekalan Rekomendasi atau Asesmen Teknis atas 400.000 (PC & PD)
instrumen Praktik di Puskesmas
PENGURUS CABANG KABUPATEN PURWAKARTA
IKATAN APOTEKER INDONESIA
Jl. Veteran No. 27 C Kel. Nagri Kaler Kec. Purwakarta Kabupaten Purwakarta,
Jawa Barat Kode Pos 41115
No Keadaan
Ceklist Persyaratan/Ceklist Instrumen
Sesuai Perbaiki
1 Berita Acara Verifikasi Kesiapan Praktik Apoteker (rangkap 2)
2 Formulir permohonan rekomendasi*
3 KTP atau Surat Keterangan Domisili dari Kelurahan sesuai dengan
tempat praktik / kerja;
4 KTA atau SKK yang masih berlaku
5 Resi KTA (depan & belakang)
6 Sertifikat Kompetensi Apoteker
7 STRA dengan masa berlaku minimal 3 bulan sebelum berakhir
8 Ijazah Pendidikan Apoteker
9 SIPA yang masih berlaku/dimiliki (jika ada)
10 Surat Pernyataan Praktik Bertanggungjawab (SP2B)*
11 Surat pernyataan tentang kepemilikan SIPA*
12 SK sebagai Pegawai Puskesmas
13 Jadwal/Matriks Praktik Apoteker
14 Konfigurasi Imbalan dan Jasa
15 Perangkat Laporan Pelayanan
§ Catatan pengobatan pasien (PMR)
§ Dokumen pelayanan informasi Obat
§ Ruang/meja dan dokumen konseling
16 Perangkat Monitor Pelayanan
§ Dokumen Home Pharmacy Care
§ Dokumen Pemantauan Terapi Obat
§ Dokumen Monitoring Efek Samping Obat
17 Bukti Transfer pembayaran rekomendasi ke PC IAI Purwakarta
18 Denah fasilitas & denah Lokasi
19 Foto tampak depan/tengah fasilitas
20 Foto Ruangan Praktik Apoteker
21 SOP di Puskesmas
Mengetahui Purwakarta,…………………………………
Ketua IAI Cabang Kabupaten Purwakarta Tim Verifikasi Cabang
Lampiran
Untuk Pengajuan Rekomendasi ke-1
Bahwa saya,
Nama Apoteker :
NA IAI :
Bergabung di Cabang :
Sebagai :
Menyatakan dengan sungguh-sungguh akan menjalankan praktik sesuai jadwal tersebut di atas
secara konsisten dan bertanggungjawab
Mengetahui Purwakarta,…………………………………
Pengurus IAI Cabang Kabupaten Purwakarta Yang Menyatakan
Bahwa saya,
Nama Apoteker :
NA IAI :
Bergabung di Cabang :
JADWAL PRAKTIK
Petunjuk : (1) Isilah titik-titik dengan inisial Nama Apoteker Praktik yang ada di tiap siklus
(2) Isilah titik-titik dengan mencontreng untuk praktik anda.
Mengetahui Purwakarta,…………………………………
Pengurus IAI Cabang Kabupaten Purwakarta Yang Menyatakan
Lampiran
KONFIGURASI IMBALAN DAN JASA
SEBAGAI APOTEKER PENANGGUNGJAWAB
Sebagai berikut :
Purwakarta, ___________________________
Pimpinan Fasilitas Yang Menyatakan
(________________________________) (____________________________________)
Sebagai berikut :
Purwakarta, ___________________________
Pimpinan Fasilitas Yang Menyatakan
(________________________________) (____________________________________)
Rekomendasi
Pengelola Sarana Pelayanan Kefarmasian
(Apotek/Klinik/Rumah Sakit) (Pilih)
PENGURUS CABANG
KABUPATEN PURWAKARTA
2019
PENGURUS CABANG KABUPATEN PURWAKARTA
IKATAN APOTEKER INDONESIA
Jl. Veteran No. 27 C Kel. Nagri Kaler Kec. Purwakarta Kabupaten Purwakarta,
Jawa Barat Kode Pos 41115
Nama Lengkap :
Nomor Anggota IAI :
Himpunan Seminat :
Sertifikat Kompetensi :
Nama Tempat Praktik :
Alamat Tempat Praktik :
Demikian Berita Acara Serah Terima ini kami buat sesungguhnya dengan Penuh tanggung jawab.
