Anda di halaman 1dari 11

Nama : Innayah Wulandari

Nim : 1905082071
Kelas : Ak – 2E
Mata Kuliah : Statistika Deskriktif
Prodi : Akuntansi

1. Pengertian angka indeks dan jenisnya.


Jawab :

1. Pengertian
Angka indeks merupakan suatu ukuran statistik yang menunjukkan perubahan suatu variabel
atau sekumpulan variabel yang berhubungan satu sama lain, baik pada waktu atau tempat yang
sama atau berlainan. Angka indeks adalah angka relatif yang dinyatakan dalam
persentase.Biasanya untuk kesederhanaan, bentuk persentase bisa dihilangkan.Dalam bidang
ekonomi, pada dasarnya terdapat tiga macam angka indeks.

Angka indeks merupakan sebuah alat angka matematik yang digunakan untuk menyatakan
tingkat harga, volume perniagaan dan sebagainya dalam periode tertentu, dibandingkan dengan
tingkat harga, volume perniagaan suatu periode dasar, yang nilainya dinyatakan dengan
100.Sedangkan menurut Samsubar Saleh, angka indeks merupakan suatu analisis data statistik
yang terutama ditujukan untuk mengukur berapa besarnya fluktuasi perkembangan harga dari
berbagai macam komoditas selama satu periode waktu tertentu.Dalam suatu analisis
perekonomian, angka indeks mempunyai peranan yang sangat besar, karena dapat digunakan
untuk mengetahui besarnya laju inflasi mapun deflasi yang terjadi di negara tertentu.

Angka indeks dapat sebagai indikator yang penting untuk menentukan kebijakan apa yang harus
diambil oleh pemerintah guna mengatasi permasalahan dalam perekonomian. Misalnya, dengan
mengetahui perkembangan produksi suatu produk tahun sekarang dibandingkan produksi tahun
yang lalu atau perkembangan penduduk tahun sekarang dibandingkan tahun yang lalu, maka
pemerintah akan dapat mengambil kebijakan untuk mengembangkan produksi produk tersebut
dan mengatasi pertumbuhan penduduk yang terlau cepat.

Dalam menghitung angka indeks, waktu atau tahun yang lalu disebut sebagai tahun dasar (base
periods atau base year), yaitu waktu atau tahun yang dijadikan dasar untuk menentukan
perkembangan suatu harga atau berfungsi sebagai waktu atau tahun pembanding. Penentuan
tahun dasar untuk menghitung angka indeks perlu memperhatikan tiga faktor, yaitu: a) Tahun
dasar hendaknya dipilih pada waktu kondisi perekonomian yang relatif stabil; b) Jarak antara
tahun dasar dengan tahun sekarang tidak terlalu jauh; dan c) Penentuan tahun dasar hendaknya
memperhatikan kejadian-kejadian penting, misalnya tahun pada saat terjadinya kenaikan harga
BBM, kenaikan tarif dasar listrik dan lain-lain.

Angka indeks adalah nilai relatip dengan angka dasar 100 persen atau perkalian 100
persen.Angka indeks dipakai sebagai indikator perubahan satu atau bermacam-macam hal
tertentu.Angka indeks penting untuk kegiatan bisnis dan ekonomi.Dari angka indeks dapat
diketahui maju mundurnya atau naik turunnya suatu usaha atau kegiatan.Jadi tujuan pembuatan
angka indeks sebetulnya adalah untuk mengukur secara kuantitatif terjadinya perubahan dalam
dua waktu yang berlainan misalnya indeks harga untuk mengukur perubahan harga (berapa
kenaikannya atau penurunannya), indeks produksi untuk mengetahui perubahan yang terjadi
dalam kegiatan produksi, indeks biaya hidup untuk mengukur tingkat inflasi, dll.
REPORT THIS AD

Indeks harga sangat diperlukan dalam kegiatan ekonomi suatu negara, sebab kenaikan atau
penurunan harga merupakan informasi penting untuk mengetahui perkembangan ekonomi. Harga
yang berlaku di pasar merupakan indeks harga konsumen, yang sangat penting untuk
menentukan kebijakan perekonomian di masa yang akan datang.

