Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN KELAINAN

KONGENITAL SISTEM DIGESTIVE

“ASKEP LABIO PALATOSCISIS”

1. Widya Pratama Hariadi

2. Ferry evanasetyo

3.M. Fuad Faerozi

KEPERAWATAN ANAK II

PRODI S1 KEPERAWATAN 5A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

Jln. Harapan no.5 lenteng agung Jakarta selatan 12610


9

F. Patway

Faktor genetic Insifusiensi Pengaruh obat Factor lingkungan Infeksi virus


Kelainan Zat untuk tumbuh teratogenik Zat kimia, radioaktif klamidal
kembang

Gx metabolik

Mosedrm tidak terbentuk pada trimester 1


kehamilan

LABIO PALATOSKISIS

Sistem pencernaan Sistem pernafasan

Ada celah pada bibir dan Ada celah pada bibir dan
palatum palatum

Spinter di muara tuba eustachia Distorsi nasal


terganggu

Tidak dapat menghisap

Dispenea dan maloklusi

- Aspirasi
Nutrisi kurang dari kebutuhan
Perubahan
- Resiko tinggi infeksi
10

dampak hospitalisasi

Keluarga
Anak

Pre Op Post Op Keluarga

- Cemas -Perubahan nutrisi kurang dari -cemas


kebutuhan

- Ketegangan -ketegangan
-nyeri
- Perbahan nutrisi kurang -kurang pengetahuan
dari kebutuhan -resiko tinggi trauma insisi
pembedahan -koping tidak efektif
-aspirasi
-resiko tinggi infeksi
  

I. Asuhan Keperawatan
1. PENGKAJIAN

DS :

- Pasien mengeluh susah menelan

- Pasien menegeluh tidak nafsu makan

DO :

- Terdapat belahan pada bibir

- Terlihat kurus

- Terdapat celah ( terbukanya langit langit )

- Palato lunak dan keras

- Ada celah pada tekak

2.    DIAGNOSA KEPERWATAN

a.    Prabedah
1) Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan
gangguan dalam pemberian makan
2)  Risiko infeksi yang berhubungan dengan kelainan
3)  Risiko perubahan peran orang tua yang berhubungan dengan stres akibat
hospitalisasi
4)  Ansietas (orang tua) yang berhubungan dengan pembedahan
b.    Post-bedah
1)    Ketidakefektifan jalan napas yang berhubungan dengan efek anestesia, edema
pascaoperasi, serta produksi lendir yang berlebihan

2)    Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan


teknik pemberian makan yang baru dan perubahan diet pascaoperasi

3)    Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan insisi bedah

4)    Nyeri yang berhubungan dengan pembedahan

5)    Defisit pengetahuan yang berhubungan dengan perawatan di


No Diagnosa keperawatan NOC NIC
PRE – OPRASI Setelah dilakukan selama 3x24jam, a. tentukan status gizi pasien
diharapkan pasien membaik dengan dan kemampuan untuk
1 Ketidakseimbangan idikator : memenuhi kebutuhan gizi
nutrisi berhubungan b. beri obat obatan sebelum
dengan kurangnya Nafsu makan : asupan nutrisi tidak makan ( misalnya penghilang
asupan makanan cukup untuk memenuhi kebutuhan sakit, antiemetic,) jika
metabolik diperlukan
Saat c. pastikan makanan disajikan
Inticator Target
dikaji dengan cara yang menarik pada
a.hasrat/ 2 5 suhu yang paling cocokuntuk
keinginan konsumsi secara optimal
untuk makan d. berikan pilihan makanan
b.mencari 3 5 sambil menawarkan bimbingan
makan terhadap pilihan yang lebih
c.menyenagi 4 5 sehat jika diperlukan.
makanan e. anjurkan pasien terkait
d.merasakan 3 5 dengan kebutuhan makanan
makanan tertentu berdasarkan
perkembangan atu usia
Keterangam :
(misalnya peningkatan
1. sangat terganggu
kalsium, protein, cairan dan
2.banyak terganggu
kalori untuk wanita menyesui,
3. cukup terganggi
peningkatan asuhan serat untuk
4. sedikit terganggu
mencegah konstipasi pada
5. tidak terganggu
orang dewasa yang lebih tua)