Mengetahui,
Ketua PC IAI Kabupaten Purwakarta
Saksi – saksi
PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
REKOMENDASI SURAT IZIN PRAKTIK APOTEKER
Menimbang :
a. Bahwa dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun
2016 tentang Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 889 / PER /
MENKES / V / 2011 Tentang Registrasi, Izin Kerja, dan Izin Praktik Tenaga
Kefarmasian maka, Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker
Indonesia Nomor: PO.005/PP.IAI/1418/V/2015 Tentang Peraturan
Organisasi Tentang Rekomendasi Izin Praktik atau Kerja Ikatan Apoteker
Indonesia, dipandang tidak relevan lagi;
Hal 1 dari 17
Pertama : Peraturan Organisasi tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi
Surat Izin Praktik Apoteker dari Ikatan Apoteker Indonesia ini menjadi
ketentuan yang mengikat bagi Anggota maupun Pengurus Ikatan Apoteker
Indonesia.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diperbaiki apabila
terdapat kekeliruan.
Ditetapkan di : Yogyakarta
Pada tanggal : 27 September 2016
PENGURUS PUSAT
IAKATAN APOTEKER INDONESIA
Drs. H. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri Roestam, S. Si., Apt
NA. 23031961010827 NA. 29111970010829
Hal 2 dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO. 002/PP.IAI/1418/IX/2016 Tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi
Surat Ijin Praktik Apoteker
PERATURAN ORGANISASI
TENTANG
REKOMENDASI SURAT IZIN PRAKTIK APOTEKER
IKATAN APOTEKER INDONESIA
A. KETENTUAN UMUM
Hal 3 dari 17
B. TATA CARA MEMPEROLEH REKOMENDASI SURAT IZIN PRAKTIK
APOTEKER
1. Pemohon mengajukan surat permintaan rekomendasi SIPA kepada PC IAI
setempat dengan mengisi Formulir Permohonan Rekomendasi Surat Izin Praktik
Apoteker.
2. Surat Permintaan Rekomendasi harus melampirkan dokumen sebagai berikut:
a. Fotokopi dokumen identitas dan profesi, yaitu:
i. KTP atau Surat Keterangan Domisili dari Kelurahan sesuai dengan
tempat praktik / kerja;
ii. KTA atau SKK yang masih berlaku;
iii. SERKOM Apoteker dengan masa berlaku minimal 3 bulan sebelum
berakhir;
iv. STRA dengan masa berlaku minimal 3 bulan sebelum berakhir; dan
v. Melampirkan SIPA yang masih berlaku (jika ada)
b. Surat Pernyataan Praktik Bertanggungjawab (SP2B), bermaterai cukup
(dipilih sesuai rencana praktik):
i. Untuk melaksanakan Praktik Apoteker bidang Pengelolaan
Sarana/Prasarana Apotek; atau
ii. Untuk melaksanakan Praktik Apoteker bidang Pelayanan Kefarmasian
di Apotek / Klinik / Puskesmas / Rumah Sakit; atau
iii. Untuk melaksanakan Praktik Apoteker bidang Pengelolaan Perbekalan
Kefarmasian di Instansi Pemerintah / Industri Farmasi / Industri Obat
Tradisional / Industri Kosmetika / Distributor;
c. Surat Pernyataan Terkait Sarana/Prasarana/Permodalan (SPTSP2)
bermaterai cukup, yang terdiri dari:
i. Daftar SIPA yang telah dimiliki dengan keterangan jam praktik dan
alamat Praktik-nya beserta lampiran dokumen fotokopi SIPA-nya
(kecuali di sarana pelayanan kefarmasian dengan sistem gilir kerja);
dan
d. Kepemilikan Modal Sendiri (bagi pemohon sebagai pemilik sarana apotek)
atau Izin / kerjasama pemanfaatan sarana untuk Praktik Pelayanan
Kefarmasian dari penanggungjawab sarana (bagi pemohon bukan sebagai
pemilik / penanggungjawab sarana).
Hal 4 dari 17
e. Akte Notaris Perjanjian Kerjasama Apoteker dengan Investor (bagi
Apoteker dengan modal milik pihak lain) di Apotek atau Klinik.
B. KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Rekomendasi SIPA hanya diberikan kepada Apoteker anggota IAI.
2. Permohonan permintaan Rekomendasi SIPA oleh anggota ditujukan kepada PC
IAI setempat dimana praktik apoteker akan dilaksanakan.
3. Penerbitan Rekomendasi SIPA ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat dimana PC IAI tersebut berada dan memberikan
tembusan kepada PD IAI sebagai laporan.
4. Masa berlaku Rekomendasi SIPA selama 6 (enam) bulan.
5. Penerbitan Rekomendasi SIPA oleh PC IAI diselesaikan dalam waktu paling lama
7 (tujuh) hari kerja sejak berkas diterima dengan persyaratan telah lengkap.
6. Proses permohonan Rekomendasi SIPA dapat dilakukan secara online.
7. Setiap permohonan Rekomendasi SIPA dikenakan biaya maksimal sebesar Rp.
100.000., (seratus ribu rupiah).
Ditetapkan di : Yogyakarta
Pada tanggal : 27 September 2016
PENGURUS PUSAT
IAKATAN APOTEKER INDONESIA
Drs. H. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri Roestam, S. Si., Apt
NA. 23031961010827 NA. 29111970010829
Hal 5 dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor : PO. 002/PP.IAI/1418/IX/2016 Tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi
Surat Ijin Praktik Apoteker
Contoh
Kepada Yth.
Ketua PC IAI ……………………………………………………
Bersama ini saya mengajukan permohonan rekomendasi ijin praktik dengan data
sebagai berikut :
A. Data Pemohon
Nomor
KTP
No.KTA
Nama
Lengkap
Gelar
(Tanggal-Bulan-Tahun)
Tempat/Tgl/lahir - -
Alamat
(sesuai KTP)
Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kab/Kota
Provinsi
Handphone
Email
No.STRA
Masa Berlaku s/d -
-
No.Sertifikat
Kompetensi
Masa Berlaku s/d -
-
Hal 6 dari 17
B. DATA SARANA KEFARMASIAN
Nama Sarana
Alamat lengkap
Desa/Kelurahan
Kecamatan
Kab/Kota
Provinsi
Praktik Apotek, SIPA untuk mengurus SIA & untuk praktik pelayanan
Apoteker sebagai kefarmasian
Bidang
Hal 7 dari 17
c. Izin/kerjasama dengan penanggungjawab sarana (bagi pemohon bukan sebagai
penanggungjawab sarana).
6. Fotokopi Akte Notaris Perjanjian Kerjasama dengan Pemilik Sarana (bagi Apoteker
dengan modal milik pihak lain/investor).
………………………………………….,
…………………..
(nama kota/kab , tanggal)
Pemohon,
……………………………………………………………
lembar pertama untuk pengurus
Hal 8 dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor: PO. 002/PP.IAI/1418/IX/2016 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi
Surat Ijin Praktik Apoteker
Contoh
Pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta dalam
keadaan sadar tanpa paksaan dari siapapun.
Demikianlah pernyataan ini saya buat untuk saya laksanakan dengan sepenuh hati.
....................................., .........................
Kota tempat membuat pernyataan, tanggal-bulan-
tahun.
materai Rp.6.000,-
............................................
Hal 9 dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor: PO. 002/PP.IAI/1418/IX/2016 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi
Surat Ijin Praktik Apoteker
Contoh
SURAT PERNYATAAN
TENTANG KEMPEMILIKAN
SURAT IZIN PRAKTIK APOTEKER (SIPA)
Dengan sebenar-benarnya menerangkan bahwa saya telah memiliki Surat Izin Praktik
Apoteker (SIPA) sebanyak …… dokumen, dengan uraian sebagai berikut:
2.
3.
Hal 10 dari 17
....................................., .........................
Kota tempat membuat pernyataan, tanggal-bulan-
tahun.
materai Rp.6.000,-
................................................
*) Jenis Praktik:
Praktik Pengelolaan Sarana/Prasarana Apotek (APA)
Praktik Pelayanan Kefarmasian
Praktik Perbekalan di Instansi Pemerintah/Industri/Distributor
Praktik Pengembangan Obat, Bahan Obat, dan Obat Tradisional (peneliti)
Hal 11 dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor: PO.002/PP.IAI/1418/IX/2016 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi
Surat Ijin Praktik Apoteker
Contoh
SURAT PERNYATAAN
KEPEMILIKAN MODAL
Dengan ini menyatakan bahwa saya adalah pemilik modal Apotek*) tempat saya akan
melaksanakan praktik kefarmasian.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta
dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari siapapun.