2.  Jenis – jenis Angka Indeks

1. Angka Indeks Harga (Price Relative)

Indeks harga adalah angka yang menunjukkan perubahanmengenai harga-harga barang, baik
harga untuk satu macam barang maupun berbagai macam barang, dalam waktu dan tempat yang
sama atau berlainan.

1. Angka Indeks Jumlah (Quantity Relative)

Indeks jumlah adalah angka yang menunjukkan perubahanmengenai jumlah barang sejenis atau
sekumpulan barang yang dihasilkan, digunakan, diekspor, dijual, dan sebagainya untuk waktu
dan tempat yang sama ataupun berlainan.

1. Angka Indeks Nilai (Value Relative)

Indeks nilai adalah angka yang dapat dipergunakan untukmengetahui nilai mengenai barang
yang sejenis atau sekumpulan barang dalam jangka waktu yang diketahui.
Contoh soal:
Bila harga barang tahun 2002 adalah Rp8.000,00 per kilogram, kemudian pada tahun 2003
menjadi Rp10.000,00 per kilogram, maka indeks harga barang tersebut pada tahun 2003 adalah
sebagai berikut.

10.000/8.000 x 100% = 125%

Jadi, harga barang pada tahun 2003 mengalami kenaikan sebesar 25%.

Peranan indeks harga dalam ekonomi antara lain sebagai berikut.

1. Indeks harga merupakan petunjuk atau barometer dari kondisi ekonomi umum. Hal ini
mengandung maksud sebagai berikut. *) Indeks harga grosir dapat menggambarkan
secara tepat tentang tren perdagangan. *) Indeks harga diterima petani dapat
menggambarkan kemakmuran di bidang agraria.
2. Indeks harga umum merupakan pedoman bagi kebijakan dan administrasi perusahaan.
3.  Indeks harga dapat dipergunakan sebagai deflator, maksudnya bahwa pengaruh
perubahan harga dapat dihilangkan dengan cara membagi nilai tertentu dengan indeks
harga yang sesuai. Proses ini dinamakan proses deflasi dan pembaginya disebut deflator.
4. Indeks harga dapat dipakai sebagai pedoman bagi pembelian barang-barang. Maksudnya
ialah harga barang yang dibeli dapat dibandingkan dengan indeks harga eceran atau
indeks harga grosir agar dapat diukur efisiensi pembelian barangbarang yang
bersangkutan.
5.  Indeks harga barang-barang konsumsi merupakan pedoman untuk mengatur gaji buruh
atau menyesuaikan kenaikan gaji buruh pada masa inflasi.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), adapun jenis –jenis angka indeks adalah:

1. Angka indeks perdagangan besar.


2. Angka indeks konsumen.
3. Angka indeks harga sembilan bahan pokok.

Beberapa  kemungkinan dalam penghitungan indeks harga, yaitu:

 jika indeks harga > 1, berarti harga mengalami kenaikan;


 jika indeks harga < 1, berarti harga mengalami penurunan;
 jika indeks harga = 1, berarti harga tetap (tidak naik dan tidak turun).

3.  Penyusunan Indeks Harga


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangkapenyusunan atau perhitungan angka
indeks, yang nantinya dapat digunakan sebagai data yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angka
indeks atau indeks harga di antaranya sebagai berikut.

1. Perumusan Tujuan Penyusunan Angka Indeks

Penyusunan angka indeks bertujuan untuk mengukur perubahan atau membandingkan perubahan
antara variabelvariabel ekonomi dan sosial. Dalam menyusun angka indeks perlu dirumuskan
tentang apa yang akan diukur, bagaimana cara mengukur, dan untuk apa pengukuran tersebut
dilakukan.

1. Sumber dan Syarat Perbandingan Data

Penyusunan indeks harga selama periode tertentu membutuhkan data, baik jumlah produksi
maupun harga barang dari tahun-tahun yang bersangkutan. Dalam hal ini harus ditentukan
macam-macam barang yang akan dimasukkan dalam penghitungan angka indeks. Kesulitan
utama dalam penyusunan angka indeks adalah memilih komponen yang termasuk sekumpulan
variabel yang akan dipertimbangkan. Misalnya indeks bahan makanan, pilihlah jenis bahan
makanan yang sering digunakan oleh masyarakat umum, akan tetapi pemilihan jenis barang
harus representatif (dapat mewakili). Cara ini biasa disebut judgment sampling (metode sampel).