PRE – OPERASI a. Tentukan kemampuan pasien


2
Risiko aspirasi dengan Setelah dilakukan selama 3x24jam, untuk memfokuskan
factor resiko diharapkan pasien membaik dengan perhatian pada belajar /
gangguan menelan idikator : melakukan tugas makan dan
menelan
Pencegahan aspirasi beresiko b. hilangkan distraksi dari
masuknya sekresi gastrointestinal, lingkungan sekitar sebelum
sekresi orofaringal, zat padat, atau bekerja dengan pasien
cairan kedalam saluran trakeobronkial dalam proses belajar
menelan
Saat Targ c. bantu pasien untuk duduk
Indicator
dikaji et tegak (sebisa mungkin
a.mengidentifikasi 2 5 mendekati 90 derajat) untuk
factor kaktor makan/latihan makan
risiko d. bantu pasien untuk
b.menghindari 3 5 menempatkan makanan ke
factor kator risiko mulut bagian belakang dan
c.mempertahankan 2 5 bagian yang tidak sakit
kebersihan mulut e. sediakan sesi praktek
terjadwal bagi
keluarga/pemberi
perawatan, juka diperlukan
Keterangan
1. tidak pernah dilakukan
2. jarang dilakukan
3. kadang kadang dilakukan
4. sering dilakukan
5. dilakukan secara konsisten
POST - OPERASI Setelah dilakukan selama 3x24jam, a. bersihkan lingkungan
diharapkan pasien membaik dengan dengan baik setelah
3 Risiko infeksi idikator : digunakan untuk setiap
berhubungan dengan pasien
malnutrisi kontrol resiko : beresiko terserang b. anjurkan pasien mengenai
organism pathogen teknik mencuci tangan
Indicator Saat target dengan tepat
dikaji c. ganti peralatan perawatan
a. mencari 2 5 perpasien sesuai protocol
informasi terkait institusi
kontrol infeksi d. jaga sistem tertutup saat
b.mengidentifika 2 5 melakukan monitor
si factor resiko hemodinamik invasive
infeksi e. alokasikan kesesuaian luas
c.mengenali 3 5 ruang per pasien, seperti
factor resiko yang diindikasikan oleh
individu terkait pedoman pusat
infeksi pengendalian dan cegahan
d. mengetahui 3 5 penyakit
konsekuesi
terkait infeksi

Keterangan :
1 tidak pernah menunjukan
2 jarang menunjukan
3 kadang kadang menunjukan
4 sering menunjukan
5 secara konsisten menunjukan
POST - OPERASI Setelah dilakukan selama 3x24jam, a.tentukan kebutuhan frekuensi
diharapkan pasien membaik dengan untuk melakukan
4 Nyeri berhubungan idikator : pengkajian ketidaknyamanan
dengan agens cedera pasien dan
biologis , missal Status kenyamanan : keseluruhan rasa mengimplementasikan
infeksi nyaman dan keamanan individu secara rencana monitor
fisik, b. pastikan perawatan analgesic
Saat Targ bagi pasien dilakukan dengan
Inicator
dikaji et pemantauan yang ketat
a. kontrol terhadap 3 5 c. kendalikan factor lingkungan
kerja yang dapat mempengaruhi
b.kesejahteraan 4 5 respon pasien terhadap
psikologis ketidaknyamanan
c. dukungan social 3 5 d. observasi adanya petunjuk
dari temen nonverbal mengenai
temen ketidaknyamanan terutama
d. hubungan sosial 4 5 pada mereka yang tidak dapat
berkomunikasi secara efektif

Keterangan :
1 sangat terganggu
2 banyak terganggu
3 cukup terganggu
4 sedikit terganggu
5 tidak terganggu
Dot khusus

18
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, E., Marilyn. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3.EGC : Jakarta.

Betz, Cecily, dkk. 2002. Buku Saku Keperawatan Pedriatik. Jakarta ; EEC.

Hall and Guyton, 1997, Fisiologi Kedokteran, EGC : Jakarta.

Noer Sjaifullah H. M, 1999, Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, FKUI, Jakarta.

Hidayat, Aziz Alimul. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba
Medika.

Nelson. 1993. Ilmu Kesehatan Anak bagian 2. Jakarta; Fajar Interpratama.

Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EEC.

Smeltzer C. Suzanne, Bare G. Brendo, 2002, Keperawatan Medikal Bedah, vol. 3,


EGC : Jakarta.

Speer, Kathleen Morgan. 2007. Rencana Asuhan Keperawatan Pediatrik. Jakarta:


EGC

Wilkinson, J.M, 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC. EGC: Jakarta.

Wong, Dona L.2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pedriatik. Jakarta : EEC.

19

Anda mungkin juga menyukai