....................................., .........................
Kota tempat membuat pernyataan, tanggal-bulan-
tahun.
materai Rp.6.000,-
................................................
Hal 12 dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor: PO.002/PP.IAI/1418/IX/2016 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi
Surat Ijin Praktik Apoteker
Contoh
Sebagai PIHAK KEDUA, bertindak sebagai yang memanfaatkan sarana dan prasarana.
Bahwa saya sebagai PIHAK PERTAMA memberi izin kepada/bersepakat dengan*)
PIHAK KEDUA dalam hal pemanfaatan sarana dan prasarana fasilitas kefarmasian.
Hal 13 dari 17
(jika ada klausul lain dapat ditambahakan) ........…………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
....................................., .........................
Kota tempat membuat pernyataan, tanggal-bulan-
tahun.
Hal 14 dari 17
Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
Nomor: PO.002/PP.IAI/1418/X/2016 tentang Peraturan Organisasi Tentang Rekomendasi Ijin
Praktik atau Kerja
.......................................................................................
Hal 15 dari 17
.......................................................................................
No. Handphone :
.......................................................................................
Alamat email :
.......................................................................................
……………………………………………………………………………………
....................................., .........................
Kota tempat membuat pernyataan, tanggal-bulan-
tahun.
Hal 16 dari 17
Ketua Sekretaris,
................................................ ...............................................
Catatan :
*) pilih yang sesuai dan hapus yang tidak dipilih
- Surat Rekomendasi izin praktik/kerja ini dibuat 3 (tiga) rangkap dengan rincian:1
(satu) rangkap untuk pemohon, 1 (satu) rangkap untuk Pengurus Daerah sebagai
laporan dan 1 (satu) rangkap untuk Arsip Pengurus Cabang.
- Surat rekomendasi izin praktik/kerja yang tidak dipergunakan harus dikembalikan
kepada Pengurus Cabang yang menerbitkannya selambat-lambatnya 6 (enam)
bulan sejak diterbitkannya surat tersebut.
Hal 17 dari 17
CONTOH CARA PEMBUATAN INSTRUMEN POKOK PROFESI
DI FASILITAS PELAYANAN KEFARMASIAN
Instrumen Profesi lain yang lebih tepat dapat dibuat sesuai keperluan.
Sebagai berikut :
1. Format Kop dan Nomor Surat Pesanan
Surat Pesanan merupakan bagian dari dokumen rahasia kefarmasian fasilitas. Setiap Apoteker
Pemegang SIP di fasilitas yang berizin berwenang melakukan pemesanan dan menandatangani
Surat Pesanan untuk keperluan di fasilitas tersebut. Tiap Apoteker pemesan harus memastikan
bahwa pemesanan ‘barang’ telah terkonfirmasi serta telah mengikuti aturan yang dibenarkan
oleh peraturan perundangan.
NAMA FASILITAS
Nomor dan tanggal berakhir Izin Fasilitas
Alamat dan notelp Fasilitas
SURAT PESANAN
Nomor SP : .................................
Kepada :
Apoteker .....................................................
Di PBF ........................................................
Kota, tanggal.......................................
Stempel Apotek Apoteker Pemesan,
Tandatangan basah + Stempel SIP Pemesan
Contoh Penomoran SP :
Tujuan : untuk memastikan kebenaran pesanan dan mencegah pemalsuan/penyalahgunaan SP
a. Nomor SP terdiri dari 4 elemen : nomor urut SP// inisial nama Apoteker +5 digit terakhir NA IAI//nomor awal SIP
Apoteker dan inisial kab/kota.
b. Contoh : 024.SW-02534.127-BGRKT, dibaca : SP Nomor 024 oleh Apoteker Sri Wulandari dengan anggota IAI
nomor 02534 dan SIPA nomor 127 oleh Dinas/Pemda Kota Bogor.
Untuk Nama Apoteker perlu diikuti dengan nomor anggota IAI karena nomor tersebut bersifat unik dan permanen
bagi yang bersangkutan, serta untuk membedakannya dengan inisial yang serupa (misal : Sri Wahyuni, Sri Wahyono,
dll)
Nomor SP perlu dibuat sedemikian pribadi (melekat pada Apoteker) agar hanya dapat dibuat dan dibaca oleh “para
pihak berwenang” [apoteker pembuat, apoteker tertuju, admin PBF serta Pemerintah (BBPOM Setempat)]. Juga
untuk memudahkan dalam penelusuran.