1. Pemilihan Periode Dasar


Periode dasar atau tahun dasar (base year/basic year) adalah periode atau tahun yang angka
indeksnya 100 atau 100%, sedangkan tahun berikutnya sebagai tahun tertentu (given year).
Adapun cara pemilihan periode dasar dapat kamu lihat pada contoh berikut ini.

Diketahui angka indeks dari tahun 2000 sampai 2003, yaitu:


– tahun 2000 = 100,
– tahun 2001 = 110,
– tahun 2002 = 115, dan
– tahun 2003 = 120.

Dari indeks harga tersebut, yang dianggap sebagai tahun dasar adalah tahun 2000, karena
menunjukkan angka 100%.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih tahun dasar antara lain sebagai berikut.

1. Pemilihan periode tahun dasar dilakukan dalam keadaan perekonomian dianggap relatif
stabil (normal).
2. Periode dasar tidak terlalu pendek atau terlalu panjang, maksudnya jarang sekali periode
dasar yang menggunakan waktu seminggu lebih lama dari lima tahun.
3. Pemilihan tahun dasar atau periode dasar dapat juga berdasarkan suatu kejadian penting.

1. Pemilihan Timbangan (Weight)

Dalam membandingkan suatu barang, selain faktor harga sebaiknya juga memperhatikan faktor
kuantitas sebagai timbangan (weight) atau angka-angka penimbang. Pada barang yang dianggap
penting, faktor penimbangnya akan tinggi, sedangkan pada barang yang kurang penting akan
rendah.

14.4Metode Penghitungan Indeks


Penghitungan angka indeks dapat dilakukan dengan beberapametode.Oleh karena itu, perlu
dilakukan pilihan yang tepat agar tujuan angka indeks yang telah ditetapkan dapat tercapai.Pada
dasarnya terdapat dua metode penghitungan angka indeks yaitu sebagai berikut.
– Angka indeks sederhana atau angka indeks tidak tertimbang (simple agregative methode)
dibagi dalam bentuk agregatif sederhana dan rata-rata harga relatif atau agregative relative.

– Angka indeks yang ditimbang, dibagi menjadi bentuk agregatif sederhana dan rata-rata harga
relatif tertimbang.

1. Angka Indeks Tidak Tertimbang dengan Metode Agregatif Sederhana

Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga tidak tertimbang meliputi indeks
harga, kuantitas, dan nilai.Marilah kita simak pembahasannya masing-masing.
1) Angka indeks harga (price = P)

Keterangan:
IA = indeks harga yang tidak ditimbang
Pn = harga yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar

Contoh:

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2004 adalah:
IA = 1.500/1.300 x 100 = 115,38%

Jadi, harga tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 15,38%.


2) Angka indeks kuantitas (quantity = Q)

Keterangan:
IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbang
Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya
Qo = kuantitas pada tahun dasar
Contoh:

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks kuantitas tahun 2004 adalah:
IA = 1000/800 x 100 = 125%.

Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan kuantitas sebesar 25%.


3) Angka indeks nilai (value = V)

Keterangan:
IA = angka indeks nilai
Vn = nilai yang dihitung angka indeksnya
Vo = nilai pada tahun dasar

Penghitungan angka indeks dengan metode agregatifsederhana mempunyai kebaikan karena


bersifat sederhana, sehingga mudah cara menghitungnya. Akan tetapi, metode ini mempunyai
kelemahan yaitu apabila terjadi perubahan kuantitas satuan barang, maka angka indeksnya juga
akan berubah.

b. Angka Indeks Tertimbang


Penghitungan angka indeks tertimbang dapat kamu lakukan dengan beberapa metode. Simaklah
penjelasannya masing-masing pada pembahasan berikut ini.

1) Metode agregatif sederhana


Angka indeks tertimbang dengan metode agregatif sederhana dapat dihitung dengan rumus
seperti di bawah ini.

