Anda di halaman 1dari 2

Philosophisce Gronslag merupakan penegrtian dasar negara yang berasal dari Bahasa Belanda.

Lag yang
berarti norma, dan grands yang berarti dasar, dan Philosophisce yang berarti filsafat

Manfaat Dasar Negara:

1) Sebagai dasar berdirinya sebuah negara : ketika hendak mendiirkan sebuah negara di perlukan
sebuah pemikiran, pemikiran yang mendalam tentang Dasar Negara.

2) Sebagai dasar kegiatan penyelenggaraan negara : Negara didirikan untuk mewujudkan cita-cita dan
tujuan nasional suatu bangsa di bawah pimpinan para penyelenggara Negara.

3) Sebagai dasar partisipasi warga negara : Semua warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang
sama untuk mempertahankan negara dan ikut berpartisipasi dalam mencapai tujuan bersama bangsa.
Dalam melaksanakan hak dan kewajiban, diperlukan dasar negara untuk berpedoman agar terciptanya
negara yang maju.

4) Sebagai dasar pergaulan antara warga negara

5) Sebagai dasar dan sumber hukum nasional : sebagai sumber hukum, Pancasila berperan sebagai
pengawas dalam penyelenggaraan aktivitas negara dan warganya.

Semua anggota BPUPKI memahami benar apa yang dimaksud dengan "Philosophische Grondslag".
Karena mereka memahami bahasa dan budaya Belanda. "Philosophische Grondslag" berasal dari
bahasa Belanda yang berarti norma (lag), dasar (grands), dan yang bersifat filsafat (philosophische).
Selain itu, berasal juga dari bahasa Jerman, yaitu "Weltanschauung" yang memiliki arti sebagai
pandangan mendasar (anshcauung), dengan dunia (welt).

"Apa dasarnya Indonesia merdeka?" atau, "Apa "Philosofische grodslag" dari Indonesia merdeka?"
Begitu tanya Soekarno dalam sidang BPUPKI. "Itulah fundamen, filosofi, pikiran yang sedalam-dalamnya,
jiwa, hasrat, yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia merdeka yang kekal
dan abadi," jelasnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dasarnya Indonesia merdeka atau dasar negara atau
Pancasila adalah pedoman dalam mengatur kehidupan penyelenggaraan negara. Tidak jauh berbeda
dengan dasar rumah tangga atau akad nikah adalah pedoman dalam mengatur kehidupan
penyelenggaraan rumah tangga atau berkeluarga.

Dalam penyelenggaraan negara maka Pancasila menjadi aturan yang mengikat Presiden dan bawahan-
bawahannya dengan rakyat. Mengandung hak dan kewajiban masing-masing. Bilamana semua pihak
melaksanakan Pancasila maka negara menjadi damai atau bahagia. Sebaliknya bilamana semua pihak
atau salah satu pihak tidak melaksanakan Pancasila maka negara menjadi tidak damai atau tidak
bahagia.

Begitu pula dalam penyelenggaraan rumah tangga maka Akad Nikah menjadi aturan yang mengikat
suami dengan istri. Mengandung hak dan kewajiban masing-masing. Bilaman suami dan istri
melaksanakan Akad Nikah maka rumah tangga menjadi damai atau bahagia. Sebaliknya bilamana suami
dan istri atau salah satunya tidak melaksanakan Akad Nikah maka rumah tangga menjadi tidak damai
atau tidak bahagia.

Hanya saja dalam perjalanannya, Pancasila dipaksa menjadi ideologi dan bahkan agama. Sampai-sampai
dimunculkan adanya "Salam Pancasila" dan "Saya Pancasila" seakan-akan menandingi "Salam Islam" dan
"Saya Muslim". Padahal Pancasila bukan ideologi apalagi agama. Pancasila hanyalah "Philosophische
Grondslag" sebagaimana kemunculannya pertama kali dalam sidang BPUPKI.

Soekarno juga mendesakkan pentingnya “philosophische grondslag” (filosofi dasar) untuk Indonesia
merdeka. Filosofi dasar inilah yang akan menjadi “Weltanschauung” (pandangan hidup) bangsa
Indonesia mencapai cita-citanya. Soekarno pun mengajukan lima dasar filosofis: Kebangsaan Indonesia,
Internasionalisme, – atau perikemanusiaan, Mufakat, – atau demokrasi, Kesejahteraan sosial, dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Itulah Pancasila!

Anda mungkin juga menyukai