2. Format Kop dan Penulisan Salinan Resep
Resep merupakan instrumen komunikasi profesi antara pribadi dokter, apoteker dan pasien. Oleh
karena itu, Kop pada naskah Salinan Resep harus menampilkan Nama Apoteker beserta
legalitasnya sebagai bagian utama. Salinan Resep merupakan instrumen komunikasi profesi antar
Apoteker dengan pasien dalam keadaan tertentu. Salinan Resep merupakan bagian dari dokumen
rahasia kefarmasian. Hanya Apoteker ber-SIP yang berwenang (atasnama diri sendiri) yang dapat
melakukan penandatanganan atas Salinan Resep yang dibuat untuk keperluan yang dapat
dibenarkan oleh Peraturan. Apoteker tidak dibenarkan asal membuat Salinan Resep hanya atas
dasar permintaan pasien atau kepentingan pragmatis lainnya (untuk menghindari
penyalahgunaan). Salinan Resep harus berdasarkan pertimbangan profesi, misal :
a. Obat tidak sedang tersedia di fasilitas (tandai dengan nedet atas obat dimaksud)
b. Obat dengan tanda iter pada Resep Asli.
a.
NAMA APOTEKER
Nomor dan tanggal berakhirnya SIP + no.HP
(hak spesifik utk setiap Apoteker, tidak selalu APJ)
Nama, Alamat dan notelp Fasilitas
SALINAN RESEP
Apoteker tidak dibenarkan menuliskan dan/atau melayani Salinan Resep yang mencantumkan :
a) Obat-obat Narkotika dan OKT dan sejenisnya yang diatur oleh Pemerintah.
b) Obat dengan tanda ne-iter
c) Obat-obat yang telah diserahkan sesuai permintaan Resep Asli. Atau obat pada Salinan
Resep telah ditandai dengan det.
d) Pembatas lain yang ditentukan oleh Pemerintah/Peraturan
Apoteker harus menyusun SOP secara tegas agar tidak terjadi penyerahan obat-obat keras dan
yang sejenisnya (On Prescription only) tanpa didasari Resep, karena merupakan tindakan
pelanggaran serius terhadap UU Obat Keras.
Untuk keperluan etis, kemudahan penelusuran dan lain-lain, disarankan agar setiap obat pada
Resep diberi Nomor R/ serta didokumentasi mengenai nama/merk obat, nama pabrik dan nomor
batch serta jumlah yang diserahkan ke dalam Buku Log tersendiri yang terpelihara baik.
Nomor R/ : ...................
Penyerahan obat-obat keras dan yang sejenisnya tanpa disertai Etiket Apoteker adalah tindakan
illegal yang tidak dibenarkan oleh peraturan perundangan serta membahayakan perlindungan
hukum dan keselamatan pasien/publik.
4. Format Stempel
Stempel Fasilitas maupun Stempel SIP Apoteker sangat penting. Stempel fasilitas untuk
mempertegas legalitas dan tanggungjawab fasilitas/lembaga atas fisik barang-barang di
dalamnya meskipun untuk dapat mengadakannya diperlukan legalitas SIP APJ yang sah.
Sedangkan Stempel SIP Apoteker sangat penting untuk mempertegas legalitas Salinan Resep dan
lainnya yang dibuat serta untuk tujuan komunikasi dan pertanggungjawaban lain profesi
Apoteker di fasilitas tersebut.
PETUNJUK/CATATAN :
1) Rancang dan buatlah Instrumen Profesi sebagaimana contoh di atas pada fasilitas Anda segera
setelah SIPA diterbitkan oleh Pemda/Dinkes setempat.
2) Bila Apoteker berpindah dan/atau legalitas Apoteker tidak lagi dapat dipergunakan di fasilitas,
maka segala instrumen profesi tidak dapat dipergunakan oleh siapapun untuk tujuan apapun.
Untuk itu, semua instrumen profesi harus diamankan oleh Apoteker yang bersangkutan dan/atau
dimusnahkan (dibawah perlindungan Organisasi Profesi/PC).