Keterangan:
IA = indeks harga yang ditimbang
Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
W = faktor penimbang
Contoh penghitungan angka indeks harga dapat kamu lihat pada tabel berikut.

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2004 dapat dihitung dengan cara:

Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan harga 10,61%.

2) Metode Laspeyres
Angka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor penimbangnya
kuantitas tahun dasar (Qo).

Keterangan:
IL = angka indeks Laspeyres
Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qo = kuantitas pada tahun dasar

Untuk lebih jelasnya tetang penghitungan angka indeks Laspeyres, perhatikan contoh di bawah
ini.

Berdasarkan data di atas, maka indeks Laspeyres dapat dihitung sebagai berikut.
IL = 210.000/200.000 x 100 = 105%. Berarti terjadi kenaikan harga sebesar 5% pada tahun 2004.

3) Metode Paasche
Angka indeks Paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan faktor penimbang kuantitas
tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn.

IP = angka indeks Paasche


Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qn = kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya

Berikut adalah contoh penghitungan angka indeks tertimbang dengan metode Paasche.

Berdasarkan data di atas, maka indeks Paasche dapat dihitung sebagai berikut.
IP = 242.500/240.000 x 100 = 101,04%

Berarti terjadi kenaikan harga sebesar 1,04% pada tahun 2004.

Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche terdapat suatu kelemahan sebagai berikut.

 Angka indeks Laspeyres mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan lebih besar
(over estimate), karena pada umumnya harga barang cenderung naik, sehingga kuantitas
barang yang diminta mengalami penurunan. Dengan demikian besarnya Qo akan lebih
besar daripada Qn.
 Angka indeks Paasche mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan cenderung lebih
rendah (under estimate), karena dengan naiknya harga akan menyebabkan permintaan
turun, sehingga Qn lebih kecil daripada Qo.

Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dilakukan dengan cara mengintegrasikan angka


indeks tersebut, yaitu dengan menggunakan metode angka indeks Drobisch and Bowley.

4) Metode Drobisch and Bowley


Angka indeks tertimbang dengan Metode Drobisch and Bowley dapat dirumuskan sebagai
berikut.

Keterangan:
D = angka indeks Drobisch
IL = angka indeks Laspeyres
IP = angka indeks Paasche

Contoh soal:
Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche, pada soal di atas dapat dihitung
besarnya indeks Drobisch sebagai berikut.

Berarti terdapat kenaikan harga 3,02% pada tahun 2004.

5) Metode Irving Fisher


Penghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks yang ideal.
Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata ukur dari indeks
Laspeyres dan indeks Paasche.

Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche, maka dapat dihitung besarnya
indeks Irving Fisher sebagai berikut.

Berarti terdapat kenaikan harga 3,00% pada tahun 2004.

6) Metode Marshal Edgewarth

Menurut metode ini, angka indeks ditimbang dihitung dengan cara menggabungkan kuantitas
tahun dasar dan kuantitas tahun n, kemudian mengalikannya dengan harga pada tahun dasar atau
harga pada tahun n.
Angka indeks Marshal Edgewarth dapat dirumuskan sebagai berikut.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan data pada tabel di bawah ini agar kamu dapat mencari angka
indeks Marshal Edgewarth.

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks Marshal Edgewarth dapat dihitung sebagai berikut.

4. Angka Indeks Rantai


Angka indeks rantai adalah penghitungan angka indeks dengan menggunakan tahun sebelumnya
sebagai tahun dasar. Misalnya menghitung angka indeks tahun 2000 dengan tahun dasar 1999,
angka indeks tahun 2001 dengan tahun dasar 2000, dan angka indeks tahun 2002 dengan tahun
dasarnya 2001.

Indeks rantai dapat dihitung sebagai berikut.


– Indeks tahun 2000 = 500/500 × 100 = 100,00
– Indeks tahun 2001 = 600/500 × 100 = 120,00
– Indeks tahun 2002 = 700/600 × 100 = 116,67
– Indeks tahun 2003 = 800/700 × 100 = 114,29
– Indeks tahun 2004 = 900/800 × 100 = 112,50

KERANGKA KONSEPTUAL DAN NOTASI

Suatu angka indeks di devinisikan sebagai angka rill yang mengukur perubahan dalam satu set
variabel yang berhubungan. Secara konseptual , angka indeks mungkin saja di gunakan untuk
membandungkan atas waktu atau ruang atau keduanya. Angka indeks digunakan untuk menukur
perubahan harga dan kuantitas atas waktu, sekaligus sebaik pengukuran perbedaan dalam levek
antar perusahaan , industri, daerah atau negara.

Angk indeks harga dapat di asosiasikan dengan harga konsumen, harga input dan output, harga
impor dan lain lain, sedangkan angka indeks kualitas mungkin mngukur perubahaan dalam
kuantitas yang di hasilakn atau input yang di gunakan oleh perusahaan atau industri atas waktu
atau antar perusahaan.

NOTASI

Uraian berikut ini menggunakan notasi berikut, anggao Pij dan Yij adalah harga dan Kuantitas,
secara berurutan, harga dan kuantitas dari komoditas ke-i ( i=1,2,3…..,N) dalam periode ke-j
(j=s,t).

Tanpa kehilangan generalisasi, s dan t berhubungan dengan dua perusahaan di samping periode
waktu , dan kuantitas berhubungan dengan input dan output.

Secara konseptual, semua angka indeks mengukur perubahan dalam level dari satu set dari
periode referensi. Periode referensi di notasikan sebagai “ periode dasar” .

MASALAH INDEKS ANGKA UMUM

Nilai perubahan dari periode s dan periode t adalah rasio dan nilai komoditas dalam periode s
dan t, nilai pada harga yang bersangkutan. Lantas     :

Indeks, Vst menukur perubahan dalam nilai dari kumpulan kuantitas dalam komoditas N dari
periode s ke t. Nyatalah Vst  adalah hasil dari perubahan dalam da komponen, harga dan kuantitas.
SedangkanVst  adalah mudahuntuk di ukur , yang lebih sulit adalah memisahkan pengaruh
perubahan kuantitas. Kita menginginkan pemisahan pengaruh, contoh, komponen kuantitas dapat
digunakan dalam mengukur perubahan kuantitas

INDEKS HARGA OUTPUT

Untuk level output tertentu X, angga fungsi pendapatan ( maksimum) di definisikan , untuk
tekhnologi dalam periode- t , sebagai

Rt  (P,X) = maxr  {PY: (Y,X)}

Adalah feasible dalam St

Fungsi ini dapat di formulasikan dengan melihat kurva kemungkinan produksi (PPC) dan garis
iso-revenue ( untuk kasus dua output) di plotkan.

Indeks harga input

Mengikuti kerangka untuk indeks harga input yang secara essensial diadaptasi dari konus (1924)
indeks biaya hidup yang mengukur perubahan dalam biaya pemeliharaan terhadap tingkat utilitas
tertentu pada setting harga yang berbeda. Perluasan dari konsep ini dapat mengukur angka indeks
harga input dengan membandingkan biaya menghasilkan vector output tertentu, dihubungkan
dengan teknologi produksi yang tersedia, dan level output yang ada.

Kita dapat menggunakan fungsi biaya untuk mendefinisikan angka indeks harga input.
berdasarkan harga input yang berlaku, Wt dan Ws, dalam periode t dan s, dapatlah di definisikan
indeks  harga input adalah rasio dari biaya minimum hasilkan vector output yang ada
menggunakan teknologi produksi terseleksi secara arbitrali.

Indeks Kuantitas Output

Dua pendekatan yang dapat digunakan dalam mengukur perubahan kuantitas.Pendekatan


pertama adalah pendekatan langsung, dimana kita menderivasi formula yang mengukur semua
perubahan kuantitas dari perubahan kuantitas spesifik komoditas individu, diukur oleh Yit/Yis.
Indeks Laspeyres, Paasche, Fisher dan Tornqvist dapat di aplikasikan secara langsung terhadap
kuantitas relative. Pendekatan kedua adalah pendekatan tidak langsung, yang menggunakan ide
dasar bahwa perubahan harga dan kuantitas terdiri dari dua komponen yang membuat perubahan
nilai atas periode s dan t. sehingga jika harga berubah di ukur secara langsung menggunakan
formula dalam kupasan sebelumnya,  kemudian perubahan kuantitas bisa di dapatkan secara
tidak langsung sesudah di hitung perubahan nilai pada perubahan harga.

1. Pendekatan Langsung

Bermacam formula indeks kuantitas  dapat di definisikan menggunakan angka indeks harga,
dengan hanya saling merubah harga dan kuantitas.
1. Pendekatan tidak langsung.

Pendekatan tidak langsung biasanya  digunakan untuk tujuan perbandingan kuantitas antar
waktu. Pendekatan ini menggunakan argumentasi dasar bahwa perubahan harga dan kuantitas
yang diukur harus memperhitungkan perubahan nilai.

Metode Deflasi

Pendekatan ini di diskusikan dalam Fisher dan Shell (1972) dan mendekati angka indeks
kuantitas tidak langsung. Pendekatan di sini adalah membagi nilai indeks dengan nilai harga
output. Menggunakan teknologi periode – t, pada level input Xt.

Pendekatan Samuelson dan Swamy

Dalam bagian ini, pendekatan samuelson dan Swamy (1974) digunakan untuk mengukur
perubahan dalam level output. Pendekatan ini menggunakan fungsi pendapatan, R(X,P)
diasosiasikan dengan vector harga output (P) dan vector input (X) di bawah produksi tertentu.

Pendekatan Malmquist

Pendekatan Malmquist adalah pendekatan yang sangat umum di gunakan untuk perbandingan
output.Pendekatan ini di dasarkan pada konsep fungsi jarak output. Indeks Malmquist yang sama
dapat di definisikan menggunakan teknologi periode-s. kenyataannya, kita juga dapat
mendefinisikan banyak alternative indeks menggunakan perbedaan level dari X. 

Skala Efisiens

Pendekatan ini diperluas dengan memisahkan perubahan efisiensi  teknis CRS kedalam skala
efisiensi dan komponen efisiensi teknis VRS ‘murni’. Ini akan mencakup perhitungan dua
tambahan LP (bila membandingkan dua titik produksi), pengulangan persamaan LP dan
persamaan dengan pembatasan konveksitas (N1’ = 1) ditambahkan pada masing- masing
persamaan. Dengan demikian, kita akan menghitung fungsi jarak relafif dari teknologi CRS dan
dari teknologi VRS.

Indeks yang diperoleh untuk masing – masing perusahaan setiap tahunnya adalah:

1. Perubahan efisiensi teknis (relative terhadap teknologi CRS)


2. Perubahan teknologi
3. Perubahan efisiensi teknis murni (misa, relative terhadap teknologi VRS)
4. Perubahan dalam skala efisiensi
5. Perubahan dalam total factor productifity (TFP)

Indeks Kuantitas Input

Sekarang akan didiskusikan metode pengukuran perubahan dalam penggunaan input oleh
perusahaan atas dua periode, t dan s. strategi nyata dimana kita tidak akan mencari metode lebih
lanjut mengukur perubahan dengan mendeflasikan perubahan pengeluaran input dalam periode t
dan s, dengan angka indeks harga input.

Fungsi jarak input mendefinisikan jarak antar vektor output, Y dan vektor input, Y  yang tersedia
sebagai nilai maksimum, dari skala p, sehingga skala vektor input, x/p, tetap (menjadi) layak.

Menggunakan  fungsi jarak output, kita sekarang dapat mendefinisikan indeks kuantitas input.
Sepanjang garis yang sama sebagai indeks output, kita dapat membandingkan level input vektor
Xt dan Xs, dengan mengukur fungsi jarak masing – masing dari vektor output yang tersedia,
dibawah teknologi yang tersedia.

Indeks kuantitas input didasarkan pada fungsi jarak input Malmquist, didefinisikan untuk vektor
input, Xs dan Xt, dengan dasar teknologi periode- s dan periode-t. sangatlah mudah, melihat
bahwa indeks kuantitas dapat didefinisikan dengan referensi teknologi setiap periode lain.

Anda mungkin juga menyukai